• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ANALISIS HUKUM ADAT PEREKONOMIAN

N/A
N/A
syifa nurwindani

Academic year: 2023

Membagikan "ARTIKEL ANALISIS HUKUM ADAT PEREKONOMIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH NILAI-NILAI HUKUM ADAT DALAM STABILITAS PERKONOMIAN NEGARA

Syifa Nurwindani

Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Email: 222165036@student.unsil.ac.id Abstract

This study discusses the influence of customary law values in the country's economy and community economic decision-making. Customary law values, such as togetherness, mutual cooperation, deliberation to reach a consensus, and justice, have an important role in shaping cultural identity and economic behavior patterns in indigenous communities. This research uses an analytical descriptive method by collecting secondary data from literature studies. The results and discussion show that customary law values are influential in various aspects of economic behavior, economic decision-making, and economic stability.

The application of customary law in modern economic practices can be done by utilizing local wisdom, integrating with national law, developing a kinship-based economy, and optimizing the role of customary institutions. Despite the challenges, recognizing the values of customary law can be an opportunity to build an inclusive and sustainable economic system.

Keywords: Values, Customary Law, Economic Stability, State Economy Abstrak

Penelitian ini membahas pengaruh nilai-nilai hukum adat dalam perkonomian negara dan pengambilan keputusan ekonomi masyarakat. Nilai-nilai hukum adat, seperti kebersamaan, gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan, memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya dan pola perilaku ekonomi di masyarakat adat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan mengumpulkan data sekunder dari studi kepustakaan. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa nilai-nilai hukum adat berpengaruh dalam berbagai aspek perilaku ekonomi, pengambilan keputusan ekonomi, dan stabilitas perkonomian. Penerapan hukum adat dalam praktik ekonomi modern dapat dilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal, mengintegrasikan dengan hukum nasional, mengembangkan ekonomi berbasis kekerabatan, dan mengoptimalkan peran lembaga adat. Meskipun ada tantangan, pengakuan terhadap nilai-nilai hukum adat dapat menjadi peluang untuk membangun sistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kata Kunci: Nilai, Hukum Adat, Stabilitas Ekonomi, Perekonomian Negara

(2)

1. Pendahuluan

Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan yang telah ada dan berlaku secara turun temurun dalam masyarakat suatu daerah atau kelompok etnis tertentu. Hukum adat, sebagai sistem hukum yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat selama bertahun-tahun, memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya dan nilai-nilai masyarakat. Dalam konteks negara, pengaruh nilai-nilai hukum adat dapat membentuk dan mempengaruhi stabilitas perkonomian.

Nilai-nilai hukum adat telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dan membentuk pola-pola perilaku ekonomi di antara masyarakat adat, dan dalam beberapa kasus, dampaknya juga mencapai skala nasional.

Mempelajari pengaruh nilai-nilai hukum adat dalam perkonomian negara adalah langkah penting untuk memahami sejauh mana faktor budaya mempengaruhi stabilitas ekonomi. Stabilitas ekonomi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu negara. Namun, pengaruh nilai-nilai hukum adat dalam masyarakat seringkali diabaikan dalam konteks analisis ekonomi modern.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran dan menganalisis secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan fenomena yang diselidiki, dengan pendekatan penelitian hukum yang normatif, sumber data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, baik dalam bentuk bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier sebagai data utama atau data pokok penelitian.

(3)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Nilai-Nilai Hukum Adat dan Perilaku Ekonomi

Hukum adat dan perilaku ekonomi memiliki hubungan yang erat, karena nilai-nilai yang tumbuh dalam suatu masyarakat dari hukum adat dapat menjadi aset atau modal sosial yang penting dalam pembangunan ekonomi.

Praktek keempat kesatuan masyarakat hukum adat memiliki nilai-nilai yang dapat menjadi panduan bagi pemerintah ketika menyusun regulasi ekonomi.

Keempat nilai ini selaras dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu dasar ideologi Indonesia.

1) Nilai kebersamaan, adalah konsep yang menekankan bahwa regulasi ekonomi seharusnya berlandaskan pada kepentingan banyak orang, bukan hanya kelompok tertentu. Prinsip kekeluargaan yang terkandung di dalam nilai kebersamaan menekankan pentingnya keadilan dan kebersamaan dalam membangun ekonomi yang inklusif, di mana setiap warga negara memiliki akses yang setara terhadap kesempatan ekonomi.

2) Nilai gotong royong, mengandung makna bahwa regulasi ekonomi seharusnya dipandu oleh semangat saling membantu dan bekerja sama.

