• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi IoT Pada Sistem Monitoring Cairan Infus Berbasis Raspberry PI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Aplikasi IoT Pada Sistem Monitoring Cairan Infus Berbasis Raspberry PI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

Aplikasi Iot Pada Sistem Monitoring Cairan Infus Berbasis Raspberry PI

Marfin

1Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Pamulang, Tangsel, Indonesia Email: dosen00929@unpam.ac.id

Submitted 16-02-2022; Accepted 25-02-2022; Published 25-02-2022 Abstrak

Dalam dunia medis, peran cairan infus sangat penting karena dapat menunjang proses pengobatan pasien. Namun saat ini, perbandingan tenaga medis dengan jumlah pasien sering menemukan cairan infus yang terpasang tidak termonitoring dengan baik oleh petugas, sehingga berpengaruh terhadap proses penyembuhan dan kepuasan pasien maupun keluarga pasien. Di sisi lain, kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan untuk segala bidang termasuk medis, oleh karena itu peneliti membuat suatu perangkat pintar yang memanfaatkan photodioda [1] sebagai sensor untuk mendeteksi cairan infus serta dapat memberikan informasi kepada petugas medis secara real time melalui perangkat smartphone [2]. Perangkat ini memanfaatkan board Raspberry PI sebagai pengolah data dan eksekutor data yang diterima dari sensor. Raspberry PI sendiri merupakan perangkat pintar yang dapat mengolah data sampai eksekusi data karena dilengkapi pin GPIO yang dapat di koneksikan dengan perangkat luar lainnya [3]. Dengan dirancangnya perangkat ini, petugas mendapatkan informasi cairan infus yang terpasang mulai dari tetesan, debit hingga kecepatan tetesan. Selain itu, apabila cairan infus mau habis maka smartphone petugas akan memberikan notifikasi berupa getar dan dering agar petugas dapat segera bertindak cepat dan tepat.

Kata Kunci: Cairan Infus; Photodioda; Raspberry PI

Abstract

In the medical world, the role of intravenous fluids is very important because it can support the patient's treatment process. However, at this time, the comparison of medical personnel with the number of patients often finds that the installed infusion fluids are not properly monitored by the officers, thus affecting the healing process and satisfaction of patients and their families. On the other hand, rapid technological advances can be used for all fields including medical, therefore the researchers made a smart device that utilizes a photodiode [1] as a sensor to detect intravenous fluids and can provide information to medical staff in real time via smartphone devices.

[2]. This device utilizes the Raspberry PI board as a data processor and executor of the data received from the sensor. Raspberry PI itself is a smart device that can process data to data execution because it is equipped with a GPIO pin that can be connected to other external devices [3]. With the design of this device, officers get information on the installed infusion fluids starting from the drip, the discharge to the drip rate. In addition, if the infusion fluid is about to run out, the officer's smartphone will give a notification in the form of vibration and ringing so that the officer can act quickly and precisely.

Keywords: Infusion Fluid; Photodioda; Raspberry PI

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi sudah merambah kesegala bidang, termasuk dunia kesehatan. Teknologi pada dunia kesehatan banyak bermanfaat untuk mempermudah tenaga medis dalam mempercepat proses dalam pekerjaan maupun menyembuhkan pasien. Bukan hal asing jika kita melihat orang dirumah sakit mendapat suplai cairan dari botol-botol yang sering kita sebut cairan infus. Infus diartikan sebagai jalur masuk cairan melalui pembuluh darah vena. Cairan infus banyak macam dan jenisnya sehingga tidak serta merta bisa dikatakan bahwa infus adalah makanan bagi orang sakit.

Pada saat pemasangan cairan infus sering kali kurang pengawasan, pasien ataupun keluarga pasien sering kali mengubah kecepatan tetesan air tanpa sepengetahuan tenaga medis. Seharusnya yang berhak dan berkewajiban mengubah kecepatan tetesan air infus adalah tenaga medis, baik dokter ataupun perawat karena mereka yang mengetahui standar kecepatan tetesan berdasarkan ilmu medis dan kondisi pasien [4].

