• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. W DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DENGAN PEMBERIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. W DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DENGAN PEMBERIAN "

Copied!
63
0
0

Teks penuh

Mata kuliah pilihan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh profesi keperawatan di Universitas Aufa Royhan Kota Padangsidimpuan. Diare adalah buang air besar pada anak lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair atau lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu. Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan pencernaan. gangguan : dengan pemberian musaparadisiaca (pisang kepok) dalam pengobatan diare. Hasil penelitian selama 3 hari dilakukan untuk menyembuhkan diare pada anak mulai dari buang air besar 5 kali sehari menjadi sehari sekali dengan konsistensi padat.

Dari hasil penulisan ini dapat menjadi masukan tersendiri bagi keluarga pasien sendiri, untuk menyembuhkan diare pada anak dan menerapkan pola hidup sehat khususnya pola makanan sehat yang dapat mempengaruhi diare. Diare pada anak dibawah 5 tahun masih menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia, hampir setiap tahun diare membunuh 525 ribu anak pada usia tersebut, dan secara global kasus diare di Amerika mencapai 200 juta. 300 juta/tahun, dan hampir semuanya terdapat 1,7 miliar kasus diare di dunia. Di Indonesia, Data Riset Kesehatan Dasar atau Riskesda prevalensi diare pada anak di Indonesia sebesar 6,7%.

Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan pemberian terapi Musaparadisiaca (pisang kepok) untuk menyembuhkan diare pada anak.

Rumusan Masalah

Penelitian di Bangladesh terhadap 2968 anak penderita diare akut, diberi diet Musaparadisiaca (pisang kepok) dan diamati selama seminggu, termasuk 198 anak yang tidak diberi diet pisang dan diare, berlangsung 7 hari dengan penanganan pasien akut akut. diare dan diare kronis yang diobati pada penelitian ini, efek Musaparadisiaca (pisang kepok) terlihat pada hari ketiga, pada hari ketiga hampir 80% anak yang mendapat diet mengalami perbaikan diarenya (Rabbani, 2016). Untuk mengetahui Asuhan keperawatan pada anak di An.E dengan gangguan pencernaan : Diare dengan pemberian Musaparadisiaca (Pisang Kepok) untuk menyembuhkan diare. Penulis mampu melakukan penelitian pada anak yang mengalami gangguan pencernaan : diare dengan pemberian Musaparadisia (Pisang Kepok) untuk menyembuhkan diare.

Penulis mampu melakukan diagnosa keperawatan pada anak dengan gangguan pencernaan : diare dengan pemberian Musaparadisiaca (pisang kepok) untuk menyembuhkan diare. Penulis mampu melakukan rencana intervensi keperawatan pada anak gangguan pencernaan : diare dengan pemberian Musaparadisiaca (cacar pisang) untuk menyembuhkan diare. Penulis mampu mengimplementasikan hal tersebut pada anak penderita gangguan dengan memberikan Musaparadisiaca (pisang kepok) dalam pengobatan diare.

Penulis mampu mengevaluasi anak dengan pemberian Musa Paradisiac (pisang kepok) dalam pengobatan diare f.

Manfaat

Konsep Diare 1. Definisi Diare

  • Etiologi
  • Jenis – jenis Diare
  • Patofisiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Pemeriksaan penunjang
    • Farmakologis
    • Non farmakologis

Faktor usia yaitu diare terjadi pada kelompok umur 6 sampai 11 bulan pada saat mengkonsumsi makanan pendamping ASI. Diare akut adalah buang air besar yang lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih) per hari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari. Diare persisten/diare kronis adalah diare dengan atau tanpa darah yang berlangsung selama 14 hari atau lebih.

Diare osmotik terjadi pada penyerapan obat-obatan seperti magnesium, sulfat, magnesium, hidroksida, kelainan penyerapan pada mukosa usus, misalnya tidak adanya glukosa/galaktosa untuk diserap. Secara klinis, diare ini khas untuk menemukan diare dalam jumlah besar Diare sekretori biasanya disebabkan oleh enterotoksin pada infeksi Vibrio cholerea. Hal ini menyebabkan kerusakan pada mukosa usus, hal ini menyebabkan produksi lendir berlebih, ekskresi air dan elektrolit ke dalam lumen dan penurunan penyerapan air elektrolit, sehingga terjadi diare implantasi, pada mukosa usus halus terjadi infeksi seperti disentri Shigella atau infeksi (kolitis, ulserosa). dan Chorn). penyakit).

