APLIKASI PERBANDINGAN JENIS MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK CAIR PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)
Raihan kasturi*1, Bustami 2, Elvrida Rossa2
1Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, 23372, Indonesia.
2Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, 23372, Indonesia.
*Email korespondensi: [email protected]1
Diterima 18 Oktober 2023; Disetujui 15 November 2023; Dipublikasi 30 November 2023
Abstract: This research was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Abulyatama University, Jln Bandara Sultan Iskandar Muda, Kec Blang Bintang, Kab Aceh Besar, Aceh. The design used in this study was a Randomized Group Design (RAK) with a factorial pattern of 4 x 4, each repeated three (3) times and obtained 48 experimental units. the provision of planting media types had a very significant effect on plant height and the number of fruit dompolan, but had no significant effect on stem diameter, the best planting media was found in plant height M2 (2 soil: 1 manure :1 husk charcoal, and the best number of fruit drop was found in M2 (2 soil : 1 manure :1 husk charcoal) and the best stem diameter was found in M1 (2 soil : 1 manure :1 rice husk) and in PGPR concentration the best plant height can be found in G2 (10 ml / 1 water), the best number of fruit drop was found in G2 (10 ml / 1 water) and G3 (15 ml / 1 water). There was no interaction between the type of planting media and PGPR concentration on plant height, number of fruit clusters and stem diameter.
Keywords: Tomato Plants, type of Growing Media, Concentration of PGPR liquid fertilizer,
Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama, Jln Bandara Sultan Iskandar Muda, Kec Blang Bintang, Kab Aceh Besar, Aceh.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 4 x 4, Masing - masing diulang tiga (3) kali dan diperoleh 48 satuan percobaan. pemberian jenis media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah dompolan buah , tetapi tidak berpengaruh nyata pada diameter batang , media tanam terbaik terdapat pada tinggi tanaman M2 (2 tanah : 1 pupuk kandang :1 arang sekam, dan jumlah dompolan buah terbaik dijumpai pada M2 (2 tanah : 1 pupuk kandang :1 arang sekam) dan diameter batang terbaik dijumpai M1 (2 tanah : 1 pupuk kandang :1 sekam padi) dan pada konsentrasi PGPR tinggi tanaman terbaik dapat dijumpai pada G2 (10 ml/ 1 air), jumlah dompolan buah terbaik dijumpai pada G2 (10 ml/1 air) dan G3 (15 ml/1 air). Tidak terdapat interaksi pada pemberian jenis media tanam dan konsentrasi PGPR pada tinggi tanaman, jumlah dompolan buah dan diameter batang.
Kata kunci : tomat, jenis media tanam, konsentrasi pupuk cair PGPR Available online at www.jurnal.abulyatama.ac.id/agriflora
ISSN 2549-757X (Online)
Universitas Abulyatama
Jurnal Agriflora
- 48 - Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Buah tomat banyak diminati masyarakat karena mengandung sumber vitamin dan mineral. Tomat dapat digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan industri makanan, sehingga permintaan terhadap komoditas ini sangat besar. Semakin tingginya permintaan pasar sehingga banyak orang yang membudidayakan tomat. Tanaman tomat berada diurutan kelima produksi tanaman sayuran di Indonesia. Produksi tomat di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2016 yaitu 851.701 ton/tahun. Pada tahun 2017 produksinya menurun mencapai 747.577 ton/tahun (Badan Pusat Statistik 2018).
Penurunan produksi tomat di Indonesia disebabkan oleh beberapa kendala seperti defisiensi unsur hara dan penerapan teknik budidaya kurang tepat.
Upaya untuk meningkatkan produksi tomat, dilakukan dengan teknik budidaya dan peningkatkan unsur hara.Salah satu cara dilakukan dengan menggunakan media tanam yang baik bagi pertumbuhan tanaman dan pemupukan.
Media tanam merupakan komponen utama dalam proses budidaya yang harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Media tanam yang tepat dan standar untuk tanaman berbeda habitat asalnya merupakan hal sulit karena setiap daerah memiliki kelembaban dan kecepatan angin yang berbeda. Media tanam harus dapat menjaga kelemban di akar tanaman, menyediakan cukup udara dan dapat menahan ketersediaan unsur hara (Amilah, 2012). Selain media seperti arang sekam, sekam padi, dan pupuk kandang sapi. terdapat juga media tanaman yang Jarang sekali penggunaan, seperti ampas kopi sebagai media tanam alternatif .
Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) mampu menghasilkan hormon tumbuhan seperti auxin, giberillin, dan sitokinin. Sebagai pelarut fosfat dan fiksasi nitrogen. Kombinasi aplikasi pemberian jenis media tanam dan pupuk cair sangat baik untuk meningkatkan produktivitas lahan sehingga hasil pertanian meningkatkan mutu jumlah hasil panen. Pemberian dosis pupuk cair tersebut sangat bagus untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang aplikasi pemberian jenis media tanam dan pupuk cair Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.).
Peranan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Media tanam adalah tempat menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang. Media tanam sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas media sebagai sarana untuk menghidupi tanaman. Juga harus bebes dari bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung air. Tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan porus sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah Bahan- bahan untuk media tanam dapat dibuat dari bahan tunggal ataupun kombinasi dari beberapa bahan, asalkan tetap berfungsi sebagai media tumbuh yang baik (Bui et al., 2015).
Peranan Pupuk Cair PGPR terhadap pertumbuah tanaman
Aplikasi perbandingan jenis media tanam…….
PGPR merupakan konsorium bakteri yang aktif mengkolonisasi akar tanaman yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman hasil panen dan kesuburan tanah (Gusti et al., 2012) pemberian PGPR meningkatkan jumlah bakteri yang aktif disekitaran perakaran tanaman sehingga memberikan keuntungan bagi tanaman.
bakteri Plant Grow Promotting Rhizobacteria (PGPR) yang yang mampu mengikat nitrogen bebas dari alam atau istilahnya fikasi nitrogen bebas. Nitrogen bebas diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada Lahan Penelitian Fakultas Pertanian di Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Desa Cot Karieng Provinsi Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2022 sampai 30 November 2022. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat, arang sekam, sekam padi, ampas kopi, pupuk kandang sapi, dan pupuk cair PGPR, serta bahan lainnya yang mendukung dalam penelitian, Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah polybag, cangkul, ember, gembor, tali plastik, timbangan analitik, plang penelitian, kamera, dan alat tulis.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 4 x 4, Masing - masing diulang tiga (3) kali dan diperoleh 48 satuan percobaan. Adapun perlakuan perbandingan jenis media tanam dan konsentrasi pupuk cair PGPR terdiri dari masing-masing 4 taraf perlakuan.
Adapun perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Faktor perbandingan jenis media tanam (M) terdiri dari 4 taraf yaitu : M0 = (kontrol), M1 = (2 tanah : 1 pupuk kandang sapi : 1sekam padi), M2=(2 tanah : 1 pupuk kandang sapi : 1arang sekam), M3 = (2 tanah : 1 pupuk kandang sapi : 1ampas kopi).
Faktor konsentrasi pupuk cair PGPR (G) terdiri dari 4 taraf yaitu: G0 = 0 ml/ 1 air (kontrol), G1 = 5 ml/ l air, G2 = 10 ml/ l air, G3 = 15 ml/ l air.
Dengan demikian diperoleh 16 (enam belas) kombinasi perlakuan, dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga terdapat 48 (empat puluh delapan) satuan percobaan. Berikut ini adalah tabel kombinasi perlakuan yang diujikan dalam penelitian ini.
Pelaksanaan Penelitian Persiapan Media Tanam
Media tanam yang digunakan terdiri dari tanah yang dibersihkan dari kotoran dan digemburkan. Tanah yang telah dicampurkan sesuai dengan dosis Pengisian polybag menggunakan media tanah lapisan atas, pupuk kandang sapi,arang sekam, sekam padi, dan ampas kopi. Sesuai perlakuan yang dicobakan dengan perbandingan masing-masing 2:1:1. Kemudian dimasukkan kedalam polybag berukuran 40 cm x 50 cm sampai batas 1 cm dari permukaan polybag.
selanjutnya disusun rapi sesuai denah penelitian.
Penyemaian Benih
Benih tomat sebelum dilakukan persemaian terlebih dahulu. Benih direndam selama 24 jam.
pada polybag yang berukuran kecil 6 cm x 8 cm.
