• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of APLIKASI TEORI TRAITS AND FACTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of APLIKASI TEORI TRAITS AND FACTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Umami, Daharnis, & Iswari | 92 Volume 2 Nomor 2, September 2022, Hal. 92 – 100

APLIKASI TEORI TRAITS AND FACTOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA

Fitria Umami1*, Daharnis2, Mega Iswari3

1,2Universitas Negeri Padang, Indonesia

3Universitas Bung Hatta, Indonesia

*Email: fitriaumami795@gmail.com

ABSTRAK

Melalui pendekatan Traits and Factor guru bimbingan dan konseling atau konselor berusaha membantu satu atau lebih individu mandiri yang mampu menggali, menentukan, dan mengembangkan minat, bakat, potensi, dan kecerdasan yang dimilikinya berdasarkan kemampuannya pada saat ini.

Sehingga dengan hal tersebut maka individu dapat merencanakan atau menentukan jurusan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dengan begitu makan akan lebih memudahkan bagi seseorang mengambil keputusan karirnya. Metode penelitian yang dilakukan adalah studi literature yaitu serangkaian kegiatan dengan pengumpulan data dari berbagai sumber pustaka, dengan membaca dan juga mengolah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Metode bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian yang berkenaan dengan topik penulis dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian adalah bahwa pendekatan trait and factor sangat mempengaruhi bagi pengambilan keputusan bagi remaja dalam menentukan arah karirnya sesuai dengan pengembangan potensi yang dimilikinya, dan juga guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat terus mempraktekkan penempatan siswa yang lebih maju sesuai dengan potensi siswa. Itu siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang pekerjaan dengan bekerja sama dengan guru bimbingan dan konseling, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang sangat buruk tentang jurusan.

Kata kunci: karir remaja, pengambilan keputusan, traits and factor

PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk yang dinamis artinya dapat berubah kapan pun. Ini ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan dari individu itu sendiri. Semakin berkembang individu umumnya akan memikirkan ke arah yang lebih jauh akan pencapaian-pencapaian yang didapatkan. Masa remaja adalah fase awal dari seorang individu dalam memulai perencanaan yang berkaitan dengan karir mereka. Piaget JUBIKOPS: Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi

(2)

Umami, Daharnis, & Iswari | 93 (Elizabeth, 1980) mengatakan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia di mana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan berada di dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Ristian dan Rahmadani (2020) mengutip pendapat Brown bahwasanya untuk dapat membuat keputusan yang benar dan akurat selama fase seleksi. Individu harus sadar akan keterampilan, minat, dan nilai yang dimiliki serta mendapatkan bantuan professional tentang cara menggunakan sifat-sifat ini. Namun sulit dikatakan bahwa bantuan ini diberikan secara memadai. Hal ini menjadi sangat penting terutama di sekolah menengah atas sederajat di mana masa- masa tersebut merupakan masa dimana individu akan menentukan kehidupan selanjutnya untuk memilih jurusan kuliah yang nantinya akan menentukan untuk karir dimasa yang akan datang.

Banyak di masa sekarang individu yang masih bingung untuk menentukan melanjutkan kemana setelah lulus, dan bingung dengan karir yang dipilihnya. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Agustina dalam Ristian dan Rahmadani (2020) bahwa permasalahan yang sering dialami siswa adalah masih banyak yang bingung dalam menentukan karirnya setelah lulus sekolah. Siswa menentukan karirnya tanpa pertimbangan yang matang, seperti meniru keputusan yang diambil oleh teman sebayanya.

Yang umumnya telah diketahui bahwa pengambilan keputusan karir seseorang dimulai sejak masa remaja madya (rentang usia 15-18 tahun). Bisa jadi pada saat pemilihan jurusan di sekolah. Sejalan dengan hal tersebut pemilihan keputusan karir seseorang pada tingkat SLTA (remaja) dilandasi pada minat, bakat, dan potensi yang ada dalam diri remaja tersebut. Untuk itu untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan minat, bakat dan potensi seseorang maka diperlukan suatu tes. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10- 18 tahun. Dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (Aswar & Nashruddin, 2020; Diananda, 2019).

Remaja yang menyadari bagaimana dirinya maka akan ada penilaian tentang keberadaan dirinya. Apakah yang dilakukannya baik atau kurang baik, mampu atau kurang mampu (Ranny et al., 2017). Berdasarkan hal tersebut maka dalam hal ini penulis menggunakan teknik konseling Traits and Factor untuk pengambilan keputusan karir remaja.

Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/ aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi (Savikas, 1996; Swanson, 2000). Istilah konseling traits-factor dapat dideskripsikan sebagai corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui

(3)

Umami, Daharnis, & Iswari | 94 testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/ bidang pekerjaan (Tolkoff, 2018).

TINJAUAN PUSTAKA

Karir adalah upaya proses pembentukan suatu intruksi dari referensi pribadi, pengetahuan pribadi, mengembangkan pengetahuan pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Dalam pemilihan identitas perilaku karir dapat berpengaruh pada masa kanak-kanak, kepribadian, sikap, dan ciri individu (Bahridah & Yusuf, 2021;

Herr, Cramer, & Niles, 2004). Sedangkan pada tingkat Remaja seorang individu akan dihadapkan pada berbagai macam pilihan untuk kelanjutan hidupnya dimasa yang akan mendatang. Salah satunya adalah dalam pemililihan studi lanjutan dan juga dalam memilih pekerjaan.

Individu lebih diarahkan kepada pemilihan yang sesuai denga bakat, minat, potensi, kecerdasan dan juga kematanagan meireka baik dalam bidang studi maupun dalam bidang pekerjaan hal ini gunanya untuk mempersiapkan diri individu untuk memasuki dunia yang baru. Swanson (2000) menyatakan teori Traits and Factor berpendapat bahwa perkembangan kepribadian ditentukan oleh faktor bawaan maupun lingkungan.

Masa depan adalah tujuan yang diinginkan oleh setiap siswa, oleh karena itu dalam perencanaan karir dapat dilakukan dengan matang untuk melihat minat, bakat dan potensi yang dimiliki. Kepribadian manusia dilukiskan melalui identifikasi jumlah ciri, bagaimana yang terdapat ketika hasil testing psikologis diukur dalam tiap dimensi kepribadian yang terlihat. Dalam hal ini konseling Traits and Factor selalu berpegang kepada pandangan untuk bisa bersama menggunakan ujian psikologis dalam analisisnya dan diagnosisnya. Beragam jenis dimensi/aspek didalam kepribadian tersebut, untuk mengetahui apakah punya relevansi didalam kesuksesan atau ada kegagalan individu dalam mengembakan kedudukan atau menuruti suatu pendidikan (Bahridah & Yusuf, 2021).

Menurut Manrihu (1992) teori trait and factor memandang individu sebagai organisasi kapasitas dan sifat-sifat lain yang dapat diukur dan dihubungkan dengan persyaratan program latihan atas dasar informasi yang diperoleh tentang perbedaan- perbedaan individu yang menduduki okupasi atau hubungan pilihan karir dan kepuasan.

Selanjutnya Dharsana (2010) berpendapat bahwa trait and factor mengacu pada satu orentasi utama yang terkandung di dalam psikologi kejuruan/ pekerjaan yaitu untuk menggambarkan dan menjelaskan pengambilan keputusan dan mementukan karier.

Lebih lanjut, istilah pendekatan konseling trait and factor merupakan corak konseling yang menekankan pada pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka masalah yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi dan atau bidang pekerjaan (Diana & Sedanayasa, 2014; Winkel, 2021).

(4)

Umami, Daharnis, & Iswari | 95 Saam (2014) dan Liza (2016) mengungkapkan salah satu tugas perkembangan remaja adalah mempersiapkan kelanjutan studi atau karir. Selain itu Hirschi (Mirdayati, 2015) yang mengutip dari berbagai sumber bahwa mempersiapkan masa depan vokasional adalah salah satu tugas perkembangan dalam remaja, sehingga penting mendampingi remaja dalam persiapan karir. Remaja di sini adalah siswa SMA yang harus mempunyai rencana terhadap karirnya. Hal ini sangatlah penting bagi peserta didik untuk memudahkannya dalam menentukan arah studi yang akan diambil.

Apabila peserta didik tidak dengan baik merencanakan karirnya, maka akan berdampak tidak baik bagi pilihannya terhadap studi lanjutnya ke depan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ristian dan Rahmadani (2020) salah satu pendekatan karir yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan karir remaja yakni pendekatan Trait and Factor. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Wahyuni dan Nurdin (2018) bahwa tingkat SMA tidak hanya dengan mudah menyelesaikan tugas perkembangan karirnya. Siswa sering kali mempunyai permasalahan yang berhubungan dengan kelanjutan studi atau pekerjaan setelah lulus.