Gangguan motilitas usus yang terjadi pada diare, diabetes, hipertiroidisme, juga dapat menyebabkan diare. Selain itu, beberapa kondisi psikologis seperti kecemasan, obat-obatan dan racun dapat berdampak langsung pada sistem saraf enterik (ENS) sehingga menyebabkan gangguan motilitas usus, peningkatan motilitas usus, penurunan waktu transit, atau paparan isi luminal ke permukaan serap usus berkontribusi terhadap diare ini.Diare dapat terjadi sebagai akibat dari salah satu dari patofisiologi berikut (Sweetser, 2012).

Manfaat Musaparadisiaca (Pisang kepok)

Kandungan Musaparadisiaca (Pisang kepok)

Konsep Keperawatan 1 Pengkajian

  • Rencana Asuhan Keperawatan
  • Diagnosa keperawatan
  • Tujuan dan Kriteria Hasil
  • Intervensi

Rencana asuhan keperawatan merupakan bagian dari tahap pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam upaya membantu, meringankan, memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012). Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinis mengenai respon individu, keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respon yang berhubungan dengan masalah kesehatan (Heedman dan Kamitsuru, 2014). Tujuan keperawatan adalah hasil asuhan keperawatan yang diharapkan dapat dicapai pada pasien dan direncanakan untuk mengurangi permasalahan yang teridentifikasi dalam diagnosa keperawatan (Manurung, 2011).

Kriteria hasil berkaitan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil yang dinyatakan dalam kriteria hasil merupakan pernyataan mengenai suatu hal tertentu, kriteria harus sekonkret mungkin untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup. Pedoman penulisan kriteria hasil terfokus pada pasien, singkat dan jelas, dapat diamati dan diukur, ada batasan waktu, ditentukan oleh perawat dan pasien (Setiadi, 2012). Tahap perencanaan memungkinkan perawat, klien, keluarga dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah yang dialami klien.

Diagnosa keperawatan ( NANDA NIC NOC) N

Implementasi Keperawatan

Evaluasi

LAPORAN KASUS

BIODATA

Ibu klien mengatakan anaknya diare, buang air besar lebih dari 5 kali dalam satu hari selama 1 hari terakhir, tinja klien cair dan berlendir, ibu klien mengatakan anaknya demam beberapa hari terakhir. Ibu anak didik mengatakan tidak ada masalah selama kehamilannya, selama ini ibu diperiksa oleh bidan setiap satu bulan sekali. e. Keluarga klien menyatakan klien telah mendapat imunisasi lengkap seperti BCG, DPT, II, III, polio, dan campak.

PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL

Biasanya anak sehari hanya BAB 1 kali dengan konsistensi padat sebelum sakit, pernah BAB 5 kali sehari dengan konsistensi cair dan berlendir, biasanya anak buang air kecil dengan air kencing bening sebanyak 6 kali sehari. D. Anak mandi dua kali sehari, anak biasanya sering bermain di luar ruangan bersama teman sebayanya dan melakukan berbagai macam permainan, anak biasanya bermain di lapangan dan di samping rumah orang lain, penampilan saat bermain terlihat kotor, anak aktif dan anak biasanya dibantu seperti itu. seperti makan, mandi, dan berpakaian. e. Anak kadang tidur siang dan biasanya tidur malam jam 10 malam, anak jarang mimpi buruk dan berisik saat tidur, anak biasanya tidur di tempat tidur. F.

Anak senang berbicara dan malu jika didekati orang baru, anak berbicara dengan lancar dan jelas, anak mampu berkata apa saja yang dikehendaki dan dikehendakinya. Sebelum sakit pasien tidak merasa cemas atau cemas, namun pada saat sakit pasien tampak lemah dan pucat, tingkat kecemasan pasien terlihat pada saat pasien akan dilakukan tindakan keperawatan, sering menanyakan sesuatu tentang penyakitnya. . h.. a) Komunikasi : Dalam berkomunikasi, pasien berkomunikasi dengan baik dengan keluarganya. Sebelum sakit, ibu klien mengatakan suka bersosialisasi dengan warga sekitar, dan selama sakit pasien tampak kesal karena gerak pasien terbatas.

PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum

  • Abdomen
  • Anus : -
  • Kuku dan kulit : Bersih, turgor kulit jelek
    • Analisa Data
    • Diagnosa keperawatan (Prioritas Masalah)
    • Implementasi Keperawatan
    • Catatan Perkembangan Hari pertama
    • Evaluasi

Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas kulit baik, selaput lendir lembab, tidak ada rasa haus berlebihan. S : - Keluarga mengatakan anak minum 1 liter dalam 1 hari, anak masih BAB 2 kali dengan konsistensi cair. S : - Keluarga mengatakan anak minum 1,5 Lt dalam 1 hari, anak masih BAB 1 kali dengan konsistensi kuat.

