BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Pada Teori Umum meliputi pembahasan tentang komputer, perangakat lunak, data, dan basis data.
2.1.1 Komputer
Blissmer didalam Fauzi (2019:1) mengemukakan bahwa, “Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.”
Sanders didalam Rosdiana (2016:1) mengemukakan bahwa,
“Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis untuk menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menhasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah intruksi-intruksi program yang tersimpan dimemori.”
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa komputer merupakan peralatan elektronik yang bermanfaat untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.
2.1.2 Perangkat Lunak
Budiarto (2021:6) mengemukakan bahwa, “Perangkat lunak merupakan kumpulan intruksi dalam bentuk kode program yang ditulis menurut aturan bahasa pemrograman tertentu, disimpan dan dijalankan pada perangkat keras untuk mengerjakan fungsi tertentu.”
Hari dan Asnawati (2015:2), “Program yang berisi kumpulan intruksi untuk melakukan proses pengolahan data.”
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Perangkat lunak adalah perintah-perintah yang di arahkan kepada komputer sehingga dapat menjalankan tugas dengan benar sesuai keinginan pengguna.
2.1.3 Data
Indrajani (2018:2), “Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.”
Ullman Dkk didalam Wahyuni (2018:2), “Data diidentikkan dengan fakta tentang objek dan kejadian yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer.”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
2.1.4 Basis Data
Menurut Fathansyah (2018:14) dalam bukunya mengatakan bahwa,
“Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks, dan lain- lain). Disamping berisi data setiap basis data juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara rinci).”
Menurut Arista Prasetyo Adi (2020:2), “Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang / berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.”
Dari beberapa pendapat mengenai definisi basis data yang telah dikemukakan oleh beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa basis data atau database merupakan suatu kumpulan data yang dapat berupa berbagai macam file yang tersimpan di dalam storage khusus yang digunakan untuk kepentingan suatu organisasi dan dapat diakses ataupun digunakan oleh siapapun yang berhak dan juga membutuhkannya.
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa indonesia sering disebut sistem manajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut :
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data 2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data yang dilakukan secara bersama 4. Mampu menangani bakcup data
DBMS yang digunakan dalam pengembangan sistem yaitu MySQL. MySQL salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.
2.1.5 Metode Pengembangan Sistem
Sukamto dan Shalahudin (2018:26) Metode Pengembangan Sistem atau System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu perangkat lunak dengan menggunkan model-model dan metodologi yang digunakaan untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
Sukamto dan Shalahudin (2018:28-30) Metode air terjun (waterfall) sering disebut model sekuensial linier (sequensial linear) atau alur hidup klasik (classic life circle). metode air terjun meyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support).
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebututuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support)
Tidak menutup kemungkinan sebuah peerangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2 Teori Judul
Pada Teori Judul meliputi pembahasan tentang aplikasi, inventory, gudang, dan website.
2.2.1 Pengertian Aplikasi
Sutabri (2012:147) mengemukakan bahwa, “Aplikasi adalah alat terapan yang
difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.”
Asropudin (2013:6) mengemukakan bahwa, “Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms.world, Ms.excel.”
Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa aplikasi adalah perangkat lunak atau program komputer yang beroperasi untuk pengolahan data.
2.2.2 Pengertian Inventory
Zayid (2019:1) Mengemukakan bahwa “Bagi perusahaan persediaan barang disebut inventory dengan tujuan kelancarannya usahanya. Penggunaan istilah inventory agar lebih terasa lebih modern dan memiliki kesan metodik dan sistemik, dibandingkan dengan istilah „persediaan‟ yang memiliki kesan sederhana dibenak masyarakat umumnya.
Dapat penulis simpulkan bahwa inventory adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.
2.2.3 Pengertian Gudang
Ninis (2020:56) “Gudang adalah semua ruangan yang tidak bergerak dan tidak dapat dipindah – pindahkan dengan tujuan tidak dikunjungi oleh orang umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang yang dapat diperdagangkan secara umum dan memenuhi syarat – syarat lain yang ditetapkan oleh menteri.”
Suranto didalam aris (2021:139) “Gudang adalah suatu tempat atau bangunan beratap yang dipergunakan untuk menimbun, menyimpan, mengepak suatu barang, dengan tujuan agara barang tersebut terhindar daru kerusakan dan kehilangan akibat ulah manusia, binatang, serangga, maupun karena suhu atau cuaca.”
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Gudang dapat digambarkan sebagai suatu sistem logistik dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material/produk yang disimpan di gudang sehingga informasi
tersebut mudah diakses oleh siapapun yang berkepentingan.
