ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY.D DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS(KEK),ANEMIA RINGAN DAN
RESIKO TINGGI DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN “D”
KAB.BUKITTINGGI LAPORAN PROPOSAL
DISUSUN OLEH :
NADYA APRILIA BAKHTIAR 1912154010073
LATAR BELAKANG
Menurut WHO (2019),(AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa. (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN secretariat, 2020).
Menurut data survey demografi dan kesehatan indonesia (SDKI),(AKI) di indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. (AKI) mengalami penurunan, pada tahun 2012-2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian ibu di indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus (kemenkes RI, 2019).
Di sumatera barat jumlah AKI mencapai 113 kasus ditahun 2017. Angka ini menunjukan adanya peningkatan jika dibandingkan tahun 2016 yang hanya 108 kasus. Hal ini disebabkan oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan juga karena faktor 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu banyak anak) yang menyebabkan meningkatnya AKI. Sedangkan AKB di sumatera barat terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, dimana terdapat 687 kasus di tahun 2016 dan 322 kasus di tahun 2017.
Menurut data profil kesehatan kota bukittinggi jumlah kematian ibu melahirkan di kota bukittinggi tahun 2019 adalah 2 jiwa.
Kasus ini 1 orang kematian ibu melahirkan yang terjadi di
wilayah kecamatan mandiangin koto selayan dan 1 orang
kematian ibu nifas di kecamatan guguk panjang.
1. Kehamilan Dengan Risiko Tinggi Dengan Tinggi < 145 cm
A. Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang
dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas bila dibandingkan
dengan kehamilan, persalinan dan nifas normal (sarwono,2010).
B. Kriteria ibu hamil tergolong resiko tinggi
1. Kriteria ibu hamil resti salah satunnya Tinggi badan < 145 cm,karena ibu mungkin mempunyai panggul sempit, sehingga sulit melahirkan.
2. Kartu skor poedji rochjati
Kartu skor poedji rochjati (KSPR) adalah kartu skor yang digunakan sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan faktor resiko ibu hamil, yang selanjutnya mempermudah pengenalan kondisi untuk mencegah terjadi komplikasi obstetrik pada saat persalinan.
Fungsi dari KSPR adalah :
a) Melakukan skrining deteksi dini ibu hamil resiko tinggi.
b) Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan.
c) Memberikan pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana (komunikasi informasi edukasi/kie).
d) Mencatat dan melaporkan keadaan kehamilan, persalinan, nifas.
C. Dampak resiko tinggi terhadap kehamilan ibu hamil
1. Ibu hamil : hipertensi,pre eklamsia dan eklamsia,ketuban pecah dini.
2. Persalinan : partus lama, predarahan post partum, inersia uteri, dan kematian maternal.
3. Janin : prematuritas, asfiksia, kelainan kongenital, berat badan lahir rendah, kematian perinatal, intra uterine fetal death dan makrosomia (hapsari,2014).
2. Konsep dasar kehamilan dengan kekurangan energi kronis (KEK)
a. Pengertian
Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan tidak dapat terpenuhi.
b. Penyebab KEK
Menurut sediaoetama (2000), penyebab dari KEK dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a) Penyebab langsung
Peyebab langsung terdiri dari asupan makanan atau pola konsumsi dan infeksi.
b) Penyebab tak langsung
Ekonomi yang kurang.
Pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang.
Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.
Kondisi hygiene yang kurang baik.
Penghasilan rendah.
Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata.
c. Tanda dan gejala KEK
Tanda-tanda KEK menurut sediaoetomo (2012), meliputi:
a) Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.
b) Badan kurus (bb tidak sesuai dengan tinggi badan) c) Conjungtiva pucat.
d) Tensi kurang dari 100 mmhg.
e) Hb kurang dari normal (<11gr%).
Gejala KEK menurut winkjosastro (2012), meliputi:
a) Nafsu makan kurang b) Mual
c) Badan lemas
d) Mata berkunang-kunang
d. Patofisiologis KEK
Proses terjadinya KEK merupakan akibat dari faktor lingkungan dan faktor manusia yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Apabila keadaan ini berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan.
Terhadap janin
Dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum, dan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Terhadapa ibu nifas
Dapat menyebabkan lamanya proses involusi uteri, infeksi, produksi ASI tidak lancar dan konstipasi.
e. Faktor resiko KEK
Terhadap ibu hamil
Dapat menyebabkan : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Terhadap persalinan
Dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
f. Pencegahan KEK
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati.
Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C
Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet penambah darah.
2. Memberikan makanan tambahan ibu hamil
Salah satu program perbaikan gizi masyarakat yang dilakukan adalah program penanganan KEK pada ibu hamil yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada ibu hamil.
3. Konsep dasar kehamilan dengan anemia ringan
A. Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau kadar hemoglobin (hb) lebih rendah dari normal, yang akan mengakibatkan terganggunya distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh.
Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr pada trimester III.
B. Tingkatan anemia
Klasifikasi anemia berdasarkan usia kehamilan:
1) Trimester 1, hb 11,0 g/dl 2) Trimester 2, hb 10,5 g/dl 3) Trimester 3, hb 11,0 g/dl
Klasifikasi anemia dengan menggunakan hb sahli, didapatkan hasil sebagai salah satu dibawah ini:
1) Normal, bila 11 gr%
2) Ringan, bila 9 - 10 gr%
3) Sedang, bila 7 - 8 gr%
4) Berat, bila < 7 %
C. Etiologi anemia
Anemia sering terjadi selama kehamilan, dikarenakan terjadi peningkatan kadar cairan plasma selama kehamilan mengencerkan darah (hemodilusi).Tubuh mengalami perubahan yang signifikan saat hamil.Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20-30%, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan zat besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin.
D. Patofisiologi anemia
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45%-65%
dimulai pada trimester II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang miningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang menyebabkan.Peningkatan sekresi aldesteron. Anemia selama kehamilan akibat peningkatan volume darah merupakan anemia ringan dan anemia sedang.Anemia yang lebih berat bisa meningkatkan resiko tinggi pada bayi.
e. Dampak anemia pada kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB.
1) Pada kehamilan yaitu resiko kematian maternal, abortus,partus immature, dan prematuritas tinggi.
2) Pada persalinan yaitu gangguan pada his, inertia uteri, atonia uteri, partus lama, dan pendarahan antonis.
3) Pada bayi baru lahir dan neonatus yaitu dapat terjadi cacat bawaan, bblr, mikrosomi, bayi mudah terkena infeksi dan cadangan besi pada bayi kurang.
4. Pada masa nifas yaitu pendarahan post partum karena wanita yang anemis tidak dapat mentolelir kehilangan darah, sub involusi rahim, kurangnya daya tahan terhadap infeksi dan stress, produksi ASI rendah
5. Alat kontrasepsi yang sesuai dengan anemia adapun alat kontrasepsi jika disesuaikan dengan diagnosa ibu yaitu bisa dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai, seperti KB pil laktasi, KB suntik 3 bulan, KB susuk/implan
f. Pencegahan dan penanganan anemia 1. Pencegahan Anemia
Untuk mencegah terjadinya anemia ibu hamil harus melakukan, pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan,yaitu pada trimester I dan trimester III.Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka di lakukan pemberian fe sebanyak 90 tablet pada ibu hamil. Nutrisi yang baik juga bisa mencegah terjadinya anemia pada kehamilan, makan makanan yang tinggi kandungan zat besi
2. Penanganan anemia ringan
a) Motivasi ibu untuk mengosumsi makanan zat besi seperti telur dan sayuran hijau, serta makanan yang meningkatkan absorbsi zat besi, seperti jus jeruk, dan memberikan informasi mengenai nutrisi dan kehamilan.
b) Penderita anemia ringan harus di programkan untuk mendapatkan pelayanan di unit spesialis (kolaborasi dengan dr. Spog).
c) Penderita anemia ringan harus sering istirahat yaitu tidur pada malam hari kurang lebih 7-8 jam, siang hari kurang lebih 1-2 jam
d) Tablet fe harus dikonsumsi
4
. Evidence based kehamilan dengan terapi sari kacang hijau untuk menaikkan lingkar lengan atas(lila) dan hb pada ibu hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi ekstrak kacang hijau .Kacang hijau diminum selama 30 hari sebanyak 200 kkal setiap harinya dengan kandungan protein yang tinggi untuk ibu hamil yang akan mengalami peningkatan sehingga kebutuhan energi dan protein serta zat gizi lainnya juga ikut meningkat dan dapat membantu pembentukan sel-sel tubuh sehingga meningkatkan berat badan dan ukuran lingkar lengan atas.
