PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Semakin tinggi return on assets (ROA) suatu bank maka akan semakin tinggi pula laba bank tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut dalam penggunaan asetnya.6 Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan return on assets (ROA) sebagai indikatornya. Peningkatan rasio NPF akan menghasilkan lebih banyak kas dan meningkatkan kerugian sehingga dapat menurunkan margin keuntungan bank.8 Semakin tinggi NPF maka semakin rendah ROA karena pendapatan laba perusahaan kecil.
Rumusan Masalah
Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika FDR meningkat maka ROA juga akan meningkat. Menjelaskan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Umum Syariah. BEI periode 2017-2019”.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Apakah terdapat pengaruh simultan Non Performing Funding (NPF) dan Funding to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di BEI periode 2017-2019. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai Non-Performing Financing (NPF) dan masyarakat umum.
TINJAUAN TEORI
Tinjauan Penelitian Relevan
Muhammad Muhyiddin (2019), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Non-Performing Financing (NPF) dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) ). Syariah periode 2012 -2018”.Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Muhyiddin dengan judul Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Non.
Tinjauan Teori
Rasio keuangan merupakan alat atau metode yang paling sering digunakan untuk membuat analisis laporan keuangan. Menurut Kasmir, rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka dalam laporan keuangan dengan cara membagi angka yang satu dengan angka yang lain.
Kerangka Pikir
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Dan pada tahun 2018, NPF yang dicapai sebesar 2,55%, sesuai kriteria penilaian dalam surat edaran Bank Indonesia, bank yang mempunyai persentase NPF 2% namun kurang dari 5% termasuk dalam kategori sehat, sehingga disimpulkan, bahwa pada tahun 2018 NPF masuk dalam kategori sehat. Non Performing Financing (NPF) Bank Panin Dubai Syariah pada tahun 2017 sebesar 8,55% sesuai kriteria penilaian dalam surat edaran tersebut. Bank Indonesia, bank yang memiliki rasio NPF sebesar 8% namun kurang dari 12% termasuk dalam kategori tidak sehat, sehingga disimpulkan bahwa NPF pada tahun 2017 termasuk dalam kategori tidak sehat.
Dan pada tahun 2018 NPF yang diuntungkan sebesar 4,10%, sesuai kriteria penilaian dalam surat edaran Bank Indonesia, bank yang mempunyai persentase NPF sebesar 2% namun kurang dari 5% termasuk dalam kategori sehat, sehingga disimpulkan bahwa NPF pada Tahun 2018 masuk dalam kategori sehat. Dan pada tahun 2018, NPF yang diperoleh sebesar 2,96%, sesuai kriteria penilaian dalam surat edaran Bank Indonesia, bank yang mempunyai persentase NPF sebesar 2% namun kurang dari 5% termasuk dalam kategori sehat, sehingga disimpulkan bahwa NPF yang diperoleh sebesar 2,96%. NPF tahun 2018 termasuk dalam kategori sehat. Kemudian pada tahun 2019, NPF yang diperoleh sebesar 3,24%, sesuai kriteria penilaian yang tertuang dalam surat edaran Bank Indonesia (BI), bank tersebut memiliki persentase NPF sebesar 2%, namun kurang dari 5% termasuk dalam kriteria sehat, jadi disimpulkan NPF per tahun.
