ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP SC DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MELATI 1
RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Clinical Instructur : Yanik Supriyanti, S.Kep.Ns
Clinical Teacher : Yeni Tutu Rohimah, S.Kep.,M.Kes
SILVIANITA DAMAYANTI NIM. P27220023365
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2023
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP SC DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MELATI 1
RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
A. PENGKAJIAN 1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Krajan Rt 01 Rw 14, Gergunung, Klaten Utara Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta No. Register : 104***
Diagnosa Medis : Post OP SC Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) Tanggal Masuk : 04 November 2023
Tanggal Pengkajian : 06 November 2023 b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Hubungan Dg. Pasien : Suami
Alamat : Krajan Rt 01 Rw 14, Gergunung, Klaten Utara.
2. Keluhan Utama Saat Dikaji
Pasien mengatakan nyeri akibat luka post operasi caesar di perut bawah.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang a. Munculnya keluhan
G3P2A0 hamil 38 minggu 6 hari dengan B20 putus terapi. Pada tanggal 4 November 2023 mulai dari pukul 04.00 WIB, pasien mengeluhkan cairan keluar dari jalan lahir seperti mengompol secara terus menerus dan mengalami kontraksi. Kemudian dibawa ke IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pukul 09.00 WIB. Pasien dianjurkan untuk melakukan operasi caesar yang akan dilakukan pada tanggal 4 November 2023 pukul 12.00 WIB.
Pada tanggal 4 November 2023 pukul 16.00 WIB, pasien dirawat di bangsal Melati 1 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dilakukan pemeriksaan tanda vital didapatkan hasil TD 134/85 mmHg, N 90x/menit, RR 20x/menit, SPO : 100% dan S 36,5°C. Dengan hasil pemeriksaan antropometri BB 61,7kg, TB 150 cm dan IMT 27,43 kg/m².
Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 November 2023 pada pukul 08.00 WIB, pasien mengatakan nyeri disebabkan oleh luka bekas operasi caesar dan bertambah saat digerakkan. Pasien tampak meringis kesakitan, nyeri terasa cenut-cenut teriris, skala 5, nyeri hilang timbul dan saat digerakkan. Terdapat balutan pada perut bagian bawah memanjang vertikal pada perut. Keadaan umum pasien cukup, kesadaran compos mentis dan hasil pemeriksaan tanda vital yaitu TD 126/87 mmHg, N 105 x/menit, RR 24x/menit dan S 37,1°C.
Pasien terpasang infus RL 500ml di tangan sebelah kiri 20 tpm dan DC.
b. Karakteristik nyeri
P : Luka post operasi caesar Q : Cenut-cenut, teriris R : Perut bagian bawah S : Skala 5
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 2-3 menit
c. Masalah sejak kemunculan keluhan 1) Insiden
Kejadian mendadak berulang 2) Perkembangan
Membaik
3) Efek dari pengobatan
Pasien mendapatkan terapi obat dari rumah sakit sesuai advice dokter. Pasien merasakan nyeri berkurang setelah diberikan obat anti nyeri.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit B 2 0 p u t u s t e r a p i dan tidak memiliki alergi makanan ataupun obat-obatan.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki riwayat penyakit turunan atau genetik.
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : Meninggal : Pasien
: Tinggal seatap
6. Riwayat Obstetri Ginekologi a. Riwayat ginekologi
1) Riwayat menstruasi a) Menarche
Pasien mengatakan mendapatkan menstruasi pertama kali pada usia 12 tahun.
b) Lamanya haid
Pasien mengatakan lamanya haid dalam satu siklus yang biasa dialami adalah 7 hari.
c) Siklus
Pasien mengatakan bahwa siklus menstruasinya adalah 28 hari.
d) Banyaknya
Pasien mengatakan keluaran darah menstruasi yang biasa dialaminya tidak menentu, paling banyak keluaran pada hari ke 1 sampai hari ke 3 dengan volume yang banyak. Pasien mengatakan dapat mengganti pembalut sampai 3x dalam sehari.
e) Sifat darah
Pasien mengatakan sebelum menstruasi tidak merasakan kram perut ataupun nyeri pada payudara. Darah menstruasi bewarna merah, terkadang disertai dengan gumpalan darah.