Kacang hijau dapat berperan dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia karena kandungan zat besi dalam kacang hijau sangat lengkap sehingga dapat membantu mengatasi penurunan HB pada ibu hamil.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “D”G
1P
0A
0H
0UK 33-34 MINGGU
DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS, ANEMIA RINGAN DAN RESIKO TINGGI
DENGAN TINGGI BADAN < 145 CM
DI BPM ”D”KAB. BUKITTINGGI
A. Data subjektif 1. Biodata
Nama : Ny. D Umur : 20 tahun Agama : Islam
Suku/bangsa : Tanjung/Indonesia Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Jl.Prof bahder johan No.Telpon : 08527411xxx
Nama suami : Tn. R Umur : 21 tahun Agama : Islam
Suku/bangsa : koto/indonesia Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
2. Alasan kunjungan dan keluhan :
ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannnya ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. Riwayat menstruasi a. Riwayat haid
menarche : 12 tahun
siklus : 28 hari
lamanya : 5-7 hari
banyaknya : 2 x ganti pembalut sehari teratur/tidak : teratur
dismenorea : ada
sifat darah : encer dan menggumpal warna darah : merah kecoklatan
b. Riwayat pernikahan
status pernikahan : sah
kawin 1 : umur 19 tahun,
suami umur : 20 tahun
lamanya : 1 tahun,
anak : 0 orang
4. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
Anak ke Kehamilan Persalinan Nifas
ANC TT Usia
kehamilan
Penyulit TTL Jenis
Persalinan
Penolong Tempat Komplikasi BB/PB JK Keadaan Nifas
Involusi (lamanya)
Laktasi
1. INI
2.
5. Riwayat kehamilan sekarang
bb sebelum hamil : 35,8 kg HPHT :02-08-2021 TP: 09-05-2022 Trimester I
ANC :1x (bidan)
Keluhan : badan lelah,mual muntah
Anjuran : tingkatkan nutrisi,makan sedikit tapi sering Therapy : Bundavin,calcifer
Status TT : tidak ada
Tanda bahaya : tidak ada
Trimester II
ANC : 2x (PMB)
keluhan : Demam dan batuk anjuran : Istirahat ditingkatkan therapy : Amox,pct,gg,vit.B comp status T : tidak ada
tanda bahaya : tidak ada
pergerakan janin pertama kali dirasakan : 18 minggu
trimester III
ANC : 2x (PMB) keluhan : tidak ada
anjuran : jaga pola istirahat Dan tingkatkan nutrisi therapy : fe, kalsium, Vit.B comp
status T : tidak ada
tanda bahaya : Kehamilan kek,anemia dan resti
6. Riwayaat kontrasepsi : Tidak ada 7. Riwayat kesehatan
riwayat kesehatan sekarang :
ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit TBC, hipertensi, dan DM.
Riwayat kesehatan keluarga :
ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sedang ataupun yang pernah menderita penyakit TBC, hipertensi, ataupun DM.
Prilaku kesehatan :
ibu mengatakan tidak ada menggunakan alkohol/obat sejenisnya serta merokok
8. Aktivitas sehari-hari :
a. Pola makan frekuensi sebelum hamil : 1x/hari frekuensi sekarang : 3x/hari
menu : pagi : 1 piring nasi+1 potong hati ayam+2 sendok makan sayur siang : 1 piring nasi+1 potong ayam+2 mangkuk sayur+1 potong tempe+2-3 potong sedang buah
malam : 1 piring nasi+1 potong ikan+2 mangkuk sayur keluhan : tidak ada
B. Pola minum
frekuensi sebelum hamil : 4 gelas/hari frekuensi sekarang : 8-9 gelas/hari
jenis : air putih
keluhan : tidak ada
C. Pola eliminasi
a) BAB
frekuensi : 2x/hari konsistensi : lunak warna : kecoklatan keluhan : tidak ada
