• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAHhukum hutan Aprillia Buamona

N/A
N/A
SJ NetClient

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAHhukum hutan Aprillia Buamona"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Hukum Dan Peraturan Kehutanan

Dosen Pengampu : Rosita Umanailo S.Hut. MSi.

Disusun Oleh :

Nama : Aprillia Buamona Nim : 75425121009

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN

UNIVERSITAS IQRA BURU NAMLEA

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, Sehingga Saya dapat menyelesaikan Hukum dan peraturan kehutanan Ini

Makalah Ini Saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk ituSaya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbukaSaya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata Saya berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk teman teman Mahasiswa dan mahasiswi dan masyarakat, dan dapat memberikan inpirasi terhadap semua pemabaca

Namlea ,24 September 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan...1

BAB II PEMBAHASAN ...2

BAB III PENUTUP ...

3.1Kesimpulan...

3.2Saran...

DAFTAR PUSTAKA ...

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Hutan merupakan aset berharga yang tidak hanya memberikan manfaat ekologi tetapi juga ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Hutan menyediakan layanan ekosistem yang penting, seperti penyimpanan karbon, perlindungan air, keanekaragaman hayati, dan mata pencaharian bagi banyak orang. Namun, pengelolaan hutan yang tidak berkelanjutan dan pelanggaran terhadap peraturan kehutanan telah mengancam integritas hutan-hutan ini.

Penebangan liar, illegal logging, konversi lahan hutan, perburuan liar, serta aktivitas destruktif lainnya telah menyebabkan kerusakan ekosistem hutan yang merugikan. Selain itu, perubahan iklim global yang semakin nyata menuntut pelestarian hutan sebagai salah satu langkah kunci dalam mitigasi dampak perubahan iklim.

Mengingat pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup planet ini, penting untuk memahami peran hukum kehutanan dalam menjaga hutan dan sumber daya alamnya. Hukum kehutanan adalah alat yang penting dalam mengatur aktivitas- aktivitas yang berpotensi merusak hutan serta mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

1.2Rumusan Masalah:

1. Bagaimana hukum kehutanan mengatur pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian hutan serta sumber daya alamnya?

2. Apa peran hukum kehutanan dalam melindungi ekosistem hutan, keanekaragaman hayati, dan menjaga keseimbangan ekologi?

3. Bagaimana dampak dari pelanggaran peraturan kehutanan, seperti illegal logging dan perubahan penggunaan lahan, terhadap keberlanjutan hutan?

1.3 Tujuan:

Makalah ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis peran hukum kehutanan dalam menjaga keberlanjutan hutan dan sumber daya alamnya.

2. Menjelaskan dampak pelanggaran peraturan kehutanan terhadap pelestarian hutan dan ekosistemnya.

(5)

3. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya penegakan hukum kehutanan dalam menjaga hutan dan lingkungan alamnya.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hukum Kehutanan

Hukum kehutanan adalah disiplin hukum yang didedikasikan untuk mengatur segala aspek yang terkait dengan hutan dan sumber daya alamnya. Ini mencakup peraturan-peraturan, undang-undang, dan kerangka hukum yang berlaku untuk pengelolaan, pemanfaatan, dan perlindungan hutan. Dalam konteks ini, hutan mencakup berbagai jenis vegetasi, seperti hutan hujan tropis, hutan boreal, hutan subtropis, serta ekosistem seperti savana dan tundra yang memiliki nilai ekologi yang tinggi.

Hukum kehutanan memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan manusia dan pelestarian ekosistem hutan yang sangat penting. Ini melibatkan pembuatan regulasi terkait dengan izin pemanenan kayu, konversi lahan hutan, perlindungan hutan lindung, serta sanksi terhadap pelanggaran hukum yang merugikan hutan. Tujuan utama dari hukum kehutanan adalah untuk mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan yang mendukung pelestarian hutan jangka panjang dan menjaga sumber daya alam bagi generasi mendatang.

Selain itu, hukum kehutanan juga sering kali memiliki dimensi internasional, di mana negara-negara berkolaborasi dalam perjanjian-perjanjian internasional untuk mengatasi masalah lingkungan global seperti deforestasi, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pelestarian biodiversitas.

Dalam subbagian ini, kami akan menyelidiki lebih dalam peran hukum kehutanan dalam melindungi hutan, mengatur sumber daya alam, dan mempromosikan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

2.2 Definisi

Dalam subbagian ini, kami akan merinci definisi-definisi penting yang relevan dalam konteks hukum kehutanan. Memahami definisi-definisi ini adalah langkah awal yang penting dalam memahami kerangka kerja hukum kehutanan. Berikut beberapa definisi yang relevan:

1. Hutan: Dalam hukum kehutanan, hutan dapat didefinisikan sebagai wilayah yang memiliki vegetasi yang cukup padat dan berkemungkinan

(7)

memiliki fungsi ekologis penting, baik dalam kaitannya dengan keanekaragaman hayati maupun dalam menjaga fungsi lingkungan alam.

