BAB I PENDAHULUAN A. Identitas Jurnal
Judul : Features Of English Textbooks For The First Year Of Senior High School Implementing The 2013-Curriculum
Nama Jurnal : Journal of Applied Linguistics and Literature Penulis : Aron dan Emelda Syafrina
Tahun Terbit : 2017 Volume dan Nomor : 2(2)
Halaman : 1-13
B. Latar Belakang
Istilah kurikulum, pertama kali digunakan dalam dunia olahraga.
Curriculum berasal dari bahasa Yunani “curir” yang berarti pelari dan
“curere” yang berarti tempat berpacu, sehingga dapat dikatakan bahwa curriculum merupakan jarak yang harus ditempuh oleh pelari untuk mencapai garis finish (Sukirman & Nugraha, 2016). Kurikulum menurut Bahri (2011) merupakan keseluruhan fasilitas, kegiatan, dan program suatu lembaga pendidikan agar terwujudnya visi dan misi lembaganya yang ditunjang dengan tenaga yang kompeten, fasilitas memadai, fasilitas pendukung, ada tenaga penunjang seperti pustakawan, dana memadai, terperlihara budaya yang baik, dan kepemimpinan visioner, akuntabel, transparan.
Saat ini, kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah Kurikulum 2013.
Salah satu faktor terpenting dari pembelajaran adalah tersedianya bahan ajar seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), audio visual, e-book, termasuk di dalamnya buku pelajaran. Pemilihan buku ajar yang akan digunakan tentu menjadi hal yang penting karena haruslah sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kebutuhan siswa, silabus sekolah, dan tujuan pengajaran.
BAB II
INTISARI ARTIKEL JURNAL
Pada artikel jurnal yang berjudul Features Of English Textbooks For The First Year Of Senior High School Implementing The 2013-Curriculum, penulis artikel menganalisis beberapa buku pelajaran, seperti: “Pathway to English for Senior High School Grade X” yang diterbitkan oleh Erlangga, “Bahasa Inggris Untuk SMA-MA/ SMK kelas X” yang diterbitkan oleh Yrama Widya, dan
“Bahasa Inggris SMA/ MA/ SMK/ MAK kelas X” yang diterbitkan oleh Kemdikbud. Hasil analisisnya mengungkapkan bahwa buku teks yang berjudul
“Pathway to English” oleh Erlangga dan “Bahasa Inggris” oleh Kemdikbud menunjukkan bahwa sebagian besar isi buku teks sesuai dengan KI dan KD kurikulum 2013. Kedua buku tersebut memiliki materi dari sumber yang beragam atau bervariasi, pembahasan lebih mendalam, dan up to date.
Dari dua buku ajar sebelumnya, peneliti menganalisis kembali, dan hasilnnya menunjukkan bahwa buku ajar “Bahasa Inggris” oleh Kemdikbud lebih relevan dengan KI dan KD. Penyajian materi dan tugas mendorong peserta didik untuk melakukan beberapa kegiatan komunikatif baik lisan maupun tulisan serta bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri. Pada pengembangan kemampuan refleksi dan evaluasi diri, penyajian materi dan tugas mendorong peserta didik untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangannya dalam melakukan kegiatan belajar dan berkomunikasi. Akan tetapi, buku ajar ini masih memiliki kekurangan yakni materi yang termuat kurang mengedepankan aspek budaya.
Dalam Buku Ajar “Bahasa Inggris” oleh Kemdikbud, bahasa yang digunakan dalam setiap penjelasan dan pengajaran relevan dengan perkembangan kognitif peserta didik. Penjelasan teori, tata bahasa, kosa kata, fungsi sosial, struktur generik, dan ciri kebahasaan jenis teks tertentu mudah dipahami oleh peserta didik. Ringkasan tentang tujuan teks, organisasi teks, dan fitur kebahasaan di akhir setiap unit juga memudahkan peserta didik untuk memahami poin-poin pelajaran dengan lebih cepat dan lebih mudah.
BAB III PEMBAHASAN
Pada dasarnya pendekatan berbasis teks pada mata pelajaran bahasa Inggris sudah digunakan sejak kurikulum 2004 yang kemudian terjadi revisi dan penyempurnaan dari waktu ke watu termasuk pada kurikulum 2006 bahkan hingga saat ini kurikulum 2013. Jenis teks yang ada dalam kurikulum 2013 digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi sikap peserta didik di jenjang SMA sederajat dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Beberapa jenis teks yang terdapat pada kurikulum 2013 yakni:
descriptive, narrative, report procedural, analytical exposition, procedure, persuasive exposition, news item, review, discussion, explanation, dan spoof (Mulyani, 2018).
