• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASSESMENT PENGUJIAN RELE DIFFERENSIAL PADA BAY TRAFO DAYA 60 MVA #2 150/20 kV DI GARDU INDUK GANDUS PALEMBANG - POLSRI REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ASSESMENT PENGUJIAN RELE DIFFERENSIAL PADA BAY TRAFO DAYA 60 MVA #2 150/20 kV DI GARDU INDUK GANDUS PALEMBANG - POLSRI REPOSITORY"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Temperatur trafo yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan listrik, rugi-rugi trafo itu sendiri dan temperatur lingkungan. NGR merupakan resistor yang dipasang seri dengan netral sekunder trafo sebelum dihubungkan ke ground. Current Transformer (CT) adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur besaran arus pada instalasi listrik sisi primer (TET, TT dan TM) dalam skala besar dengan melakukan transformasi dari arus dalam jumlah besar ke arus dalam jumlah kecil secara akurat dan tepat. untuk tujuan pengukuran dan perlindungan.

Alat ukur trafo arus untuk pengukuran mempunyai ketelitian yang tinggi pada rentang operasinya (kisaran pengenal arus pengenal tergantung pada kelasnya dan derajat kejenuhannya relatif rendah dibandingkan dengan trafo arus proteksi. Trafo arus proteksi mempunyai ketelitian yang tinggi ketika terjadi gangguan dimana arus mengalir beberapa kali lipat dari arus pengenal dan tingkat kejenuhannya cukup tinggi Gunakan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban lebih, relai diferensial, relai daya, dan relai jarak.

Perbedaan mendasar antara transformator arus pengukur dan proteksi adalah titik jenuhnya seperti yang ditunjukkan pada kurva saturasi di bawah ini (Gambar 1-4). Transformator arus pengukur dirancang untuk jenuh lebih cepat dibandingkan transformator arus proteksi sehingga konstruksinya memiliki luas penampang inti yang lebih kecil (Gambar 1-5). Tanda panah pada gambar diatas menunjukkan konstruksi penampang transformator arus (CT), dimana konstruksi penampang CT pengukuran (A1) mempunyai luas yang lebih kecil dibandingkan dengan luas penampang proteksi CT ( A2).

Oleh karena itu perhitungan nilai arus urutan nol pada transformator perlu dilakukan karena mempengaruhi nilai arus diferensial, arus pengereman dan kinerja rele diferensial.

Gambar 2.4. Belitan trafo   2.1.3.3.Bushing
Gambar 2.4. Belitan trafo 2.1.3.3.Bushing

Pola Proteksi Transformator Tenaga TT/TM

Pola Proteksi Transformator IBT TET/TT

Pola Proteksi Transformator IBT TT/TT (150/70 kV atau 150/66 kV) Pola proteksi transformator IBT TT/TT memiliki jenis relai yang sama

  • Definisi Relai Diferensial
  • Fungsi Rele Differensial
  • Prinsip Kerja Relay Differensial
  • Karakteristik Relay Differensial

Selektif, relai proteksi harus selektif terhadap gangguan yang terjadi agar relai dapat beroperasi jika terjadi gangguan dan tidak beroperasi pada kondisi normal. Reliable, rele proteksi harus dapat beroperasi jika terjadi gangguan, sehingga perlu dilakukan pengujian secara berkala untuk mengetahui keandalannya. Relai pengaman diferensial merupakan alat pengaman utama untuk melindungi transformator daya terhadap arus hubung singkat yang terjadi pada kumparan fasa.

Hubungan pendek biasanya disebabkan oleh rusaknya isolasi kawat, kemungkinan akibat dari kerusakan tersebut adalah: Dari masing-masing jenis hubung singkat tersebut di atas, relai diferensial mempunyai sistem rangkaiannya masing-masing. Diantaranya adalah relai pengaman diferensial memanjang yang berfungsi untuk melindungi transformator arus terhadap arus hubung singkat antara kumparan yang satu dengan kumparan yang lain.

Pengaman relai diferensial silang untuk melindungi generator dari gangguan antar tiap belitan pada kumparan fasa. Dari kedua sistem tersebut, proteksi rele diferensial longitudinal merupakan sistem yang paling umum digunakan di lapangan. Karena sulitnya memproteksi relai diferensial ini, maka hanya dipasang pada trafo daya berkapasitas besar.

Apabila terjadi gangguan pada area aman rele diferensial maka arus akan mengalir menuju titik gangguan. Karena 𝐼d ≠ 0 maka rele diferensial harus bekerja dengan memberikan sinyal trip pada CB karena dapat menyebabkan kerusakan pada trafo jika gangguan tersebut diabaikan. Gangguan luar merupakan gangguan yang terjadi di luar rentang aman rele diferensial (lihat Gambar 2.4), seperti gangguan hubung singkat pada saluran transmisi dan gangguan lainnya.

Jika terjadi gangguan di luar area aman relai diferensial, maka relai diferensial tidak akan beroperasi. Uji rele diferensial individual merupakan pengujian untuk mengetahui kinerja internal relai diferensial dengan menggunakan colokan uji untuk mengisolasi rangkaian internal dari peralatan switchyard. Karena menghalangi kerja diferensial, perhatikan nilai pengaturan yang menghalangi kerja diferensial ketika terjadi kesalahan.