2) Riwayat perkawinan a) Usia perkawinan
Pasien mengatakan telah menikah dengan suaminya selama 5 tahun.
b) Pernikahan yang ke –
Pasien mengatakan bahwa pernikahan dengan suaminya adalah pernikahan yang kedua.
3) Riwayat kontrasepsi
a) Jenis kontrasepsi sebelum hamil
Pasien menggunakan KB sunti 3 bulan..
b) Jumlah anak yang direncanakan
Pasien mengatakan tidak memiliki target jumlah anak.
b. Riwayat obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pasien mengatakan pada saat kehamilan, pasien mengeluhkan mual, muntah, dan lemas. Dan merasakan keluhan kehamilan seperti biasanya akan tetapi dalam batas wajar.
Pasien mengatakan persalinan anaknya dilakukan secara spontan sebelumnya sekitar 19 tahun dan 23 tahun yang lalu.
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada masa nifas. Pasien mengatakan bahwa pasien tidak menggunakan kontrasepsi.
2) Riwayat kehamilan sekarang a) Keluhan waktu hamil
Pasien mengatakan keluhannya selama hamil yaitu mual dan muntah pada trimester pertama. Dan pada trimester selanjutnya pasien mengeluhkan sakit punggung dan kram pada kaki.
b) Imunisasi
Pasien mengatakan anak pertama dan keduanya sudah mendapatkan imunisasi lengkap (BCG, DPT, polio, campak dan HbsAg).
c) Pemeriksaan kehamilan teratur atau tidak
Pasien mengatakan selama hamil rutin memeriksakan kehamilannya sebanyak kurang lebih 2 kali.
d) Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
Pasien mengatakan melakukan pemeriksaan kehamilan di klinik setempat dengan hasil baik.
7. Riwayat Sosial
Pasien mengatakan cukup aktif dalam kegiatan sosial didalam rumah maupun diluar rumah. Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang guru dan mengikuti beberapa komunitas.
8. Keadaan Saat Ini
Diagnosa medis : Post Op SC dengan indikasi ketuban pecah dini Tindakan operasi : Operasi Caesar
Obat-obatan :
Tanggal 06, 07 dan 08 November 2023
Jenis Terapi Dosis Jalur Fungsi
Infus Ringer
Laktat 500ml (20tpm) IV Untuk memenuhi kebutuhan
cairan
Ceftriakson 1gr/12jam IV Antibiotik
Ketorolac 30mg/8jam IV Analgetik
Ondansentron 4mg/8jam IV Antiemetik
Ranitidine 25mg/12jam IV Tukak lambung
9. Hasil laboratorium dan radiologi Hasil rontgen 8 November 2023 CT Scan Brain
Kontras Telah dilakukan pemeriksaan Head MSCT Scan tampilan axial, coronal, dan sagital, tanpa dan dengan bahan kontras Hasil :
- Tak tampak soft tissue swelling exteacranial - Sulci posterior relatif menyempit
- Batas cortex dan medulla relatif mengabur
- Tampak lesi hipodens inhomogen, bentuk amorf di lobus temporalis sinistra yang pada pst kontras tak tampak enhancement
- Sistema ventrikel lateralis dan ventrikel 3, cisterna sedikit menyempit
- Midline ditengah, tak terdeviasi
- SPN dan air celullae mastoldea normodence.