b) BAK
frekuensi : 4x/hari
warna : kuning jernih bau : khas
keluhan : tidak ada
c) Personal Hygiene
mandi : 2x/hari
keramas : 2x/Seminggu menggosok gigi : 2x/hari
ganti pakaian dalam : 2x/hari ganti pakaian luar : 2x/hari
d) istirahat tidur
siang : 1-2 jam malam : 8 jam masalah : tidak ada
e)aktivitas sehari-hari : perkerjaan rumah tangga pola seksualitas : 1x/minggu
9. Keadaan ekonomi
penghasilan perbulan : Rp.2.000.000 penghasilan pertahun : Rp.24.000.000 10. Keadaan psikososial spiritual
psikologi : ibu senang dengan kehamilannya
sosial : ibu berhubungan baik dengan suami dan keluarga spritual : ibu mengerjakan ibadah sholat 5 waktu
kultural : ibu percaya dengan mitos
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
keadaan emosional : stabil
kesadaran : composmentis
postur tubuh : lordosis
BB : 40,5 kg
T B : 145cm
LILA : 22 cm
TTV :tekanan darah : 90/70 mmhg
nadi : 75 x/menit
pernapasan : 20 x/menit
suhu : 36°C
2. Pemeriksaan fisik a. Kepala
warna rambut : hitam
pedikulus humanus : tidak ada ketombe : tidak ada
pembengkakan : tidak ada kerontokan : tidak ada b. Muka
simetris : simetris pucat : tidak ada
cloasma gravidarum : tidak ada oedema : tidak ada c. Mata
simetris : simetris
conjungtiva : seditkit pucat sklera : jernih
palpebra : tidak oedema
d. Hidung
simetris : simetris kebersihan : bersih
pembengkakan : tidak ada e. Mulut/gigi
simetris : simetris bibir : tidak pucat
lidah : bersih
stomatis : tidak ada caries : tidak ada caries dentis : tidak ada
tonsil : tidak ada peradangan f. Telinga
simetris : simetris
kebersihan : bersih radang : tidak ada
g. Leher
pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan pembesaran vena jugularis : tidak ada pelebaran
h. Payudara
simetris : simetris striae : tidak ada
areola mamae : hiperpigmentasi papila mamae : menonjol
retraksi : tidak ada masa: tidak ada
pengeluaran : tidak ada kebersihan : bersih i. Abdomen
pembesaran perut : sesuai dengan usia kehamilan linea : nigra
striae : tidak ada bekas operasi : tidak ada
J. Pemeriksaan kebidanan palpasi uterus
leopold I : TFU ibu pertengahan pusat-px, pada fundus teraba bundar, lunak dan tidak melenting leopold II : pada sisi kanan perut ibu teraba panjang, datar seperti memapan, pada sisi kiri perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil dan seperti ada ruang
leopold III : pada bagian terbawah perut ibu teraba keras, bulat dan melenting, masih bisa digoyangkan
leopold IV : tidak dilakukan TFU : 23 cm
TBBJ : 1705 gr auskultasi
puntum maks : (1/3 pusat kesias) kuadran : kuadran IV
frekuensi : 134x/i irama : teratur
K. Ekstremitas a. atas
oedema : tidak ada sianosis : tidak ada kuku : bersih b. bawah
oedema : tidak ada sianosis : tidak ada kuku : bersih
varises : tidak ada reflek patela ki/ka : +/+
l. Genitalia : tidak ada keluhan 3. Pemeriksaan penunjang
HB : 10 gr%
protein urine : negatif
glukosa urine : negatif
II. INTERPRESTASI DATA
Diagnosa :
ibu G1P0A0H0, usia kehamilan 33-34 minggu, janin tunggal hidup, intra uterin, puka, letkep, v, keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu dengan kek,anemia ringan dan resti dan keadaan janin baik