Kemudian pada tahun 2019, FDR yang diperoleh sebesar 89,03%, sesuai kriteria penilaian dari surat edaran Bank Indonesia (BI), bank memiliki persentase FDR sebesar 85%, namun kurang dari 100% termasuk dalam kriteria cukup sehat. . , jadi diputuskan begitu. Kemudian pada tahun 2019, ROA yang diperoleh sebesar 0,27%, sesuai kriteria penilaian dari surat edaran Bank Indonesia (BI), bank tersebut memiliki persentase ROA sebesar 0%, namun kurang dari 0,5%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Kemudian pada tahun 2019, NPF yang diperoleh sebesar 2,47%, sesuai kriteria penilaian yang tertuang dalam surat edaran Bank Indonesia (BI), bank tersebut memiliki persentase NPF sebesar 2%, namun lebih kecil dari 5% yang termasuk dalam kriteria sehat. , sehingga disimpulkan bahwa NPF tahun 2019 berada pada indikator peringkat sehat. Kemudian pada tahun 2019, NPF yang diperoleh sebesar 2,89%, sesuai dengan kriteria penilaian yang terdapat dalam surat edaran Bank Indonesia (BI), bank tersebut memiliki persentase NPF sebesar 2%, namun lebih kecil dari 5% yang berada pada kriteria sehat. termasuk, maka disimpulkan bahwa NPF 2019 berada pada indikator peringkat sehat. Dan pada tahun 2018, FDR yang diperoleh sebesar 75,68%, sesuai dengan kriteria penilaian pada surat edaran Bank Indonesia, bank yang memiliki persentase FDR sebesar 75% namun kurang dari 85% termasuk dalam kategori sehat, sehingga disimpulkan bahwa FDR yang diperoleh sebesar 75,68%. FDR pada tahun 2018 termasuk dalam kategori sehat.
Dan pada tahun 2018, FDR yang dicapai sebesar 87,52%. Sesuai dengan kriteria penilaian dalam surat edaran Bank Indonesia, bank yang memiliki tingkat FDR sebesar 85% namun kurang dari 100% termasuk dalam kategori cukup sehat, sehingga disimpulkan bahwa FDR tersebut termasuk dalam kategori cukup sehat pada tahun 2018. Dan pada tahun 2018, FDR yang dicapai sebesar 95,59%. Sesuai dengan kriteria penilaian dalam surat edaran Bank Indonesia, bank yang memiliki tingkat FDR sebesar 85% namun kurang dari 100% termasuk dalam kategori cukup sehat, sehingga disimpulkan bahwa FDR tersebut termasuk dalam kategori cukup sehat pada tahun 2018. Dan pada tahun 2018, ROA yang dicapai sebesar 0,38%. Berdasarkan kriteria penilaian dalam surat edaran Bank Indonesia, bank yang mempunyai persentase ROA sebesar 0% namun kurang dari 0,5% masuk dalam kategori tidak sehat, sehingga disimpulkan bahwa ROA pada tahun 2018 masuk dalam kategori tidak sehat.
Dan pada tahun 2018 ROA yang diperoleh sebesar 0,24%, sesuai kriteria penilaian pada surat edaran Bank Indonesia, bank yang mempunyai persentase ROA sebesar 0% namun kurang dari 0,5% termasuk dalam kategori tidak sehat, sehingga disimpulkan bahwa ROA pada Tahun 2018 masuk dalam kategori tidak sehat. Kemudian pada tahun 2019, ROA yang diperoleh sebesar 12,20%, sesuai kriteria penilaian yang tercantum dalam surat edaran Bank Indonesia (BI), bank tersebut memiliki persentase ROA lebih dari 1,5%.
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel terikat (dependen) dan bebas (independen) terdistribusi dalam bentuk regresi. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya ketimpangan varians antara sisa pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain. Jika terdapat ..multikolinearitas dapat ditentukan dengan mempertimbangkan .Variance .Inflation .Factor (VIF) dan toleransi, berdasarkan keputusan pada saat toleransi > 0,10 dan VIF.
Dasar pengambilan keputusan uji Durbin-Waston adalah: Jika DW bernilai <1 atau >3 maka dapat disimpulkan terdapat gejala autokorelasi, dan apabila DW bernilai >1 atau <3 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi. dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi dengan gejala autokorelasi. Berdasarkan kriteria pengambilan nilai DW > 1 atau < 3, maka dapat disimpulkan bahwa data telah lolos uji Durbin-Waston, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Nilai konstanta regresi menunjukkan nilai –18,384. Dikatakan jika tidak ada variabel NPF, FDR maka ROA adalah – 18.384.