Kesan :
- Lesi hipodens inhomogen, bentuk amorf di lobus temporalis sinistra yang pada post kontras tampak enhacement, mengarah lesi ischemic
- Tanda oedema cerebri - Tak tampak midline shift
Hasil laboratorium 4 November 2023
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan Metode Hematologi
Darah Lengkap
Haemoglobin 9,2 g/dL 12,0-16,0
Eritrosit 3,25 juta/uL 4,20-5,50
Leukosit 11,3 /uL 4,8-10,8
Trombosit 263 10^3/uL 150-450
Hematokrit 27,6 % 37,0-52,0
MCV 84,9 µm³ 80-99
MCH 28,3 pg 27-31
MCHC 33,3 g/dL 33-37
HITUNG JENIS (DIFF)
Basofil 0,3 % 0-1
Eosinofil 0 % 1-3
Neutrofil 89,0 % 50-70
Lymfosit 7,5 % 20-40
Monosit 3,1 % 2-8
MPV 9,1 Fl
NLR 11,87 % 0,52-3,53
ALC 0,9 /ul 0,6-4,1
HFLC% 0,3 %
NRBC # 0,01 10^3/Ul
NRBC% 0,1 %
Neutrofil
absolut 10,0 10^3/Ul
RDW-CV 14,3 % 33,0-37,0
IG% 0,7 %
IG# 0,08 %
Gol Dar
Rhesus O positif KOAGULASI
PT 10,9 9,4-11,3
APTT 25,7 25-34
APTT Control 32,2
INR *0,80 1,0-15
Rasio Mecanic 0,78 FUNGSI HATI
SGOT 14
SGPT 23
FUNGSI GINJAL
Ureum 25,68
10. Pengkajian Pola Gordon a. Pola persepsi kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang harus selalu disyukuri.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum masuk RS : Pasien mengatakan makan 3 kali perhari dengan sayur, lauk pauk. Minum air putih, susu, kopi dan teh 6-7 gelas per hari.
Selama masuk RS : Pasien mengatakan makan 3 kali perhari dengan diet yang disediakan rumah sakit, habis setengah porsi tiap kali makan. Minum 6-7 gelas dengan air putih dan teh.
c. Pola eliminasi
Sebelum masuk RS :Pasien mengatakan BAB 1x perhari dengan konsistensi padat, warna dan bau khas feses, tidak terdapat gangguan BAB seperti konstipasi. Pasien mengatakan BAK yaitu 7-8x perhari dengan warna dan bau khas urine, tidak ada keluhan BAK seperti nyeri saat berkemih.
Selama masuk RS : Pasien mengatakan terpasang selang DC dengan jumlah 100 cc. Pasien mengataan baru bisa BAB hari ke 4, 1 kali.
d. Pola istirahat dan tidur
Sebelum masuk RS : Pasien mengatakan tidur selama 6-7 jam perhari dan tidak gangguan pola istirahat dan tidur.
Selama masuk RS : Pasien mengatakan dapat tidur dengan pulas dan tidak ada gangguan pola tidur.
e. Pola aktivitas dan kegiatan
ADL Sebelum masuk RS Selama masuk RS
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Toileting √ √
Fooding √ √
Dressing √ √
Bathing √ √
Activity √ √
Keterangan : 0 = Mandiri 1 = Bantuan alat 2 = Bantuan orang lain
3 = Bantuan alat dan orang lain 4 = Tergantung total
Kesimpulan : Selama dirawat di rumah sakit, dalam melakukan ADL pasien mandiri.
f. Pola personal hygiene
Sebelum masuk RS : Pasien mengatakan mandi 2 kali perhari dengan mandiri. Selama masuk RS : Pasien mengatakan sibin 1x sehari.
g. Pola mekanisme koping
Pasien mengatakan bahwa ia sudah tidak cemas akan penyakitnya setelah menjalani operasi.
h. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mengatakan menikah 1 kali, sudah memiliki 2 anak dan tidak pernah menggunakan kontrasepsi.
i. Pola hubungan pasien
Pasien mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan lingkungan sekitar rumah terjalin dengan baik.
j. Pola nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan beragama islam, percaya bahwa pasien selalu diberkati bahwa peyakitnya sudah diangkat dan diberikan kesembuhan.
11. Pemeriksaan Fisik a. Penampilan umum
Kondisi umum : Cukup Tingkat kesadaran : Composmentis TTV
TD : 126/87mmHg
N : 105x/menit
S : 37,1°C
RR : 24x/menit
BB/TB : 60/150cm
IMT : 27,43kg/m²
b. Pemeriksaan head to toe 1) Kepala
Mesocepal, tidak ada lesi dan benjolan, perataan rambut merata, warna hitam bercampur dengan putih uban, tidak ada lesi, tidak ada jejas dan tidak ada nyeri tekan.
2) Mata
Bentuk mata kanan dan kiri simetris, isokor, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis dan fungsi penglihatan baik.
3) Hidung
Lubang hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret, tidak ada sinusitis, tidak ada nyeri tekan dan fungsi penciuman baik.
4) Telinga
Telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen dan fungsi pendengaran baik.
5) Mulut
Tampak bibir kering, tidak ada lesi, bibir tampak pucat dan tidak ada stomatitis.
6) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
.
8). Perut
1. Tinggi Fundus Uteri : 37 cm
2. Bentuknya : bulat
3. Linea / Striae : ada
4. Bekas luka operasi : perut bagian bawah
b. Vulva: Tidak ada udema, tidak ada pengeluaran darah dari vagina, tidak ada prolaps, tidak ada tanda chadwick.
c. Tungkai: Pada tungkai tidak ada varises, tidak ada udema d. Pemeriksaan panggul luar dan perut
1. Lingkar panggul : 85 cm 2. Lingkar perut : 37 cm 3. Distansia Sipnarum : 25 cm 4. Distansia Cristarum : 28 cm 5. Boudeloque : 20 cm e. Pemeriksaan fisik ibu nifas Buuble He
1. Beast (Payudara)
Puting susu :tegak, exverted dan menonjol Kolostrum keluar warna kuning.
2. Uterus
TFU : 1 ruas jari dibawah pusat Kontraksi uterus baik
Bladder (Kandung kemih)
Bersih, tidak ada keluhan BAK, menggunakan selang kateter dengan pengeluaran urine 450 cc/jam, tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih.
3. Bowel Ny. S mengatakan BAB 1x e. Lochea
Color : rubra/merah Odor/bau : khas amis Consisteny : Cair
Amount/Jumlah : 2x ganti balut Eperiotomi/perineum
Utuh , tidak ada episiotomy , tidak jahit Homan
Tidak nyeri Emosional
Ny. S sedang pada fase taking in karena Ny. S masih nyeri pada post op nyeri.
1. Paru-paru
a. Inspeksi : Pengembangan dada simetris dan tidak ada retraksi dada.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus kanan kiri normal.
c. Perkusi : Sonor.
d. Auskultasi : Vesikuler dan tidak ada suara nafas tambahan.
2. Jantung
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi : Bunyi pekak.
d. Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2.
3.Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak terdapat edema pada ekstremitas bawah dan akral hangat.
4. Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat luka bekas operasi pada perut bagian bawah, terasa nyeri, tidak gatal dan tidak terlihat ada rembesan cairan yang keluar dari perban.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi : Bising usus normal 12x/menit
d. Perkusi : Suara timpani pada seluruh kuadran, namun terdengar redup pada daerah perut kanan atas (hepar) dan pada perut kiri (lambung) 5. Reproduksi
Terdapat labia minora dan mayora dalam keadaan bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi dan terpasang DC 35cc/jam.
6. Anus
Tidak terdapat haemorroid.
7. Ekstremitas
Pada ekstremitas atas dan bawah Ny. S tidak ada edema, tidak ada varises, tidak ada kelainan, ekstremitas lengkap.
a. Atas : Tangan kiri terpasang infus RL 20tpm, tidak terdapat pembengkakan dan tidak terdapat keterbatasan gerak pada kedua tangan b. Bawah : Kaki dapat digerakkan dengan bebas, akan tetapi pasien belum
mencoba untuk berdiri dan berjalan setelah dilakukan tindakan operasi.
5 5
5 5 c. Skala hommans :
Keterangan :
0 = Otot tidak mampu bergerak
1 = Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi
2 = Dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah 3 = Dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal
4 = Dapat bergerak dengan hambatan yang ringan 5 = Bebas bergerak, dapat melawan tahanan.
f. Analisa data
No Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
P : Post operasi caesar Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 5
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 2-3 menit DO :
Pasien tampak menahan sakit Pasien meringis
Pasien tampak melokalisir bagian yang terasa nyeri
Pemeriksaan tanda vital TD : 126/87 mmHg N : 105 x/menit S : 37,1°C RR : 24x/menit
Nyeri akut Agen pencedera fisik (post operasi caesar)
2. DS :
Pasien mengatakan belum bisa memberikan ASI secara langsung.
