• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Artikel EVALUASI GEOMETRIK JALA, BANGUNAN PELENGKAP DAN FASILITAS PENDUKUNG JALAN BANDA ACEH - MEDAN STA 468 – STA 472

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Artikel EVALUASI GEOMETRIK JALA, BANGUNAN PELENGKAP DAN FASILITAS PENDUKUNG JALAN BANDA ACEH - MEDAN STA 468 – STA 472"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI GEOMETRIK JALAN, BANGUNAN PELENGKAP DAN FASILITAS PENDUKUNG JALAN BANDA ACEH

- MEDAN STA 468 – STA 472.

Awaluddin 1), Eka Mutia 2), Wan Alamsyah 3)

1,2,3, Prodi Teknik Sipil, Universitas Samudra, Jl. Meurandeh, Langsa

Email : awaltjm30@gmail.com1), Ekamutia@unsam.ac.iL2),wanalamsyah@unsam.ac.id3)

Abstrak

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan dijelaskan bahwa penyelenggaraan jalan yang konsepsional dan menyeluruh perlu melihat jalan sebagai suatu kesatuan sistem jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Aceh. Tamiang bertujuan untuk menguatkan orientasi struktur pelayanan terhadap kegiatan, Jalan Lintas Sumatera STA 468-STA 472. untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal maka perlu dilakukan pemeliharaan jalan sesuia dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 13/PRT/M/ 2011 tentang tata cara pemeliharaan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi alinyemen horizontal pada daerah yang berhubungan langsung dengan geometrik jalan, Untuk memperoleh permasalahan pada bangunan pelengkap serta fasilitas pendukung jalan dan rambu-rambu untuk penguna jalan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah mengevaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian alinyemen vertikal dan alinyemen horizontal dengan kestandaran Keselamatan Jalan. Berdasarkan perhitung disetiap tikungan horizontal dapat disimpulkan bahwa pada tikungan PI1,PI2,PI3,PI5 mengalami perubahan tikungan yang tidak terlalu jauh dan pada tikungan PI4,PI6 mengalami perubahan yang terlalu jauh dari hasil evaluasi yang mengunakan metode perhitungan bina marga yang diisyaratkan sebesar (239) meter. Berdasarkan hasil evaluasi bagunan pelengkap dan fasilitas pendukung pada ruas jalan Banda Aceh-Medan,terdapat kurangnya rambu-rambu yang ditemukan dilapangan, dan juga terdapat beberapa kerusakan kontruksi jalan berupa lubang dan alur disebagian badan jalan. kurangnya perhatian terhadap rambu-rambu lalu lintas yang terhalang rumput ataupun pepohonan, dan minim nya penerangan jalan .

Kata Kunci : Geometric Evaluation of Roads, Complementary Buildings and Road Supporting Facilities.

(2)

Abstract

Based on Government Regulation Number 34 of 2006 concerning Roads, it is explained that the implementation of a conceptual and comprehensive road needs to see the road as a unified road network system that binds and connects centers.

Road network development plan in Aceh District. Tamiang aims to strengthen service orientation towards activities, Jalan Lintas Sumatra STA 468-STA 472 . To get optimal work results, it is necessary to carry out road maintenance in accordance with the Regulation of the Minister of Public Works NO 13/PRT/M/2011 concerning maintenance procedures. on complementary buildings as well as road support facilities and signs for road users. The method used in this research is discovery, which aims to determine the suitability of vertical and horizontal alignment with road safety standards. Based on the calculations for each horizontal bend, it can be found that the PI1,PI2,PI3,PI5 bends experience changes that are not too far from the PI4,PI6 bends, there are changes that are too far from the evaluation using the required bina marga calculation method (239) meters. Based on the evaluation of complementary buildings and supporting facilities on the Banda Aceh-Medan road section, there is a lack of signs in the field, and there is also some damage to road construction in the form of potholes and grooves on the road. lack of attention to traffic signs blocked by grass or trees, and minimal street lighting.

Keywords: Evaluasi Geometrik Jalan, Bangunan Pelengkap dan Fasilitas Pendukung Jalan Banda Aceh - Medan Sta 468 – Sta 472.

(3)

1. Latar Belakang

Setiap aktivitas yang dilakukan tidak pernah lepas dari penggunaan jalan, khususnya jalan raya. Jalan raya merupakan salah satu elemen pembentuk suatu kawasan kota, sehingga pelayanan mengenai jalan raya menjadi kewenangan pemerintah dalam menjaga keamanan, keselamatan, kenyamanan,

Jalan mempunyai peranan penting terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antar wilayah yang seimbang, pemerataan hasil pembangunan serta pemantapan pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka mewujudkan

pembangunan nasional.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan dijelaskan bahwa penyelenggaraan jalan yang konsepsional dan menyeluruh perlu melihat jalan sebagai suatu kesatuan sistem jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan.

1.1 ALINYEMEN HORIZONTAL

Alinyemen Horizontal yaitu jalan dengan bentuk lurus, menikung ke kiri, atau ke kanan. Sumbu jalan terdiri dari serangkaian garis lurus kebentuk busur lingkaran. Perencanaan geometrik jalan memfokuskan pada pemilihan letak dan panjang dari bagian-bagian ini, sesuai dengan kondisi medan sehingga terpenuhi kebutuhan akan pengoperasian lalu lintas, dan keamanan (Sukirman 1994).

Pemilihan alinyemen perlu mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan bagi pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki. Selain itu juga harus mempertimbangkan aspek ekonomi dan lingkungan serta koordinasi dengan alinyemen vertikal.

Alinyemen horizontal ini harus direncanakan sesuai dengan keadaan topografi, geografi, dan geologi di sekitar jalan (BSN 2004).

Alinyemen horisontal adalah perubahan badan jalan oleh kebutuhan pemakai jalan yang akan diproyeksikan tegak lurus bidang datar. Tikungan terdiri dari tiga jenis tikungan yaitu Full Circle (FC), Spiral – Circle – Spiral (SCS), Spiral – Spiral (SS). Penjelasan dari ketiga jenis tikungan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

A. TIKUNGAN FULL CIRCLE

Gambar 2.2 Lengkung Full Circle

( Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997 )

(4)

Keterangan :

∆ = Sudut Tikungan O = Titik Pusat Tikungan TC = Tangen to Circle CT = Circle to Tangen Rd = Jari-jari busur lingkaran

Tt = Panjang tangen (jarak dari TC ke PI atau PI ke TC) Lc = Panjang Busur Lingkaran

Ec = Jarak Luar dari PI ke busur lingkaran

FC (Full Circle) adalah jenis tikungan yang hanya terdiri dari bagian suatu lingkaran saja. Tikungan FC hanya digunakan untuk R (jari-jari) yang besar agar tidak terjadi patahan, karena dengan R kecil maka diperlukan superelevasi yang besar.

Rumus yang di gunakan

Tc = Rc tan ½ ∆ ... (2.5) Ec = Tc tan ¼ ∆ ... ... (2.6) Lc = ... . ... (2.7) B. TIKUNGAN SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL (S-C-S)

Gambar 2.3 Lengkung Spiral-Circle-Spiral

( Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997 )

Keterangan gambar :

Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC Ys = Jarak tegak lurus ketitik SC pada lengkung

Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST

(5)

Lc = Panjang busur lingkaran (panjang dari titik SC ke CS) Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST TS = Titik dari tangen ke spiral

SC = Titik dari spiral ke lingkaran Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran θs = Sudut lengkung spiral

Rd = Jari-jari lingkaran

p = Pergeseran tangen terhadap spiral k = Absis dari p pada garis tangen spiral θs = Ls x 360

2 x Rd X 2π ……… ( 2.8)

- Δc = ΔPI – (2 × θs) ... ... (2.9) -Xs =ls×

(

1

-

40x RdLs

)

... (2.10) - Ys = Ls

2

6 x Rd... (2.11) P = Ys – Rd x ( 1 – cos θs ) ... (2.12) - K = Xs – Rd × sin θs ... . (2.13) - Et = Rd+p

cos(12 ∆)R... .... (2.14) - Tt = ( Rd + p ) × tan ( ½ ΔPI ) + K ... (2.15) -Lc = ∆c x π x Rd

360 ... (2.16) - Ltot = Lc + (2 × Ls) ... (2.17)

Jika P yang dihitung dengan rumus di bawah, maka ketentuan tikungan yang digunakan bentuk S-C-S.

P= Ls

2

24 x Rd ... (2.18) Untuk Ls = 1,0 m maka p = p’ dan k = k’

Untuk Ls = Ls maka P = p’ × Ls dan k = k’ × Ls

c. Tikungan Spiral-Spiral (S-S)

(6)

Gambar 2.4 Lengkung Spiral-Spiral

( Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997 )

Untuk bentuk spiral-spiral berlaku rumus sebagai berikut:

Lc = 0 dan θs = ½ ΔPI ... ... (2.19) Ltot = 2 × Ls ... (2.20) Untuk menentukan θs rumus sama dengan lengkung peralihan.

Lc = ∆c x π x Rd

90 ... (2.21) Tabel 2.6 Kecepatan Rencana, VR, Sesuai Klasifikasi Fungsi dan

Klasifikasi Medan Jalan

Fungsi Kecepatan Rencana, VR (km/Jam)

Datar Bukit Pegunungan

Arteri 70-120 60-80 40-70

Kolektor 60-90 50-60 30-50

Lokal 40-70 30-50 20-30

( Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997)

(7)

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah mengevaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian alinyemen vertikal dan alinyemen horizontal dengan kestandaran Keselamatan Jalan

Lokasi penelitian dilakukan pada ruas Jalan Banda Aceh-Medan, Tepatnya berada pada jalan Lintas Banda Aceh-Medan STA 468-STA 472 yang berada di kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.

Gambar 3.1 Lokasi Ruas Jalan Km 468 sampai Km 472 Jl. Banda Aceh-Medan ( Sumber : Google Earth )

2.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk survey dan mengukur langsung dilapangan.guna untuk mengetahui pada kilometer berapa saja bangunan pelengkap dan fasilitas pendukung jalan yang mengalami kerusakan atau kurang perhatian pemerintah setempat.

2.2.1 Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian a. Kamera Foto.

b. Meteran.

c. Kalkulator.

d. Pena.

e. Pensil.

f. Penghapus.

g. Theodolit.

2.2.2 Aplikasi Yang Digunakan Dalam Penelitian

Dalam tahapan ini terdapat beberapa aplikasi yang digunakan untuk mempermudah dalam proses penelitian antara lain :

a. AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companiaon 2009 b. Google Earth

c. Microsoft Exel

(8)

3. Hasil dan Pembahasan

Direncanakan pembuatan jalan kelas I untuk jalan penghubung Peraturan Perencanaan Jalan Raya (PPGJR) N0.13/1970 standar geometrik adalah sebagai berikut :

Kecepatan evaluasi : 80 km/jam

Emaks : 0.10

Lebar perkerasan : 2 x 7 meter dengan median Miring melintang jalan (Transversal) : 2 %

Miring memanjang jalan (longitudinal) maksimal : 10 %

R untuk evaluasi : 239 m

Pada trase jalan yang dievaluasi terdapat enam tikungan horizontal sebagaimana yang terdapat dilampiran yaitu :

1. Lengkung Horizontal I : PI1 dengan Δ= 29°

2. Lengkung Horizontal II : PI2 dengan Δ= 35 3. Lengkung Horizontal III : PI3 dengan Δ= 30°

4. Lengkung Horizontal IV : PI4 dengan Δ = 67°

5. Lengkung Horizontal V : PI5 dengan Δ = 32°

6. Lengkung Horizontal VI : PI6 dengan Δ = 75°

3.1 Analisa Perhitungan Horizontal

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK No.038/TBM/1997),

a. Penetapan Kecepatan Rencana (Vr) Diketahui : Kelas Fungsi Jalan : Arteri

Kelas Medan Jalan : Datar

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan 1997 (TPGJAK No.038/TBM/1997), untuk kelas fungsi jalan arteri dan kelas medan jalan datar ditetapkan VR = 80 sampai dengan 120 km/jam, di ambil nilai Vr adalah 80 km/jam.

b. Penetapan Jari- Jari Minimum.

Penetapan Jari – jari Minimum Tikungan (Rmin) Diketahui :

Kelas Fungsi Jalan : Arteri

Kelas Medan Jalan : Datar (Asumsi Awal) Kecepatan Rencana : 80 km/jam

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada sebelumnya, maka pada bagian ini dijabarkan hasil dari perencanaan alinyemen horizontal yang dikerjakan berdasarkan referensi yang ada. Hasil dan pembahasan yang dimaksud adalah berupa data – data yang telah didapati dari hasil pengukuran di lapangan.hasil yang dimaksud adalah berupa data–data yang diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan Setelah melakukan pengukuran tersebut, penulis melanjutkan dengan memasukkan data tersebut kedalam tabel Microsoft Excel dan dilanjutkan dengan penggambaran dari hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan program AutoCAD Civl 3D Landekstop Companion 2009. hasil evaluasi existing alinyemen horizontal pada tikungan full circle dapat dilihat pada Tabel 4.2.

(9)

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Perhitungan Full Circle

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Perhitungan Spiral Circle Spiral

3.2 FASILITAS.PENDUKUNG.JALAN.DAN.BANGUNAN PELENGKAPAN

Dalam mewujudkan kecepatan dan keselamatan diperlukan peraturan berupa rambu-rambu dan marka serta aturan mengenai kecepatan maksimum yang bersifat wajib ditaati ( mandatory). Serta anjuran kecepatan maksimal ( advisory).

Aturan tersebut untuk menjaga pengemudi tidak melampaui batas kecepatan maksimal ataupun menyadari batas kecepatan maksimal seringkali dikaitkan dengan suatu ruas secara menyeluruh ataupun suatu kelas jalan tertentu.

Atauran dan arahan batas kecepatan maksimal ini yang harus ditaati bagi penguna jalan apabila diperlukan harus dilakukan tindakan penegakkan atas pelangaran batas kececepatan sehinga didapat efek pencegahan (determent).

Konsep ini disebut sebagai speed management and enforcenment

(10)

4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil evaluasi alinyemen horizontal yang telah dilakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Maka dari hasil perhitung disetiap tikungan horizontal dapat disimpulkan bahwa pada PI1,PI2,PI3,PI5 mengalami perubahan tikungan yang tidak terlalu jauh terhadap perhitungan evaluasi dan pada tikungan PI4,PI6 mengalami perubahan yang terlalu jauh dari hasil evaluasi yang mengunakan metode perhitungan bina marga yang diisyaratkan sebesar (239) meter.

2. Berdasarkan hasil evaluasi banggunan pelengkap dan fasilitas pendukung pada ruas jalan Banda Aceh-Medan STA 468-STA 472,terdapat kurangnya rambu- rambu ditemukan dilapangan, dan juga terdapat beberapa kerusakan kontruksi jalan berupa lubang dan alur di sebagian badan jalan. Dan kurangnya perhatian terhadap rambu-rambu lalu lintas yang terhalang rumput ataupun pepohonan, dan minim nya penerangan jalan . ini akan berdampak pada keselamatan bagi penguna jalan pada malam hari.

4.2 Saran

Dari semua kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran-saran dalam perencanaan jalan khususnya pada perencanaan geometrik jalan, antara lain sebagai berikut :

1. kewaspadaan pengendara bermotor atau penguna jalan yang melintas di jalan raya terutama pada saat di tikungan Alinyemen jalan.

2. Perlu adanya tambahan rambu- rambu lalu lintas, seperti rambu peringatan bagi pengemudi ataupun penguna jalan.

3. Sebaiknya pada perencanaan jalan hal pertama yang harus kita perhatikan yaitu memperhatikan perhitungan Geometrik.

(11)

Daftar Kepustakaan

Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Oleh Silvia Sukirman.

Perancangan Geometrik Jalan Oleh Suwardo Dan Iman Haryanto.

Peraturan Menteri PU No 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.

Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No 038/T/Bm/1997.

Eka Mutia, Ellida Novita Lydia, Sumarni 2017.

Evaluation Of Road Complementar Building Due To Widening Of Lilawangsa Road In Langsa City.

Ditjen Bina Marga ( 1991 ) Petunjuk Perencanaan Marka Jalan.

Ditjen Bina Marga ( 1991 ) Tata Cara Perencanaan Jalan Antar Kota.

Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Kabupaten Aceh Tamiang.

AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companion 2009.

Kementerian Perhubungan (1993) Keputusan Mentri No.16 Tentang Rambu- Rambu Lalu Lintas.

Dirgantara, A.M.P.P (2014), Evaluasi Perbaikan Geometri Jalan Pada Ruas Jalan Magelang –Yogyakarta Km 12,9-Km 13,3.Tugas Akhir

Fadhil, Fakhrurrazi, Nazliza ,Cut Raisa, (2012). Kajian Pengaruh Geometrik dan Geoteknik Lingkugan pada Tikungan Jalan Geunapet STA ±64.00 Jalan Nasional Banda Aceh – Medan. Universitas Syiah Kuala. Aceh

Dewi, Amrita Winaya Shita, (2009). Analisis geometrik jalan ditinjau dari pelebaran perkerasan pada tikungan : Tesis

Nasution, Muhammad Al Ansyari, (2010). Analisis Geometrik Tikungan Pada Jalan Lintas Medan-Berastagi STA 56+650 S/D 56+829 : Skripsi.

Universitas Islam Sumatera Utara. Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 05/PRT/M/2007, Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam