• Tidak ada hasil yang ditemukan

Assesmen Tengah Semester Branding Sekolah

N/A
N/A
missing rainyday

Academic year: 2024

Membagikan "Assesmen Tengah Semester Branding Sekolah "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pengampu : Septiyati Purwandari, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : Alida Vira Pramesti NPM : 21.0305.0093 Kelas : 5 MBKM

1. Identifikasi pembahasan

Membahas dan membandingkan branding 2 sekolah dasar dari segi Fundamental of Attraction. Sekolah yang akan dibandingkan yaitu SD IT Zaid bin Tsabit yang terletak di Gedongan, Blondo, Kec. Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kemudian sekolah yang kedua adalah SD Kanisius Pendowo yang terletak di Jl. Yos Sudarso No.1, Magelang, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah.

2. Profil Sekolah menurut preferensi narasumber, masyarakat dan dapodik.

No Aspek SD IT Zaid bin Tsabit SD Kanisius Pendowo

1. Kredensial Sekolah

SD IT Zaid bin Tsabit terakreditasi A

SD Kanisius Pendowo terakreditasi B

2. Kurikulum Kurikulum 2013 Kurikulum 2013

3. Ekstrakulikuler

- Pramuka SIT (Sekolah Islam Terpadu)

- Tahfizh - Qira’ah

- English Study Club

- English Club - Pencak Silat - Angklung - Paduan Suara

4.

Status Kepemilikan

Sekolah

Swasta, Yayasan Pendidikan Al- Qur'an Sirojuddin Ikhsan

Swasta, Yayasan Kanisius

5. Reputasi Sekolah

SD IT Zaid bin Tsabit sudah menjadi sekolah yang popular

SD Kanisius Pendowo Kota Magelang pernah menjadi

(2)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1

karena sisi religiusnya dalam

mengembangkan karakter dan akademik siswa.

sekolah yang populer pada tahun 1900an, namun meunju tahun 200an sekolah ini menjadi kurang populer karena terkalahkan dengan sekolah swasta dan negeri yang bersaing hebat di Kota Magelang.

6. Jenis Basis Sekolah

SD IT Zaid bin Tsabit ini merupakan jenis sekolah berbasis Agama Islam dan baik dari pendidik, karyawan bahkan sampai pesertsa didik 100%

beragama Islam

SD Kanisius Pendowo ini merupakan jenis sekolah berbasis Agama Katholik.

Namun perserta didik yang bersekolah di sekolah ini belum 100% beragama Katholik, ada yang beragama Kristen, bahkan Islam pun ada. Namun untuk seluruh pendidik, dan karyawan SD Kanisius Pendowo beragama Katholik.

(3)

3. Analisis Sekolah menurut Fundamental of Attraction

No Aspek SD IT Zaid bin Tsabit SD Kanisius Pendowo

1. Physical Attractiveness

SD IT Zaid bin Tsabit memiliki ruangan dan fasilitas yang memadai. Mulai dari ruang kelas, perpustakaan, musholla, UKS, ruang guru, lab komputer, lapangan upacara, lapangan olahraga, dan kamar mandi.

SD Kanisius Pendowo memiliki fasilitas ruangan dengan tingkatan cukup. Hal ini berarti ruang-ruangan dasar yang diperlukan sudah tersedia.

Namun sekolah ini tidak memiliki kamar mandi. Warga sekolah menggunakan kamar mandi gereja yang mana gereja dan sekolah lokasinya terhubung.

2. Proximity

Sekolah ini letaknya di pemukiman warga. Namun sekolah ini mudah dijangkau oleh masyarakat. Gang pemukiman sekaligus jalan menuju sekolah berada di jalan besar yang menghubungkan Kota Magelang dengan Kota Yogyakarta.

SD Kanisius Pendowo memiliki letak geografis yang cukup strategis. Lokasinya bersebrangan dengan salah satu kantor layanan publik Kota Magelang dan juga dekat dengan Alun – alun Kota Magelang.

Namun gerbang sekolah ini menjorok ke dalam sehingga banyak orang-orang jarang tahu mengenai keberadaan sekolah tersebut.

3. Similarity

Kedua sekolah ini sama-sama sekolah swasta dengan kepemilikan Yayasan masing- masing.

