• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. Z DI PUSKESMAS SANGKRAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. Z DI PUSKESMAS SANGKRAH "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. Z DI PUSKESMAS SANGKRAH

KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh : Layun Awanda

NIM. B 17015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2020

(2)

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny. Z DI PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

Layun Awanda Prodi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan disuatu negara. Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas sampai KB. Studi kasus ini bertujuan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny.Z dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai dengan teori menurut varney.

Metode yang digunakan yaitu observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek yang digunakan adalah ibu hamil normal pada Ny. Z mulai usia kehamilan 34+5 minggu pada bulan Januari tahun 2020 di Puskesmas Sangkrah Surakarta kemudian diikuti sampai ibu bersalin dan nifas sampai bulan april tahun 2020.

Hasil dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana pelaksanaan dan evaluasi telah dilakukan sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien.

Asuhan kebidanan komprehensif yang telah diberikan tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif Daftar Pustaka : 33 (2010-2017)

(3)

COMPREHENSIVE OF MIDWIFERY CARE TO Mrs. Z AT PUSKESMAS SANGKRAH CITY OF SURAKARTA

Layun Awanda D3 Midwifery Study Program

Faculty of Health Sciences Kusuma Husada University of Surakarta

Abstract

Maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) are indicators of the success of health services in a country. Comprehensive midwifery care is midwifery care that is given comprehensively from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum to family planning. This case study aims to provide comprehensive midwifery care for pregnant, childbirth, postnatal and family planning mothers in Mrs.S using midwifery management according to theory according to Varney.

The method used is descriptive observational with a case study approach. The subjects used were normal pregnant women at Ny. Z starting at 34 + 5 weeks of gestation in January 2020 at the Sangkrah Surakarta Health Center then followed until the mother gave birth and postpartum until January 2020

The results of the assessment, data interpretation, potential diagnosis, immediate action, implementation plan and evaluation have been carried out in accordance with the patient's problems and needs

The comprehensive midwifery care that has been provided there is no gap between theory and practice

Keywords: Midwifery Care, Comprehensive Bibliography: 33 (2010-2017)

(4)

PENDAHULUAN

Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan penggunaan KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan anak. Peran dan fungsi bidan sangat membantu proses asuhan komprehensif melalui pengawasan pertolongan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan pelayanan keluarga berencana. (Manuaba 2012)

Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia 2016)

Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode 1991-2015. Pada tahun 1991 berjumlah 390 jiwa, tahun 1997 berjumlah 334 jiwa, tahun 2002 berjumlah 307 jiwa, tahun 2007 berjumlah 228 jiwa, tahun 2012 berjumlah 359 jiwa dan tahun 2015 berjumlah 305 jiwa. Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama atau macet, dan abortus.(Kemenkes RI, 2017).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebanyak 475 kasus dan jumlah itu terus ditekan hingga tahun 2018 ini sehingga mengalami penurunan menjadi 421 kasus.

Penyebab terbesar yang menyebabkan ibu meninggal dikarenakan perdarahan sebesar 33%, hipertensi sebesar 27% dan sisanya dikarenakan kardiovaskuler.

Sebesar 60 persen kematian maternal terjadi pada waktu nifas, sebesar 26,32 persen pada waktu hamil dan sebesar 3,68 persen pada

1

(5)

waktu persalinan (Dinas Kesehatan Povinsi Jawa Tengah, 2018)

Berdasarkan laporan rutin kabupaten/kota tahun 2017 diketahui bahwa cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebesar 99 persen, sedikit meningkat bila dibandingkan cakupan tahun 2016 yaitu 98 persen (DinKes Jateng, 2017).

Salah satu upaya pemerintah dalam penurunan AKI dan AKB yaitu program Sustainnable Development Goals(SDGs) pada tahun 2030 bahwa AKI dapat diturunkan menjadi 70 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan AKB diturunkan menjadi 12 per 100 KH (Kemenkes RI, 2016). Bidan juga ikut berkonstribusi dalam percepatan penurunan AKI dan AKB dengan memberikan asuhan komprehensif sesuai tujuan EMAS dan GSI karena melalui pendekatan EMAS usaha tersebut dapat dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi baru lahir, dan untuk penulis ingin melakukan

asuhan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas sampai perencanaan keluarga berencana.