DATA DASAR
1. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 02-08- 2021
2. Ibu mengatakan ini hamil anak pertama.
3. Ibu mengatakan tidak pernah keguguran.
4. Tp : 09-05-2022
Tanggal kunjungan : 19 maret 2022 5. DJJ : frekuensi : 134 x/i
• Kuadrat : IV
• Punctum maximum : 1/3 pusat ke sias kanan 6. Ibu mengatakan tidak nyeri pada saat palpasi 7. Leopold
• L1 : TFU pertengahan pusat dan px,bokong
• L2 : puka
• L3 : Letkep v
L4 : Belum dilakukan TFU : 23 cm
TBBJ : (23-12)x155= 1705 gram 8. TB : 145 cm
9. Hb : 10 gr%
10. LILA : 22 cm
c. Masalah
Ibu dengan kehamilan kek,anemia ringan dan resti dengan tinggi < 145 cm d. Kebutuhan
1. Informasi hasil pemeriksaan 2. Penkes tentang KEK
3. Penkes tentang anemia
4. Konsumsi ekstrak kacang hijau 5. Konsumsi jus buah naga
6. Tablet fe
7. Pemeriksaan dengan dokter spog 8. Kunjungan ulang
III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL
Kekurangan energi kronis (KEK ),anemia ringan dan resiko tinggi 1. Resiko tinggi (rendah)
• Ibu ( perdarahan, ketuban pecah dini,preeklamsia dan eklamsia)
• Janin (BBLR, premature, asfiksia dan iufd(kematian janin dalam rahim))
2. Kek
• Ibu hamil : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal
• Ibu bersalin : perdarahan, persalinan lama dan sulit
• Ibu nifas : perdarahan
• Bayi : cacat, prematur , kematian neonatal, abortus, bblr
3. Anemia Ringan
Ibu Hamil : Perdarahan ante partum, dan ketuban pecah dini
Ibu bersalin : Perdarahan
Ibu bersalin : Perdarahan post partum
Bayi : BBLR, pertumbuhan janin terganggu, Abortus, prematur, asfiksia,kematian neonatus
4. Diagnosa potensial : Anemia sedang , Anemia Berat, Perdarahan Post Partum, BBLR
IV. Tindakan segera
Kolaborasi dengan spog V. Rencana asuhan
1.Beritahu ibu tentang informasi hasil pemeriksaan 2.Berikan penkes gizi pada ibu hamil dengan KEK
3.Berikan penkes gizi pada ibu hamil dengan anemia ringan 4.Anjurkan ibu meminum ekstrak kacang hijau
5.Anjurkan ibu konsumsi jus buah naga 6.Berikan ibu tablet fe
7.Beritahu ibu untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter spog 8.Beritahu kunjungan ulang
VI.Pelaksanaan
1. Memberikan informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik dengan pemeriksaan TTV dengan,td : 90/70 mmhg,nadi : 75x/I,RR : 20x/i,suhu : 36℃ dan keadaan janin juga baik dengan DJJ : 134x/i. Namun dengan hasil pengukuran LILA didaptkan nilai sebesar 22 cm yang menyatakan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan pemeriksaan hb didapatkan nilai sebesar 10 gr% yang menyatakan ibu hamil dengan keadaan anemia ringan.
2. Memberikan penkes tentang KEK pada ibu
Kekurangan energi kronis adalah ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan tidak dapat terpenuhi ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas/LILA kurang dari batas normal sebesar 23,5 cm. Namun dari hasil pengukuran LILA didapatkan ukuran LILA ibu sebesar 22 cm yang mana ibu dikategorikan ibu hamil dengan KEK.
3. Memberikan penkes tentang anemia
Anemia adalah ibu hamil yang kadar darah/hemoglobin kurang dari batas normal yaitu 11 gr%. Namun dari hasil pemeriksaan hb ibu didapatkan hasil senilai 9 gr% yang mana dikategorikan ibu hamil dengan anemia ringan.
Anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh dan terjadi pengenceran darah. Anemia juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau prematur), gangguan proses persalinan ( inertia, atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress, kurang produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBL, kematian perinatal,dll).
4. Menganjurkan ibu mengonsumsi kacang hijau Cara membuat ekstrak kacang hijau:
1) Rebus kacang hijau sebanyak 33 gram 2) Tambahkan 25 gram gula merah
3) Tunggu kacang sampai lunak dan matang.
4) Boleh diblender dan disaring untuk mendapatkan sari kacang hijau 5) Setelah itu kacang hijau dimakan ketika masih hangat.
5. Menganjurkan ibu untuk konsumsi jus buah naga karena buah naga merupakan buah yang kaya akan kandunagan zat gizi, masing-masing kandungan dari buah naga manfaat bagi tubuh. Di minum sebanyak 2 kali sehari dengan sekali minum 250 ml.
6. Menganjurkan ibu untuk konsumsi tablet fe diminum 1 kali sehari sebelum tidur,karena memiliki efek mual. Selain itu juga membuat BAB jadi warna hitam.
Minum tablet fe dengan air putih biasa, tidak boleh dengan air teh, karena teh dapat mengikat zat besi yang terkandung dalam fe. Minum calc 1 kali sehari untuk kalsium ibu. Dan multivitamin 1 kali sehari untuk penambahan berbagai macam vitamin bagi ibu.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter spog, untuk mengetahui apakah ibu mengalami komplikasi yang harus di tangani sedini mungkin.
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi dan apabila ibu ada keluhan ibu dapat melakukan kunjungan lebih awal.
VII. Evaluasi
1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan 2. Ibu mengerti tentang penkes tentang KEK 3. Ibu mengerti tentang penkes tentang anemia 4. Ibu bersedia mengkonsumsi kacang hijau 5. Ibu bersedia mengkonsumsi jus buah naga 6. Ibu sudah diberi tablet fe
7. Ibu bersedia melakukan pemeriksa dengan dokter spog 8. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.