Hal lainnya adalah tidak jarang cairan infus habis dan tidak segera diganti (jika diperlukan) karena tidak tahunya keluarga korban ataupun kurangnya tenaga medis. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan pasien maupun kepuasan keluarga pasien yang dirawat. Oleh karena itu dirancang prototype untuk mendeteksi cairan infus menggunakan sensor photodioda berbasis raspberry pi dengan internet [5]. Alat ini berfungsi sebagai alat monitoring pasien dan indicator habisnya cairan infus yang terpasang pada ruangan pasien, sehingga tenaga medis dan lebih sigap dalam melakukan tindakan jika cairan infus habis.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang rancang bangun alat ukur jumlah tetes dan volume sisa cairan infus dengan warning system pada sistem monitoring cairan infus berbasis arduino[6], dalam penelitian tersebut sistem monitoringnya berbasis Arduino. Oleh sebab itu, peneliti mencoba menyempurnakan sistem tersebut menggunakan Raspberry PI.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Perancangan Instrumen

(2)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom tertentu akan menghitung jumlah tetes air infus yang jatuh. Saat tetesan air infus mendekati set point maka akan memberikan indikasi air infus didalam tabung infus mendekati habis atau sudah habis. Saat air infus mendekati habis maka sensor yang menghitung jumlah tetesan akan memberikan signal kepada mikrokontroller dan akan diproses oleh mikrokontroler kemudian memberikan data kepada anounciator [8]. Saat sensor membaca tetesan air infus maka akan memberikan signal pula kepada mikrokontroler yang akan di tamplikan pada HP/Tablet berbasis Android berupa data debit, jumlah tetesan dan sisa volume yang berada pada tabung infus [9]. Berikut ini adalah blok diagram yang menggambarkan sistem kerja alat secara menyeluruh:

Gambar 1. Blok Diagram Monitoring Cairan Infus

Berdasarkan gambar 1 di atas bahwa perancangan alat pendeteksi tetesan air infus menggunakan photodioda berbasis mikrokontroler raspberry pi 3 terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Input dari sensor photodioda yang memiliki fungsi sebagai pendeteksi kecepatan tetesan air infus lalu menghasilkan sinyal analog.

2. Arduino Nano yang mengubah sinyal analog dari sensor photodioda menjadi digital untuk sinyal input raspberry.

3. Mikrokontroller raspberry pi 3 yang berfungsi sebagai pengolah data yang berisikan intruksi pemrograman untuk menjalankan sistem secara menyeluruh.

4. Output berupa smartphone berbasis operating system Android yang memiliki fungsi sebagai penampil dan pengakses data ketika proses pengukuran terjadi serta menjadi announciator kepada perawat atau pengakses data [10].

2.2. Perancangan Pemasangan Sensor pada Infus

Pada gambar 2 perancangan sensor pada infus menjelaskan dimana sensor berada, sensor tetesan air infus akan berupa dudukan fix yang akan di pasang pada penampung air infus [11]. Adapun bagian dari alat (sensor tetesan air infuse) terdiri sebagai berikut :

1. Transmitter yang berfungsi untuk menguatkan sinyal / mengirimkan sinyal.

2. Receiver sebagai penerima sinyal akan menerima sinyal yang dikirim oleh transmitter.

3. Rangkaian pada PCB ini berisikan resistor dan rangkaian yang menghubungkan antara transmitter, receiver, dan arduino nano.

4. Mikrokontroler yang berfungsi sebagai otak dan sebagai pengirim sinyal yang diberikan komponen sensor menjadi output yang dikirim ke data base lalu display.