2.2.4 Pengertian Website
Abdulloh (2018:1), “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar, animasi, suara, dan video atau gabungan dari semuanya yang disediakan melalui jalur koneksi internet sehingga dapat diakses dan dilihat oleh semua orang diseluruh dunia.”
Sa‟ad (2020:4), mengemukakan bahwa, “Website adalah kumpulan dari halaman – halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) pada internet .”
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa website adalah gabungan dari sekumpulan halaman web di internet yang berguna untuk menyajikan informasi dan membuat sekumpulan halaman yang saling terikat.
2.2.5 Aplikasi Inventory Gudang Berbasis Website pada PT. Transmusi Palembang Jaya
Aplikasi Inventory Gudang Berbasis Website adalah aplikasi yang dibuat untuk memberikan kemudahan kepada Staff Gudang pada PT. Transmusi Palembang Jaya dan dapat mempersingkat waktu dan memberikan kemudahan dalam pengelolaan data inventory persediaan gudang yang mudah di operasikan, tampilan yang lebih menarik, fasilitas pencarian dokumen, keamanan data.
2.3 Teori Khusus
Pada Teori Khusus meliputi pembahasan tentang DFD (Data Flow Diagram), Entity Relationship Diagram (ERD), Flowchart.
2.3.1 Pengertian DFD (Data Flow Diagram)
Tata didalam Munasa (2018:15), “Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automark atau komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya yang penngambbarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponan sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya.”
Sedangkan menurut Jogiyanto didalam Romindo (2020:115) mengemukakan bahwa, “Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari Data Flow Diagram (DFD) adalah menggambarkan fungsi atau proses apa saja yang ada di dalam sistem serta menunjukkan bagaimana data di proses:
Tabel 2.1 Simbol-simbol Data Flow Diagram
Simbol Keterangan
Entitas External dapat berupa orang/unit terkait yang beriteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem.
Orang atau unit yang menggunakan atau melakukan transformasi data. Komponen fisik tidak diidentifikasikan.
Aliran Data Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan.
Data Store
Penyimpanan data atau tempat data ditransfer oleh proses.
(Sumber : Krismiaji, 2010:15-16)
Berikut ini adalah tahapan- tahapan perancangan dengan menggunakan DFD:
1. Membuat DFD Level 0 atau sering disebut juga Context Diagram DFD Level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD Level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.
2. Membuat DFD Level 1 DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul- modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD Level 1 merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.
Entitas External
Proses
3. Membuat DFD Level 2 Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di-breakdown menjadi DFD Level 2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka modul tersebut sudah tidak perlu untuk dibreakdown lagi. Untuk sebuah sistem, jumlah DFD Level 2 sama dengan jumlah modul ada DFD Level 1 yang di-breakdown.
4. Membuat DFD Level 3 dan seterusnya DFD Level 3,4,5 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD diatasnya. Breakdown pada level 3,4,5, dan seterusnya aturannya sama persis dengan DFD Level 1 atau Level 2.
5. Membuat DFD Level 2 Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di-breakdown menjadi DFD Level 2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka modul tersebut sudah tidak perlu untuk dibreakdown lagi. Untuk sebuah sistem, jumlah DFD Level 2 sama dengan jumlah modul ada DFD Level 1 yang di-breakdown.
6. Membuat DFD Level 3 dan seterusnya DFD Level 3,4,5 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD diatasnya. Breakdown pada level 3,4,5, dan seterusnya aturannya sama persis dengan DFD Level 1 atau Level 2.
2.3.2 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)
Indra didalam Suprapto (2021:69) mengemukakan bahwa, “ERD merupakan suatu cara menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan antar data dalam basis data secara logic dengan persepsi bahwa real world terdiri dari objek- objek dasar yang saling berhubungan dengan cara memvisualisasikan ke dalam bentuk simbol-simbol grafis.”
Tabel 2.2 Simbol–Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
NO NOTASI NAMA ARTI
1. Entity Objek yang
dapat dibedakan dalam dunia nyata
2. Week
entity
Suatu entity dimana
keberadaan dari entity tersebut tergantung dari
keberadaan entity yang lain
3. Relationsh
ip
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity
4. Identifying
Relationsh ip
Hubungan yang terjadi antara satu atau lebih weak entity
Lanjutan Tabel 2.2 Simbol–Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
5. Atribut
Simple
Atribut yang bernilai tunggal atau atribut atomic yang tidak dapat dipilah-pilah lagi
6. Atribut
Primary Key
Satu atau gabungan dari beberapa
atribut yang membedakan semua baris data (row) dalam table.
7. Atribut
Composite
Atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna
8. Atribut
Multivalue
Suatu atribut yang memiliki
sekelompok nilai untuk setiap instant entity
(Sumber : Suprapto, 2021: 70-71) 2.3.3 Pengertian Flowchart
Yohanes (2018:259) mengemukakan bahwa, “Flowchat maksudnya
adalah presentasi visual dari aliran data dalam pemrosesan informasi , operasi dalam sistem, dan ururtan proses yang dikerjakan.”
Shofwan (2020:8) ) mengemukakan bahwa,“Flowchart adalah suatu teknik untuk menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur penyelesaian masalah. Dengan kata lain, flowchart merupakan langkah langkah penyelesaian masalah yang disajikan dalam bentuk simbol simbol tertentu.”
Dapat disimpulkan bahwa “Flowchart merupakan sebuah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program tersebut.”
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flow Chart
NO. SIMBOL KETERANGAN
1. Simbol arus/flow,
Menyatakan jalannya arus suatu proses
2. Simbol connector
Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama
3. Simbol offline connector
Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda
4. Simbol process
Menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer
5. Simbol manual
Menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer
6. Simbol decision
Menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban:ya/tidak
7. Simbol predefined process
Menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal
8. Simbol terminal
Menyatakan permulaan atau akhir suatu program
9. Simbol input/output
Menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya
10. Simbol punched card
Menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
(Sumber : Jalinus, 2016: 39-41)
Lanjutan Tabel 2.3 Simbol–Simbol Flow Chart
11. Simbol magnetic tape
Menyatakan input berasal dari pita magnetis atau output disimpan ke pita magnetis
12. Simbol disk storage
Menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
13. Simbol document
Mencetak keluaran dalam bentuk dokumen (melalui printer)
14. Simbol display
Mencetak keluaram dalam layar monitor
(Sumber : Jalinus, 2016: 39-41)
2.3.4 Pengertian Kamus Data
Kristanto (2018:72)mengemukakan bahwa, “Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam pengambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.
Tabel 2.4 Simbol-simbol Kamus Data
NO. SIMBOL URAIAN
1. = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi
2. + Dan
3. () Menunjukkan suatu elemen yang bersifat pilihan (opsional).
Elemen-elemen yang bersifat pilihan ini bisa dikosongkan pada layar masukkan atau bisa juga dengan membuat spasi atau nol untuk field-field numeric pada struktur file.
4. {} Menunjukkan elemen-elemen repetitive, juga disebut kelompok berulang atau tabel-tabel. Kemungkinan bisa ada satuatau beberapa elemen berulang di dalam kelompok tersebut.
Kelompok berulang bisa mengandung keadaan-keadaan tertentu, seperti misalnya, jumlah pengulangan yang pasti atau batas tertinggi dan batas terendah untuk jumlah pengulangan.
Lanjutan Tabel 2.4 Simbol–Simbol Kamus Data
5. [] Menunjukkan salah satu dari dua situasi tertentu. Satu elemen bisa ada sedangkan elemen lainnya juga ada, tetapi tidak bisa kedua-duanya ada secara bersamaan. Elemen- elemen yang ada di dalam tanda kurung ini saling terpisah satu sama lain. (dengan kata lain, memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi)
6. | Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara symbol []
7. @ Identifikasi atribut kunci
8. ** Komentar
(Sumber : Maniah dan Hamidin, 2017 :60)
2.4 Teori Program
Pada Teori Judul meliputi pembahasan tentang xampp, sintaks dasar PHP, dan Tipe data PHP.
2.4.1 XAMPP
Gambar 2.1 Tampilan Xampp
Jubilee Enterprise (2018:3) mengemukakan bahwa, “XAMPP merupakan server yang paling banyak digunakan untuk keperluan belajar PHP secara mandri, terutama bagi programmer pemula .”
Annisa (2020:50) mengemukakan bahwa, “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Maka dari itu dapat penulis simpulkan bahwa XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi merupakan kompilasi dari beberapa program.
Pengertian XAMPP adalah perangkat lunak (free software) bebas, yang mendukung untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri beberapa program antara lain : Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah untuk digunakan yang dapat menampilkan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya XAMPP anda dapat mendownload langsung dari web resminya. Dan berikut beberapa definisi program lainnya yang terdapat dalam XAMPP.
Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Masing-masing huruf yang ada di dalam nama XAMPP memiliki arti sebagai berikut ini:
Apache
Apache adalah perangkat lunak sumber terbuka yang menjadi alternatif dari server web Netscape. Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache merupakan server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Apache dikembangkan oleh komunitas
terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naunganApache Software Foundation.
MySql
Kusno, dkk (2019:13) mengemukakan bahwa, “MySQL adalah salah satu jenis data base server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.”
Gerlan (2020:17) mengemukakan bahwa, “MySQL adalah database ternama yang dapat dijalankan pada banyak jenis platform seperti Linux dan Windows karena sifat Mysql yaitu open source.”
Dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa, MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh pemrograman aplikasi web.
PHP
Abdulloh (2018:2) mengemukakan bahwa, “PhpMyAdmin adalah program Server Side Scripting yaitu program yang dapat dikompilasi atau diterjemahkan ke dalam server, sehingga dapat menghasilkan aplikasi web dinamis. PHP juga dapat dikoneksikan dengan berbagai macam database seperti MySQL.”
Putri (2015:2) mengemukakan bahwa, “PHPMyAdmin merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat database, pengguna (user), memodifikasi tabel, maupun mengirim database secara cepat dan mudah tanpa harus menggunakan perintah (command) SQL.”
Dapat disumpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL.
2.4.2 Sintaks Dasar PHP
Yuana (2015:2), menjelaskan kode-kode PHP dituliskan diantara tanda berikut ini:
<?php
… … …
?>
Atau
<?
… … …
?>
Apabila membuat kode PHP dan berencana akan mendistribusikan ke pihak/orang lain, maka usahakan menggunakan sintaks <?php
… ?>. Hal ini dikarenakan untuk penggunaan kode yang menggunakan <? … ?>
terkadang tidak bisa dijalankan dalam server tertentu.
2.4.3. Tipe Data PHP
Tipe data merupakan jenis dari suatu data yang akan diproses oleh bahasa pemrograman. Murya (2014:26), menjelaskan beberapa tipe data dalam PHP, sebagai berikut :
1. Integer merupakan tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan bulat. Range bilangan integer adalah antara -2.147.4833.647 sampai dengan 2.147.483.647
2. Double Floating adalah tipe data yang berguna untuk menyimpan bilangan desimal. Range bilangan floating point antara 1e308 sampai dengan 1e308.
3. Boolean adalah tipe data yang paling sederhana, hanya berupa TRUE dan FALSE.
4. String adalah tipe data yang terdiri dari kata, bias berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisan string harus diapit dengan tanda petik, baik berupa petik tunggal („…‟) maupun petik ganda (“...”).
5. Objek adalah tipe data dibuat dengan tujuan agar para programmer terbiasa dengan OOP. Tipe data ini bias berupa bilangan.
6. Array merupakan Tipe Compound Primitif, terdapat pada bahasa pemrograman lain.
7. Null adalah tipe data yang tidak memuat apapun. Setiap variabel yang diset menjadi tipe data Null, ini akan menjadikan variabel tersebut kosong.
8. Resources tipe data spesial yang satu ini dikhususkan untuk menyimpan resources, sumber atau alamat.
Gambar 2.2. Tampilan logo PHPMyAdmin
2.5 Metode Tes Blackbox
Dalam pengujian ini, tester menyadari apa yang harus dilakukan oleh program tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melakukannya.
Pada Black Box Testing ini dilakukan pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer. Black- box testing ini lebih menguji ke tampilan luar (Interface) dari suatu aplikasi agar mudah digunakan oleh pengguna. Pengujian ini tidak melihat dan menguji source code program. Black-box testing bekerja dengan mengabaikan struktur kontrol sehingga perhatiannya hanya terfokus pada informasi domain.
Tes “Kotak Hitam atau Black Box” hanya terdiri dari meninjau fungsi-fungsi dari aplikasi, yaitu jika melakukan apa yang seharusnya, tidak peduli bagaimana melakukannya. Struktur dan fungsi internalnya tidak dipelajari. Dengan demikian penguji perlu mengetahui apa peran sistem itu, dan fungsinya, tetapi tidak tahu
mekanisme internalnya. Dia memiliki profil “pengguna”.
Jadi metode ini bertujuan untuk memeriksa, setelah tahap akhir proyek, apakah perangkat lunak atau aplikasi berfungsi dengan baik, dan melayani penggunanya secara efisien. Biasanya, penguji mencari fungsi yang hilang atau salah; antarmuka, kinerja, inisialisasi program dan kesalahan keluar; struktur data atau kesalahan akses basis data eksternal.