Masalah-masalah yang sering muncul di antaranya kebingungan dalam memilih program studi, memilih jurusan di perguruan tinggi, menentukan cita-cita atau bahkan tidak memahami bakat dan minat yang dimiliki serta merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah. Di samping itu, fenomena yang sering muncul sampai saat ini adalah dalam menentukan pilihan karirnya, siswa SMA masih sering mengikuti teman atau orang tua.

Oleh karena itu, permasalahan karir yang telah dikemukakan harus segera dicari jalan keluarnya. Jika hal ini dibiarkan tanpa ada upaya untuk mencari jalan keluarnya maka siswa tidak akan memiliki perencanaan dan pengambilan keputusan yang matang.

Adapun masalah yang muncul akibat ketidakmatangan karir tersebut yaitu siswa masih belum bisa memutuskan untuk memilih jenjang karir atau kesalahan dalam memilih karir.

Banyak kasus yang terjadi diperguruan tinggi seperti pindah jurusan atau tidak meneruskan perkuliahan dengan alasan jurusan sebelumnya tidak sesuai dengan dirinya dan hal tersebut menunjukkan ketidakmatangan karir. Kemampuan untuk menghadapi pilihan-pilihan sangat beragam pada remaja, salah satunya terkait dengan proses pemilihan karir yang terkait dengan minat, kapasitas, dan nilai yang mereka anut (Febriani & Yusuf, 2016). Salah satu tugas yang harus dipenuhi remaja adalah memilih dan mempersiapkan diri untuk berkarir, yang apabila remaja mampu menyelesaikan tugas ini, maka remaja tersebut dikatakan telah mencapai kematangan karir (Ficanysha, 2022).

METODE PENELITIAN

Adapun jenis penelitian ini adalah studi literature (library research). Mustika (2003) menjelaskan bahwa studi literatur atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenanaan dengan metode pengumpulan data pustaka,

(5)

Umami, Daharnis, & Iswari | 96 membaca, dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam penelitian studi literatur setidaknya ada 4 ciri utama yang penulis perlu perhatikan yaitu:

1. Bahwa penulis atau peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka, bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan.

2. Data pustaka bersifat “siap pakai” artinya peneliti tidak terjun langsung ke lapangan karena peneliti berhadapan langsung dengan sumber data yang ada di perpustakaan.

3. Bahwa data pustaka umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan atau data dari tingkat kedua dan bukan data orsinil dari data pertama di lapangan.

4. Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu.

Berdasarkan karakteristiknya maka penelitian keputakaan tergolong dalam metode penelitian kualitatif. Penelitian kepustakaan dilakukan karena tidak memungkinkan untuk dilakukan dalam bentuk studi lapangan (field reserch) atau karena adanya keinginan pribadi dari peneliti untuk melakukan penelitian kepustakaan (Aminati, 2013;

Amir, 2019). Adapun langkah-langkah dalam penelitian kepustakaan adalah sebagai berikut: (1) Pemilihan topik; (2) Eksplorasi informasi; (3) Menentukan fokus penelitian;

(4) Pengumpulan sumber data; (5) Persiapan penyajian data; dan (6) Penyusunan laporan (Aminati, 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara bahasa trait dapat diartikan dengan sifat dan karakteristik seorang individu. Sedangkan faktor berarti tipe-tipe dan syarat-syarat tertentu yang dimilki oleh sebuah pekerjaan atau suatu jabatan. Teori Trait and Factor memberikan asumsi bahwa kecocokan antara trait dengan faktor akan melahirkan kesuksesan dalam suatu karir yang dilalui oleh seseorang dan begitu sebaliknya kegagalan dalam mencocokkan trait dengan faktor akan menimbulkan kegagalan dalam sebuah pekerjaan (Daharnis, 2016).

Teori Trait and Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan sejumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.

Konseling trait-factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan alat tes psikologis untuk menganalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri atau dimensi/aspek kepribadian tertentu yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam memangku jabatan dan mengikuti suatu program studi Williamson (Winkel, 2021).

Berdasarkan pengertian di atas sesuatu yang sangat mendasar dalam pendekatan traits and factor adalah mengasumsikan bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan mengetahui tentang kecapakan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya. Pencapaian penemuan diri menghasilkan keputusan intrinsik dan memperkuat usaha untuk mewujudkan diri. Teori ini dikembangkan oleh Frank Person yang merupakan titik awal yang muncul untuk konseling karir. Ia mulai mencari cara untuk membantu anak remaja yang mengalami kesulitan dan masalah memilih

(6)

Umami, Daharnis, & Iswari | 97 bidang pekerjaan yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minatnya (Putri & Yusuf, 2021).