Gambar 2. Perancangan Pemasangan Sensor pada Infus 2.3 Perancangan Eelctrical

Sumber tegangan untuk sensor didapat dari pin 5V arduino, sedangkan output analog masing-masing sensor di koneksikan ke pin input analog arduino (A0 dan A1) untuk diolah sebagai sinyal digial. Output digital dari arduino (D10 dan D11) menjadi input digital raspberry pi (GPIO 2 dan 26). Ada pula LED sensor 1 dan 2 (GPIO 4 dan 5), sebagai notifikasi adanya tetesan air infus, dan buzzer (GPIO 22) sebagai notifikasi jika cairan infus telah mencapai set poin atau mendekati habis. Untuk mereset buzzer dapat dilakukan dengan menekan push button reset sensor 1 atau 2 (GPIO 23 dan 24. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.4.

(3)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom

Gambar 3. Diagram Koneksi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini berisi analisa, hasil serta pembahasan dari topik penelitian, yang bisa di buat terlebih dahulu metodologi penelitian. Bagian ini juga merepresentasikan penjelasan yang berupa penjelasan, gambar, tabel dan lainnya.

3.1 Pengujian Sensor

Pada tahap ini sensor akan di uji dan kalibrasi serta di tes kesensitifannya dengan berbagai metode agar mendapatkan hasil yang maximal dalam penempatan sensor. Adapun variasinya sebagai berikut:

1. Pengujian sensor tanpa penghalang dengan variasi jarak.

2. Pengujian sensor dengan variasi penghalang 3. Pengujian sensor dengan air infus.

3.2 Pengambilan Sampel

Sampel yang diukur berupa air infus Ringer Laktat dan NaCl. Pengambilan sample dilakukan dengan cara memasukan sensor ke dalam tempat penampung air infus ringer laktat dan NaCl. Pada pengambilan sample ringer laktat dan NaCl dilakukan untuk menguji sensitifitas sensor photodioda [12]. Pengambilan sampel cairan infus dilakukan untuk mendapatkan volume per-tetes setiap jenis air infus agar mengetahui konsistensi dari tetesan air infus tersebut.

3.3 Pengukuran Dengan Sensor Tetesan Air Infus

Berikut adalah langkah persiapan untuk pengukuran langsung menggunakan sensor air infus:

1. Memasang perangkat sensor air infus ke tempat penampungan air infus yang sudah tersambung dengan kabel arduino nano [13] ke mikrokontroller raspberry pi dan Mikrokontroller raspberry pi sudah terprogram sebelumnya.

2. Berikan tegangan ke Mikrokontroller raspberry pi yang akan memberikan input tegangan ke semua rangkaian 3. Atur kecepatan tetesan air infus dan lihat hasilnya pada tabelt/hp berbasis Android..

Sensor akan menghasilkan nilai tegangan relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler.

3.4 Pengujian Interface

Pengujian ini bertujuan memastikan fungsi dari tampilan anonciator berfungsi dengan baik dan dapat mudah di operasikan dengan mudah oleh operator dalam hal ini adalah tenaga medis. Anounciator disini berupa smartphone berbasis android sebagai sistem operasinya [14]

3.5 Pengujian Sensor dengan Cairan Infus

Pengujian ini dilakukan karena ada sedikit perbedaan nilai output antara jarak 2 cm tanpa penghalang dengan 2 cm menggunakan penghalang akrilik bening (0.2cm). Pada pengujian sensor dengan cairan infus peneliti menggunakan dua metode dan dua jenis cairan infus. Cairan yang digunakan adalah Ringer Laktat dan NaCL 0.9% [15]. Sedangkan infus set yang digunakan adalah infus set makro yang diperuntukan untuk orang dewasa. Infus set yang digunakan bermerk GEA medical, alasan utama pemilihan infus set ini karena mudah di dapatkan di apotek terdekat. Pada bungkus infus set tertera keterangan bahwa 20 tetesan cairan setara dengan 1mL. Pada gambar 4 merupakan perlengkapan infus untuk digunakan peneliti selama penelitian.

