• Tidak ada hasil yang ditemukan

APORAN HASIL SURVEI GAMBARAN UMUM KONDISI GAMBUT DI DESA GAMBUT (DEKAT HUTAN PRODUKSI)

N/A
N/A
Ridho patria sinulingga

Academic year: 2023

Membagikan "APORAN HASIL SURVEI GAMBARAN UMUM KONDISI GAMBUT DI DESA GAMBUT (DEKAT HUTAN PRODUKSI) "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL SURVEI GAMBARAN UMUM KONDISI GAMBUT DI DESA GAMBUT (DEKAT HUTAN PRODUKSI)

GAMBARAN UMUM

Gambaran umum kondisi gambut meliputi potensi konflik kepentingan penggunaan sumber daya lahan, mata pencaharian masyarakat, potensi sumber daya lokal (eksisting), kondisi kanal, potensi paludikultur yang dapat dikembangkan. Lokasi survei dilaksanakan pada Desa Gambut (Dekat Hutan Produksi) di Kabupaten Muaro Jambi, yang meliputi Desa Tanjung Katung, Desa Terjun Gajah, Desa Mencolok, dan Desa Sinar Wajo. Setelah dilaksanakan survei yang menghasilkan kondisi eksisting di Desa Gambut tersebut. Gambaran umum tersebut menghasilkan sebagai berikut :

A. Desa Tanjung Katung

1. Potensi Konflik Kepentingan Penggunaan Sumber Daya Lahan

Desa Tanjung Katung memiliki luas wilayah Lahan Sawah (12 ha), Ladang (1.381 ha), Karet (2135.35 ha), Kelapa Sawit (8673 ha). Mayoritas masyarakat menanam jenis tanaman sawit dengan luas yang berbeda-beda setiap warganya. Meskipun demikian, hal ini tidak menjadikan suatu alasan terjadinya konflik kepentingan penggunaan sumber daya lahan oleh masyarakat di Desa Tanjung Katung tersebut.

2. Mata Pencaharian Masyarakat

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penduduk di Desa Tanjung Katung memiliki profesi dan mata pencaharian yang berbeda-beda. Mayoritas memilih menjadi Petani. Ada juga yang memilih mengelola perkebunan, dan Peternakan. Hampir rata-rata masyarakat memilih untuk menjadi petani sawit.

Pada awalnya, Sebagian dari masyarakat yang Bertani menanam tanaman seperti Pinang, karet dan tanaman pala wija lainnya. Namun karena harga penjualan dari komoditas tanaman tersebut dinilai kurang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga masyarakat beralih dan memilih untuk menanam sawit di lahan mereka masing- masing.

3. Potensi Sumber daya lokal

Jika dilihat dari kondisi lahan yang ada di Desa Tanjung Katung, Desa ini berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Mengingat dahulunya masyarakat banyak yang menanam tanaman pala wija, serta lahan gambut yang cukup luas dan memiliki kedalaman yang termasuk kedalam Gambut fungsi lindung yaitu < 6 – 7 meter.

4. Kondisi Kanal

Kondisi kanal yang ada di Desa Tanjung Katung ini, Sebagian dimanfaatkan sebagai pengairan lahan perkebunan. Aliran dari kanal di Desa ini, mengalir dan bermuara ke Sungai Batanghari dengan kondisi air yang sama seperti air gambut pada umumnya,

(2)

5. Potensi Paludikultur yang dapat dikembangkan

Karena Sebagian lahan gambut di desa ini telah dimanfaatkan untuk perkebunan seperti sawit, dan lainnya, sehingga untuk potensi tanaman Paludikultur pada desa ini sangat tidak cocok dan tidak ada yang dapat dikembangkan.

LAMPIRAN DOKUMENTASI

(3)
(4)

B. Desa Mencolok

1. Potensi Konflik Kepentingan Penggunaan Sumber Daya Lahan

Desa Mecolok memiliki sebagaian lahan seluas 200 ha yang dimanfaatkan untuk persawahan, lahan persawahan ini milik masyarakat yang diketahui letaknya di lahan gambut. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai persawahan, Sebagian lahan juga dimanfaatkan untuk menjadi perkebunan terutama dimanfaatkan untuk perkebunan sawit.

Meskipun demikian, hal ini tidak menjadikan suatu alasan terjadinya konflik kepentingan penggunaan sumber daya lahan oleh masyarakat di Desa Mencolok tersebut.