Prinsip gotong royong ini mendorong kolaborasi antara berbagai pihak dalam ekonomi, seperti antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, untuk mencapai tujuan bersama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

3) Nilai musyawarah mufakat, menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Dalam konteks regulasi ekonomi, musyawarah mufakat mengartikan bahwa regulasi tersebut harus melibatkan seluas-luasnya partisipasi masyarakat, terutama para pemangku kepentingan. Demokrasi ekonomi menjadi kunci dalam proses ini, di mana berbagai perspektif dan masukan dari berbagai pihak diakomodasi untuk mencapai keputusan yang lebih baik dan berkeadilan.

(4)

4) Nilai keadilan, menekankan pentingnya semangat keadilan dan kesetaraan dalam menyusun regulasi ekonomi. Regulasi tersebut harus menghindari diskriminasi dan memastikan distribusi sumber daya yang adil untuk mencapai kemakmuran bersama. Prinsip keadilan ini juga mencakup perlindungan terhadap hak-hak ekonomi setiap individu dan kelompok, serta menjamin kesempatan yang sama untuk berkembang dalam perekonomian.

Menerapkan nilai-nilai hukum adat ke dalam regulasi ekonomi dapat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan. Keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan juga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan meningkatkan kesepahaman bersama dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang lebih berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai hukum adat dan Pancasila ke dalam regulasi ekonomi, pemerintah dapat menciptakan landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta memperkuat modal sosial yang ada di masyarakat.

Pengaruh nilai-nilai hukum adat dalam perkonomian negara terlihat melalui berbagai aspek perilaku ekonomi masyarakat. Contohnya, sistem kekerabatan yang kuat dan saling ketergantungan di dalam masyarakat adat dapat menciptakan jaringan sosial yang mempermudah berbagai bentuk transaksi ekonomi. Selain itu, prinsip-prinsip etika yang diakui oleh hukum adat seringkali membentuk norma-norma bisnis yang berbeda dari sistem hukum formal.

3.2 Pengaruh Hukum Adat dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi Hukum adat memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan ekonomi masyarakat. Berbagai penelitian telah menunjukkan bagaimana nilai-nilai dan praktek hukum adat dapat berdampak pada berbagai aspek ekonomi suatu masyarakat. Di bawah ini, akan dikembangkan lebih

(5)

lanjut tentang beberapa pengaruh hukum adat dalam pengambilan keputusan ekonomi:

1) Pengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat: Penelitian dan pengamatan terhadap masyarakat yang masih menjalankan hukum adat menunjukkan bahwa sistem hukum adat mampu mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat tersebut. Nilai-nilai seperti kebersamaan, gotong royong, dan keadilan yang melekat dalam hukum adat dapat menjadi dasar untuk praktik ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Di beberapa kasus, masyarakat yang masih memegang teguh hukum adat mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang harmonis dan berdaya tahan, memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih baik.

2) Pengaruh terhadap pengelolaan sumber daya alam: Hukum adat juga berperan dalam pengelolaan sumber daya alam dalam lingkungan masyarakat. Banyak masyarakat adat yang memiliki sistem adat untuk mengatur akses dan penggunaan sumber daya alam seperti hutan, tanah, dan perairan. Praktik-praktik ini berusaha menjaga keseimbangan ekologi dan menghindari eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam. Ketika hukum adat diakui dan dihormati, pengelolaan sumber daya alam bisa lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menjaga keberlanjutan mata pencaharian dan ekonomi lokal.

3) Pengaruh terhadap kebijakan pembangunan: Hukum adat juga dapat mempengaruhi kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Pemahaman atas wilayah adat dan hak-hak masyarakat atas tanah dan sumber daya alamnya menjadi penting dalam merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan pembangunan. Pengakuan terhadap wilayah adat dan konsultasi dengan masyarakat dalam pembuatan kebijakan dapat meminimalkan konflik dan memastikan bahwa pembangunan berlangsung dengan lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat.

(6)

4) Pengaruh terhadap penyelesaian sengketa: Hukum adat juga memiliki peran dalam penyelesaian sengketa ekonomi. Dalam banyak masyarakat adat, terdapat mekanisme adat untuk menyelesaikan konflik yang muncul dalam konteks ekonomi. Pendekatan yang berbasis pada kearifan lokal dan musyawarah mufakat sering kali menjadi bagian dari solusi penyelesaian sengketa dalam masyarakat adat. Ketika hukum adat diakui secara formal, solusi sengketa yang dihasilkan dapat lebih efektif dan diterima oleh semua pihak yang terlibat.