DO :
Ibu dengan B 20 putus terapi Pemeriksaan tanda
vital
TD : 126/87 mmHg N : 105 x/menit S : 37,1°C RR : 24x/menit
Ketidakefektifan
pemberian ASI ketidakadekuatan spulai ASI
3. DS :
Pasien mengatakan habis menjalani operasi
Pasien mengatakan terdapat luka operasi pada perut bagian bawah DO :
Terdapat balutan plester pada perut bagian bawah
Balutan tampak memanjang vertikal
Leukosit 11,3 (4,8-10,8) Terpasang DC
Resiko infeksi Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (ketuban pecah sebelum waktunya)
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (post operasi caesar) (SDKI D.0077)
b. Ketidakefektifan pemberian asi b.d ketidakadekuatan suplai ASI (SDKI D.0029)
c. Resiko infeksi Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (ketuban pecah sebelum waktunya) (SDKI D.0142)
d.
9. INTERVENSI No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
pencedera fisik (post operasi histeretomi) (SDKI D.0077)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24
jam diharapkan nyeri akut menurun dengan kriteria hasil :
(SLKI L.08066)
1. Keluhan nyeri menurun
2. Tidak tampak ekspresi meringis
3. Tidak mengalami kesulitan tidur
4. Sikap protektif terhadap nyeri menurun
Manajemen Nyeri (SIKI I.1.08238)
Observasi :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
-Identifikasi skala nyeri - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor
memperberat dan
memperingan nyeri
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang diberikan - Monitor efek samping pemberian analgetik
Terapeutik :
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
hipnosis, terapi musik, terapi pijat)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik
2. Ketidakefektifan pemberian asi b.d ketidakadekuat an suplai ASI (D.0029)
Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam, diharapkan status menyusui meningkat dengan kriteria hasil : (SLKI L.03029) 1. Suplai ASI tercukupi 2. Bayi tidak rewel
Edukasi nutrisi bayi (I.12397)
Observasi :
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan ibu atau pengasuh menerima informasi.
2. Identifikasi kemampuan ibu atau pengasuh menyediakan nutrisi Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan 2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan 3. Berikan kesempatan
kepada ibu atau pengasuh untuk bertanya Edukasi 4. Jelaskan tanda-tanda
awal rasa lapar (mis. bayi gelisah, membuka mulut dan menggeleng-gelengkan kepala, menjulur-julurkan lidah, mengisap jari atau tangan)
5. Anjurkan menghindari pemberian pemanis buatan 6. Ajarkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebeium dan sesudah makan, cuci tangan dengan sabun setelah ke toilet)
7. Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan usia bayi
8. Ajarkan cara
mengaturfrekuensi makan sesuai usai bayi.
3. Resiko infeksi b.d Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (ketuban pecah sebelum waktunya) (SDKI D.0142)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24jam
diharapkan resiko infeksi menurun dengan kriteria hasil :
Tingkat Infeksi (SLKI L.14137)
Pencegahan Infeksi (SIKI I.1.14539)
Observasi :
- Monitor tanda gejala infeksi Terapeutik :
- Berikan perawatan kulit - Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
1. Demam menurun 2. Kemerahan menurun 3. Nyeri menurun 4. Bengkak menurun 5. Cairan berbau busuk menurun
6. Perdarahan menurun 7. Kadar sel darah putih membaik
pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptik Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka operasi
- Anjurkan untuk
meningkatkan asupan nutrisi dan cairan
Kolaborasi ;
- Kolaborasi dengan antibiotik Perawatan Luka (SIKI I.1.14564)
Observasi :
-Monitor karakteristik luka -Monitor tanda infeksi Teraupetik :
- Lepaskan balutan plester perlahan-lahan
-Bersihkan dengan NaCl -Bersihkan jaringan
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Pertahankan teknik steril dalam perawatan luka
- Ganti balutan sesuai jumlah eksuddat dan drainase
- Berikan diet dengan kalori dan protein
Edukasi :
-Jelaskan tanda gejala infeksi - Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
10. IMPLEMENTASI
No Waktu Implementasi Respon TTD
1 Senin, 07
November 2023 08.00 WIB
Mengobservasi tanda vital
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Pemeriksaan tanda vital TD : 126/87 mmHg N : 105
x/menit S : 37,1°C
Silvi
RR : 24x/menit
2 Senin, 07
November 2023 8.15 WIB
Mengidentifikasi kemampuan ibu atau pengasuh
menyediakan nutrisi
DS :
Keluarga pasien
mengatakan bersedia DO :
Pasien menyediakan nutrisi untuk bayi berupa susu formula.
