Beberapa senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya merupakan senyawa yang termasuk dalam kelompok flavonoid, karena kemampuannya dalam meredam radikal bebas. Proses ekstraksi dilakukan dalam wadah yang berisi pelarut yaitu etanol dan aquades. Sabun mandi cair yang dihasilkan ditambahkan konsentrasi ekstrak daun jambu biji menghasilkan antioksidan dengan % inhibisi terbaik pada konsentrasi 0,1% sebesar 87,66%.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
- Daun Jambu Biji
- Flavonoid
- Proses Ultrasonik
- Sabun
3 Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa risiko penyakit kronis akibat senyawa radikal bebas dapat dikurangi dengan memanfaatkan peran senyawa antioksidan seperti vitamin C, E, A, karoten, asam fenolik, polifenol dan flavonoid (Prakash 2001). DPPH banyak digunakan untuk menguji kemampuan suatu senyawa untuk bertindak sebagai pemulung radikal bebas atau donor hidrogen, atau untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan makanan. 4 Tergantung pada posisi ikatan cincin aromatik benzena dalam rantai senyawa, kelompok flavonoid dibagi menjadi 3 kelas utama, flavonoid, isoflavonoid dan neoflavonoid.
Pemilihan metode ekstraksi sangat penting karena hasil ekstraksi mencerminkan tingkat keberhasilan metode tersebut. Salah satu keunggulan metode ekstraksi ultrasonik adalah mempercepat proses ekstraksi, dibandingkan dengan ekstraksi termal atau ekstraksi konvensional. Metode ultrasonik ini lebih aman, lebih pendek dan meningkatkan jumlah minyak mentah. Sabun pertama kali diperkenalkan ke Roma dari Jerman pada tahun 800 M, ditemukan oleh Galia, yang menggunakan produk sabun yang diperoleh dengan mencampurkan lemak kambing dan abu beech untuk memberi warna terang pada rambut.
Afrika Tengah Barat, yang penduduk aslinya adalah ras Fanti, terbiasa mencuci dengan sabun yang terbuat dari campuran minyak sawit mentah dan air dengan abu pisang dan kulit pisang. Pada langkah selanjutnya (fase II) penataan ulang karbonil dapat disertai dengan pelepasan hidroksida atau alkoksidanya.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Bahan dan Alat
- Prosedur Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji
- Prosedur Pembuatan Sabun Mandi Cair
Ekstraksi Timbangan Serbuk Daun Jambu Biji dengan pelarut etanol, dengan variasi waktu (10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit) dengan perbandingan pelarut 1:10. Setelah tercampur, turunkan suhu menjadi 40° C. Tambahkan Coco-DEA ke dalam krim tubuh dan aduk hingga seluruh campuran menjadi homogen.
Metode Analisa
Peneliti menggunakan larutan standar yang disebut quercetin untuk menunjukkan panjang gelombang dari flavonoid tersebut, kemudian larutan standar dengan konsentrasi 100 ppm ditempatkan dalam kuvet. Penentuan kandungan flavonoid total menggunakan metode kalorimetri mengacu pada prosedur Chang et al., (2002) dan Ahmad AR et al., (2014) dengan beberapa quercetin sebagai standar. Dari larutan standar quercetin 100 ppm, 10 ml kemudian dipipet dan dilarutkan dalam 100 ml etanol pa pada 10 ppm, kemudian dibuat beberapa konsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm.
Untuk setiap konsentrasi larutan standar quercetin, ukur absorbansinya dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang yang telah ditentukan. Ekstrak pekat masing-masing perbandingan ditimbang dengan gelas piala sebanyak 10 mg, kemudian dilarutkan dalam labu ukur 100 ml dengan etanol. Pengukuran blangko (etanol) sebelumnya dilakukan sehingga zat flavonoid murni terbaca pada panjang gelombang tersebut.
Untuk menguji secara kuantitatif jumlah flavonoid dalam ekstrak etanol dapat dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dengan mengukur nilai absorbansi. Metode yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah spektrofotometri UV yang berdasarkan prinsip kolorimetri, penyerapan warna yang terbentuk diukur dengan spektrometer UV. Data larutan baku ini digunakan untuk membuat persamaan regresi, yaitu persamaan yang digunakan untuk menghitung kadar flavonoid.
Dari penelitian Hanani, 2005, dibuat ekstrak sebanyak 100 mg kemudian diencerkan dengan akuades hingga 100 mL dalam labu ukur hingga diperoleh konsentrasi 1 mg/mL. Dari larutan induk dilakukan pengenceran dengan menambahkan akuades dengan perbandingan yang telah ditentukan, sehingga diperoleh sampel dengan konsentrasi µg/mL. Untuk mengetahui aktivitas antioksidan masing-masing konsentrasi, 0,2 mL larutan sampel dipipet menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam vial, kemudian ditambahkan 3,8 mL larutan DPPH 50 µM.