Nilai-nilai dan praktek hukum adat mampu membentuk ekonomi yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berdampak positif bagi masyarakat setempat.

Pengakuan dan penghormatan terhadap hukum adat oleh pemerintah dan lembaga terkait merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa pengambilan keputusan ekonomi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan kepentingan masyarakat secara lebih luas.

Hukum adat sering memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan ekonomi, terutama di daerah-daerah dengan keberagaman etnis dan budaya. Nilai-nilai hukum adat, seperti keadilan, kebersamaan, dan keberlanjutan lingkungan, dapat mempengaruhi keputusan ekonomi individu dan kelompok. Dalam beberapa kasus, nilai-nilai ini berkonflik dengan kepentingan ekonomi yang lebih luas, seperti pembangunan infrastruktur atau eksploitasi sumber daya alam.

3.3 Pengaruh Nilai-Nilai Hukum Adat dalam Stabilitas Perkonomian Masyarakat yang masih menerapkan nilai-nilai hukum adat memang cenderung memiliki sistem ekonomi yang berbeda dari sistem ekonomi kapitalis modern. Perbedaan tersebut mencakup berbagai aspek, seperti pemilikan tanah, pola pertanian, pengambilan keputusan ekonomi, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Pertama-tama, dalam masyarakat yang masih mengikuti nilai-nilai hukum adat, pemilikan tanah seringkali bersifat kolektif, bukan individual seperti dalam sistem ekonomi kapitalis. Tanah dianggap sebagai aset yang

(7)

dimiliki bersama oleh seluruh komunitas, bukan dimiliki oleh individu tertentu. Hal ini dapat mempengaruhi alokasi sumber daya dan investasi di wilayah tersebut. Keputusan terkait penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya biasanya melibatkan konsensus dalam masyarakat adat, untuk memastikan kepentingan bersama dan keberlanjutan lingkungan.

Kedua, pola pertanian dalam masyarakat hukum adat seringkali didasarkan pada siklus alam dan adat-istiadat, yang berbeda dari pendekatan pertanian modern yang lebih terpusat pada efisiensi dan produktivitas.

Meskipun pola pertanian tradisional mungkin lebih lambat dan kurang efisien dari segi teknologi, namun pendekatannya berfokus pada keselarasan dengan alam dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas dan daya saing sektor pertanian dalam konteks ekonomi global.

Ketiga, nilai-nilai adat juga memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pemimpin adat dan lembaga adat biasanya memiliki peran sentral dalam menentukan kebijakan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam. Keputusan yang diambil berdasarkan nilai-nilai adat mungkin tidak selalu sejalan dengan kepentingan ekonomi nasional, dan hal ini dapat menimbulkan konflik atau ketegangan dengan pemerintah atau kebijakan ekonomi yang lebih sentralistik.

Di sisi lain, nilai-nilai hukum adat juga memberikan stabilitas dan keberlanjutan dalam situasi ekonomi yang sulit. Masyarakat yang mengandalkan nilai-nilai adat sering memiliki sistem sosial dan ekonomi yang kokoh, dengan jaringan sosial yang kuat untuk mengatasi tantangan ekonomi.

Gotong royong dan kebersamaan yang merupakan bagian dari hukum adat memungkinkan masyarakat untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menghadapi kesulitan ekonomi atau bencana alam.

Dalam kesimpulannya, masyarakat yang masih menerapkan nilai-nilai hukum adat memang memiliki sistem ekonomi yang berbeda dari sistem ekonomi kapitalis modern. Pemilikan tanah kolektif, pola pertanian berbasis alam dan adat-istiadat, serta pengambilan keputusan ekonomi berdasarkan nilai-nilai adat, semuanya dapat mempengaruhi dinamika ekonomi

(8)

masyarakat. Meskipun kadang-kadang dapat menimbulkan ketegangan dengan kepentingan ekonomi nasional, nilai-nilai hukum adat juga memberikan stabilitas dan keberlanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sulit.

3.4 Penerapan Hukum Adat dalam Praktik Ekonomi Modern

Penerapan hukum adat dalam praktik ekonomi modern memiliki potensi besar untuk memperkuat keberlanjutan, inklusivitas, dan keadilan dalam pembangunan ekonomi. Beberapa cara yang dapat diambil untuk menerapkan hukum adat dalam konteks ekonomi modern antara lain sebagai berikut:

1) Memanfaatkan kearifan lokal: Masyarakat dapat memanfaatkan kearifan lokal dan nilai-nilai hukum adat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Ini melibatkan mempertimbangkan pengetahuan tradisional dan pengalaman berbasis lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelaksanaan kebijakan ekonomi. Pendekatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan lokal, memungkinkan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi alam setempat.