PEMBAHASAN

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Evaluasi
  • Saran

Intervensi kekurangan volume cairan: amati tanda-tanda dehidrasi, pantau TTV, pantau warna, jumlah frekuensi, kehilangan cairan, timbang, anjurkan pemberian air putih yang banyak, anjurkan cara membuat larutan oralit dengan gula dan garam. Observasi hipertermia : pantau TTV, berikan obat antipiretik, berikan kompres hangat pada selangkangan, aksila dan dahi, ajari keluarga cara memeriksa suhu setiap 2 jam 4.5 Implementasi Keperawatan. Implementasi keperawatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk membantu klien dari permasalahan status kesehatan yang dihadapi agar status kesehatan menjadi lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Mura, 2012).

Implementasinya dilakukan mulai dari diagnosis pertama diare yang berhubungan dengan infeksi bakteri yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang dilakukan, antara lain: mengamati pola buang air besar, mengamati frekuensi, warna, konsistensi, melakukan pemeriksaan fisik pada organ perut, anjuran. keluarga mencatat frekuensi, warna, konsistensi buang air besar, dianjurkan makan sedikit tapi teratur, berikan terapi Musa parasitidiaca sebanyak 1 buah dengan aturan 3 kali dalam 1 hari. Penerapan diagnosis kedua ketidakseimbangan volume cairan terkait kehilangan cairan aktif dilakukan dengan tepat. Pada tahap evaluasi tidak terdapat gap antara teori dan kasus nyata dari kegiatan yang dilakukan, yaitu evaluasi pada saat proses dengan menggunakan metode SOAP.

Evaluasi yang dilakukan terhadap E-children sesuai dengan hasil implementasi yang dilakukan terhadap kriteria objektif yang diterapkan. Diare pada anak merupakan penyakit yang umumnya disebabkan oleh infeksi atau dapat disebabkan oleh makanan atau faktor psikis pada anak yang dapat menyebabkan dehidrasi, syok dan kematian. Pengkajian keperawatan pada anak gangguan pencernaan : Diare dengan pemberian musaparadisiaca (cacar pisang) untuk penyembuhan diare.

Diagnosa keperawatan pada anak gangguan pencernaan : Diare dengan pemberian musaparadisiaca (pisang kepox) untuk penyembuhan diare. Intervensi keperawatan pada anak gangguan pencernaan : diare dengan pemberian musaparadisiaca (pisang kepok) untuk menyembuhkan diare. Penerapan ASI pada anak gangguan pencernaan : Diare dengan pemberian musaparadisiaca (pisang kepox) untuk menyembuhkan diare.

Evaluasi asuhan keperawatan pada anak gangguan pencernaan : Diare dengan pemberian musaparadisiaca (pisang kepok) untuk penyembuhan diare. Menambah pengetahuan serta menambah wawasan dan pengalaman tentang pengobatan alternatif yang dapat membantu mengatasi masalah diare dengan pemberian Musaparadisiaca (pisang kepok).

PENDIDIKAN KESEHATAN CARA PEMBERIAN TERAPI MUSAPARADISIACA (PISANG KEPOK) UNTUK

PENYEMBUHAN DIARE PADA ANAK UNTUK KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA

ROYHAN

DI KOTA PADANGSIDIMPUAN 2021

PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Judul kegiatan

  • Defenisi
  • Manfaat Musaparadisiaca (Pisang kepok)
  • Kandungan Musaparadisiaca (Pisang kepok)

Setelah dilakukan penyuluhan, kami berharap pihak keluarga dapat memahami dan memahami penyuluhan sesuai dengan tujuan spesifiknya. Keluarga dapat memahami dan memahami terapi musaparadisiaca serta dapat menjawab pertanyaan peneliti yaitu. Musaparadisiaca (Pisang kepok) merupakan tanaman buah berbentuk herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, tanaman buah ini kemudian menyebar ke Afrika, Amerika Serikat, dan Amerika Serikat.

Pisang kepok sangat efektif membantu aktivitas dan kerja sistem pencernaan. Kandungan karbohidratnya cukup membantu menjaga keteraturan buang air besar dan menormalkan buang air besar. Felix Samuel MKS pernah mengatakan bahwa pisang kepok dapat menurunkan frekuensi diare karena mengandung pektin yang mempunyai manfaat yang sangat baik untuk sistem pencernaan karena dapat melunakkan dan menyerap air dengan baik. Pisang kepok mengandung berbagai macam nutrisi yaitu karbohidrat, protein, lemak. Pisang juga mengandung berbagai jenis vitamin seperti vitamin A, B, C, D, E.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ILO3, ILO4, ILO5, ILO7, ILO8 Contents: 1 Definition of reliability, hazard function, density function, Mean Time To Failure, Mean Time, Between Failure 2 Distribution of life time