(4)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Rangkaian sensor pada percobaan ini sudah tidak lagi menggunakan papan percobaan. Metode pertama peneliti memasangkan sensor photodioda pada penampung air infus tanpa adanya tetesan, sedangkan yang kedua menggunakan tetesan untuk mengetahui apakah ada perubahan output. Percobaan dilakukan seperti pada gambar 5

Gambar 4. Perlengkapan Infus Set

Gambar 5. Pengujian Sensor Menggunakan Infus Set

Setelah dilakukan percobaan ternyata terdapat perubahan nilai pada tegangan dan arus output. Nilai perubahan tegangan dan arus output dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.

(5)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Menggunakan Cairan Infus

No

CAIRAN INFUS

TANPA TETESAN DENGAN TETESAN

TEGANGAN (Volt)

ARUS (mA)

TEGANGAN (Volt)

ARUS (mA)

1 Ringer Laktat 4.73 0.71 4.71 0.7

2 NaCl 4.73 0.71 4.68 0.65

3.6 Pengujian Kestabilan Air Infus

Pada pengujian kali ini peneliti bertujuan untuk mengetahui volume per-tetes pada setiap cairan infus. Pengujian ini dilakukan karena adanya perbedaan pada setiap cairan infus. Cairan yang digunakan adalah Ringer Laktat dan NaCl. Pada ilmu medis terdapat dua jenis infus, yaitu mikro (untuk bayi) dan infus makro (untuk dewasa). Pada 1 ml infus mikro terdapat 60 tetes maka 1 tetes bernilai 0.016 ml. Sedangkan pada 1 ml infus makro terdapat 20 tetes sehingga 1 tetes bernilai 0.05. pada percobaan ini peneliti menggunakan infus makro.

Gambar 6. Pengujian Kestabilan Tetesan Air Infus

Pada gambar 6 dilakukan 5 kali percobaan pada tiap jenis cairan infus. Peneliti mengatur tetesan air infus pada bukaan klem, bukaan klem ini mengatur lamanya waktu tetesan pertama ke tetesan kedua dan selanjutnya. Peneliti mendapatkan setiap tetesan memiliki waktu yang konstan antara tetesan seperti yang ditujukan Gambar 7.

Gambar 7. Frekuensi Tetesan Air Infus

Selanjutnya peneliti melakukan perhitungan seberapa banyak tetesan dan lamanya untuk mendapatkan volume sebanyak 2.5 ml, 5 ml, 7.5 ml, 10 ml dan 15 ml. setelah didapat hasil lalu dilakukan perhitungan untuk mendapat rata- rata volume pertetes seperti Tabel 2 untuk cairan ringer laktat dan Tabel 3 untuk cairan NaCl.

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

2.5 5 7.5 10 15

FREKUENSI

RINGER LAKTAT ECOSOL NaCl

(6)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Tabel 2. Hasil Pengujian Kestabilan Tetesan Ringer Laktat

NO

VOLUME (ml)

JUMLAH TETESAN

WAKTU (DETIK)

FREKUENSI

(N/T) VOLUME/TETES

1 2.5 62 71 0.87 0.0403

2 5 114 143 0.79 0.0439

3 7.5 164 221 0.74 0.0457

4 10 196 278 0.70 0.0510

5 15 283 398 0.71 0.0530

JUMLAH 3.82 0.2339

RATA-RATA 0.76 0.0468

Tabel 3. Hasil Pengujian Kestabilan Tetesan NaCl

NO

VOLUME (ml)

JUMLAH TETESAN

WAKTU (DETIK)

FREKUENSI

(N/T) VOLUME/TETES

1 2.5 62 46 1.34 0.0403

2 5 121 90 1.34 0.0413

3 7.5 154 117 1.31 0.0487

4 10 220 162 1.35 0.0455

5 15 285 218 1.30 0.0526

JUMLAH 6.67 0.2284

RATA-RATA 1.33 0.0457

Dari pengambilan sempel terdapat perbedaan volume per tetes antara kedua cairan namun tidak terlalu besar hanya selisih 0.0011 ml, hal ini disebabkan viskositas yang berbeda pula. Namun jika dilakukan pembulatan bilangan maka masih sejalan dengan rumus infus makro dan informasi pada bungkus infus set yaitu 0.05 ml per tetes seperti yang ditunjukan Gambar 8.