2. Pengelolaan Hutan: Definisi ini berkaitan dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga, memelihara, dan mengelola hutan secara berkelanjutan. Ini meliputi perencanaan pemanenan kayu, pemeliharaan keanekaragaman hayati, dan perlindungan ekosistem hutan.

3. Hak Pemanfaatan: Hak pemanfaatan hutan adalah hak yang diberikan oleh pemerintah atau entitas berwenang kepada individu atau organisasi untuk memanfaatkan sumber daya hutan tertentu, seperti pemanenan kayu, penanaman hutan, atau kegiatan pariwisata. Hak ini sering kali tunduk pada peraturan yang ketat.

4. Hak Pemilik Tanah: Definisi ini merujuk pada hak-hak yang dimiliki oleh pemilik lahan yang mungkin berada dalam wilayah hutan. Hukum kehutanan sering mengatur bagaimana hak-hak ini berinteraksi dengan upaya pelestarian hutan.

5. Konservasi: Konservasi adalah usaha untuk melindungi dan memelihara lingkungan alam serta sumber daya alam di dalamnya. Ini mencakup berbagai tindakan untuk menjaga keanekaragaman hayati, mencegah kerusakan ekosistem, dan mempromosikan keberlanjutan.

2.3 Peran dalam Pelestarian Hutan

Dalam subbagian ini, kita akan mengulas peran penting yang dimainkan oleh hukum kehutanan dalam menjaga dan melestarikan hutan serta ekosistemnya.

Peran-peran ini melibatkan pengaturan dan tindakan hukum yang mendukung pelestarian hutan dan keberlanjutan ekosistem. Berikut adalah beberapa peran utama yang dapat diidentifikasi:

1. Perlindungan Ekosistem Hutan: Hukum kehutanan berperan sebagai perisai perlindungan ekosistem hutan. Ini termasuk melindungi beragam spesies tumbuhan dan hewan yang menghuni hutan serta menjaga rantai makanan dan interaksi ekologis yang penting untuk keseimbangan ekosistem.

(8)

2. Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Hutan: Hukum kehutanan mengatur bagaimana sumber daya hutan, seperti kayu, air, dan bahan lainnya, dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia. Ini bertujuan untuk mencegah eksploitasi berlebihan dan perusakan sumber daya alam yang tak tergantikan.

3. Pencegahan Illegal Logging: Salah satu peran kunci hukum kehutanan adalah mencegah praktik ilegal seperti illegal logging. Ini melibatkan pengawasan ketat terhadap aktivitas pemanenan kayu ilegal dan penegakan hukum terhadap pelanggar hukum yang merusak hutan.

4. Pembentukan Hutan Lindung: Hukum kehutanan mencakup pembentukan hutan lindung, yang merupakan wilayah-wilayah yang dilindungi secara khusus untuk menjaga ekosistem dan mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap hutan.

5. Regulasi Perubahan Penggunaan Lahan: Hukum kehutanan juga memiliki peran dalam mengatur perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi penggunaan lain, seperti pertanian atau perumahan. Ini bertujuan untuk menjaga integritas hutan dan mengurangi deforestasi.

6. Konservasi Keanekaragaman Hayati: Hukum kehutanan mendukung konservasi keanekaragaman hayati dengan melindungi habitat-habitat alami dan memberikan perlindungan hukum kepada spesies-spesies yang terancam punah.

7. Pengelolaan Taman Nasional dan Kawasan Konservasi: Hukum kehutanan juga mencakup regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan taman nasional dan kawasan konservasi lainnya, yang bertujuan untuk melestarikan keindahan alam dan keanekaragaman hayati di tempat-tempat tersebut.

2.4 Peraturan Kehutanan:

Subbagian ini akan membahas peraturan-peraturan yang terkait dengan hukum kehutanan. Peraturan-peraturan ini merupakan instrumen hukum yang digunakan

(9)

untuk mengatur berbagai aspek pengelolaan, pelestarian, dan pemanfaatan hutan.

Di bawah ini, beberapa aspek penting dari peraturan kehutanan akan dijelaskan:

1. Izin Pemanenan Kayu: Peraturan kehutanan sering kali mengharuskan perusahaan atau individu yang ingin menebang pohon dan mengambil kayu untuk mendapatkan izin resmi. Proses ini melibatkan persyaratan teknis, perencanaan, dan pengawasan ketat untuk memastikan pemanenan kayu dilakukan secara berkelanjutan.

