• Definisi perilaku konsumen
• Perbedaan konsumsi, konsumen, konsumtif dan konsumerisme
• Dampak konsumen terhadap strategi pemasaran
• Dampak pemasaran terhadap konsumen
DOSEN PENGAMPU : HANIZAR FITRIANI S.Psi M.Psi BAHAN KULIAH PSIKOLOGI/ PERILAKU KONSUMEN MGG 2
DEFINISI PSIKOLOGI/ PERILAKU KONSUMEN
Psikologi Konsumen atau di kenal dengan istilah Perilaku Konsumen menurut Munandar ( 2001 ) adalah mempelajari secara luas perilaku manusia terhadap barang dan jasa di mana manusia sebagai konsumennya. ... Pertama, karena konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.
Menurut Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat difahami bahwa mempelajari psikologi konsumen (consumer behaviour) berarti bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek dari perilaku konsumen agar dapat digunakan dalam menyusun strategi pemasaran yang berhasil.
Aplikasi dari Perilaku Konsumen
Pengetahuan tentang perilaku konsumen dapat diterapkan dalam hal sebagai berikut :
1. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran) 2. Regulatory Policy (Pengaturan Kebijakan)
3. Social Marketing (Pemasaran Untuk Khalayak)
4. Informed Individuals (Informasi Untuk Individu)
5. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
Siapapun yang menjalankan bisnis dapat menjadikan konsumen merasa lebih baik dengan mempelajari karakteristik perilaku konsumen.
Dengan mengetahui kebiasaan dan keinginan konsumen, pemilik bisnis dapat lebih responsif terhadap pasar, menawarkan produk yang lebih diinginkan dan menciptakan program pemasaran yang lebih relevan.
Kecepatan dalam pelayanan juga termasuk menjadi keinginan konsumen yang menentukan kepuasan konsumen.
Siapapun yang menjalankan bisnis dapat menjadikan konsumen merasa lebih baik dengan mempelajari karakteristik perilaku konsumen.
Dengan mengetahui kebiasaan dan keinginan konsumen, pemilik bisnis dapat lebih responsif terhadap pasar, menawarkan produk yang lebih diinginkan dan menciptakan program pemasaran yang lebih relevan.
Kecepatan dalam pelayanan juga termasuk
menjadi keinginan konsumen yang menentukan
kepuasan konsumen.
Perbedaan konsumsi, konsumen,
konsumtif dan konsumerisme DALAM PERILAKU KONSUMEN
AJENG BOREG, mahasiswa Universitas swasta terkenal di Medan dan ia juga bekerja di sebuah bankswasta di Medan (Who) ingin membeli (How) laptop (What). Ia ingin membelinya karena mudah untuk dibawa-bawa (Why). Ia berencana membelinya akhir bulan depan setelah menerima gajinya (When)dipusat perdagangan komputer di daerah Merak Jingga Medan (Where).
Mempelajari 5W + 1H ini merupakan inti dari perilaku konsumen.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki berbagai macam dalam hidupnya, mulai dari sandang, pangan, dan papan sebagai kebutuhan primer, sampai dengan pada kebutuhan sekunder dan tersiernya yang juga terasa tidak kalah penting dengan kebutuhan primer, seperti handphone,make up, transportasi, dan lain sebagainya
Dalam dunia psikologi, konsep ini digunakan untuk melihat sisi psikologis dari perilaku konsumen baik itu pembeli maupun pengguna jasa, dalam memilih dan pembelian barang,apakah konsumen membeli barang dikarenakan kebutuhannya yang memang mengharuskan para konsumen untuk membeli barang atau menggunakan jasa tersebut, ataukah hanya karena keinginan memiliki, atau bahkan karena gengsi semata.
Titip pesan
Memahami konsumen dan proses konsumsinya memberikan berbagai keuntungan antara lain: mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, mengetahui apa seleranya dan mengetahui bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian barang dan jasa.
Lebih dari itu studi tentang konsumen
dapat membantu kita untuk lebih
memahami tentang faktor-faktor
psikologi, sosiologi, dan ekonomi yang
memengaruhi perilaku manusia.
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1]
Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali
(Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau
distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia
lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya,
oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic
marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang
menjadi hak-hak konsumen
Konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya karena tuntutan gengsi semata dan bukan menurut tuntutan kebutuhan yang dipentingkan (Barry, 1994). Oleh karena itu, arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan.
Dalam arti luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah.
Pengertian konsumtif, menurut Yayasan Lembaga
Konsumen (YLK), yaitu batasan tentang perilaku konsumtif
sebagai kecenderungan manusia untuk menggunakan
konsumsi tanpa batas.Definisi konsep perilaku konsumtif
sebenarnya amat variatif. Tapi pada intinya perilaku
konsumtif adalah membeli atau mengunakan barang tanpa
pertimbangan rasional atau bukan atasdasar kebutuhan.
Konsumerisme kata dasarnya adalah konsum yang diambil dari bahasa Inggris yaitu consume yang berarti memanfaatkan atau menghabiskan daya guna suatu barang atau jasa.
Konsumerisme itu sendiri merupakan gerakan konsumen (consumer movement) yang mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen (akhir). Dalam pengertian lebih luas, istilah konsumerisme, dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer.
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsumerisme merupakan paham atau gaya hidup yg menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, gaya hidup yg tidak hemat.
Sebagai contoh dari konsumerisme adalah teknologi dan barang-barang elektronik yang ada pada saat ini, yang merupakan barang-barang yang canggih yang membuat kita harus memiliknya dan tidak dapat hidup tanpa adanya barang tersebut, seperti kemelekatan atau ketergantungan misalnya : handphone.
Dampak konsumen terhadap strategi pemasaran
Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting karena akan membantu perusahaan dalam menciptakan nilai unggul dari produk atau jasa yang ditawarkan, dan menyusun strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memuaskan konsumen.
Semakin loyal seorang konsumen terhadap suatu barang dan jasa, maka produksi suatu barang dan jasa dalam perusahaan akan meningkat karena permintaan terhadap barang dan jasa meningkat. Dengan naiknya permintaan, maka produsen atau pemasar dapat meningkatkan produktivitas barang dan jasa dan akan meningkatkan profit perusahaan.
Mempelajari perilaku konsumen akan bermanfaat bagi konsumen agar menjadi konsumen yang bijak, dan bagi pemasar akan sangat bermanfaat dalam mengenali kebutuhan dan keinginan guna menyusun strategi pemasaran. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh 4P (Product, Price, Place, Promotion) dan juga proses suatu produk. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memperhatikan aspek bauran pemasaran mereka untuk menarik minat para konsumen.
Dampak pemasaran terhadap konsumen
Para pemasar atau Perusahaan akan semakin dituntut untuk bisa mempertanggungjawabkan segala bentuk aktivitas pemasaran, bagaimana cara untuk berpromosi yang benar dan tetap efisien, dan untuk beriklan yang akan dilakukan terhadap stakeholder-nya masing-masing, seperti halnya para karyawan, para investor, mitra bisnis, regulator, konsumen lama, serta dengan pihak komunitas.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh para marketing sebelum akan merancang strategi pemasaran produk terhadap para konsumennya:
1. Dalam Hal Tanggungjawab Perusahaan.
Setiap perusahaan yang akan merancang strategi pemasarannya harus bisa menerima segala konsekwensinya yang suatu saat bisa saja akan muncul akibat dari segala macam tindakan pemasaran yang selama ini sudah dijalankan.
Dalam hal ini perusahaan harus mampu untuk memenuhi kebutuhan dari para pelanggan, serta untuk menghindari segala bentuk terjadinya pemaksaan terhadap para pelanggan dan dari para stakeholder nya. Perusahaan juga harus bisa berkomitmen untuk menerapkan segala peraturan, terutama untuk yang menyangkut seputar segmen-segmen pasar yang masih tergolong rentan, seperti halnya anak-anak, orang tua (pensiunan), kaum cacat, dan lain sebagainya. Selain itu perusahaan juga harus tetap bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan dalam lingkup pemasarannya.2. Dalam Hal Kejujuran.
Perusahaan jga harus bisa berlaku jujur dalam setiap perjanjian atau transaksi yang akan terjadi dengan pelanggan maupun stakeholder nya, dalam situasi bagaimanapun dan seperti apapun. Perusahaan harus tetap menyebarkan informasi yang apa adanya dalam mengomunikasikan produk atau jasanya. Selain daripada itu perusahaan juga harus mampu untuk menepati segala janji/promise yang telah diucapkan terhadap pasar dan stakeholder.
3. Dalam Hal Keadilan.
Perusahaan diharapkan untuk bisa berlaku adil dalam hal memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus untuk memenuhi kualifikasi dari para pihak pemasoknya. Dan ini termasuk untuk menawarkan produk dengan cara atau metode yang jelas dalam bentuk penjualan, berpromosi, dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya.
Perusahaan harus bisa menghindari segala macam informasi yang bersifat untuk menyesatkan dan menipu.
Perusahaan juga harus tetap melindungi segala data atau
informasi yang sifatnya sangat rahasia bagi para
konsumen, supplier, dan juga karyawan, agar tidak
sampai disalahgunakan. Selain daripada itu perusahaan
juga harus mampu untuk adil dalam menetapkan harga
produknya dan untuk menghindari segala bentuk
tindakan yang bisa merusak harga atau kondisi pasar.
4
.Dalam Hal Transparansi.
Perusahaan juga harus tetap memperhatikan sifat keterbukaan terhadap pasar dan stakeholder nya dalam hal aktivitas pemasaran. Untuk hal ini diharapkan perusahaan tetap bisa mempertahankan kelancaran dari aliran informasi dan berkomunikasi secara teratur terhadap para stakeholder.
Perusahaan harus bisa menerima segala macam bentuk
kritik dan saran yang dilontarkan oleh konsumen dan
khususnya dari pasar, serta tidak merasa rendah diri
untuk melakukan berbagai perbaikan-perbaikan jika
memang diperlukan. Selain itu perusahaan juga
diharapkan untuk tetap bisa menjelaskan dengan sikap
transparan tentang segala macam resiko dan komponen
dari substitusi yang sudah menyangkut produk yang telah
ditawarkan.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIAN DAN KERJASAMANYA