Gambar 8. Volume Tetesan Air Infus 3.7 Pengujian Aplikasi Monitoring Cairan Infus

Pada pengujian ini peneliti mencoba langsung alat yang telah dirancang dengan memasangkannya ke penampung tetesan infus dan menggunakan smartphone sebagai display announciatornya. Peneliti melakukan uji coba selama 5 menit untuk mengetahui debit yang terukur oleh alat dan di tampilkan oleh smartphone. Pengujian selama 5 menit ini dilakukan dengan mencatat debit yang termonitoring pada aplikasi di smartphone selama 30 detik dan kelipatannya. Selisih tiap 30 detik dapat menjadi data debit yang terukur pada tiap 30 detik. Pada Tabel 4 memperlihatkan hasil percobaan alat.

Tabel 4. Hasil Pengujian Aplikasi Monitoring Cairan Infus Waktu

(detik)

Debit NaCl (mL)

Debit NaCl/30s (mL)

Debit Ringer Laktat(mL)

Debit Ringer Laktat/30s (mL)

0 0 0 0 0

30 0.6 0.6 2.05 2.05

60 1.15 0.55 3.95 1.9

90 1.75 0.6 5.75 1.8

120 2.3 0.55 7.55 1.8

150 2.85 0.55 9.4 1.85

0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600

2.5 5 7.5 10 15 RATA-RATA

Volume/Tetes

RINGER LAKTAT ECOSOL NaCl

(7)

JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i1.3840 Hal 152−158 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Waktu

(detik)

Debit NaCl (mL)

Debit NaCl/30s (mL)

Debit Ringer Laktat(mL)

Debit Ringer Laktat/30s (mL)

210 4 0.55 13 1.8

240 4.55 0.55 14.75 1.75

270 5.1 0.55 16.55 1.8

300 5.65 0.55 18.3 1.75

4. KESIMPULAN

Output yang dihasilkan oleh alat monitoring cairan infus telah mendekati output real dimana hasil deteksi tetesan oleh alat sama dengan hasil real tetesan hal ini menjadikan pemantauan atau pun system notifikasi cairan infus menjadi efektif.

Informasi yang tersedia pada aplikasi monitoring cairan infus pada android mudah dalam pembacaan karena sesuai kebutuhan data oleh tenaga medis yaitu berupa tetesan, debit yang mengalir ke tubuh pasien dan kecepatan tetesan secara real time serta jarak pantau dapat sejauh area wifi dapat menjangkau suatu area.

REFERENCES

[1] Z. Ayu Kurnia Sari, H. Permana, and W. Indrasari, “KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR,” 2017, doi: 10.21009/SPEKTRA.

[2] D. R. Mardiyah, I. I. Tritoasmoro, S. Rizal, and M. Eng, “SISTEM CONTROLLING DAN MONITORING CAIRAN INFUS BERBASIS ANDROID CONTROLLING AND MONITORING SYSTEM OF INFUSION FLUID BASED ON ANDROID.”

[3] T. Djasa Permana, “SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN MINI PC RASPBERRY PI,” 2014. [Online]. Available:

http://www.raspberrypi.org/downloads/

[4] F. Desmitha, W. Kurniawan, K. Lama, and J. Selatan, “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING VOLUME INFUS BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR REBO,” 2019.

[5] T. Dewi Hendrawati and R. Aditya Ruswandi, “Sistem pemantauan tetesan cairan infus berbasis Internet of Things,” 2021.