2. Konsesi Kehutanan: Dalam beberapa kasus, pemerintah memberikan konsesi kehutanan kepada pihak swasta atau perusahaan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya hutan tertentu. Peraturan mengatur bagaimana konsesi ini diberikan, dikelola, dan dipantau.

3. Perlindungan Hutan Lindung: Hukum kehutanan sering mengatur pembentukan dan pengelolaan hutan lindung. Ini adalah wilayah-wilayah yang dilindungi secara khusus untuk menjaga ekosistem dan lingkungan yang rapuh.

4. Penegakan Hukum: Peraturan kehutanan juga mencakup ketentuan- ketentuan yang mengatur penegakan hukum terhadap pelanggar hukum kehutanan. Ini mencakup sanksi hukum terhadap pelanggaran seperti illegal logging dan perusakan hutan.

5. Perlindungan Spesies Terancam Punah: Beberapa peraturan kehutanan berfokus pada perlindungan spesies yang terancam punah. Ini mencakup pembatasan terhadap kegiatan yang dapat membahayakan spesies tersebut dan upaya untuk memulihkan populasi mereka.

6. Pengendalian Perubahan Penggunaan Lahan: Peraturan juga dapat mengatur perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi penggunaan lain. Ini bertujuan untuk mengurangi deforestasi dan mengatur perkembangan wilayah yang lebih luas.

7. Kerjasama Internasional: Dalam beberapa kasus, hukum kehutanan melibatkan kerjasama internasional dalam upaya pelestarian hutan dan

(10)

mitigasi perubahan iklim. Ini melibatkan perjanjian internasional yang berkomitmen untuk menjaga hutan dunia.

2.5 Contoh Pelanggaran Peraturan:

Dalam subbagian ini, kita akan mengeksplorasi beberapa contoh pelanggaran peraturan kehutanan yang sering terjadi di berbagai wilayah. Contoh-contoh ini mencakup berbagai pelanggaran yang merugikan hutan, sumber daya alam, dan ekosistemnya:

1. Illegal Logging (Penebangan Kayu Ilegal): Salah satu pelanggaran paling serius dalam hukum kehutanan adalah illegal logging, yaitu penebangan kayu yang dilakukan tanpa izin resmi atau dilakukan di luar batas kuota yang diizinkan. Hal ini mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan, kerugian ekonomi, dan hilangnya pendapatan yang seharusnya diperoleh dari penebangan kayu yang sah.

2. Konversi Lahan Hutan: a. Deforestasi: Perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi penggunaan lain seperti pertanian atau perumahan dapat menjadi pelanggaran peraturan hukum kehutanan. Deforestasi mengurangi luas hutan dan merusak habitat flora dan fauna. b.

Pembukaan Lahan ilegal: Beberapa pihak membuka lahan hutan secara ilegal untuk kepentingan pertanian atau perkebunan tanpa izin resmi, yang merusak ekosistem hutan.

3. Pemungutan Satwa Liar Ilegal: Peraturan hukum kehutanan juga melibatkan perlindungan terhadap satwa liar dalam hutan. Pemungutan atau perburuan satwa liar secara ilegal dapat menjadi pelanggaran yang merugikan ekosistem.

4. Pembakaran Hutan (Hutan Terbakar): Pembakaran hutan yang tidak terkontrol, yang sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembukaan lahan pertanian, juga dapat menjadi pelanggaran serius terhadap peraturan kehutanan. Ini mengakibatkan kerusakan ekosistem, hilangnya keanekaragaman hayati, dan emisi gas rumah kaca yang signifikan.

(11)

5. Penambangan Liar: Penambangan liar dalam hutan, baik untuk tambang emas, batu bara, atau mineral lainnya, sering kali ilegal dan merusak lingkungan. Hal ini dapat mencakup pengrusakan hutan, kontaminasi air, dan kerusakan habitat alam.

6. Penangkapan Ikan Liar: Di wilayah hutan yang memiliki sungai dan sumber daya air, penangkapan ikan liar yang tidak sah juga dapat menjadi pelanggaran hukum kehutanan. Ini merusak ekosistem air tawar dan dapat mengancam spesies ikan tertentu.