Diketahui pada bulan El-Nino 2023 lalu, seluas 3 ha lahan gambut pada Desa Mencolok ini mengalami kebakaran, yang merupakan lahan persawahan milik masyarakat. Belum pernah melakukan pengukuran terhadap luas dan kedalaman dari lahan gambut yang ada di Desa tersebut.

2. Mata Pencaharian Masyarakat

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penduduk di Desa Mencolok memiliki profesi dan mata pencaharian yang berbeda-beda. Mayoritas memilih menjadi Petani dan ada juga yang memilih mengelola perkebunan. Hampir rata-rata masyarakat memilih untuk berkebun sawit dan berladang (menanam padi) serta buah Semangka.

Desa ini memiliki beberapa kelompok tani yang tersebar di beberapa RT, sehingga masyarakat dapat lebih mudah dalam menjual hasil panen dari tanaman yang mereka tanam.

3. Potensi Sumber daya lokal

Jika dilihat dari kondisi lahan yang ada di Desa Mencolok Desa ini berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Mengingat Sebagian masyarakat memiliki mata pencaharian sebagai petani padi dan hasil panen ini dijual keberbagai pemasok yang ada di sekitar Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

4. Kondisi Kanal

Kondisi kanal yang ada di Desa Mencolok ini, dimanfaatkan sebagai pengairan lahan perkebunan terutama perkebunan sawit dan Sawah milik masyarakat. Aliran kanal yang ditemui merupakan kanal tersier, kanal ini tidak memiliki sekat kanal.

Pasca kejadian kebakaran pada lahan gambut tersebut, sehingga masyarakat dan BPBD membuat kanal buatan untuk dijadikan sumber air penyiraman kebakaran di lahan tersebut.

5. Potensi Paludikultur yang dapat dikembangkan

Karena Sebagian lahan gambut di desa ini telah dimanfaatkan untuk perkebunan, sehingga untuk potensi tanaman Paludikultur pada desa ini sangat cocok dan yang dapat dikembangkan.

(5)

DOKUMENTASI LAPANGAN

(6)
(7)
(8)
(9)

C. Desa Terjun Gajah

1. Potensi Konflik Kepentingan Penggunaan Sumber Daya Lahan

Desa Terjun Gajah memiliki luas wilayah 52.000 ha yang terbagi seluas 30%

merupakan Hutan Produksi Masyarakat (HPM), daan 70% merupakan Hutan Produksi Perusahaan (HPP). Diketahui dari luas 30% HPM, ¼ bagiannya merupakan kebun sawit yang berada diatas lahan gambut. Dan seluas 200 ha, merupakan lahan persawahan milik masyarakat yang diketahui letaknya di lahan gambut kedalaman 2m.

Meskipun demikian, hal ini tidak menjadikan suatu alasan terjadinya konflik kepentingan penggunaan sumber daya lahan oleh masyarakat di Desa Terjun Gajah tersebut.

Untuk luas dan kedalaman dari lahan gambut di Desa tersebut, hanya pernah dilakukan pengukuran kedalamannya saja yaitu mencapai ±3m . Wilayah Desa ini merupakan dataran tinggi.

2. Mata Pencaharian Masyarakat

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penduduk di Desa Terjun Gajah memiliki profesi dan mata pencaharian yang berbeda-beda. Mayoritas memilih menjadi Petani (75%). Ada juga yang memilih mengelola perkebunan, dan Peternakan. Hampir rata-rata masyarakat memilih untuk berkebun sawit. Ada juga masyarakat yang bekerja sebagai karyawan dan buruh di Perusahaan yang ada di wilayah Desa Tersebut.

Tidak hanya berkebun, Sebagian masyarakat juga ada yang menjadi petani yang menanam padi, tanaman hortikultura dan karet yang memiliki nilai potensial ketika panen sebagai mata pencaharian. Desa ini memiliki 11 kelompok tani yang tersebar di setiap RT, hal ini memudahkan masyarakat menjadikan petani sebagai mata pencaharian sehari-hari.

3. Potensi Sumber daya lokal

Jika dilihat dari kondisi lahan yang ada di Desa Terjun Gajah, Desa ini berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Mengingat penghasilan dari tanaman yang di tanam oleh masyarakat mencapai 1 ton saat musim panen. Hasil panen ini dijual keberbagai pasar yang ada di sekitar Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Tidak hanya potensi pertanian, Desa Terjun Gajah dinaungi Perusahaan besar dibidang penghasil kertas dari pohon kayu yang luas perkebunannya mencapai 70%

dari lahan Desa tersebut. Hal ini menjadi potensi yang besar bagi masyarakat dari segi ekonomi pendapatan desa, karena tentunya masyarakat sering menerima bantuan CSR dari Perusahaan tersebut.