2) Mengintegrasikan hukum adat dengan hukum nasional: Integrasi antara hukum adat dan hukum nasional dapat menjadi langkah penting dalam memperkuat perlindungan hak-hak ekonomi masyarakat adat.

Pengakuan formal atas hak-hak masyarakat adat dalam hukum nasional dapat memberikan dasar hukum yang kuat untuk melindungi hak kepemilikan tanah, hak akses ke sumber daya alam, dan hak-hak ekonomi lainnya. Kolaborasi dan konsultasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan para pemangku kepentingan lainnya juga penting dalam mengintegrasikan hukum adat dengan hukum nasional.

3) Mengembangkan ekonomi berbasis kekerabatan: Masyarakat dapat mengembangkan ekonomi berbasis kekerabatan dengan memanfaatkan jaringan kekerabatan dan hubungan sosial dalam pengambilan

(9)

keputusan ekonomi. Praktik gotong royong dan kolaborasi antar kelompok masyarakat dapat menjadi pondasi bagi pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Kemitraan antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta juga dapat memperkuat ekonomi berbasis kekerabatan.

4) Mengoptimalkan peran lembaga adat: Lembaga adat memiliki peran penting dalam menerapkan nilai-nilai hukum adat dalam praktik ekonomi modern. Memperkuat peran lembaga adat dalam pengelolaan sumber daya alam, penyelesaian sengketa, dan pengambilan keputusan ekonomi dapat meningkatkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Kerjasama antara lembaga adat dan lembaga hukum nasional juga penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara tradisi lokal dan regulasi nasional.

Penerapan hukum adat dalam praktik ekonomi modern dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, perlu diingat bahwa penerapan hukum adat harus dilakukan dengan memperhatikan konteks dan budaya masyarakat yang bersangkutan serta mengintegrasikan dengan hukum nasional yang berlaku.

3.5 Tantangan dan Peluang

Memang benar bahwa ada tantangan dalam mengintegrasikan nilai- nilai hukum adat dengan sistem ekonomi modern yang didominasi oleh prinsip-prinsip kapitalisme dan globalisasi. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

1) Kesinambungan dengan prinsip-prinsip kapitalisme dan globalisasi:

Prinsip-prinsip kapitalisme yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi, persaingan bebas, dan akumulasi kekayaan seringkali bertentangan dengan nilai-nilai hukum adat yang lebih berorientasi pada kebersamaan, gotong royong, dan keadilan sosial. Dalam konteks globalisasi, kehadiran perusahaan multinasional dan investasi asing dapat menghadirkan tantangan bagi masyarakat yang masih

(10)

mengandalkan hukum adat, seperti akses terhadap tanah dan sumber daya alam yang menjadi hak kolektif.

2) Peran gender dalam sistem ekonomi tradisional: Sistem ekonomi tradisional yang berbasis hukum adat sering kali memiliki peran gender yang terkait erat dengan tugas dan tanggung jawab masyarakat.

Peran tradisional ini dapat menjadi hambatan bagi partisipasi aktif perempuan dalam kegiatan ekonomi modern. Integrasi nilai-nilai hukum adat dengan sistem ekonomi modern harus memperhatikan kesetaraan gender dan memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang setara terhadap kesempatan ekonomi dan sumber daya.

Meskipun ada tantangan, pengakuan dan penerapan nilai-nilai hukum adat dalam sistem ekonomi modern juga dapat menjadi peluang untuk membangun sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan adalah sebagai berikut:

1) Pemanfaatan kearifan lokal: Nilai-nilai hukum adat yang mengandung kearifan lokal dapat menjadi sumber pengetahuan berharga dalam menciptakan model ekonomi yang berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi setempat. Masyarakat dapat memadukan nilai-nilai hukum adat dengan prinsip-prinsip ekonomi modern untuk menciptakan solusi yang lebih tepat dalam menghadapi permasalahan ekonomi dan lingkungan.

2) Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat: Mengakui dan menghormati nilai-nilai hukum adat dapat meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan akan menciptakan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta meningkatkan penerimaan dan implementasi kebijakan.

3) Pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif: Integrasi nilai-nilai hukum adat dengan sistem ekonomi modern dapat memberikan peluang untuk membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan

(11)

inklusif. Praktik ekonomi berbasis kearifan lokal dan gotong royong dapat memberikan solusi dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ketidaksetaraan sosial. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.

