Kehadiran ANRI merupakan wujud tanggung jawab negara untuk melestarikan dan melestarikan arsip statis sebagai memori kolektif bangsa untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Arsip statis yang dikelola ANRI agar menjadi memori kolektif bangsa Indonesia yang berkelanjutan dan mudah diakses (baik dengan tangan maupun berbasis teknologi informasi dan komunikasi) merupakan simpul saraf sejarah dan peradaban bangsa Indonesia.
DI BIDANG KEARSIPAN
Memang secara konstitusional, kebebasan berpendapat, baik lisan, tulisan, atau lainnya, dijamin oleh UUD 1945, Pasal 28. Dalam hal ini, pelanggarnya harus dikenakan sanksi hukum sesuai Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR
Informasi mengenai jangka waktu (penyimpanan) informasi publik pada badan publik dapat dilihat pada salah satu kolom pada Folkeoplysningslisten. Informasi publik mengharuskan badan publik terlebih dahulu mengurus pengelolaan arsip sesuai aturan.
KISAH DI BALIK ARSIP : KESEPAKATAN
BIDANG EKONOMI DALAM KMB DAN PASANG SURUT HUBUNGAN INDONESIA-BELANDA
Langgeng Sulistyo Budi
Pertama, protokol menyatakan Kerajaan Belanda dan RIS menerima isi KMB, dan delegasi Indonesia berwenang mewakili RIS. Delegasi Indonesia dibentuk dalam rangka perundingan antara daftar yang memuat tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari hasil perjanjian KMB, namun karena hubungan Indonesia dan Belanda sedang memanas akibat tidak jelasnya status Vestirian. Delegasi RI Nomor 1234 Salah satu berkas dalam nomor arsip ini adalah: “Laporan Komite Sosial Republik Indonesia di K.M.B.
Delegasi Indonesia nomor 1252 Nomor arsip arsip ini menunjukkan perdebatan utang antara Indonesia dan Belanda. Delegasi Indonesia nomor 1254 Dalam file ini kita akan menemukan "Memorandum berdasarkan surat ketua delegasi Partai Republik tertanggal. Delegasi Indonesia nomor 1256 Dalam file nomor ini kita dapat menemukan informasi menarik di bagian "Laporan Mingguan Pekerjaan Departemen Keuangan dan Komite Ekonomi 16-28 Oktober. Oktober 1949", yang menyatakan bahwa permasalahan utang akan dibahas oleh sebuah komite yang akan dibentuk khusus untuk tujuan tersebut.
PALANG MERAH INDONESIA
Ada beberapa arsip foto yang menarik, antara lain yang berada di Kalimantan Barat, Aceh, Yogyakarta, Tidore, Jakarta, yang diambil pada tahun 1959. Begitu pula saat masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan tahun 1951, di Sungai Mahakam menjadi saksi perlombaan dayung dan perahu. .-perahu yang dihias. Masyarakat Indonesia di kawasan Sao-Sio Tidore pada tahun 1957 merayakan kemerdekaan Indonesia dengan mobil-mobil berhias berbentuk perahu dan tank baja yang berputar-putar. Meski perayaannya sangat sederhana, namun spanduk-spanduk yang mengelilingi mobil-mobil yang dihias menandakan bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan.
Di Jakarta, pada tahun 1955, diadakan parade kendaraan hias dan parade berkuda untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Sesuai dengan perkembangan zaman, balon berukuran besar sudah tidak asing lagi karena sering terlihat untuk mengiklankan produk tertentu saat ini, namun pada tahun 1957 balon besar bertuliskan 17 Agustus merupakan sesuatu yang masih sangat langka sehingga masyarakat sangat tertarik untuk melihatnya. . Pada tahun 1951, pemutaran film yang sangat digemari masyarakat setempat adalah film live yang diadakan di tengah lapangan.
SEMANGAT MEMPERTAHANKAN
Pada masa Perang Dunia Pertama dan Kedua, penggunaan poster sebagai alat penyampaian pesan cukup menarik banyak perhatian, sehingga poster menjadi koleksi yang berharga karena mempunyai nilai guna sejarah yang tinggi. Saat itu, poster-poster yang muncul umumnya berisi seruan agar masyarakat bergabung dengan tentara. Misalnya poster keluaran Amerika Serikat pada tahun 1917 buatan James Mountgomery Flagg yang bergambar Paman Sam sedang menunjuk disertai tulisan I WANT YOU FOR US. TENTARA.
Yang menarik adalah bagaimana pemerintah Rusia meyakinkan generasi mudanya untuk membuat poster kampanye semacam itu.
KEMERDEKAAN PADA MASA REVOLUSI TERBINGKAI DALAM ARSIP POSTER
JAMINAN KEAMANAN, JANGAN ULANGI, ATAP D.L.L., TAAT PEMERINTAH" Kata-kata ini sering muncul di poster-poster pada masa revolusi. Pada awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia mengalami hiperinflasi akibat peredaran berbagai mata uang yang tidak terkendali. Kebijakan ini sangat tegas. ditentang oleh pemerintah Indonesia karena melanggar kesepakatan bahwa tidak ada pihak yang boleh mengeluarkan mata uang baru sampai tercapai kesepakatan politik bersama.
Melalui poster ini dapat dianalisis bahwa mata uang yang berlaku pada saat itu adalah mata uang ORI dan NICA. Kekuatan poster terletak pada slogan atau kata-kata yang ada pada poster. Poster-poster tersebut kini tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia dan menjadi koleksi khazanah arsip yang bernilai sejarah.
KEARSIPAN INTERNASIONAL
Kedua kakak beradik Mendur itu kemudian mengambil kameranya dan mengambil rute terpisah menuju kediaman Soekarno. Mendur bersaudara harus menyelinap masuk pada malam hari, memanjat pohon, dan melompati pagar di samping kantor Domei yang kini menjadi kantor Antara. Guru-guru kami tidak pernah menyebut nama mereka, padahal karya fotografi kakak beradik Mendur mengisi ilustrasi foto di buku sejarah nasional.
Patut kita ucapkan terima kasih atas jasa-jasa saudara Mendur, dunia tahu bahwa bangsa ini sudah bebas dari penjajahan bangsa lain. IPPHOS tetap mandiri di saat terbuka lebar peluang bagi Mendur bersaudara untuk mendapatkan uang lebih banyak dengan bekerja di media asing. Dari karya-karyanya, Mendur bersaudara bisa dijadikan inspirasi, bukan hanya karena karya-karyanya yang monumental, namun juga dedikasi dan integritasnya sebagai fotografer saat itu yang patut diapresiasi.
KAD SLEMAN BERKONTRIBUSI CAPAI OPINI wTP
Tiara Kharisma
Pengelolaan arsip aset di Kabupaten Sleman tidak hanya menjadi tanggung jawab DPKAD saja, namun sebenarnya melibatkan KAD Sleman. Sebagai upaya harmonisasi pemahaman bagi pengelola arsip aset di Kabupaten Sleman, KAD Sleman bekerjasama dengan DPKAD untuk melaksanakan bimbingan teknis. Hal ini merupakan wujud keseriusan pengembangan kearsipan dari KAD Sleman hingga para pencipta arsip, dalam hal ini SKPD.
Selain itu, KAD Sleman sebagai arsip daerah yang juga mempunyai kewajiban mengelola bahan arsip statis, juga mengelola bahan arsip statis, antara lain arsip arsip pribadi mantan bupati dan mantan pejabat daerah, bencana alam letusan Gunung Agung. Merapi dan bencana alam gempa bumi yang melanda Yogyakarta tahun 2006, serta bencana alam lainnya, semuanya tertata dengan baik sehingga mudah ditemukan jika suatu saat diperlukan. Mengingat keseriusan KAD Sleman dalam penyelenggaraan pengelolaan arsip, maka tidak dapat dipungkiri bahwa arsip sangat banyak jumlahnya. Hasil yang dicapai KAD Sleman tentu saja tidak diperoleh secara instan, melainkan melalui proses dan proses.
DI UJUNG JALAN KRIAN
Sejak kabar hilangnya Suparman, Ngaisah setiap hari menggendong bayinya dan menunggu. terdengar ketukan di pintu dan pria yang membawa wanita tua itu masuk dan memberitahu dokter. Rasa penasaran yang sangat kuat memberiku keberanian untuk bertanya kepada dokter yang memeriksaku tentang wanita tua itu. Perawat itu mengangguk dan menyetujui perkataan dokter. bertanya padaku kenapa aku tertarik untuk menanyakan keberadaan wanita tua itu.
Hal itu kukatakan terbata-bata pada Dokter Merdekawan. selama seminggu sejak kedatanganku di kota ini, setiap hari aku bertemu. wanita tua itu berdiri diam di ujung jalan. Wanita tua bernama Ngaisah itu adalah ibunya yang kehilangan suaminya saat berusia 18 tahun dan meninggalkan seorang bayi berusia 15 hari. Wanita tua itu masuk, dipimpin oleh Bagus, anak dokter yang biasa menjemputnya di ujung Jalan Krian.
MELAMPAUI AUTENTIKASI;
Melampaui apa yang disebutkan dalam Undang-undang Nomor 7 tentang Pokok-pokok Kearsipan Tahun 1971 tentang arsip. Dalam Metode Historis, penelusuran sumber atau heuristik merupakan tahap pertama menurut Kuntowijoyo (1997); atau tahap kedua menurut Louis Gottschalk (1986) — tahap pertama: penentuan tema/judul penelitian. Terlepas dari itu, sumber-sumber sejarah – baik primer, sekunder, atau tersier – penting untuk dilanjutkan ke tahapan berikut: kritik (internal dan eksternal), interpretasi, dan historiografi.
KAJIAN ATAS ARSIP PROKLAMASI DAN SUPERSEMAR
Pada variasi pertama dan kedua tertulis '05, dan pada variasi ketiga terdengar seribu sembilan kata teks proklamasi yang ditulis tangan Soekarno. Jadi sampai terbukti Sukarno sendiri yang membaca teks Proklamasi, itulah data kebahasaan Soekarno, baik yang terjadi pada 17 Agustus 1945 maupun yang terjadi lima tahun kemudian. Tipe pertama dan kedua adalah sumber primer, sebenarnya tipe pertama adalah sumber otentik, karena dibuat segera setelah peristiwa terjadi.
