1
Diterima September 20, 2017; Revisi Januari 01, 2018; Disetujui Maret 15, 2018
Aplikasi Android Untuk Reservasi dan Informasi Ketersediaan Tempat Parkir Berbasis IoT
Muhamad Ribani1, Ricky Firmansyah, S.T, M.Kom2
1Universitas BSI [email protected]
2Universitas BSI [email protected]
Abstract
Perkembangan jumlah pengguna kendaraan di perkotaan saat ini mengakibatkan sulitnya menemukan tempat parkir yang kosong dan tersedia bagi pengendara ketika telah sampai di lokasi parkir tersebut. Pengaturan tempat parkir secara manual tidak lagi menjadi solusi efektif mengatasi masalah parkir tersebut. Dengan membuat aplikasi mobile reservasi dan informasi ketersediaan tempat parkir untuk mempermudah pengguna memarkirkan kendaraanya.
Penelitaian ini bertujuan untuk membangun suatu aplikasi mobile yang mampu melakukan reservasi tempat parkir dan menampilkan informasi ketersediaan tempat parkir secara realtime menggunakan RFID dan konsep IoT. RFID digunakan untuk melakukan konfirmasi dari kode pemesanan yang tercatat oleh sistem. Pada tempat parkir, dipasang sensor jarak ultrasonik untuk mendeteksi status ketersediaan tempat parkir. Konsep IoT telah diterapkan untuk membangun aplikasi ini. Aplikasi telah mampu melakukan reservasi tempat parkir sesuai blok yang dipesan dan menampilkan informasi blok parkir yang tersedian secara realtime.
Keywords: RFID, Reservasi Tempat Parkir, IoT, Pendataan.
1. Pendahuluan
Berkembangnya jumlah pengguna kendaraan di banyak kota menimbulkan permasalahan seperti sulitnya menemukan tempat parkir (Nandekar, Raut, & Dakhole, 2015). Kurangnya informasi tempat parkir kosong mengakibatkan pengemudi kesulitan dalam memarkirkan kendaraan mereka dan terkadang parkir di sembarang tempat (Ichwana, Aisuwarya, Ardopa &
Purnama 2018). Belum lagi, ketika pengemudi tidak mengetahui apakah tempat parkir tersebut tersedia untuknya atau tidak karena kemungkinan tempat parkir yang tersedia tersebut lebih dulu ditempati pengemudi lain. Akan jauh lebih efisien ketika tempat parkir bisa dibuat tersedia pada saat kedatangan pengemudi ke tujuan (Hainalkar & Vanjale, 2017).
Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem otomatis untuk untuk para pengguna bisa mengetahui apakah tersedia tempat parkir yang bisa ditempati dengan sistem Internet of Things (IoT).
Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus, berikut kemampuan remote control, berbagi data, dan sebagainya, termasuk pada benda-benda di dunia fisik (Susanto, Rifai, & Fanisa, 2017). IoT
memungkinkan perangkat komputer secara otomatis dapat melakukan kontrol terhadap suatu sistem dan memungkinkan pula untuk memberi aksi ke sistem terhadap kejadian yang terjadi pada sistem yang dikontrol secara realtime (Fraifer & Fernström, 2016).
IoT ini mengacu pada identifikasi suatu benda (objek) yang diinterprestasikan secara visual melalui jaringan kabel ataupun nirkabel ke dunia maya (internet) kemudian diolah menggunakan perangkat lunak aplikasi khusus untuk mendapat suatu informasi. Implementasi dari IoT tergantung keinginan dari pengembang termasuk perangkat lunak yang dibuatnya (Limantara, Purnomo, & Mudjanarko, 2017).
2. Metode Penelitian
Metode pengembangan aplikasi yang digunakan adalah model Waterfall.
Metode ini sering dinamakan siklus hidup klasik (Classic Life Cycle) karena memiliki gambaran dengan pendekatan yang
2
sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahap-tahap peremcanaan (Planning), pemodelan (Modeling), konstruksi (Construction), serta penyerahan sistem kepada pengguna (Deployment) yang di akhiri dengan dukungna pada perangkat lunak yang di hasilkan (Pressman, 2012).
Metode Waterfall memiliki tahapan- tahapan sebagai berikut (Sommerville, 2011:31) :
1. Requirements analysis and definition Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.
2. System and software design Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan- kebutuhan sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan.
Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat lunak dan hubungannya.
3. Implementation and unit testing Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4. Integration and system testing Unit- unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer
5. Operation and maintenance Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan
meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru.
3. Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini penulis melakukan perancangan aplikasi untuk reservasi dan informasi tentang ketersediaan tempat parkir di daerah dengan intensitas penggunaan kendaraan bermotor yang padat, terutama di daerah sekitar alun-alun Kota Bandung. Dengan menjelaskan secara umum tentang analisis yang dibutuhkan, penulis menemukan permasalahan dan menguraikan solusi permasalahan dengan mendesain rancang bangun sebuah aplikasi sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Software yang digunakan penulis untuk merancang sebuah aplikasi yang akan dibuat adalah Android Studio dan beberapa komponen elektronika berbasis Internet of Things (IoT).
3.1. Identifikasi Masalah
Pada tahap tahap ini penulis mengidentifikasikan masalah dalam perancangan aplikasi. Berikut pokok-pokok permasalahan dalam perancangan aplikasi ini:
1. Bagaimana mencari informasi tentang ketersediaan tempat parkir secara real time, di daerah dengan intensitas penggunaan kendaraan bermotor yang padat, terutama di daerah sekitar alun-alun Kota Bandung.
2. Bagaimana melakukan reservasi terhadap tempat parkir yang sudah tersedia secara mobile.
3.2. Use Case Diagram
Use Case diagram digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user).
sehingga pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sebuah use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Kemampuan aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pengguna daigambarkan dalam use case diagram pada gambar berikut. Tedapat 2 aktor pada use case tersebut dan terdapat 3 buah use case, yaitu :
3
Use Case Pengguna
4. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dibangun aplikasi reservasi dan informasi ketersedian tempat parkir berbasis Internet of Things (IoT).
2. Aplikasi android yang telah dibangun berbasiskan Internet of Things (IoT) yang bisa memudahkan pengguna untuk dapat melakukan reservasi secara mobile.
3. Aplikasi android ini dapat memberikan informasi tentang ketersediaan tempat parkir kepada pengguna secara real-time.
Referensi
Ichwana, D., Aisuwarya, R., Ardopa, S., Purnama, I., Aisuwarya, R., Ardopa, S., &
Hainalkar, G. N., & Vanjale, M. S. (2017).
Smart parking system with pre &
post
reservation, billing and traffic app.
2017 International Conference on Intelligent Computing and Control Systems (ICICCS), 500-505.
https://doi.org/10.1109/ICCONS.21 07.8250772
Susanto, F., Rifai, M, N., & Fanisa, A.
(2017). Internet of Things Pada Sistem Keamanan Ruangan.
Seminar Nasional Teknologi
Informasi Dan Multimedia 2017, 1-
6. Retrived from
https://ojs.amikom.ac.id/index.php/s emnasteknomedia/article/download /1809/1531
Fraifer, M., & Fersnstrom, M. (2016) Designing an IoT Smart Parking Prototype System, (December) 1- 12.
Limantara, A. D., Purnomo, Y. C. S., &
Mudjanarko, S. W. (2017).
Pemodelan Sistem Pelacakan Lot Parkir Kosong Berbasis Sensor Ultrasonic Dan Internet of Things (IoT) Pada Lahan Parkir Diluar Jalan. Rosiding Semnastek, (November), 1-2.