Kedua sekolah ini sama-sama sekolah swasta dengan kepemilikan Yayasan masing- masing.

(4)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1

4. Reciprocity

Sekolah ini selalu aktif melibatkan peserta didik dalam kegiatan apapun. Baik kegiatan akademis maupun non-akademis, baik kegiatan di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Maka dari itu peserta didik sangat akrif dalam partisipasi segala kegiatan disekolah.

Sekolah ini melibatkan peserta didik dalam kebersihan sekolah.

Namun pada agenda tertentu seperti kegiatan lomba yang akan diikuti oleh peserta didik masih difasilitasi oleh pendidik.

(5)

4. Analisis Sekolah berdasarkan wawancara dengan narasumber

No Aspek SD IT Zaid bin Tsabit SD Kanisius Pendowo 1. Pembedaan

dan Kualitas

Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lainnya yaitu sesuai dengan namanya, SD IT Zaid bin Tsabit ini memiliki spesialis religi Islam berlabel IT (Islam Terpadu).

Yang membedakan sekolah ini dengan sekolah lainnya yaitu sesuai dengan namanya SD Kanisius Pendowo ini memiliki spesialis religi Katholik.

2. Nilai Inti dan Budaya

Sekolah

Nilai-nilai inti atau budaya sekolah yang dianggap penting oleh pihak sekolah yaitu pembiasaan sebelum pembelajaran seperti murojaah, kemudian pada istirahat pertama seluruh warga sekolah wajib mengikuti Sholat Dhuha.

Begitupun Sholat Dzuhur diadakan sholat berjamaah. Pada waktu menjelang pulang pun juga dilaksanakan doa bersama agar para warga sekolah selamat sampai rumah.

Nilai-nilai inti atau budaya sekolah yang dianggap penting oleh pihak sekolah yaitu pembiasaan sebelum pembelajaran dilaksanakan doa pagi dan doa rosario secara serentak. Kemudian pada jam 12 siang, akan ada lonceng berbunyi yang berasal dari Gereja Santo Ignatius yang bersebelahan dengan SD Kanisius Pendowo. Pada waktu itu seluruh kegiatan diberhentikan dan diadakan doa bersama. Setelah itu pada waktu menjelang pulang sekolah diadakan doa bersama perkelas.

3. Branding dan Komunikasi Positif

Sekolah ini mempromosikan identitas dan citra yang positif kepada calon peserta didik dan

Sekolah ini mempromosikan identitas dan citra yang positif kepada calon peserta didik dan

(6)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1

orang tua dengan cara faktualisasi

kualitas sekolah. Hal ini berarti kualitas SD IT Zaid bin Tsabit memiliki reputasi yang baik, jadi walaupun seminimalnya promosi melalui banner dan promosi di sosial media setiap tahunnya akan ada banyak calon peserta didik yang mendaftar.

orang tua dengan cara promosi di sosial media, dan promosi langsung ke satuan pendidikan Taman Kanak-Kanak atau pun Pendidikan Anak Usia Dini.

4. Integrasi Teknologi dan Informasi

Sekolah mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam pendidikan dengan menyediakan banyak seperangkat komputer untuk memfasilitasi peserts didik.

Sekolah mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam

pendidikan dengan

menyediakan beberapa seperangkat komputer untuk memfasilitasi peserts didik.

5. Lingkungan Belajar yang Aman

Sekolah memastikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan cara penanaman karakter dan moral agama Islam yang sudah diatur dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist

Sekolah memastikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan cara menghargai dan menghormati seluruh warga sekolah, baik peserta didik dengan pendidik atau pun antar peserta didik. Hal ini menciptakan lingkungan dimana pendidik merupakan teman peserta didik yang harus dihormati dan dihargai. Namun tidak jarang memunculkan perilaku tidak sopan dari

(7)

peserta didik ke pendidik.

Selain itu ada kasus dimana peserta didik yang bukan beragama Katholik tidak mendapatkan Pendidikan Agama sesuai keyakinan peserta didik non-Katholik.

Seluruh peserta didik baik Katholik maupun tidak tetap mempelajari Pendidikan Agama Katholik.

6. Komunikasi dengan Orang Tua

Sekolah berkomunikasi dengan orang tua dengan cara diadakan pertemuan. Diluar pengadaan pertemuan tentunya ada pengambilan rapot yang dilaksanakan rutin per-semester dan per-tahun ajaran berakhir.

Komunikasi yang rutin tersebut juga menjadi sebuah evaluasi dan monitoring yang dilaksanakan pendidik pada peserta didik ke orang tua.

Sekolah berkomunikasi dengan orang tua dengan cara pengambilan rapot yang dilaksanakan rutin per- semester dan per-tahun ajaran berakhir. Komunikasi yang rutin tersebut juga menjadi sebuah evaluasi dan monitoring yang dilaksanakan pendidik pada peserta didik ke orang tua. Selain itu pendidik beberapa kali melaksanakan home visit pada peserta didik tertentu.

7. Peningkatan Kualitas

Pengajaran dan Hasil Belajar

Langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar peserta didik yaitu dengan

Langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar peserta didik yaitu

(8)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1

pemantauan secara langsung dan

pengadaan Ulangan Harian, Asesmen Tengah Semester dan Asesmen Akhir Semester.

dengan pemantauan secara langsung dan pengadaan Ulangan Harian, Asesmen Tengah Semester dan Asesmen Akhir Semester.

8. Pengembangan Karakter dan Keterampilan Sosial

Sekolah memfasilitasi pengembangan karakter dan keterampilan sosial peserta didik dengan cara pembiasaan nilai-nilai Akhlakul Karimah baik dalam pembelajaran ataupun interaksi sosial dalam lingkungan sosial.

Sekolah memfasilitasi pengembangan karakter dan keterampilan sosial peserta didik dengan cara pembiasaan liturgi di pagi hari serta interaksi dalam pembelaajran maupun interaksi sosial.

9. Pengukuran Kepuasan Peserta Didik dan Orang Tua

Sekolah mengukur kepuasan peserta didik dan orang tua terhadap layanan dan pendidikan yang diberikan dengan cara penanaman pembiasaan peserta didik untuk selalu berkomunikasi dengan orang tua setelah pulang sekolah.

Sekolah mengukur kepuasan peserta didik dan orang tua terhadap layanan dan pendidikan yang diberikan dengan cara pembiasaan menulis pada buku penghubung.

10. Manajemen Reputasi Pendidikan

Sekolah mengatasi tantangan yang dihadapi dalam membangun citra dan merek yang kuat dengan cara melahirkan lulusan yang berkualitas dari segi aqidah dan akhlak, akademis, pengetahuan islami, serta hafalan Al-Qur’an.

Sekolah mengatasi tantangan yang dihadapi dalam membangun citra dan merek yang kuat dengan cara promosi kegiatan besar baik akademis ataupun non akademis pada saat liturgi di luar jam kerja sekolah.

(9)

5. Pendapat Penulis

Menurut penulis sekolah yang lebih lemah dari beberapa aspek yang diatas yaitu SD Kanisius Pendowo. Beberapa alasannya yaitu:

- Pembauran siswa yang tidak seragam secara keyakinan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa dampak salah satunya penistaan agama.

- Pendidikan Agama yang masih mengacu pada satu agama, bukan berdasarkan agama yang dianut peserta didik tertentu.

- Akreditasi masih B

- Kegiatan ekstrakulikuler biasanya diampu bukan dari pihak sekolah, beberapa kali pun pendidik jarang memantau kegiatan ekskul tersebut.

- Fasilitas kurang, terutama kamar mandi.

- Peserta didik non – Katholik tetap mengikuti kegiatan liturgi di setiap pagi.

Dalam aspek keagamaan, SD IT Zaid bin Tsabit lebih unggul dibandingkan dengan sekolah lain. Keunggulan ini terletak pada kebijakan pintu masuk yang hanya terdapat satu jalur. Artinya, hanya individu yang beragama Islam yang dapat menjadi tenaga pendidik, karyawan, serta peserta didik di sekolah ini. Pernyataan ini bukanlah pandangan yang mengandung unsur SARA, melainkan bagian dari upaya penanaman moral, karakter, dan keagamaan pada generasi penerus bangsa. Selain itu, adopsi satu jalur pintu masuk juga bertujuan untuk menghindarkan seluruh warga sekolah dari potensi permasalahan terkait dengan isu SARA.