Persamaan lain antara variasi pertama dan kedua terdapat pada ejaan yang belum disempurnakan, seperti menunjukkan, Hal2, jang, kekoesaan, tjara, teliti, tih, sesingkat-. Mereka kembali menanyakan pertanyaan yang sama: “Apakah naskah Supersemar yang asli sudah ditemukan?” Tahun ini, Akademi Nasional kembali menyerahkan Supersemar kepada ANRI. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 68 Undang-Undang Kearsipan Nomor 43 Tahun 2009, baik pencipta arsip maupun lembaga kearsipan.
DIKLAT PENGELOLAAN ARSIP BAGI SEKRETARIS DESA DI KAwASAN
ANRI SELAMATKAN ARSIP DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN
KEMDIKBUD SERAHKAN ARSIP PENDIDIKAN KE ANRI
JAKARTA, ARSIP - Tanggal 18 Mei 1971 merupakan hari yang sangat penting dan bersejarah bagi Arsip Nasional. Tanggal 18 Mei 1971 ditandatangani Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, undang-undang yang menjadi momentum kebangkitan dunia kearsipan nasional. Dengan undang-undang ini, keberadaan dan keberadaan arsip bangsa dan negara Republik Indonesia diakui.
Undang-undang ini meletakkan dasar dan memberikan arahan serta pedoman kepada para arsiparis dalam mengatur gerak dan langkah membangun kearsipan nasional.
HARI KEARSIPAN DALAM KESEDERHANAAN
ARSIP TINDAK PIDANA KORUPSI DAN TERORISME DISERAHKAN KE ANRI
ANRI DAN PT. PUPUK KALTIM BONTANG GELAR SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 43
TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
ANRI – DITJEN SDPPI TANDA TANGANI NOTA KESEPAHAMAN KEARSIPAN
ARSIP, “PELURU” STRATEGIS SELAMATKAN ASET NEGARA
MENTERI PANRB LANTIK DEPUTI BIDANG PEMBINAAN KEARSIPAN
JAKARTA, ARSIP - Perbendaharaan arsip perbatasan pada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) akan bertambah pada 1 Juli 2013. Tambahan kekayaan arsip perbatasan berasal dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang terdiri atas arsip kertas dan digital yang berisi peta wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (RI) – dengan República Democrática de Timor Leste (RDTL) dan file-filenya. sedang dibahas perundingan wilayah RI-Timor Leste. Dalam sambutannya perwakilan Pengembangan Arsip menyampaikan bahwa arsip perbatasan ini memiliki nilai strategis.
Selain arsip perbatasan RI-Timor Leste, ada juga segudang arsip terkait Timor Timur yang diserahkan Kementerian Perhubungan pada kesempatan yang sama. Selain penyerahan arsip, juga dilaksanakan rapat koordinasi penyelamatan arsip perbatasan dengan narasumber Drs. Djoko Utomo, MA yang membahas materi: “Upaya Menjaga Keutuhan NKRI dengan Menyelamatkan Arsip Perbatasan.”
ANRI TERIMA ARSIP PERBATASAN RI-TIMOR LESTE
Penyerahan arsip-arsip tersebut dilakukan pada pembukaan Rapat Koordinasi Penyelamatan Arsip Perbatasan di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah, Jalan Pintu 1, Jakarta Timur dan resmi dibuka pada pukul 16.00 WIB. 19.30 WIB oleh Deputi Bidang Pengembangan Kearsipan, Dr. Arsip yang diserahkan Kementerian Perhubungan antara lain laporan perkembangan situasi di Timor Leste, penanganan pengungsi Timor Leste di Nusa Tenggara Timur (NTT), materi rapat Tim Terpadu Penanganan Pengungsi Timor Leste di NTT. , Kepala Sekolah - . Pada tanggal 2 Juli juga akan dibahas materi Penyelamatan Arsip Perbatasan di lingkungan BIG, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Luar Negeri.
Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap kearsipan, Humas (Humas) Departemen Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan Sosialisasi Kearsipan melalui Mobil Pengabdian kepada Masyarakat Sadar Arsip. Dalam rangkaian kegiatan sosialisasi Kearsipan melalui mobil pengabdian masyarakat Sadar Arsip, baik pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum diberikan penjelasan singkat tentang lembaga ANRI dan keberadaan Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa. Selanjutnya dilakukan pemutaran film dokumenter yang diperoleh dari arsip ANRI seperti film Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dan Kembali ke NKRI.
Media Kearsipan Nasional
Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2010 dengan mengunjungi sekolah, universitas, tempat umum dll. Tak jarang rangkaian kegiatan ini memberikan pemahaman dan langkah-langkah penyempurnaan arsip konvensional/kertas dengan cara yang sederhana, mudah dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Edisi 61/MEI-AGUSTUS/2013Edisi 61/MEI-AGUSTUS/2013