4) Penciptaan sistem ekonomi berbasis nilai-nilai keadilan: Penerapan nilai-nilai hukum adat dalam sistem ekonomi modern dapat menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berpihak pada kepentingan seluruh masyarakat. Prinsip-prinsip hukum adat yang mengedepankan kebersamaan dan keadilan dapat menjadi panduan dalam menyusun kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Dengan mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang tersebut, pengakuan dan penerapan nilai-nilai hukum adat dapat menjadi landasan yang kuat dalam membangun sistem ekonomi yang berdaya tahan, inklusif, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Integrasi antara nilai-nilai hukum adat dan prinsip-prinsip ekonomi modern dapat membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

Nilai-nilai hukum adat memiliki peran yang signifikan dalam membentuk identitas budaya dan perilaku ekonomi masyarakat. Hukum adat mempengaruhi pola ekonomi, pengelolaan sumber daya alam, dan pengambilan keputusan ekonomi di masyarakat adat. Nilai-nilai seperti kebersamaan, gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan memainkan peran penting dalam membentuk ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Namun, mengintegrasikan nilai-nilai hukum adat dengan sistem ekonomi modern juga menghadapi tantangan, seperti kesenjangan dengan prinsip-prinsip kapitalisme dan globalisasi, serta peran gender dalam sistem

(12)

ekonomi tradisional. Meskipun demikian, jika dikelola dengan bijaksana, pengakuan dan penerapan nilai-nilai hukum adat dapat menjadi peluang untuk membangun sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

4.2 Saran

Adapun beberapa saran berikut yang dapat diambil:

1) Pengakuan dan Perlindungan Nilai-nilai Hukum Adat: Pemerintah dan lembaga terkait harus mengakui dan menghormati nilai-nilai hukum adat sebagai bagian penting dari warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat. Perlu dibuat regulasi yang melindungi hak-hak ekonomi masyarakat adat dan memfasilitasi integrasi nilai-nilai hukum adat dengan hukum nasional.

2) Penelitian dan Edukasi: Penting untuk terus melakukan penelitian dan edukasi tentang nilai-nilai hukum adat dan dampaknya dalam perkonomian. Penelitian ini dapat membantu pemangku kepentingan untuk memahami lebih dalam nilai-nilai hukum adat dan memperkuat basis argumentasi untuk pengakuan dan penerapan nilai-nilai ini dalam sistem ekonomi modern.

3) Partisipasi Masyarakat: Dalam pengambilan keputusan ekonomi, partisipasi masyarakat adat harus menjadi prioritas. Proses musyawarah mufakat dan konsultasi harus diintegrasikan secara lebih luas untuk memastikan keputusan ekonomi mencerminkan aspirasi dan kebutuhan seluruh masyarakat.

4) Kolaborasi dan Kemitraan: Kerjasama antara pemerintah, masyarakat adat, dan sektor swasta menjadi penting untuk mengintegrasikan nilai- nilai hukum adat dalam praktik ekonomi modern. Kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

(13)

5. Daftar Pustaka

Matuankotta, J. 2018. Peran Aktif Masyarakat Hukum Adat Dalam Pembangunan Ekonomi. Jurnal SASI, 24(2), 101-103. Universitas Pattimura.

Mustari. 2021. Sifat dan Nilai Hukum Adat. Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Makassar. Tersedia: https://lms.syam-

ok.unm.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=46881.

Pramono, N. 2004. Pengaruh Hukum Adat Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Dayak Wahea di desa Nehas Liah Bing Kecamatan Muara

Mahau Kabupaten Kutai Timur. Tersedia:

https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/26464.

Pulungan, S. 2022. Belajar dari Masyarakat Hukum Adat untuk Membangun Ekonomi Nasional. Fakultas Hukum, UI. Tersedia:

https://law.ui.ac.id/belajar-dari-masyarakat-hukum-adat-untuk- membangun-ekonomi-nasional-oleh-dr-m-sofyan-pulungan/.

Santoso, B. 2021. Penerapan Hukum Adat dalam Praktik Bisnis di Indonesia.

Jurnal Hukum dan Ekonomi, 30(3), 210-225.

Wibowo, T. 2022. Tantangan dan Peluang dalam Mengintegrasikan Nilai-Nilai Hukum Adat dalam Sistem Ekonomi Modern. Jurnal Studi Pembangunan, 25(4), 315-330.

Referensi

Dokumen terkait

Contents and scope ○ Seasonal water column and water quality surveys - Temperature, salinity, water quality and planktonic ecosystem measurements at stations inside and outside the

Kesadaran akan peran hukum kehutanan dalam pelestarian hutan dan lingkungan alam adalah langkah pertama yang penting menuju pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan...