• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi prinsip kehati-hatian bank dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi prinsip kehati-hatian bank dalam"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apa kendala penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat KC Bengkulu.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat praktisnya adalah untuk memberikan informasi kepada para praktisi di sini, Bank Muamalat KC Bengkulu Bengkulu, agar terhindar dari pembiayaan bermasalah karena prinsip kehati-hatian tidak diterapkan dengan baik.

Penelitian Terdahulu

Tesis Anugrah Putri Asri Swastika (2008) “Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pemberian Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Pada Bank Muamalat Surakarta”. 11 Muhammad Ridho Anshori “Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Memberikan Pembiayaan Pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu Syariah” Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Sumatera Utara. 12 Anugrah Putri Asri Swastika “Penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian pembiayaan bagi hasil mudharabah pada Bank Muammalat Surakarta” Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008.

Majalah nasional atas nama Etty Mulyati yang bertajuk Penerapan Manajemen Risiko Sebagai Prinsip Kehati-hatian dalam Perkreditan Perbankan. 13 Fajar Amri “Analisis Penggunaan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pembiayaan Murabahah Pada Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung” Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah, Universitas Muhammadiyah Metro, 2018. Sedangkan yang membedakan adalah dalam penelitian ini penggunaan prinsip kehati-hatian hanya berfokus pada pembiayaan Mudharabah.

14 Etty Mulyati, “Menerapkan manajemen risiko sebagai prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit perbankan”, Jurnal EMBA, Volume 1 Nomor 1 (2018).

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan lokasi Penelitian
  • Subjek/Informan Penelitian
  • Sumber Dan Tekhnik Pengumpulan data
  • Tekhnik Analisis Data

Pendekatan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana prinsip kehati-hatian perbankan diterapkan dalam pemberian pembiayaan Mudharabah. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, Subyek dalam penelitian ini adalah informasi yang diperoleh dari 2 orang yaitu Meki Junaidi selaku (Branch Sales Support) dan Diah Permatasari (Customer Service) dari Bank Muamalat KC Bengkulu.

Sedangkan objek penelitian ini adalah prinsip awal yang diterapkan Bank Muamalat KC Bengkulu dalam memberikan pembiayaan Mudharabah. Dalam hal ini penulis mengambil dari literatur berupa majalah, internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang diselidiki secara sistematis. 19 Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi terhadap kegiatan operasional terkait penerapan prinsip pencegahan di Bank Muamalat KC Bengkulu.

Dengan menyajikan data maka peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi, sehingga dari data yang diperoleh di lapangan akan dapat diambil kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian ini.

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Tinjauan Umum Pembiayaan

Transaksi sewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk Ijarah Muntakiya Bit Tamlik. Berdasarkan perjanjian atau perjanjian antara bank syariah dan/atau UUS dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas pendanaan untuk mengembalikan dananya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, adalah “penyediaan uang atau rekening yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian dan kesepahaman antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu sebagai imbalan atau keuntungan yang diberikan. membagikan". 10 Pembiayaan atau Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung penanaman modal yang direncanakan, baik yang dilakukan secara perseorangan maupun lembaga.

Menurut ketentuan Bank Indonesia, aktiva produktif adalah penanaman modal bank syariah, baik dalam rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan saham, penyertaan saham sementara, kewajiban dan kontinjensi pada rekening administratif, serta serta pembayaran bank. Sertifikat Wadi'ah, Indonesia. Bagi pemerintah, semakin banyak pendanaan yang disalurkan melalui lembaga keuangan semakin baik, mengingat semakin banyak pendanaan berarti mengucurkan sumber daya untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor, terutama di sektor riil. Merupakan keyakinan dalam memberikan pembiayaan bahwa pembiayaan tersebut akan diberikan dalam bentuk uang atau dalam bentuk jasa yang benar-benar akan diterima kembali dimasa yang akan datang.