[6] A. Sifa Fauziyyah, “RANCANG BANGUN ALAT UKUR JUMLAH TETES DAN VOLUME SISA CAIRAN INFUS DENGAN WARNING SYSTEM PADA SISTEM MONITORING CAIRAN INFUS BERBASIS ARDUINO,” 2019.

[7] L. Y. Astutik et al., “KENDALI LAJU TETESAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PID,” 2018.

[8] R. Maharani et al., “SISTEM MONITORING DAN PERINGATAN PADA VOLUME CAIRAN INTRAVENA (INFUS) PASIEN MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS WEBSITE.”

[9] A. Yudhana, M. Dwi Darma Putra, and A. Dahlan Yogyakarta Jln ProfDr Supomo, “RANCANG BANGUN SISTEM

PEMANTAUAN INFUS BERBASIS ANDROID,” 2018. [Online]. Available:

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi

[10] I. Sucipta, J. W. Simatupang, C. Kaswandi, and I. Purnama, “Prototipe Pemantauan Tetes Cairan Infus Berbasis IoT Terkoneksi Perangkat Android,” Jurnal Teknologi Elektro, vol. 12, no. 3, p. 113, Oct. 2021, doi: 10.22441/jte.2021.v12i3.003.

[11] Z. Fihayah, “SIMULASI SENSOR TETESAN CAIRAN, PADA INFUS KONVENSIONAL.”

[12] A. H. Noviyanto, “PENGUJIAN SENSOR CAHAYA PHOTOTRANSISTOR DAN PHOTODIODE PADA PEMANTAU DENYUT JANTUNG DENGAN METODE PHOTOPLETHYSMOGRAPH REFLEKSI,” Jurnal SIMETRIS, vol. 10, no. 1, 2019.

[13] N. Lestari, N. Lestari Program Studi, S. Komputer, and S. H. Musirawas Jl Jend Besar Soeharto KelLubuk Kupang KecLubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau, “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SISA CAIRAN INFUS DAN MONITORING ALIRAN INFUS BERBASIS ARDUINO DI PUSKESMAS MUARA BELITI,” 2017.

[14] M. Diana, K. Kemalasari, E. Puspita, and A. Sasongko Jati, “Sistem Kendali dan Monitoring Cairan Infus pada Proses Tatalaksana Dehidrasi Berbasis IoT,” Jurnal Rekayasa Elektrika, vol. 17, no. 3, Sep. 2021, doi: 10.17529/jre.v17i3.21636.

[15] R. Agussalim, M. Niswar, P. Sistem Komputer, S. Handayan, and D. Jurusan Teknik Elektro dan Teknik, “MONITORING CAIRAN INFUS BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI DAN LAJU CAIRAN INFUS MENGGUNAKAN JARINGAN WIFI,” Jurnal Ilmiah ILKOM, vol. 8, no. 3, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil realisasi dan pengamatan data, sistem monitoring dapat berfungsi dengan baik untuk menampilkan informasi-informasi kondisi cairan infus.. Sistem ini

Apabila terdapat tetesan yang keluar, sensor akan mendeteksi dan akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler dan diproses di dalam mikrokntroler, selanjutnya

Perangkat pengendali debit tetesan infus yang dibuat oleh penulis pada penelitian ini akan dikembangkan dengan menggunakan sensor photodioda untuk perangkat pem- baca dan

Sensor ultrasonik akan membaca level air lalu mengirimkan informasi ke Raspberry Pi dan Raspberry Pi akan mengirim informasi ke motor servo agar motor servo dapat

Yang pertama komponen yang terpasang pada ruang rawat pasien yaitu box alat yang di dalamnya terdiri dari sensor load cell dan modul amplifier HX711 yang akan

Berdasarkan latar belakang diatas, memotivasi penulis untuk merancang suatu alat pendeteksi level cairan infus dengan sistem monitoring online dimana pesan kondisi

Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem monitoring ketinggian cairan infus berbasis sensor serat optik evanescent

Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas Sistem Controlling dan Monitoring Cairan Infus berbasis Android ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu mampu