6. Konsep Sekolah yang akan Penulis Susun:

a. Penerapan konsep religi dengan totalitas. Konsep ini diapplikasikan dengan pembukaan satu pintu keseragaman satu agama

b. Menyediakan fasilitas kamar mandi agar tidak mengganggu fasilitas tempat lain.

c. Penanaman karakter tidak menjadkan Tenaga Pendidik sebagai teman, namun sebagai Tenaga Pendidik yang harus ditiru segala sisi positifnya.

d. Pengadaan plang sekolah agar terdapat peningkatan jumlah peserta didik dan segala aspek lainnya seperti akreditasi dan lain-lain dapat ikut berkembang.

(10)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1

7. Lampiran 1 (Pertanyaan Wawancara)

No. Aspek Pertanyaan

1. Pembedaan dan Kualitas Bagaimana sekolah ini membedakan dirinya dari sekolah-sekolah lain dalam wilayah ini?

2. Nilai Inti dan Budaya Sekolah

Apa nilai-nilai inti atau budaya sekolah yang dianggap penting oleh pihak sekolah?

3. Branding dan Komunikasi Positif

Bagaimana sekolah ini mempromosikan identitas dan citra yang positif kepada calon siswa dan orang tua?

4. Integrasi Teknologi dan Informasi

Bagaimana sekolah mengintegrasikan teknologi dan inovasi dalam pendidikan?

5. Lingkungan Belajar yang Aman

Bagaimana sekolah memastikan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa?

6. Komunikasi dengan Orang Tua

Bagaimana sekolah berkomunikasi dengan orang tua?

7. Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Hasil Belajar

Apa langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa?

8. Pengembangan Karakter dan Keterampilan Sosial

Bagaimana sekolah memfasilitasi pengembangan karakter dan keterampilan sosial siswa?

9. Pengukuran Kepuasan Peserta Didik dan Orang Tua

Bagaimana sekolah mengukur kepuasan siswa dan orang tua terhadap layanan dan pendidikan yang diberikan?

10. Manajemen Reputasi Pendidikan

Bagaimana sekolah mengatasi tantangan yang dihadapi dalam membangun citra dan merek yang kuat?

(11)

8. Lampiran 2 (Bukti Wawancara dengan Narasumber)

Keterangan Dokumentasi

Narasumber 1 (Alumni SD IT Zaid bin Tsabit 2012)

Nama : Muhammad ‘Abbad Aufa Shofiy Status : Mahasiswa Prodi Imu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang (21.0802.0002)

Narasumber 2 (Mahasiswa Peserta Kampus Mengajar Angkatan 6 penempatan SD Kanisius Pendowo)

Nama : Hesti Tutasrina Handayani

Status : Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Tidar Magelang (2120302054)

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penanaman Karakter Kejujuran Peserta Didik Di SMP Negeri 11 Yogyakarta. Maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:..

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Penanaman Karakter Kejujuran Peserta Didik Di SMP Negeri 11 Yogyakarta. Maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:.. Upaya

Kompetensi profesional guru agama Islam sangat diperlukan, sehingga efektivitas belajar peserta didik berjalan dengan efektif dan nilai-nilai pendidikan islam yang

menciptakan sesutu lingkungan belajar yang benar-benar nyaman dan mendukung untuk melakukan pembelajaran agar peserta didik tidak merasa tertekan saat sedang

Abstrak : Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk menerapkan nilai-nilai agama, moral, etika pada peserta didik melalui ilmu pengetahuan, dibantu oleh orang tua,

Abstrak : Pendidikan karakter adalah suatu proses penerapan nilai-nlai moral dan agama pada peserta didik melalui ilmu-ilmu pengetahuan, penerapan nilai-nilai tersebut

Yaitu dengan cara selalu berlandaskan kepada tauhid dan terus belajar tentang agama islam, memperbanyak doa, dan jangan meninggalkan ibadah wajib atau menjalankan amal maruf

Sehingga adanya pola pembiasaan sejak dini untuk menjadikan sekolah unggul yang memilki nilai nilai karakter dalam muatan pembelajaran yang membuat peserta didik nyaman dalam belajar