Kepercayaan tersebut diberikan oleh bank kepada calon anggota/mitra, karena sebelumnya telah dilakukan investigasi terhadap posisi dan kondisi calon anggota. Perjanjian pembiayaan tersebut dituangkan dalam perjanjian pembiayaan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu bank dan setiap anggota serta disahkan oleh notaris. Kompensasi berupa bunga, provisi dan komisi serta biaya administrasi bagi bank konvensional, pembiayaan ini menjadi keunggulan utama bank.

Produk pembiayaan bank syariah bertujuan untuk menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat pada sektor riil dengan tujuan produktif berupa penanaman modal bersama (investment financing) yang dilakukan dengan mitra usaha (kreditur) dengan menggunakan model bagi hasil (Mudharabah dan musyarakah) dalam bentuk penanaman modal pribadi (perdagangan. Tujuannya untuk mengetahui itikad baik calon anggota dalam memenuhi akhlak, budi pekerti, dan sifat pribadi. Kapasitas adalah kemampuan yang dimiliki calon anggota dalam menjalankan usahanya sehingga dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Kegunaan penilaian ini adalah untuk mengetahui/mengukur keuntungan sejauh mana calon anggota mampu melunasi hutang tepat waktu dari seluruh usaha yang diperoleh. Pendekatan hukum, yaitu secara hukum apakah calon mitra mempunyai kapasitas mewakili badan usaha untuk mengadakan perjanjian pembiayaan dengan bank syariah.

Pembiayaan Mudharabah

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Visi dan Misi Bank Muamalat

Struktur Organisasi Bank Muamalat KC Bengkulu

Mendukung pelaksanaan kegiatan operasional dan pelaksanaan proses dan front office I, serta melayani transaksi yang berhubungan dengan transfer tunai dan legal, termasuk penyetoran, penarikan, transfer dan pengecekan hasil validasi. Posting semua transaksi yang tidak terintegrasi atau manual, selidiki penyebab ketidaksesuaian dan selesaikan sesuai ketentuan yang berlaku. Marketing finance sendiri bertugas untuk mencari target di bidang finance atau pembiayaan.

Produk Bank Muamalat

Hasil wawancara dengan Meki Junaidi selaku sales support cabang Bank Muamalat KC Bengkulu menjelaskan mengenai prinsip kehati-hatian. Bank Muamalat KC Bengkulu melakukan pemeriksaan BI untuk mengetahui bahwa debitur/nasabah tidak memiliki tanggungan di bank lain. Tn. Meki Junaidi menjelaskan pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat KC Bengkulu tidak banyak dan hanya diperuntukkan bagi badan usaha.

Hal ini memudahkan Bank Muamalat KC Bengkulu untuk mengetahui seperti apa karakter atau sifat calon nasabahnya.” 7. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Bank Muamalat KC Bengkulu dalam melihat karakter calon nasabahnya, yaitu dengan wawancara dengan Diah Permatasari selaku Customer Service Bank Muamalat KC Bengkulu, berikut hasil penelitiannya: “Untuk menilai kapasitas, kami melakukan survey ke lokasi usaha calon nasabah.

Semakin besar modal calon nasabah, maka Bank Muamalat KC Bengkulu akan semakin yakin akan keseriusan calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan dan pelunasannya.” Bank Muamalat KC Bengkulu akan mengajukan pertanyaan seputar strategi pemasaran perusahaan calon nasabah untuk memenuhi kebutuhan nasabah. kebutuhan masyarakat dan manfaat dari Peraturan Tata Tertib usaha calon nasabah, Bank Muamalat KC Bengkulu akan memperhatikan apakah usaha calon nasabah tersebut melanggar peraturan pemerintah, termasuk usaha yang legal atau ilegal.

Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan oleh Bank Muamalat KC Bengkulu adalah melakukan pengecekan SID (Sistem Informasi Debitur) terlebih dahulu. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Bank Muamalat KC Bengkulu dalam kapasitas implementasi melihat pendapatan harian calon nasabah yang akan dibiayai. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa penilaian kondisi keuangan pada Bank Muamalat KC dapat dilihat.

Penerapan prinsip kehati-hatian pada masa pandemi pada pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat KC Bengkulu meliputi 5C (Karakter, Kapasitas, Permodalan, Kondisi Perekonomian, Agunan). Tesis: Menganalisis Penerapan Prinsip Kehati-hatian Bank Terhadap Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Muamalat KC Bengkulu. Dalam melakukan analisa terhadap pemberian pembiayaan Bank Muamalat KC Bengkulu kepada nasabah.

Apakah Bank Muamalat KC Bengkulu hanya menggunakan prinsip 5C (Karakter, Kapasitas, Modal, Jaminan, Kondisi Ekonomi) dalam menyalurkan pembiayaan?

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAHAN

Kendala dalam penerapan prinsip kehati-hatian

Pembahasan implementasi prinsip kehati-hatian

Penilaian terhadap karakter calon nasabah sebaiknya dilakukan dengan cara mengunjungi dan bertemu langsung dengan calon nasabah di tempat usaha yang akan dibiayai, untuk memperoleh informasi lebih detail mengenai karakter calon nasabah. Tujuan dilakukannya SID adalah untuk mengetahui profil calon nasabah dan mengetahui hubungannya dengan bank. Apabila dalam SID (Sistem Informasi Debitur) calon nasabah tidak pernah mengalami kendala pembiayaan dan termasuk dalam (kolom 1) atau kolektibilitas 1 masing-masing dalam kategori lancar, maka dapat dipastikan calon nasabah juga akan membayar tanpa kendala dalam pembayaran. masa depan. pembiayaan.

Bank harus mengetahui secara pasti kemampuan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya jika bank memberikan pembiayaan. Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting karena merupakan sumber utama pengembalian pembiayaan yang diberikan oleh bank. Untuk melihat barang yang dapat disebut sebagai harta yang dimiliki oleh calon nasabah, serta pandangan pertama mengenai usaha calon nasabah atau kemampuannya dalam membayar cicilan pembiayaan dari bank tersebut layak atau tidak.

Kesimpulan dari hasil wawancara mengenai evaluasi Kapasitas (kemampuan nasabah) adalah kemampuan nasabah sangat penting dalam mendapatkan pembiayaan karena pendapatan dari usaha calon nasabah bank dapat menentukan layak atau tidaknya pembiayaan. cocok. . Ekuitas adalah jumlah modal yang dimiliki oleh calon debitur atau jumlah dana yang akan terlibat dalam proyek yang dibiayai oleh calon klien. Semakin besar modal yang dimiliki dan dilibatkan calon nasabah dalam fasilitas pembiayaan, maka bank akan semakin yakin akan keseriusan calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan.

Berdasarkan hasil survei Bank Muamalat KC Bengkulu, ada beberapa cara untuk menilai permodalan, seperti meninjau usaha calon nasabah terkait dengan modal yang dimilikinya, dengan meminta modal, hak milik atas tempat usaha atau sewa. dan berapa lama perusahaan itu bertahan. Apabila kurang maka akan menurunkan batas atas pembiayaan yang disesuaikan dengan jumlah modal yang dimiliki calon nasabah. Bank harus memperhitungkan bidang usaha calon nasabah sehubungan dengan kondisi perekonomian, apakah kondisi perekonomian tersebut akan mempengaruhi operasional calon nasabah di kemudian hari.

Apakah usaha calon pelanggan dapat berjalan jika kondisi perekonomian kurang baik, dan akan mempertimbangkan serta menilai hal tersebut. Melakukan penelusuran langsung terhadap agunan yang dimiliki calon nasabah, apakah sesuai dengan agunan nasabah yang dapat dicairkan. Surat berharga yang umum digunakan adalah BPKB kendaraan bermotor, akta tanah, akta rumah dan harus atas nama calon nasabah.

Apabila setelah dilakukan pemeriksaan lapangan dan perhitungan jaminan yang diberikan calon nasabah ternyata memenuhi persyaratan, maka Bank Muamlatt KC Bengkulu akan menerima dan menyetujui jaminan yang diberikan calon nasabah.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembiayaan mudharabah , BMT ataupun nasabah (pengelola) mempunyai kontribusi dalam usaha. BMT berkontribusi dengan modal, sedangkan pengelola berkontribusi