Dalam artikel jurnal disebutkan bahwa buku teks Bahasa Inggris menunjukkan sebagian besar isi dari buku teks sesuai dengan KI dan KD kurikulum 2013, jika dilihat dari tahun terbit artikel jurnal yakni tahun 2017, tentu akan ada revisi atau perbaikan terkait silabus (KI dan KD) pada kurikulum 2013.
Berdasarkan hal tersebut, berikut data silabus revisi mata pelajaran Bahasa Inggris wajib tahun 2020 yang saya temukan di “ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id”
menunjukkan bahwa kompetensi inti mata pelajaran bahasa inggris umum, yakni:
1. KI 1 dan KI 2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro- aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
2. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan meta kognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
3. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Adapun kompetensi dasar yang termuat dalam silabus revisi mata pelajaran Bahasa Inggris wajib 2020 ini cukup banyak, berikut dua bentuk kompetensi dasar yang termuat dalam silabus, yakni:
1. KD 3.1 : Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri dan hubungan keluarga, sesuai dengan konteks penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan pronoun: subjective, objective, possessive).
2. KD 4.1 : Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Dalam hal penyajian materi, (Mardhatillah dan Akmalia, 2017 dalam Mardhatillah, Verawati, Evianti, & Pramuniati, 2019) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa diarahkan agar peserta didi lebih ahli dan teramil dalam melakukan komunikasi secara tulisan maupun lisan dan dapat menghidupkan karya cipta bangsa. Pada kurikulum 2013, pendekatan saintifik merupakan dasar dari kurikulum 2013. Adapun pendekatan saintifik sendiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, mendorong peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya, dan dilakukan secara interaktif. Sehingga, dengan hal ini diharapkan peserta didik dapat aktif dalam pembelajaran dan dapat mengembangkan pola pikirnya (Shulhani, 2015 dalam Mardhatillah, Verawati, Evianti, & Pramuniati, 2019).
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, pada dasarnya pendekatan berbasis teks pada mata pelajaran bahasa Inggris sudah digunakan sejak kurikulum 2004 yang kemudian terjadi revisi dan penyempurnaan dari waktu ke watu termasuk pada kurikulum 2006 bahkan hingga saat ini kurikulum 2013. Buku teks Bahasa Inggris menunjukkan bahwa sebagian besar isinya sesuai dengan KI dan KD kurikulum 2013, tetapi, jika dilihat dari tahun terbit artikel jurnal yakni tahun 2017, tentu akan ada revisi atau perbaikan terkait silabus (KI dan KD) pada kurikulum 2013. Terkait pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, yakni pendekatan saintifik di mana pembelajaran berpusat pada peserta didik, mendorong peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikirnya, dan dilakukan secara interaktif.
B. Implikasi
Dalam kurikulum 2013 di mana peserta didik diharapkan lebih berpartisipasi aktif, perlu adanya bantuan dari tenaga pendidik untuk bisa mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran dan mendorong peserta didik agar dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya. Selain itu, jika dilihat dari penelitian pada artikel jurnal, maka perlu adanya pengecekan ulang dan penambahan isi buku agar proses pembelajaran atau proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih baik dan lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 11(1), 15-34. doi: http://dx.doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61 Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ayo Guru Berbagi.
(2020). Silabus Revisi 2020 Bahasa Inggris Wajib Kelas 10. Jakarta:
ayoguruberbagi.kemdikbud.
Mardhatillah., Verawati., Evianti, E., & Pramuniati, I. (2019). Bahan Ajar Interaktif Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Genta Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10(1), 38-53.
Mulyani. (2018). Analisis Teks Kompetensi Dasar Pada Silabus Bahasa Inggris SMA/MA/SMAK/MAK Kemdikbud 2017. Jurnal dimensi pendidikan dan pembelajaran, 6(2), 53-59. doi: http://dx.doi.org/10.24269/dpp.v6i2.1016 Sukirman, D., & Nugraha, A. (2016). Hakikat Kurikulum. Kurikulum dan Bahan
Belajar TK (PGTK2403/M). Jakarta: Universitas Terbuka.