Uji kemiringan merupakan salah satu pengujian individual pada rele diferensial dimana pengujian ini dilakukan sebanyak 10 kali sehingga menghasilkan grafik kemiringan dan pada setiap pengujian nilai I1 mengikuti arus pengenal pada sisi HV relai. fase di kedua sisi (HV dan LV). Setelah nilai I1 dan I2 diperoleh dan dimasukkan ke dalam formulir pengujian, maka diperoleh juga nilai Idiferensial, Irest dan kemiringan relai diferensial.

Gambar 2.16. Rele Differensial
Gambar 2.16. Rele Differensial

Teori Perhitungan Nilai Parameter Rele Untuk Pengujian Rele Differential [7]

Arus nominal trafo merupakan arus yang mengalir pada setiap jaringan (tegangan tinggi dan tegangan rendah). Mismatch error merupakan kesalahan pembacaan selisih arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder transformator daya. Kesalahan mismatch diharapkan dapat sekecil mungkin sehingga proteksi rele diferensial bekerja maksimal dalam melindungi trafo daya. Persyaratan ini ditentukan untuk proteksi agar dapat melindungi sistem tenaga listrik secara optimal terhadap gangguan.Error mismatch didapat dari perbandingan nilai arus nominal dengan nilai rasio CT yang terpasang.

Arus urutan nol adalah arus tidak seimbang yang mengalir dalam suatu rangkaian selama gangguan fasa netral. Arus vektor adalah jumlah arus primer yang menyaring arus urutan nol dengan mengurangkan arus primer dari arus urutan nol yang dihasilkan. Untuk mendapatkan arus vektor sekunder pada sisi HV yaitu dengan membagi arus vektor primer pada sisi HV dengan perbandingan CT HV dengan arus vektor sekunder pada sisi LV.

Pembatas arus digunakan untuk mengetahui arus rata-rata yang mengalir pada transformator pada sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah. Slope 2 berfungsi agar rele diferensial tidak beroperasi apabila terjadi gangguan di luar area aman dengan nilai arus gangguan yang besar. Sama halnya dengan persamaan perhitungan arus diferensial diatas (2.7), persamaan perhitungan arus diferensial menurut setting relay Micom P64X/P63X juga bertujuan untuk mencari nilai arus diferensial dan arus bias sesuai pengaturan untuk menentukan rentang kemiringan menurut pengaturan relai diferensial.

Seperti kita ketahui grafik kemiringan terdiri dari kemiringan 0, kemiringan 1 dan kemiringan 2, maka persamaan berikut untuk mencari nilai arus diferensial dan arus pembatas untuk setiap luas lereng.

Standar Operasional Prosedure (SOP) Pengujian Slope Differential [9]

Sisir fakta yang sesuai, b untuk sisi LV ii.. a) Siapkan alat uji, kabel ground, kabel power dan kabel uji b) Tempatkan terlebih dahulu ground pada alat uji kemudian pasang kabelnya. A (jika nilai nominal arus sisi HV adalah 1 A) pada I prim R dan I sec R. Kemudian atur sudut I prim R menjadi 0 derajat dan I sec R menjadi 180 derajat. e) Pada bagian “Walk/ramp”, atur konfigurasinya sebagai berikut. f) Kemudian klik tombol start lalu klik tombol tersebut.

Gambar

Gambar 2.1. Prinsip hukum elektromagnetik
Gambar 2.2. Elektromagnetik pada trafo  2.1.2.  Jenis Trafo
Gambar 2.3. Inti besi
Gambar 2.4. Belitan trafo   2.1.3.3.Bushing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gardu Induk cigereleng menggunakan 7 buah trafo yang memasok beberapa penyulang salah satunya penyulang CBU oleh karena itu diperlukan penyetelan relay yang

Adapun judul dari laporan Akhir ini adalah SISTEM PROTEKSI RELE ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR-I 30 MVA TEGANGAN 70/20 KV DI GARDU INDUK SEDUDUK PUTIH PALEMBANG, yang

Prinsip kerja rele proteksi yang digunakan adalah jika rele tersebut mendeteksi gangguan baik berupa gas, suhu, tekanan, dan arus gangguan hubung singkat, terlebih dahulu

Bila arus tersebut lebih besar dari pada pickup setting relai proteksi, maka relai proteksi akan bekerja dan memerintahkan circuit breaker untuk putus (tripping) sehingga

Pada gambar 5 (b) Kurva koordinasi waktu kerja relay terhadap arus hasil perhitungan sudah sesuai dengan syarat selektivitas peralatan proteksi dengan waktu kerja

Tujuan dari penelitian ini adalah : Membuat analisis kinerja yang dapat meningkatkan kinerja dari koordinasi proteksi relai arus lebih (OCR) outgoing 20 KV dan recloser

Rele jarak merupakan sistem proteksi keamanan utama pada gardu induk dalam menjaga keandalan sistem transmisi menyalurkan tenaga listrik kepada konsumen, oleh karena itu kerja

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis koordinasi kerja Over Current Relay untuk gangguan arus hubung singkat tiga fasa dan dua fasa dan Ground Fault Relay untuk gangguan arus