• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD dr. KANUJOSO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“ ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD dr. KANUJOSO "

Copied!
162
0
0

Teks penuh

Puji dan Ucapan Puji dan Ucapan Syukur hendaknya penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala atas rahmat dan nikmat-Nya yang dilimpahkan kepada ulama sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) guna memenuhi syarat ujian akhir Gelar. Program Keperawatan III Politeknik Kesehatan Jurusan Keperawatan Balikpapan Kelas bertajuk “Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021”. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Penanggung Jawab Program Studi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Hiperemesis gravidarum memang bukan penyebab utama kematian ibu, namun mual dan muntah tidak bisa dianggap mudah, jika makanan yang dikonsumsi selalu dimuntahkan maka zat besi tidak dapat diserap oleh janin sehingga mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, hal ini juga dapat memperburuk keadaan. kondisi ibu. kondisi umum.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan, yaitu dua klien kasus hiperemesis gravidarum di RSUD dr. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi serta alat pengumpul data berupa format asuhan keperawatan yang dilakukan di Kampus Politeknik Kemenkes Kalimantan Timur.

Kesimpulannya asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien 1 dan klien 2 berbeda-beda tergantung dari kondisi atau kondisi kesehatan dan kemampuan pasien dalam mengatasi permasalahannya. Perawat diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya dalam melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif khususnya pada klien dengan hiperemesis gravidarum.

Latar Belakang Masalah

Angka kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di Indonesia berkisar 1-3% (Maruroh dan Ikke R, 2016: 204 dalam Kadir et al., 2019). Berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2019, terdapat 16.479 komplikasi pada ibu hamil di Provinsi Kalimantan Timur dan sekitar 2.739 kejadian di Kota Balikpapan. Meskipun hiperemesis gravidarum bukan penyebab utama kematian ibu, namun mual dan muntah tidak bisa dianggap ringan, namun jika makanan yang dimakan selalu dimuntahkan maka janin tidak dapat menyerap zat besi sehingga mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat (Hackley & Barbara, 2012 dalam Abidah). & Fauziyatun, 2019).

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti namun ada tiga faktor utama yang mempengaruhinya, antara lain faktor predisposisi, faktor organik, dan faktor psikologis. Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk proses pengobatannya. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat harus berkualitas, sehingga peran perawat yang dapat dilakukan pada klien hiperemesis gravidarum adalah memberikan motivasi dan edukasi, memberikan cairan elektrolit, memberikan semangat kepada pasien.

Berdasarkan gambaran fenomena di atas, data di RS Kanujoso Djatibowo Balikpapan pada bulan April terdapat 39 kasus ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada klien ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RS Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021.

Rumusan Masalah

Asuhan keperawatan ini juga bertujuan untuk memberikan informasi dan menambah pengetahuan klien terhadap penatalaksanaan yang diberikan sehingga klien mampu memenuhi terapi yang diberikan (Nurarif & Kusuma, 2016).

Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Tujuan khusus

Manfaat

Bagi peneliti

Bagi tempat penelitian

Bagi perkembangan ilmu keperawatan

Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum

  • Pengertian
  • Klasifikasi
  • Etiologi
  • Manifestasi klinis
  • Patofisiologi
  • Pemeriksaan Penunjang
  • Penatalaksanaan

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan lebih dari 10 kali dalam 24 jam pada ibu hamil hingga mengganggu pekerjaan sehari-hari karena kondisi umumnya memburuk dan dapat terjadi dehidrasi (Nurarif & Kusuma, 2016). Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan atau tidak terkontrol pada masa kehamilan sehingga menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi dan penurunan berat badan (Khayati, 2013). Hiperemesis gravidarum adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil hingga mengganggu aktivitas sehari-hari karena umumnya diperparah dengan dehidrasi.