Asuhan kebidanan

komprehensif merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas sampai KB. Kehamilan, persalinan serta nifas merupakan proses fisiologis yang merupakan suatu kondisi alamiah dan harus dilewati oleh seorang wanita. Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang pemberi pelayanan kebidanan sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam tindakan kebidanan seperti, upaya pelayanan antenatal, postnatal, dan perawatan bayi baru lahir.

Tujuan Asuhan Kebidanan Komprehensif adalah melaksanakan pendekatan manajemen kebidanan pada kasus kehamilan dan persalinan, sehingga dapat menurunkan atau menghilangkan angka kesakitan ibu dan anak

(6)

(Prawirohardjo, 2009). Peran bidan dalam memberikan asuhan komprehensif mengkaji status kesehatan klien, menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien, menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah, melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun, mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan yang telah diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien, membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah di berikan (Yosefni dan Yulia, 2018).

Berdasarkan permasalahan di atas, Jawa Tengah sendiri memiliki strategi untuk meminimalisir permasalahan tersebut. Melalui program pemerintah Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) keselamatan ibu dan anak. Program 5NG memiliki 4 fase yaitu Fase Pra Hamil, Fase Kehamilan, Fase

Persalinan, dan Fase Nifas (Dinkes Jawa tengah, 2013).

Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sangkrah Surakarta didapatkan data tahun 2019 dari bulan Januari- Desember ibu hamil 1055 orang, ibu bersalin 962 orang, bayi baru lahir 962 orang, nifas 962 orang, KB 176 orang. Untuk AKI dan AKB di UPT Puskesmas Pajang Surakarta tidak ada.

Berdasarkan data atau sumber yang di dapat dari penulis bisa disimpulkan bahwa Angka Kematian Ibu adalah jumlah ibu selama masa kehamilan, persalinan, nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaanya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh.

METODE

Laporan kasus ini merupakan laporan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama

(7)

untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif (Swarjana, 2015).

Laporan tugas akhir ini telah dilakukan di UPT Puskesmas Sangkrah Surakarta dan berlangsung dari bulan Januari 2020 sampai bulan Maret 2020. Subyek yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah ibu hamil pada Ny.

Z umur 26 tahun G1P0A0 umur kehamilan 33+2 minggu, janin tunggal, hidup, intrauteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk PAP, normal dengan rincian kunjungan kehamilan 3x, Neonatus 3x, Nifas 3x.

Metode pengumpulan data yaitu metode observasi partisipatif, format asuhan kebidanan, buku KIA, wawancara tidak terstruktur, status pasien, pegukuran dan dokumentasi, insrument yang digunakan yaitu dokumentasi SOAP, alat dan bahan untuk pemeriksaan fisik.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kehamilan

Pada tanggal 22 Januari 2020 penulis bertemu dengan Ny.Z sebagai subyek untuk pengambilan kasus. Berdasarkan asuhan kebidanan pada ibu hamil pada Trimester III 1 kali, trimester II 4 kali, trimester III 1 kali kunjungan.

Menurut teori Nugroho, dkk (2014) Kunjungan dalam pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali. Hal ini berarti sesuai dengan teori Nugroho,dkk (2014).

Berdasarkan pemeriksaan kehamilan pada Ny. Z di UPT Puskesmas Sangkrah dilakukan pemerisaan status generalis seperti keadaan umum, TTV, TB, BB, LLA dan pemeriksaan sistematis seperti pemeriksaan kepala, leher, dada dan axial, ekstremitas serta pemeriksaan khusus obstetri (lokalis) seperti pemeriksaan abdomen, pemeriksaan panggul, anogenital dan pemeriksaan penunjang.