Silvi
1 Senin, 07
November 2023 08.30 WIB
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah P : Post operasi caesar
Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 5
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 2-3menit
DO :
Pasien tampak menahan sakit
Pasien meringis
Silvi
Pasien tampak melokalisir bagian yang terasa nyeri
1 Senin, 07
November 2023 08.45 WIB
Mengajarkan
teknik non
farmakologis (nafas dalam) Memonitor
keberhasilan terapi komplementer yang diberikan
DS :
Pasien mengatakan paham dengan tujuan terapi Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang setelah melakukan terapi
Silvi
1 Senin, 07
November 2023 09.00 WIB
Menganjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
DS :
Pasien mengatakan paham dengan tujuan diet
Pasien mengatakan bersedia
Silvi
1 Senin, 07
November 2023 09.15 WIB
Mengobservasi tanda vital
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Pemeriksaan tanda vital TD : 118/78mmHg N : 84x/menit S : 36,7°C RR : 20x/menit
Silvi
1 Selasa, 08
November 2023 09.30 WIB
Mengobservasi tanda vital
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Keadaan umum baik Kesadaran compos mentis Pemeriksaan tanda vital TD : 108/69mmHg
N : 72x/menit S : 36,9°C RR : 22x/menit
Silvi
1 Selasa, 08
November 2023 09.45 WIB
Mengidentifikasi skala nyeri Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah P : Post operasi caesar
Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 4
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 2-3menit
DO :
Pasien tampak menahan sakit
Pasien meringis
Silvi
Pasien tampak melokalisir bagian yang terasa nyeri
3 Selasa, 08
November 2023 10.00 WIB
Memonitor hasil laboratorium post operasi
DS : - DO :
Leukosit 11,3 (4,8-10,8) Silvi
1,3 Selasa, 08
November 2023 10.15 WIB
Mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat
Ceftriakson 1gr Ketorolac 30g Ondansentron 4mg Ranitidine 25mg
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Obat dimasukkan melalui injeksi IV
Tidak ada reaksi alergi
Silvi
2 Selasa, 08
November 2023 10.30 WIB
Mengdentifikasi kesiapan dan
kemampuan ibu atau pengasuh menerima informasi.
DS :
Pasien bersedia DO :
Pasien tampak berusaha
untuk memahami materi Silvi
3 Selasa, 08
November 2023 10.45 WIB
Memonitor balutan plester
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Balutan plester tampak baik dan bersih
Tak terdapat rembesan cairan atau drain
Silvi
3 Selasa, 08
November 2023 11.00 WIB
Memonitor asupan nutrisi
DS :
Pasien mengatakan makan habis setengah porsi tiap kali makan dengan diet yang disediakan rs
Pasien mengatakan tidak ada gangguan nafsu makan dan gangguan menelan
DO :
Tampak sisa makanan piring pasien habis
setengah porsi
Silvi
2 Selasa, 08
November 2023 11.30 WIB
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan mengapa belum boleh
menyusui
DS :
Pasien bersedia DO :
Pasien tampak berusaha
untuk memahami materi Silvi
DO :
Kebutuhan pasien dibantu oleh orang lain dan alat Pasien tampak duduk Pasien terpasang DC
1 Selasa, 08
November 2023 12.00 WIB
Mengobservasi tanda vital
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Keadaan umum baik Kesadaran compos mentis Pemeriksaan tanda vital TD : 120/80mmHg
N : 80x/menit S : 36,5°C RR : 22x/menit
Silvi
1 Rabu, 09
Oktober 2023 14.00 WIB
Mengobservasi tanda vital
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Keadaan umum baik Kesadaran compos mentis Pemeriksaan tanda vital TD : 120/85mmHg
N : 85x/menit S : 36,6°C RR : 24x/menit
Silvi
1 Rabu, 09
Oktober 2023 08.15 WIB
Mengidentifikasi skala nyeri Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah P : Post operasi histerektomi
Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 3
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 1-2 menit
DO :
Pasien tampak menahan sakit
Pasien meringis
Pasien tampak melokalisir bagian yang terasa nyeri
Silvi
1,3 Rabu, 09
Oktober 2023 09.00 WIB
Mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian obat
Ceftriakson 1gr Ketorolac 30g
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Obat dimasukkan melalui injeksi IV
Silvi
Ondansentron 4mg
Ranitidine 25mg Tidak ada reaksi alergi
3 Rabu, 09
Oktober 2023 09.15 WIB
Melakukan
perawatan luka dengan
mempertahankan teknik steril
DS :
Pasien mengatakan bersedia
DO :
Tampak balutan plester diganti
Dibersikan dengan NaCl Luka jahitan rapi, kering Luka memanjang vertikal sekitar 8 cm
Silvi
3 Rabu, 09
Oktober 2023 09.30 WIB
Memonitor tanda gejala infeksi
DS : - DO :
Tak tampak tanda gejala infeksi seperti merah, panas, bengkak
Tidak terdapat cairan ataupun darah yang keluar
Silvi
3 Rabu, 09
Oktober 2023 09.45 WIB
Melakukan
perawatan luka dengan
mempertahankan teknik steril
DS : - DO :
Luka ditutup dengan balutan baru dan bersih
Silvi
2 Rabu, 09
Oktober 2023 10.00 WIB
Pemberian asupan nutrisi bayi
DS :
Pasien mengatakan memberikan nutrisi bayi melalui susu formula DO :
Tak tampak tenang
Silvi
11. EVALUASI
Waktu No Evaluasi Paraf
Senin, 06
November 2023 14.00 WIB
1 S :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
P : Post operasi caesar Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 5
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 2-3menit
O :
Pasien tampak menahan sakit Pasien meringis
Pasien tampak melokalisir bagian yang terasa nyeri
Pemeriksaan tanda vital TD : 118/77mmHg N : 99x/menit S : 36,7°C RR : 20x/menit A :
Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi P :
Lanjutkan intervensi Monitor nyeri
Beri teknik non farmakologis Fasilitasi istirahat dan tidur Kolaborasi analgetik
Silvi
Senin, 06
Oktober 2023 14.00 WIB
2 S :
Pasien belum boleh menyusi bayi O :
Pasien tampak lemah Pasien terpasang DC
Pemberian nutrisi bayi melalui susu formula
Pasien dengan B20 putus terapi A :
Masalah keperawatan menyusi tidak efektif belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi edukasi nutrisi bayi
Silvi
Latih kemampuan gerak dan tingkat kemandirian
Kolaborasi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien
Senin, 06
Oktober 2023 14.00 WIB
3 S :
Pasien mengatakan terdapat luka operasi pada perut bagian bawah
O :
Terdapat balutan plester pada perut bagian bawah
Balutan tampak memanjang vertikal Leukosit 11,3 (4,8-10,8)