Nilai koefisien regresi Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) sebesar -0,367. Artinya setiap kenaikan NPF sebesar 1% maka ROA mengalami penurunan sebesar -0,367. Nilai koefisien regresi .Financing to .Deposit .Ratio (FDR) pada .Return On .Asset (.ROA) adalah sebesar .250, dimana setiap kali FDR meningkat sebesar 1%, maka ROA meningkat sebesar .250.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan uji T di atas menunjukkan bahwa variabel pembiayaan miskin (NPF) mempunyai koefisien regresi sebesar 0,010. Berdasarkan hasil uji T diatas untuk variabel Funding Deposit Ratio (FDR) diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,007. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel bebas (independen) mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan.
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh individual atau parsial variabel independen terhadap variabel dependen yaitu pengaruh NPF dan FDR secara individual terhadap ROA. Pembiayaan (NPF) memperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,407 dan memperoleh T-score sebesar -1,232 dengan nilai signifikansi sebesar 0,249 yang berarti lebih >. Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (Independen) secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel terikat (Dependent).
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel Non Performing Financing (NPF) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 4,150. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,252.
Pembahasan Hasil Penelitian
Namun Bank Panin Dubai Syariah dengan menggunakan uji T diperoleh hasil uji NPF memberikan nilai signifikan sebesar 0,249 >. Kemudian Bank Tabungan Pensiun Syariah Nasional melalui uji T diperoleh hasil uji NPF menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,032 < 0,05 yang mempunyai pengaruh semi signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hasil uji hipotesis Bank BRI Syariah dengan uji T diketahui hasil uji FDR memberikan nilai signifikan sebesar 0,480 > 0,05 namun secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Bank Panin Dubai Syariah ditemukan melalui uji T bahwa hasil uji FDR memberikan nilai signifikan sebesar 0,484>. Kemudian Bank Tabungan Pensiun Syariah Nasional melalui uji T diperoleh hasil uji FDR yang memberikan nilai signifikansi sebesar 0,523 > 0,05, namun secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hasil uji hipotesis Bank BRI Syariah dengan uji F diketahui bahwa hasil uji NPF dan FDR secara simultan menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,751 > 0,05.
Dan Bank Panin Dubai Syariah dengan uji F diperoleh hasil uji NPF dan FDR menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,302>0,05 yang sekaligus tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Kemudian dengan uji F Bank Tabungan Pensiunan Syariah Nasional menemukan bahwa hasil uji NPF dan FDR memberikan nilai signifikan sebesar 0,088 > 0,05 yang sekaligus tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis Bank BRI Syariah dengan uji T diketahui bahwa hasil uji NPF secara parsial memberikan nilai signifikan sebesar 0,523 > 0,05, tanpa berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Saran
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas (ROA) Pada Bank Umum Syariah Periode Desember 2005-September 2011. Skripsi : Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011. Mengenai sistem pemeringkatan bank umum. Pengaruh Funding to Deposit Ratio (FDR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Funding (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2015”.
Muhyiddin, Muhammad. “Pengaruh Funding to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Funding (NPF) dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap ROA Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah periode 2012-2018”. Analisis Dampak CAR, FDR, NPF, dan BOPO Terhadap Profitabilitas (Return on Asset) Bank Syariah Mandiri Tahun Skripsi: IAIN Purwokerto. Suryan. “Pengaruh Funding to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia”. Walisongo. Jil. 19 tidak. 1.
Ubaidullah. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi Islam Al-Jizya. Jil. 4 Tidak. 1. Ummah, Fathya Khairah dan Edy Suprapto. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah. Jil. 3 Tidak. 2. Dampak CAR, NPF, FDR dan OER terhadap ROA pada BPR di Indonesia periode Januari 2009 sampai dengan Mei 2014.” JESTT.Vol.2 No.12.