Sejalan dengan yang disampaikan di atas, kesesuain bakat dan minat sangatlah penting, karena ini dapat menjadi salah satu penentu arah karir yang tepat untuk mereka berkembang pada aspek karir masa depan. Namun demikian, Tidak dipungkiri lagi, masih banyak orang yang belum bisa memahami makna dari perbedaan antara bakat dan minat dalam diri, bahkan masih ada yang salah tafsir mengenai dua hal tersebut (Basri

& Afdal, 2021). Itulah sebabnya pemilihan karir setiap individu haruslah didampingi oleh guru pembimbing/konselor yang akan membantu dalam pengarahan potensi, minat dan bakat yang ada dalam diri mereka.

Salah satu pihak yang memiliki peran penting dalam mengenalkan minat dan kecocokan dengan jurusan tersebut adalah guru BK/ Konselor di sekolah. Bersama guru BK/Konselor tersebut siswa dapat merencanakan pendidikan lanjutan sebaik mungkin.

Hal ini guna meminimalisir ketidakcocokan dalam pemilihan jurusan (Daharnis, 2016).

Pernyataan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Brown dan Lent (Daharnis, 2016). Kondisi ketidakcocokan pada hakikatnya mesti menjadi perhatian serius terutama oleh guru BK di lapangan. Terjadinya kondisi ketidakcocokan dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain pihak-pihak terkait tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya dalam rangka membantu siswa mengeksplorasi karir sesuai dengan tahap perkembangan karir siswa SLTA yang berada pada tahap eksprolari karir.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ficanysha (2022) menerangkan bahwa penguatan pilihan karir siswa sangat cocok dengan menggunakan teori Traits and Factor ini di mana siswa dapat melihat bagaimana kepribadiannya untuk menentukan arah pilihan karir masa depan. Hal itu misalnya dengan menggunakan tes. Tes yang dilakukan seperti tes kepribadian, minat, dan bakat, untuk mengetahui sifat dan kepribadian siswa dengan karir yang dipilihnya. Tes ini juga berguna untuk mengatasi kebingungan yang dimiliki siswa tentang pilihan karir mereka. Dengan tes ini siswa dapat mencocokkan karakter dan kepribadiannya dengan karir yang dipilihnya sehingga siswa juga mampu memantapkan perencanaan karirnya dengan sempurna dan dapat melaksanakan tugasnya karir dengan baik di masa depan.

Proses pemilihan sampai keputusan karir yang lalui oleh seorang remaja tidaklah berlangsung secara cepat. Dan ini dimulai sejak ia menduduki masa SMA/SMK. Siswa SMA aspirasi karirnya memasuki tahap realistis, yang mana sudah memulai penyesuaian bakat, dan kemampuannya untuk karir kedepannya karena siswa ini seharusnya sudah menentukan karir apa yang dipilihnya sampai kelanjutan studi ke depannya (Febriani & Yusuf, 2016).

SIMPULAN

Masa remaja adalah masa dimana seseorang menngalami transisi, di mana masa ini merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju remaja. Umumnya banyak individu yang mengalami kesulitan dalam meneyesuaikan diri terhadap masa peralihan tersebut dan juga individu juga akan merasakan tekanan-tekanan yang belum pernah ia

(7)

Umami, Daharnis, & Iswari | 98 rasakan sebelumnya. Sejalan dengan itu masa remaja juga merupakan fase awal bagi indvidu dalam menentukan arah karirnya juga juga harus mampu memilih jurusan dan pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Pemilihan karir setiap individu sangatlah penting hal ini merupakan awal mula menuju kesuksesan. Dalam pemilihan karir individu juga harus didampingi oleh guru pembimbing atau konselor guna mengarahkan mereka ke jalan yang sesuai dengan potensi minat, bakat, dan kecerdasan mereka. Sejalan dengan hal tersebut maka Traits and Factor merupakan pendekatan yang cocok dalam pemilihan arah karir siswa tersebut.

SARAN

Agar lebih memperjelas dan memperdalam serta dapat membuktikan seberapa efektif pendekatan trait and factor dalam membantu para remaja untuk mengambil keputusan karir mereka, diharapkan untuk pembaca selanjutnya dapat membuktikan dikarenakan dengan adanya bukti data di lapangan yang berkaitan dengan pendekatan trait and factor yang berhasil dalam pengambilan keputusan karir remaja.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih diucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling Karir yakni Ibu Prof. Mega Iswari, M. Pd., Kons., dan Bapak Prof. Dr.

Daharnis, M.Pd., Kons., yang sudah membimbing dan membantu penulis dalam memahami berbagai pendekatan dalam Bimbingan dan Konseling karir selama masa perkuliahan. Berbagai pemahaman yang didapatkan menjadi pegangan bagi penulis untuk menyelesaikan artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aminati, B. P. (2013). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik Konseling Resolusi Konflik Interpersonal. Jurnal BK Unesa, 3(01), 222–235.

Amir. (2019). Metode Penelitian dan Pengembangan Research & Development.

Malang: Litersi Nusantara.

Aswar, A., & Nashruddin, N. (2020). RAMBU-RAMBU BIMBINGAN DAN

KONSELING ISLAM (PERSPEKTIF MAJELIS TARJIH

MUHAMMADIYAH). Scientia: Jurnal Hasil Penelitian, 5(2), 45-55.

Bahridah, A., & Yusuf, A. A. (2021). Teori Trait and Factor dalam Perkembangan Karir Siswa di SMA. Ristekdik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 135–141.

Basri, A., & Afdal, A. Y. (2021). Kesesuaian Antara Bakat dan Minat dalam Menentukan Jurusan Pendidikan Tinggi Melalui Bimbingan di Sekolah Menengah Atas. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 6(2), 157–163.

Daharnis, Z. A. (2016). The compatibility student choice of university majoring; A preliminary studies. GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 101–109.

(8)

Umami, Daharnis, & Iswari | 99 Dharsana, C. (2010). Effect of Phosphine Fumigant on Immature Stages of Tribolium

Castaneum.

Diana, G., & Sedanayasa, K. S. (2014). Penerapan Konseling Trait dan Factor untuk Memantapkan Diri dalam Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Tegallalang 2013/2014. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 2(1).

Diananda. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 1(1), 116–133.

Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Febriani, A., & Yusuf, M. I. (2016). Perbedaan Aspirasi Karier Siswa ditinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan, dan Tingkat Pendidikan Orangtua serta Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 5(3), 160–171.

Ficanysha, M. I. (2022). STUDENT’S CAREER PLANNING STABILIZATION WITH TRAIT AND FACTOR THEORY. Literasi Nusantara, 2(2), 614–623.

Herr, E. L., Cramer, S. H., & Niles, S. G. (2004). Career guidance and counseling through the lifespan: Systematic approaches: Allyn & Bacon.

Liza, M. R. (2016). Pengaruh Layanan Informasi Tentang Studi Lanjut terhadap Perencanaan Karir Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekanbaru Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1(1), 14–17.

Manrihu, M. T. (1992). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Bumi Aksara.

Mirdayati, R. Y. (2015). Perbedaan adaptabilitas karir ditinjau dari jenis sekolah (SMA dan SMK).

Mustika. (2003). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Putri, M., & Yusuf, A. A. (2021). Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1513–1520.

Ranny, R., AM, R. A., Rianti, E., Amelia, S. H., Novita, M. N. N., & Lestarina, E.

(2017). Konsep diri remaja dan peranan konseling. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 2(1), 40-47.

Ristian, N., & Rahmadani, D. H. (2020). Studi Literature: Pendekatan Teori Trait and Factor dalam Pengambilan Keputusan Karir Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 11(1).

Saam, Z. (2014). Psikologi Konseling. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Savikas. (1996). The Theory Is the Practice. Trait-and-Factor/ Person-Enviroment Fit.

Swanson, C. A. (2000). Comparison and Oscillation Theory of Linear Differential Equations by CA Swanson: Elsevier.

Tolkoff, M. R. (2018). Phylogenetic Factor Analysis and Natural Extensions: UCLA.

Wahyuni, S., & Nurdin, N. B. (2018). Kematangan karir siswa SMA Negeri 1 Bandar Dua Pidie Jaya. JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 3(4).

(9)

Umami, Daharnis, & Iswari | 100 Winkel, W. S. (2021). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Jakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan yang dilalui orang tua dalam mengambil keputusan memilih sekolah bagi anak maka diperoleh tahapan menilai informasi mendapatkan hasil yang rendah (11,5%)