A :
Masalah keperawatan resiko infeksi belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi
Monitor luka dan tanda infeksi
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan keluarga pasien
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi protein
Kolaborasi pemberian antibiotik
Silvi
Selasa, 07 November 2023 14.00 WIB
1 S :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah berkurang
P : Post operasi caesar Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 4
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 2-3menit
O :
Pasien tampak menahan sakit Pasien meringis
Pasien tampak melokalisir bagian yang terasa nyeri
Pasien dapat melakukan terapi non farmakologis (nafas dalam)
Pemeriksaan tanda vital TD : 107/64mmHg N : 80x/menit S : 35,1°C RR : 22x/menit A :
Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi
Silvi
Monitor nyeri
Beri teknik non farmakologis Fasilitasi istirahat dan tidur Kolaborasi analgetik
Selasa, 07 November 2023 14.00 WIB
2 S :
Pasien mengatakan belum bisa menyusui bayi O :
Pasien dengan B20 putus terapi A :
Masalah keperawataan menyusui tidak efektif teratasi sebagian
P :
Lanjutkan intervensi edukasi pemberian nutrisi bayi
Silvi
Selasa, 07 November 2023 14.00 WIB
3 S :
Pasien mengatakan habis menjalani operasi hari pertama
Pasien mengatakan terdapat luka operasi pada perut bagian bawah
O :
Terdapat balutan plester pada perut bagian bawah
Balutan tampak memanjang vertikal Balutan plester tampak baik dan bersih Tak tampak rembesan cairan ataupun drain pada balutan
Leukosit 11,3 (4,8-10,8) A :
Masalah keperawatan resiko infeksi belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi Monitor tanda infeksi
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan keluarga pasien
Lakukan perawatan luka
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
Silvi
Protein
Kolaborasi pemberian antibiotik
Rabu, 08
November 2023 14.00 WIB
1 S :
Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah sangat berkurang
P : Post operasi histerektomi Q : Teriris
R : Perut bagian bawah S : Skala 3
T : Hilang timbul terlebih saat digerakkan, nyeri terasa 1-2menit
DO :
Pasien tampak rileks
Pasien dapat melakukan terapi non farmakologis apabila nyeri muncul
Pemeriksaan tanda vital TD : 120/85mmHg N : 85x/menit S : 36,6°C RR : 24x/menit A :
Masalah keperawatan nyeri akut sudah teratasi P :
Hentikan intervensi Lakukan discharge planning
- Edukasi latihan mobilisasi
- Edukasi mengkonsumsi makanan tinggi protein
- Menganjurkan apabila terjadi perburukan kondisi segera rujuk di IGD RS terdekat
- Menganjurkan apabila balutan plester basah, plester terlepas segera ganti balut di puskesmas terdekat
- Edukasi kontrol sesuai anjuran
Silvi
Rabu, 08
November 2023 13.00 WIB
2 S :
Pasien mengatakan menyusi bayi dengan susu formula.
O :
Ibu dengan B20 putus terapi
Pasien tampak lebih paham mengenai pemberian nutrisi pada bayi A :
Masalah keperawatan menyusui tidak efektif sudah teratasi
Silvi
P :
Hentikan intervensi Lakukan discharge planning
- Edukasi pemberian nutrisi pada bayi - Menganjurkan apabila terjadi
perburukan kondisi segera rujuk di IGD RS terdekat
- Edukasi kontrol sesuai anjuran
Rabu, 08
November 2023 14.00 WIB
3 S :
Pasien mengatakan terdapat luka operasi pada perut bagian bawah
O :
Terdapat balutan plester pada perut bagian bawah
Balutan tampak memanjang vertikal 8 cm Jahitan luka tampak baik dan kering
Luka tampak dibalut dengan perban yang baru dan bersih
Tak tampak tanda gejala infeksi seperti merah, panas, bengkak
Tak tak tampak keluar cairan dan drain A :
Masalah keperawatan risiko infeksi sudah teratasi
P :
Hentikan intervensi Lakukan discharge planning
- Edukasi mengkonsumsi makanan tinggi protein
- Menganjurkan apabila terjadi perburukan kondisi segera rujuk di IGD RS terdekat
- Menganjurkan apabila balutan plester basah, plester terlepas segera ganti balut di puskesmas terdekat
- Edukasi kontrol sesuai anjuran
Silvi
Mengetahui
Pembimbing Klinik/ CI Mahasiswa Praktikan
Yanik Supriyanti, S.Kep.Ns Silvianita Damayanti