Campuran dihomogenkan dan dibiarkan selama 30 menit dalam ruangan gelap, diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Data aktivitas antioksidan sampel ditentukan besarnya penghambatan serapan radikal DPPH dengan menghitung persentase penghambatan serapan DPPH menggunakan rumus:
Hasil Penelitian
Perolehan diperoleh untuk setiap variasi waktu yang nantinya akan dimasukkan ke dalam program excel dan dibuat grafik regresinya, kemudian diperoleh hasil persamaannya. Dari hasil persamaan tersebut, masing-masing absorbansi dimasukkan nilai y-nya, dan hasilnya adalah kadar flavonoid yang terlibat. 15 Dari hasil perhitungan kadar flavonoid diperoleh hasil terbaik pada waktu USG 15 menit, kemudian hasil ekstraksi terbaik digunakan sebagai antioksidan pada sabun mandi cair.
Pembahasan
- Hubungan Antara Waktu Ultrasonik Dengan Rendemen
- Uji Mutu dari Flavonoid
Penelitian ini dilakukan dengan variabel lama waktu ultrasonik yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit dengan berat bahan baku yang digunakan berupa 10 gram serbuk daun jambu biji. Pada waktu USG 5 menit diperoleh hasil ekstrak 14% waktu USG 10 menit diperoleh hasil ekstrak 13,4% waktu USG 15 menit diperoleh hasil ekstrak 12,8% waktu USG 20 menit diperoleh ekstrak rendemen 12,4% dan waktu USG 25 menit diperoleh hasil 12. Persamaan yang diperoleh pada hubungan antara waktu USG dengan hasil rendemen adalah sebagai berikut y=-0.44x+14.3 dengan R2=0.9453, dimana y adalah rendemen dan x adalah variabel waktu maserasi.
Dari grafik di atas terlihat bahwa pada variasi pertama rendemen yang diperoleh mencapai puncaknya, namun setelah variasi pertama senyawa mengalami kejenuhan dan ekstrak yang diperoleh menurun. Penentuan kadar flavonoid total dilakukan dengan langkah-langkah pembuatan larutan standar yaitu senyawa quercetin, menentukan panjang gelombang maksimum quercetin, mengukur absorbansi ekstrak daun jambu biji dan menghitung konsentrasi sampel. Persamaan ini digunakan sebagai pembanding dalam analisis kuantitatif dalam mengukur kandungan senyawa flavonoid pada ekstrak daun jambu biji.
Timbang ekstrak kental sebanyak 1,2 g, kemudian masukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan tepatkan dengan pelarut etanol sampai tanda tera. Kemudian sampel yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam spektrofotometer dan diperoleh absorbansi sampel. Sampel yang telah diencerkan ditempatkan dalam spektrofotometer, kemudian dibandingkan dengan standar yaitu quercetin.
Untuk sampel ultrasonik 5 menit, absorbansi 0,955, sampel ultrasonik 10 menit 0,963, sampel ultrasonik 15 menit 0,663, sampel ultrasonik 20 menit absorbansi 1,01, dan sampel ultrasonik 25 menit diperoleh absorbansi 0,438. Dari data tersebut dapat dihitung kadar flavonoid per sampel dengan menggunakan rumus yang tertera pada lampiran Setelah dihitung kadar antosianin setiap sampel, dalam waktu USG 5 menit didapatkan kadar 5,25 µg/ml, waktu USG 10 menit. diperoleh kadar 4,12 µg/ml, sampel waktu sonikasi 15 menit diperoleh kadar rata-rata -5,27 µg/ml, sampel waktu sonikasi 20 menit diperoleh kadar rata-rata 3,78 µg/ml, sampel 25 menit waktu sonikasi diperoleh rata-rata kadar 4,89 µg/ml. Dari hasil penelitian terlihat bahwa semakin lama waktu USG maka didapatkan kadar flavonoid yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar flavonoid tidak tergantung pada waktu ekstraksi. % Kurva inhibisi pada konsentrasi daun jambu biji Untuk mendapatkan persamaan regresi dibuat kurva untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi dan absorbsi, sehingga diperoleh persamaan regresi linier y = -53,721X + 95,789 dengan koefisien R2 = 0,8399. Dari penelitian yang telah dilakukan, IC50 sabun ekstrak daun jambu biji adalah 1,17 µg/ml.
Kesimpulan
Saran
Sintesis dan analisis amida dari minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak kedelai dan minyak jarak sebagai bahan deterjen. Pengeras suara Semua data yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum Apabila di kemudian hari ternyata ada ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya siap menerima sanksi. 26 Demikian biodata ini saya buat sebenarnya untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengajukan Hibah Penelitian PAKARTI.
1 2016 Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan refluks terhadap kandungan fenolik ekstrak tongkol jagung (Zea mays L.). 2 2016 Korelasi waktu ekstraksi dengan kandungan fenol total ekstrak tongkol jagung (Zea mays L) sebagai pelindung UV pada tabir surya. 3 2016 Korelasi Konsentrasi Pelarut Etanol Terhadap Kandungan Fenol Total Ekstrak Tongkol Jagung (Zea maysL) Sebagai Pelindung UV Pada Tabir Surya.
Staf Pengajar Kimia Grup Salemba Depok 2 Tahun 2016-Sekarang Dosen Tetap Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta. Kajian aspek finansial penghematan bahan bakar bensin CNG (compressed natural gas) untuk mobil penumpang. Segala informasi yang saya isi dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, apabila dikemudian hari ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, saya siap menerima sanksi.
Jadi biodata ini sebenarnya saya buat untuk memenuhi salah satu syarat mengajukan Hibah Penelitian PAKARTI.