Setiap pemeriksaan kehamilan Tekanan Darah Ny. Z 110/70 mmHg. Menurut teori Walyani,

(8)

Elisabeth Siwi (2015) Tekanan darah normal berkisar sistole/diastole : 110/80 – 120/80 mmHg. Selama kehamilan Ny. Z diberikan Tablet FE bertujuan untuk mencegah anemia, sehingga Ny. Z rutin mengkonsumsi tablet FE yang diberikan. Menurut Walyani, Elisabeth Siwi (2015), setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah sebanyak 90 tablet. Tablet zat besi sebaiknya diminum dengan benar supaya proses penyerapan oleh tubuh berjalan dengan baik.

Pada kunjungan hamil pertama Ny. Z mengatakan hanya ingin memeriksa kehamilanya dan mengeluh nyeri pinggang, sehingga penulis memberikan pendidik kesehatan ketidaknyamanan ibu hamil trimester III dan memberikan terapi obat licokalk 2x1 dan FE 1x1.

Pada kunjungan ke dua ibu mengatakan sering BAK dan kram pada kaki dan sudah mengkonsumsi obat yang sudah diberikan, sehingga penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya trimester III, dan Menjeklaskan

kepada ibu mengapa ia sering merasa kram pada kaki, kram pada kaki dikarenakan terjadi lordosis dorsolumbar yang dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan syaraf atau kompresi akar saraf. Cara

penanganannya dengan

mobilisasi,hindari sepatu hak tinggi, hindari pekerjaan dengan beban yang terlalu berat, gunakan bantal saat tidur untuk meluruskan punggung, senam hamil, masasse daerah pinggang dan punggung.

Pada kunjungan ke tiga Ny. Z ibu mengatakan keadaannya baik- baik saja , masih tetap rutin mengonsumsi obat yang diberikan, ibu mengatakan ingin mengetahui persiapan persalinan sehinga penulis menjelaskan ibu persiapan persalinan seperti transportasi, tempat persalinan, yang mendampingi saat persalinan, pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan, jika memakai BPJS siapkan surat – surat, uang, donor darah dan perlengkapan ibu serta bayi dan menganjurkan ibu untuk berkunjung ke puskesmas.

(9)

2. Persalinan

Ibu mengatakan datang ke RS Bung Karno Surakarta pada tanggal 5 Maret 2020 ibu datang ke RS Bung Karno Surakarta atas rujukan bidan Puskesmas Sangkrah dikarenakan di Puskesmas tersebut tidak melayani pasien melahirkan ibu mengatakan datang dengan keluhan merasa kenceng – kenceng dan sudah mengeluarkan lendir darah. Data yang diperoleh dari bidan hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik, tensi : 110/80 mmHg, nadi 88 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu 36,60C. Keadaan ibu dan janin masih dalam kondisi, dan pembukaan 5 cm. Ibu mengatakan pada pukul 07.00 WIB dilakukan pemeriksaan dengan hasil keadaan umum ibu baik, tensi : 110/80 Mmhg, nadi 88 x/menit, respirasi 24 x/menit, suhu 36,60C. Keadaan ibu dan janin masih dalam kondisi baik dan pembukaan 8 cm, portio lunak, ketuban pecah spontan pukul 07.25 WIB. Ibu mengatakan pada pukul 07.30 WIB merasa ingin BAB yang sudah tidak dapat ditahan lagi, setelah itu bidan

melakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan pembukaan sudah lengkap dan ketuban sudah pecah.

Ibu mengatakan pada pukul 07.59 WIB bayi lahir spontan normal jenis kelamin laki – laki, berat badan 3600 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm LILA 11 cm.

3. BAYI BARU LAHIR

Ibu mengatakan melahirkan bayinya pada tanggal 5 Maret 2020 bayinya lahir secara normal pukul 07.59 WIB menangis kuat dan gerakan aktif dengan jenis kelamin laki - laki dengan berat badan 3600 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm LILA 11 cm. Ibu mengatakan bahwa bayinya sudah disuntik Vit K dan Hb0 diapasang gelang neonates dan diberi perawatan tali pusat serta dibedong. Setelah bayi lahir ibu mengatakan bayi diletakan pada dada ibu untuk menyusu sebelum dipindah keruang perawatan.

(10)

4. NIFAS

Berdasarkan asuhan kebidanan pada Ny. Z didapatkan hasil ibu dapat berjalan dengan normal dan dilakukan kunjungan sebanyak 3 kali. Hal ini sesuai dengan teori Widyasih hesty, dkk (2013) Kunjungan I yaitu 6 jam post partum, penulis melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital dengan hasil TD : 110/80 mmHg, N : 82 X/menit, RR 20 X /menit, TFU 2 jari dibawah pusat, Kontraksi uterus keras, lochea rubra, ASI sudah keluar.

Menurut teori Widyasih hesty, dkk (2013). Asuhan post partum kunjungan 1 (6 hari) yang harus diberikan yaitu m encegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut.

Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga, bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

Pemberian ASI awal. Melakukan hubungan kasih sayang antara ibu

dan bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi.

KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. Z dimulai pada tanggal 22 Januari 2020 sampai 5 April 2020, dari kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir dan nifas di UPT Puskesmas Sangkrah Surakarta. Penulis tidak menemukan kesulitan atau komplikasi karena ibu dan keluarga mengerti dengan segala asuhan yang diberikan.

1. Pengumpulan data dasar sudah dilakukan dari data subjektif dan objektif dengan lengkap dan lancar karena ibu bersedia untuk melakukan informed concent dan ibu mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan pengkaji pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas sehingga tidak ditemukan

(11)

kesenjangan antara teori dan praktek dilahan.

2. Telah melakukan interpretasi data dasar pada awal pemeriksaan diagnosa tidak ditemukan penyulit pada masa kehamilan, tidak ditemukan penyulit pada masa persalinan, tidak ditemukan penyulit pada bayi baru lahir, dan tidak ditemukan penyulit pada masa nifas. Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilahan.

3. Diagnosa potensial tidak terjadi pada awal kehamilan dan tidak ditemukan diagnosa potensial pada persalinan, tidak ditemukan diagnosa potensial pada bayi baru lahir dan tidak ditemukan adanya masalah pada masa nifas. Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilahan.

4. Tindakan segera tidak ada tindakan segera pada masa kehamilan, persalinan, bayi

baru lahir dan masa nifas. Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilahan.

5. Perencanaan pada asuhan masa persalinan, nifas dan bayi baru lahir sudah sesuai dengan teori.

6. Implementasi telah dilakukan secara komprehensif sesuai dengan standar kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas. Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilahan.

7. Mengevaluasi hasil tindakan secara komprehensif. Dari asuhan kebidanan telah diberikan pada Ny. Z dimulai dari ibu hamil, ibu paham tentang KIE ketidak nyamanan trimester III, Ibu paham cara mengatasi ketidaknyamanan yang dialami, ibu paham tanda bahaya ibu hamil trimester III, ibu mengerti persiapan persalinan. Persalinan ibu dirujuk ke RS Bung Karno Surakarta demi keamanan dan

(12)

kenyamanan ibu dan anak,dan tidak ada penyulit. Bayi baru lahir, bayi lahir dengan selamat dan normal dan ibu nifas, ibu telah diberikan KIE tentang tanda bahaya masa nifas, menyusui yang benar, gizi ibu hamil, ASI Eksklusif dan KB.

Dari data yang diperoleh tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan pengkajian.

8. Kesenjangan

Dari data yang diperoleh tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan praktik

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. (2017). Asuhan Ibu Dalam Kehamilan. Jakarta: Erlangga.

Dinkes Kota Surakarta. (2018). Profil Kesehatan Surakarta. Surakarta:

Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2018).

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun. Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Manuaba, I.B.G. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Maritalia & Dewi. (2017). Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sulistyawati, A & Nugraheny, E. (2013).

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Wildan, M & Hidayat. (2013).

Dokumentasi Kebidanan.

Jakarta: Salemba Medika.

Walyani, Elisabeth Siwi. 2015.

Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.

Referensi

Dokumen terkait

Dar ihasi lwawancar a diat as i nf or man mengemukakan bahwa gej al a- gej al ast r essyangdi al amiol ehper awatI GD PuskesmasTeppo yai t uper awatI GD yang per t amakal imember i