2.6 Dampak pada Pelestarian Hutan:

Subbagian ini akan membahas dampak yang ditimbulkan oleh pelanggaran peraturan kehutanan terhadap pelestarian hutan dan ekosistemnya. Pelanggaran- pelanggaran ini sering kali memiliki konsekuensi serius yang merugikan keanekaragaman hayati, keseimbangan ekologis, serta masyarakat yang bergantung pada hutan. Berikut adalah beberapa dampak yang umumnya terjadi:

1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Pelanggaran seperti illegal logging dan deforestasi mengakibatkan hilangnya beragam spesies tumbuhan dan hewan yang menghuni hutan. Hutan sering kali menjadi rumah bagi spesies-spesies endemik yang tidak dapat ditemui di tempat lain.

2. Kerusakan Ekosistem: Pelanggaran peraturan kehutanan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang luas. Ini termasuk perubahan dalam struktur hutan, gangguan terhadap siklus air, dan kerusakan tanah.

Dampak ini merusak keseimbangan ekologis dan mengancam kelangsungan hidup berbagai organisme.

3. Perubahan Iklim: Deforestasi dan pembakaran hutan dapat menghasilkan emisi besar-besaran dari karbon dioksida (CO2) ke atmosfer. Ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim, yang dapat memiliki dampak serius pada iklim global dan cuaca lokal.

(12)

4. Kerugian Ekonomi: Kerusakan hutan dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat yang bergantung pada hutan untuk kehidupan mereka. Ini melibatkan hilangnya mata pencaharian dari aktivitas seperti pemanenan kayu yang sah, serta kerugian pendapatan dari sektor pariwisata yang terkait dengan keindahan alam hutan.

5. Kerawanan Terhadap Bencana Alam: Hutan berperan sebagai benteng alamiah yang mengurangi risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Kerusakan hutan meningkatkan kerawanan terhadap bencana-bencana ini.

6. Kehilangan Sumber Daya Alam Berkelanjutan: Hutan menyediakan sumber daya alam berkelanjutan seperti kayu, buah-buahan, dan produk hutan lainnya. Pelanggaran hukum kehutanan mengancam ketersediaan sumber daya ini untuk generasi mendatang.

7. Siklus Kemiskinan: Pelanggaran peraturan kehutanan dapat menciptakan siklus kemiskinan di komunitas yang bergantung pada hutan untuk hidup mereka. Ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan sosial dan ekonomi yang lebih luas.

(13)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dalam Makalah ini, telah dibahas peran penting hukum kehutanan dalam menjaga keberlanjutan hutan dan ekosistemnya. Hukum kehutanan memberikan kerangka kerja yang mengatur pengelolaan, pemanfaatan, dan perlindungan sumber daya alam di hutan. Namun, dampak pelanggaran peraturan kehutanan, seperti illegal logging dan perubahan penggunaan lahan, dapat merusak ekosistem hutan dan mengancam keberlanjutan sumber daya alam.

Pentingnya penegakan hukum kehutanan tidak dapat diabaikan. Upaya penegakan yang efektif diperlukan untuk mengatasi pelanggaran tersebut dan menjaga keseimbangan ekologis serta keberlanjutan hutan. Kesadaran akan peran hukum kehutanan dalam pelestarian hutan dan lingkungan alam adalah langkah pertama yang penting menuju pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

3.2 Saran

(14)

Meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan dan peraturan kehutanan. Memperketat penegakan hukum kehutanan untuk mengurangi pelanggaran dan kerusakan hutan Mendorong kerjasama internasional dalam upaya pelestarian hutan dan mitigasi perubahan iklim Mendorong penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak perubahiklim dan aktivitas manusia terhadap hutan serta mengembangkan strategi pelestarian yang lebih efektif.

Referensi

Dokumen terkait

MODEL PENGELOLAAN HUTAN AGROFORESTRI DITINJAU DARI PERPEKTIF HUKUM LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN HUTAN BERKELANJUTAN..

Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, alternatif pelestarian lingkungan hidup menjadi prioritas alternatif strategi pengelolaan hutan mangrove

pekerjaan penting pengelolaan hutan yang dipimpin oleh Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, masyarakat setempat, utamanya

Keberadaan hutan sangat penting dalam kehidupan dan pelestarian lingkungan sehingga perlu ditingkatkan pengelolaannya dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya secara

Berkaitan dengan fungsinya sebagai kawasan lindung (kawasan hutan pelestarian alam), kebijakan pengelolaan kawasan Tahura dalam RTRW Kabupaten Bandung dilaksanakan melalui:

Penting untuk mengimplementasikan kebijakan yang lebih ketat, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya hutan

CBD memberikan kerangka kerja hukum internasional yang penting dalam upaya pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati di Indonesia, dengan menekankan pentingnya pengelolaan hutan yang

Dokumen ini berisi daftar pustaka yang berkaitan dengan praktik penebangan hutan yang ramah lingkungan dan pengelolaan hutan