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun diduga akibat peningkatan hormon estrogen dan human chorionic gonadotropin (HCG). Faktor organik: Faktor alergi diyakini menyebabkan hiperemesis gravidarum akibat invasi jaringan vili chorialis yang masuk ke aliran darah ibu dan perubahan metabolisme akibat kehamilan. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi pada ibu hamil muda dapat menyebabkan dehidrasi jika terjadi terus menerus.

Dalam kasus hiperemesis gravidarum, rute pemberian makan bergantung pada derajat muntah, tingkat keparahan kekurangan nutrisi, dan penerimaan pasien terhadap rencana pemberian makan. Diet hiperemesis gravidarum I diberikan pada hiperemesis gravidarum derajat III, makanannya hanya terdiri dari roti kering dan buah-buahan.

Konsep Masalah Keperawatan

  • Definisi Masalah Keperawatan
  • Kriteria Mayor dan Minor
  • Faktor Yang Berhubungan
  • Pathway
  • Masalah Keperawatan Hiperemesis Gravidarum

Pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan awitan tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan a) Agen perusak fisiologis (misalnya inflamasi, iskemia), neoplasma). Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial dan/atau intraseluler a) Kehilangan cairan aktif b) Kurangnya asupan cairan 3) Gejala dan tanda utama.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Untuk mengetahui riwayat penyakit keluarga tanyakan apakah ada anggota keluarga yang sebelumnya mempunyai riwayat penyakit Hypermesis Grapidarum seperti yang dialami klien saat ini, dan juga riwayat penyakit ginekologi dalam keluarga seperti kista, tumor dan masalah reproduksi lainnya (Ardiansyah, 2012 ) ). h) Pola aktivitas sehari-hari. Pemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan umum pasien mempunyai kesadaran baik (compos mentis). a) Sistem reproduksi, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui TFU, kondisi vagina (kecantikan) dan payudara (kondisi bentuk dan warna areola). Defisiensi nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan, ketidakmampuan mencerna makanan, peningkatan kebutuhan metabolisme, faktor psikologis (misalnya stres, keengganan makan).

Intervensi keperawatan merupakan seluruh rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan perawat guna menjamin tindakan yang tepat diberikan pada klien hipermesis gravidarum. Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk mengevaluasi apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan telah tercapai atau belum untuk mengatasi suatu masalah.

Desain Penelitian

Subyek Penelitian

Definisi Operasional

Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur penelitian

Teknik dan instrument pengumpulan data

  • Teknik pengumpulan data
  • Instrumen pengumpulan data

Keabsahan Data

Analisis data

  • Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun 5
  • Perilaku gelisah menurun 5
  • Pola tidur membaik 5
  • Kemampan memenuhi peran meningkat 5
  • Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah meningkat 5
  • Verbalisasi terhadap ke khawatiran menurun 5
  • Perilaku gelisah menurun 5
  • Pola tidur membaik 5
  • Verbalisasi kelemahan meningkat 5

Pembahasan

  • Diagnosa keperawatan
  • Intervensi keperawatan
  • Implementasi keperawatan
  • Evaluasi keperawatan

Berdasarkan kasus yang terjadi pada klien 1 didapatkan adanya masalah Mual akibat rasa tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan yang dapat mengakibatkan muntah, berdasarkan teori yang ada menurut (SDKI, 2017) Mual dapat timbul akibat kondisi fisiologis kehamilan. Berdasarkan kasus yang terjadi pada klien 1 ditemukan adanya masalah coping yang tidak efektif akibat stressor berdasarkan teori. Berdasarkan kasus yang terjadi pada klien 2 didapatkan adanya masalah Mual akibat rasa tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan yang dapat mengakibatkan muntah, berdasarkan teori yang ada menurut (SDKI, 2017) Mual dapat timbul akibat kondisi fisiologis kehamilan.

Berdasarkan kasus yang terjadi pada klien 2, diketahui adanya permasalahan ketidakefektifan coping akibat stressor. Berdasarkan teori yang ada menurut (SDKI, 2017), coping yang tidak efektif dapat muncul karena persiapan yang kurang dalam menghadapi stresor, salah satunya adalah tidak mampu menjalankan peran sesuai dengan yang diharapkan (sesuai usia). Berdasarkan kasus yang terjadi pada Klien 2, ditetapkan adanya masalah kelelahan akibat penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak dapat dipulihkan dengan istirahat, berdasarkan teori yang ada. Berdasarkan kasus yang terjadi pada Klien 2, ditetapkan adanya risiko hipovelemia karena risiko penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, atau antar sel. Berdasarkan teori yang ada menurut (SDKI, 2017), hipovelemia dapat berkembang karena kehilangan cairan aktif, salah satunya adalah kelemahan.

Hal ini sesuai dengan teori gejala dan tanda minor mayor yang terjadi pada klien 1 dan 2 yang memenuhi kriteria tersebut. Hal ini sesuai dengan teori gejala dan tanda minor mayor yang terjadi pada klien 1 dan 2 yang memenuhi kriteria tersebut. Hal ini sesuai dengan teori gejala dan tanda mayor dan minor yang terjadi pada klien 1 yang memenuhi kriteria tersebut.

Selanjutnya diagnosa yang muncul pada klien 1 namun tidak pada klien 2 adalah hipertermia berhubungan dengan dehidrasi, pada klien 1 masalah hipertermia muncul karena klien mengatakan kurang minum. Dan berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data subjektif dari klien 1 yang mengatakan minum sedikit, dan badan terasa hangat, sedangkan pada klien 2 tidak ada masalah hipertermia karena suhu tubuh klien 2 dalam batas normal. Hal ini sesuai dengan teori gejala dan tanda mayor minor yang terjadi pada klien 1 yang memenuhi kriteria tersebut.

Selanjutnya diagnosa yang terjadi pada klien 2 namun tidak muncul pada klien 1 adalah kelelahan berhubungan dengan kondisi fisiologis kehamilan, pada klien 2 muncul masalah kelelahan akibat Perencanaan tindakan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dibuat setelah semua data yang terkumpul dianalisis dan diprioritaskan. Terakhir pada klien 2 terdapat tindakan terkait masalah keperawatan risiko hipovolemia yang tidak dilakukan pada klien 1.

Kesimpulan

Pada klien, 1 dari 5 masalah keperawatan teratasi: hipovolemia, hipertermia, mual, koping tidak efektif, dan risiko defisit nutrisi teratasi sebagian.

Saran

Memperluas luasnya pengetahuan keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan ibu hiperemesis gravidarum dan juga memacu penelitian lebih lanjut serta sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada pasien dengan ibu hiperemesis gravidarum. Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Dengan Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Bpm Nurmalinda Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2018. Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ny “N” Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat III Di RS Syekh Yusuf Gowa 3-12 . Juni 2019.

Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan nutrisi dan kebutuhan cairan pada kasus hiperemesis gravidarum pada Ny. Kondisi saat ini menghalangi istirahat dan tidur: ya/tidak Nyeri hilang dengan istirahat dan tidur: ya/tidak. Istirahat yang sering untuk mengurangi nyeri: ya/tidak Gerakan terbatas: ya/tidak, nyeri sendi: ya/tidak Membutuhkan bantuan saat beraktivitas: ya/tidak Edema di sekitar ekstremitas: ya/tidak e.

Ikuti saran dan petunjuk ahli kesehatan: ya/tidak Minum tablet zat besi secara teratur: ya/tidak. Nyeri : ya/tidak, kesemutan pada anggota badan : ya/tidak. Penggunaan kacamata: ya/tidak, hilangnya sensasi rasa: ya/tidak. Mati rasa pada ekstremitas: ya/tidak, penciuman: berkurang: ya/tidak Alat bantu dengar: ya/tidak, pupil: simetris: ya/tidak g.

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan klien nampak pada hari kedua yakni klien mengatakan hari kedua klien mengatakan beberapa perkembangan seperti klien mengatakan bengkak pada kedua