- 50 - media persemaian terdiri atas campuran: tanah, pupuk kandang sapi, arang sekam, sekam padi dan ampas kopi. dengan perbandingan (2:1:1) lalu masukan 2 benih/polybag kedalam polybag yang telah diisi media tanam. penyiraman dilakukan pagi dan sore hari. Bibit tomat Setelah berumur 3 minggu siap dipindahkan ke polybag penanaman.
Penanaman
Bibit tomat yang sudah tumbuh dipilih dengan bibit yang bagus dan sehat yang telah berumur 3 minggu setelah tanam (MST) dengan jumlah daun 3 helai dipindahkan ke polybag 40 cm x 50 cm. Bibit sehat dipindakan dengan hati-hati jangan sampai merusak bagian tanaman terutama akar. Pemidahan /penanaman dilakukan di sore hari, dengan jarak antar polybag 50 x 60 cm.
Pemupukan
pupuk cair PGPR dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada awal tanam, puncak fase vegetative 1 minggu sebelum tanam dan generative 3 mst dan 6 mst. dengan cara melarutkan pupuk cair PGPR sesuai dengan konsentrasi yang telah ditentukan ke dalam polybag dengan pemberian PGPR disesuaikan dengan perlakuan.
Pengamatan
Tinggi tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah tempat tumbuhnya tanaman yang dilakukan pada umur , 30, 45, dan 60 hari setelah tanam (HST).
Diameter Batang (cm)
Diameter batang di ukur berskala yaitu pada hari ke 30, 45, 60 HST, pengukuran diameter batang ini menggunakan jangka sorong.
Jumlah buah per dompolan (buah)
Menghitung jumlah buah per dompolan yaitu menghitung berapa dompolan tanaman setiap buah tomat yang tumbuh untuk setiap sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh aplikasi perbandingan jenis media tanam terhadap pertumbuhan tanaman tomat
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan pemberian jenis media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah dompolan buah tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang.
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman tomat umur 30, 45 dan 60 hari setelah tanam (HST)
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
30 (HST) 45 (HST) 60 (HST)
M₀ 44,42a 58,83a 64,50a
M₁ 5,25b 64,25ab 66,83a
M₂ 58,50bc 66,50b 67,00a M₃ 59,25c 65,25b 68,92a
BNJ 3,82 5,65 4,80
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (BNJ 0,05%).
Tabel 1 menunjukkan bahwa pada umur 30 HST tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan M3 tidak berbeda nyata dengan perlakuan M2 tetapi berbeda nyata dengan M0 dan M1. Pada umur 45 HST, tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan M3 yang berbeda nyata dengan semua perlakuan yang dicobakan.
sedangkan pada umur 60 HST tidak terdapat perberbedan nyata pada setiap perlakuan yang dicobakan. Sari (2016) berpendapat penggunaan media tanam yang dicampur tanah,arang sekam, pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1:1:1 dapat membantu meningkatkan kandungan N dalam tanah, sehingga mempengaruhi
Aplikasi perbandingan jenis media tanam…….
pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pak choi menjadi lebih tinggi.
Tabel 2. Rata-rata diameter batang dan diagram statistik tanaman tomat pada umur 30,45 dan 60 HST akibat aplikasi perbandingan jenis media tanam.
Perlakuan Diameter batang (cm)
30 (HST) 45 (HST) 60 (HST)
M₀ 5,75a 8,00a 7,83a
M₁ 7,08a 9,00a 9,08a
M₂ 6,17a 8,58a 8,08a
M₃ 6,42a 8,50a 8,17a
BNJ 1,26 1,27 1,81
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada diameter batang pada perlakuan yang terbaik dijumpai pada M1 di setiap perlakuan yang dicobakan. Hal ini disebabkan Media tanam yang mengandung unsur N menghasilkan tinggi tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan media tanam yang kekurangan unsur N.
Tabel 3. Rata-rata jumlah dompolan perbuah dan diagram statistik tanaman tomat akibat pemberian aplikasi perbandingan jenis media tanam.
Perlakuan Jumlah dompolan per buah
M₀ 4,75b
M₁ 4,67a
M₂ 5,50c
M₃ 5,25b
BNJ 0,76
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%.
Tabel 3 menujukkan pada bahwa pada perlakuan jumlah dompolan per buah terbanyak dapat dilihat pada perlakuan M2 yang berbeda nyata dengan perlakuan M0 dan M3 terhadap perlakuan yang dicobakan. sedangkan pada M1
tidak terdapat perbedaan nyata disetiap perlakuan yang dicobakan.
Hal ini diduga bahwa arang sekam dan kohe
sapi memiliki sifat menjaga kelembaban tanah dan memperbaiki struktur tanah sehingga sistem aerasi dan dranase di media tanam menjadi lebih baik serta dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Sedangkan pada media tanam ampas kopi menurut (Yunus, 2010).
Pengaruh Konsentrasi pupuk cair Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)
Hasil uji F analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi (PGPR) tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah dompolan per buah.
Tabel 4. Rata-rata tinggi tanaman tomat dan diagram statistik umur 30, 45 dan 60 hari setelah tanam (HST) akibat konsentrasi PGPR
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)
30 (HST) 45 (HST) 60 (HST)
G₀ 54,25 a 64,25 a 66,17 a
G₁ 54,58 a 61,42 a 65,83 a
G₂ 53,08 a 62,83 a 68,75 a
G₃ 55,50 a 63,42 a 66,50 a
BNJ 3,82 5,65 4,80
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%.
Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata tinggi tanaman tomat umur 30, 45 dan 60 hari (HST) pada perlakuan G1, G2 dan G3 tidak berbeda nyata disetiap perlakuan yang dicobakan, akan tetapi tinggi tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan G2 (68,75 cm).
Sejalan dengan Sari, Wilna dan Migusnawati (2022) bahwa pembentukan dan pengisian buah sebagai penyimpanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara sebagai bahan fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat, lemak protein, mineral dan vitamin. Rendahnya produksi tanaman tomat dapat disebabkan oleh kurang atau tidak
- 52 - terpenuhinya unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Sedangkan pada penggunaan pupuk cair Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Salah satu faktor lingkungan yang juga menyebabkan PGPR berpengaruh tidak nyata yakni kurangnya lama penyinaran. Karena penelitian ini berlangsung pada saat musim hujan, sehingga cahaya matahari kurang dan menghambat pertumbuhan tanaman. tinggi tanaman kekurangan N (nitrogen) yang menyebabkan berpengaruh tidak nyata disebabkan karena unsur hara belum tersedia dalam jumlah banyak, sehingga tanaman belum mampu menyerap unsur hara secara optimal.
Hal ini diduga bahwa tinggi tanaman kekurangan N (nitrogen) yang menyebabkan berpengaruh tidak nyata disebabkan karena unsur hara belum tersedia dalam jumlah banyak, sehingga tanaman belum mampu menyerap unsur hara secara optimal. Hal ini mengacu pada penelitian jika tanaman mengalami kekurangan unsur hara maka pertumbuhan akan terganggu.
Tabel 5. Rata-rata diameter batang dan diagram statistik tanaman tomat pada umur 30, 45 dan 60 HST akibat konsentrasi PGPR
Perlakuan Diameter Batang (cm)
30 (HST) 45 (HST) 60 (HST) G₀ (Kontrol) 6,42 a 8,25 a 8,08 a
G₁ 6,17 a 8,92 a 8,50 a
G₂ 6,25 a 8,83 a 7,75 a
G₃ 6,58 a 8,08 a 8,83 a
BNJ 1,26 1,27 1,81
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (BNJ 0,05%).
Tabel 5 menunjukkan bahwa pada diameter batang umur 30, 45, dan 60 hst diameter batang tomat di perlakuan G0, G1, G2 dan G3 tidak berbeda nyata disetiap perlakuan yang dicobakan. Akan tetapi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan G1 (8,92 cm).
Hal ini sejalan dengan Syamsiah dan Rayani (2014) bahwa kombinasi ketersediaan hara yang cukup dengan ketersediaan mikroorganisme yang cukup sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai lebih maksimal.
Seperti yang diketahui bahwa tanaman cabai dan tomat merupakan tanaman dalam famili yang sama.
Hal ini diduga bahwa PGPR berpengaruh tidak nyata karena kurangnya lama penyinaran.
Nurshanti (2011) bahwa penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman. Karean unsur hara belum sepenuhnya terserap oleh tanaman yang menyebabkan belum optimalnya pada tanaman seperti akar, batang dan daun.
Tabel 6. Rata-rata jumlah dompolan perbuah dan diagram statistik tanaman tomat akibat pemberian aplikasi konsentrasi PGPR
Perlakuan Jumalah Buah Per Dompolan
G₀ (Kontrol) 5,00 a
G₁ (5 ml) 5,00 a
G₂ (10 ml) 5,08 a
G₃ (15 ml) 5,08 a
BNJ 0,57
Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% (BNJ 0,05%).
Tabel 6 menunjukan bahwa rata-rata jumlah buah per dompolan pada tanaman tomat di perlakuan G0, G1, G2 dan G3 tidak berbeda nyata di setiap perlakuan yang dicobakan, akan tetapi jumlah buah dompolan terbanyak dijumpai pada perlakuan G2 dan G3 (5,08).
Hal ini diduga pada perlakuan tidak terdapat unsur hara yang diserap oleh tanaman untuk mengoptimalkan pembentukan buah dari kombinasi PGPR. Kombinasi tersebut juga berpengaruh pada pembentukan hormon pertumbuhan yang menyebabkan bakal buah lebih
Aplikasi perbandingan jenis media tanam…….
banyak. Karena hal ini kemampuan tomat untuk dapat menghasilkan buah sangat tergantung pada pengaruh pertumbuhan dan hasil buah tanaman tomat dan kondisi lingkungannya (Sutanto, 2002).
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Perlakuan aplikasi perbandingan jenis media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, pada perlakuan konsentrasi PGPR tidak berpengaruh nyata setiap perlakuan yang dicobakan, sedangkan pada interaksi terdapat pengaruh nyata pada perlakuan berat total buah
Saran
Berdasarkan hasil dan penelitian dapat disarankan untuk menggunakan naungan didalam penelitian ini agar dapat memaksimalkan hasil penelitian ini, dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk mengunakan jenis media tanam arang sekam dan ampas kopi dan konsentrasi PGPR yang baik 10 dan 15 ml/1liter air.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, A. D., M. Riniarti., Duryat. 2014.
Pemanfaatan limbah serbuk gergaji dan arang sekam sebagai media sapih untuk cempaka kuning (Michelia champaca).
Jurnal Sylva Lestari 2 (3): 49-58.
Amilah, S. 2012. Penggunaan Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Brokoli Brassica oleracea Varitallca).
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim.
BPS-Statistik Indonesia.
Bui, F. Maria. A. L dan Roberto. I. C. O. T.
2015. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Ukuran Polybag terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Pertanian Konservasi Lahan Kering. Vol 1. No 1. Issn : 2477-7927.
Gusti, I.N., K., Dewa, I.N. Ketut., & Dani, S (2012). Aplikasi Rhizobacteri Pantoe Agglomerans untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays.L) Varietas hibrida BISI-2.
Agrotrop. 2(1):1-9.
Sari, Purnama Beti. 2016. Pengaruh Komposisis Media Tanam dan Nitrogen 15 Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Sawi Pak Choi (Brassica rapa L var. chinensis).
Santoso, P. F. 2019. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Cherry (Lycopersicum esculentum Mill, var.
Cerasiforme alef) Asal Stek Tunas pada Berbagai Media Tanam serta Pemberian Pupuk Cair Bio-Slurry. Skripsi. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian- Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Yunus, Ahmad Mahmudi.2010.” Manfaat Kopi danAmpasKopi”(http://blog.amyusnus.c om/manfaat-kopi-dan-ampas-kopi/).
Nurshanti, 2011. Pengaruh Beberapa Tingkat Teradap Pertumbuhandan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polibag. Jurnal Agronobis 3 (5) : 12- 18.
- 54 - Sari, Wilna., Migusnawati. 2022. Efektifitas
pupuk organik cair daun gamal (Gliricidia sepium (Jacq. Kunth ex Walp.) Untuk Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.).
Sutanto. 2002. Penerapan Pertanian Organik.
Penerbit Kanisius : Jakarta.
Syamsiah, dan Rayani.(2014). Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman CabaiMerah (Capsicum annum L.) terhadap Pemberian PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria) dari akar bambu dan urine kelinci.Jurnal Agroscience. 4(2):109- 114.