4. Kondisi Kanal

Kondisi kanal yang ada di Desa Terjun Gajah ini, Sebagian dimanfaatkan sebagai pengairan lahan perkebunan. Aliran kanal yang ditemui merupakan kanal tersier, kanal ini tidak memiliki sekat kanal.

5. Potensi Paludikultur yang dapat dikembangkan

Karena Sebagian lahan gambut di desa ini telah dimanfaatkan untuk perkebunan, sehingga untuk potensi tanaman Paludikultur pada desa ini sangat cocok dan yang

(10)

dapat dikembangkan.

LAMPIRAN DOKUMENTASI

(11)
(12)

D. Desa Sinar Wajo

1. Potensi Konflik Kepentingan Penggunaan Sumber Daya Lahan

Desa Sinar Wajo memiliki merupakan wilayah Hutan Produksi Perusahaan (HPP). Diketahui Sebagian lahan dari Desa ini merupakan kebun sawit yang berada diatas lahan gambut. Dan seluas 8000 ha merupakan lahan gambut. Meskipun demikian, hal ini tidak menjadikan suatu alasan terjadinya konflik kepentingan penggunaan sumber daya lahan oleh masyarakat di Desa Sinar Wajo tersebut.

Untuk luas dan kedalaman dari lahan gambut di Desa tersebut, belum pernah dilakukan pengukuran kedalaman maupun luasnya. Namun Desa Mencolok memiliki Kelompok Peduli Hutan Daerah yang di perintahkan langsung dari Menteri.

2. Mata Pencaharian Masyarakat

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penduduk di Desa Sinar Wajo memiliki profesi dan mata pencaharian yang berbeda-beda. Mayoritas memilih menjadi Petani dan mengelola perkebunan. Hampir rata-rata masyarakat memilih untuk berkebun sawit. Ada juga masyarakat yang bekerja sebagai karyawan dan buruh di Perusahaan yang ada di wilayah Desa Tersebut.

Tidak hanya berkebun, Sebagian masyarakat juga ada yang menjadi petani yang menanam tanaman hortikultura yang memiliki nilai potensial ketika panen sebagai mata pencaharian. Desa ini memiliki beberapa kelompok tani yang tersebar di beberapa RT, hal ini memudahkan masyarakat menjadikan petani sebagai mata pencaharian sehari-hari.

3. Potensi Sumber daya lokal

Jika dilihat dari kondisi lahan yang ada di Desa Sinar Wajo, Desa ini berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Tidak hanya potensi pertanian, dengan lahan gambut yang cukup luas, des aini berpeluang dalam perdagangan Carbon.

Des aini juga dinaungi Perusahaan besar dibidang penghasil kertas dari pohon kayu Akasia (Hutan Produksi Perusahaan). Hal ini menjadi potensi yang besar bagi masyarakat dari segi ekonomi pendapatan desa, karena tentunya masyarakat sering menerima bantuan CSR dari Perusahaan tersebut.

4. Kondisi Kanal

Kondisi kanal yang ada di Desa Sinar Wajo, Sebagian dimanfaatkan sebagai pengairan lahan perkebunan. Aliran kanal yang ditemui merupakan kanal tersier, kanal ini tidak memiliki sekat kanal. Aliran kanal ini mengalir ke Hutan Lindung Gambut yang letaknya berdampingan dengan lahan gambut yang ada di Desa Sinar Wajo tersebut.

5. Potensi Paludikultur yang dapat dikembangkan

Karena Sebagian lahan gambut di desa ini telah dimanfaatkan untuk perkebunan, sehingga untuk potensi tanaman Paludikultur pada desa ini sangat cocok dan yang dapat dikembangkan.

(13)

DOKUMENTASI LAPANGAN

(14)

Referensi

Dokumen terkait

12 s Teplotní gradient ≤ 250 K/min Teplota média -20… +80 °C Okolní teplota -20… +80 °C Elektrické údaje Napájecí napětí 19.2…28.8 VDC Spotřeba proudu ≤ 70 mA Výstupní funkce