• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN STROKE HEMORAGIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN STROKE HEMORAGIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN STROKE HEMORAGIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN

ISTIRAHAT

Nitalia Hilhami1,Wahyuningsih Safitri2

1

Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakrta

Jl. Jaya Wijaya No.11 Kadipiro, Surakarta

2Dosen Prodi D3 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakrta

Jl. Jaya Wijaya No.11 Kadipiro, Surakarta Email : Nitaliahilhami38@gmail.com

Abstrak

Stroke hemoragik disebabkan karena perdarahan dari jaringan otak.

Penatalaksanaan keperawatan pada Pasien stroke hemoragik dengan masalah penurunan kekuatan otot dan Imobilisasi dengan memposisikan miring untuk mencegah terjadinya dekubitus. Tujuan dilakukan studi kasus ini untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman yang nyata tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke hemoragik dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat. Metode dalam studi kasus ini menggunakan wawancara dan observasi. Subjek studi kasus ini adalah satu orang pasien stroke hemoragik diruang Intansive Care Unit. Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa pasien stroke hemoragik yang diberikan posisi miring setiap 2 jam dilakukan tiga kali dalam tiga hari dan mengobervasi setiap hari setelah dilakukan tindakan tidak muncul tanda-tanda dekubitus.

Kata kunci : Posisi Miring, Stroke Hemoragik, Dekubitus

(2)

NURSING STUDY PROGRAM OF DIPLOMA 3 PROGRAM FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2020 NURSING CARE ON HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS IN

FULFILLMENT OF ACTIVITY AND RELAXATION Nitalia Hilhami1, Wahyuningsih Safitri2

1Student of Diploma 3 Nursing Study Program, University of Kusuma Husada Surakarta

Jl. Jaya Wijaya No.11 Kadipiro, Surakarta

2Lecturer of Nursing Study Program, University of Kusuma Husada Surakarta Jl. Jaya Wijaya No.11 Kadipiro, Surakarta

Email: Nitaliahilhami38@gmail.com Abstract

Hemorrhagic stroke is caused by bleeding in the brain tissue caused by a blood clot in the brain blood vessel. The nursing management on hemorrhagic stroke patients with decreased consciousness performs by a sideways position to prevent decubitus ulcers. The purpose of this case study was to determine the description of nursing care in hemorrhagic stroke patients in meeting the needs for activity and rest. This case study method used interviews and observations. The subject was a hemorrhagic stroke patient in the Intensive Care Unit. The case study result on hemorrhagic stroke patients who were provided sideways position every 2 hours, twice a day, and observation did not obtain signs of decubitus ulcers.

Keywords: Sideways Position, Hemorrhagic Stroke, Decubitus Ulcer.

Translated by:

(3)

PENDAHULUAN

Stroke atau dalam bahasa medis CVA (Celebro-vascular accident) merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan aliran darah ke otak. Biasanya stroke disebabkan oleh adanya pembuluh darah yang pecah atau terhambat oleh gumpalan darah (Jansen, 2018).

Stroke hemoragik umumnya disebabkan karena lesi vascular intrasereberum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung kedalam jaringan otak (Deviana, 2018).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan di Indonesia prevalensi penyakit stroke berdasarkan diagnosis pada penduduk umur ≥ 15 tahun mencapai 10,9%. Provinsi dengan penderita stroke tertinggi berada di Kalimantan Timur dengan angka prevalensi mencapai 14,7% . Sedangkan prevalensi penyakit stroke di provinsi Jawa Tengah penderita stroke mencapai prevalensi ± 11,5%.

Faktor risiko terbesar timbulnya stroke yaitu hipertensi yang disebabkan tekanan darah

sistemik yang meningkat akan membuat pembuluh darah serebral berkonstriksi, sehingga tekanan perfusi pada dinding kapiler menjadi tinggi yang mengakibatkan terjadi perdarahan pada otak (Zuryati, 2016)

Stroke hemoragik

mempunyai tanda dan gejala meliputi sakit kepala hebat tiba-tiba, kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya, penurunan kesadaran, kesulitan bicara atau kesulitan memahami pembicaraan, kehilangan kesadaran (Jansen, 2018).

Dampak dari stroke dapat menimbulkan masalah keperawatan seperti gangguan mobilisasi. klien akan mengalami tidak bisa gerak dan memerlukan bantuan bahkan hanya untuk bergerak sedikit saja pada penderitanya sehingga klien bedrest dan dapat mengakibatkan culkus dekubitus (Joyce, 2014).

Perubahan posisi tidur dilakukan dengan interval waktu 1,5 jam sampai 2 jam. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya decubitus.

Rekomendasi perubahan posisi tidur minimal setiap 2 jam (Wayunah, 2018).

(4)

Manfaat dari pemberian posisi

miring adalah untuk

mempertahankan body aligement, mengurangi komplikasi akibat immobilisasi, meningkatkan rasa nyaman, dan mengurangi tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap sehingga menyebabkan luka (dekubitus) (Darliana, 2014).

Pasien stroke memiliki resiko yang tinggi akan kerusakan jaringan kulit oleh karena perubahan sensasi yang dialami dan ketidakmampuan merespon adanya tekanan dan ketidaknyamanan saat dimiringkan maupun dipindahkan. Memberikan posisi miring kiri dan kanan yang teratur dan terjadwal dapat mencegah kerusakan kulit pada penderita stroke hemoragik (Wayunah, 2018).

METODE

Studi kasus dilakukan di RSUD Ungaran dilaksanakan selama 2 minggu tanggal 17 Februari-29 Februari 2020 di ruang Intensive unit care. Pasien yang dirawat berinisial Ny. M berusia 58 tahun, jenis kelamin perempuan, agama islam, pekerjaan wiraswasta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,

observasi dan pemeriksaan fisik serta studi dokumentasi.

HASIL

Hasil pengkajian yang didapatkan dari data subjektif pasien dengan penurunan keasadaran GCS E3M3V3 dan didapatkan data obyektif pasien Kemampuan bergerak pasien terbatas, Kekuatan otot ektermitas atas ka/ki 3/1, Kekuatan otot ektermitas bawah ka/ki 3/1, Akral teraba hangat, pemeriksaan terjadinya risiko ulkus dekubitus Kondisi umum 2 (Buruk), Kesadaran 2 (Sopor), Aktivitas : 1 (Tiduran), Mobilitas 2 (Sangat terbatas ), Inkontinensia : 2 (Sering inkontinensia urin), Pasien risiko terjadi ulkus dekubitus dan Didapatkan nilai 9 dalam pemeriksaan terjadinya dekubitus.

Diagnosa yang muncul berdasarkan pengumpulan data pada Ny. S didapatkan data subjektif pasien dengan penurunan kesadaran dan data obyektif pasien Kemampuan bergerak pasien terbatas, Kekuatan otot ektermitas atas ka/ki 3/1, Kekuatan otot ektermitas bawah ka/ki 3/1, Akral teraba hangat, risiko terjadi ulkus dekubitus dan

(5)

Didapatkan nilai 9 dalam pemeriksaan terjadinya dekubitus.

Berdasarkan hasil dari data fokus tedapat masalah keperawatan Gamgguam mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dibuktikan dengan kekuatan otot ektermitas kanan kiri 3/1, gerakan terbatas, kekuatan otot menurun (D.0054).

Intervensi yang dilakukan bertujuan gangguan mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria hasil Pergerakan otot dari menurun menjadi meningkat, Kekuatan otot dari menurun menjadi meningkat, Tingkat kesadaran dari cukup menurun menjadi meningkat (I.05042).

Menggunakan intervensi Dukungan mobilisasi (I.05173) yaitu Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya, Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi, Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi, Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan, Jelaskan tujuan dan prosedur dari mobilisasi.

Implementasi dilakukan pada Minggu, 23 Februari 2020 pukul 08.00 WIB Mengubah posisi pasien Posisi miring setiap 2 jam untuk mengatasi masalah keperawatan Ny.

M yaitu gangguan mobilitas fisik data Pasien mengatakan bersedia untuk diubah posisi tidur, Pasien risiko terjadi ulkus dekubitus.

Didapatkan nilai 9 dalam pemeriksaan terjadinya ulkus dekubitus, Kesadaran Somnolen, Kekuatan otot ektermitas kiri atas dan bawah 1, Kemampuan pergerakan sendi terbatas, Tidak ada tanda-tanda derajat dekubitus, Pasien tampak lebih nyaman dengan posisi miring, TD : 160/90mmHg.

Implementasi hari kedua senin, 24 Februari 2020 pukul 08.00 WIB pasien diberikan tindakan posisi miring setiap 2 jam dan didapatkan data subyektif, Pasien mengatakan ingin merubah posisi tidur sedangkan data obyektif Pasien risiko terjadi ulkus dekubitus, Didapatkan nilai 9 dalam pemeriksaan terjadinya ulkus dekubitus, Pasien dengan kesadaran somnolen, kekuatan otot ektermitas kiri atas dan bawah 1, Tidak ada

(6)

tanda-tanda derajat dekubitus, Pasien tampak lebih nyaman

Implementasi hari ke 3 Selasa, 25 Februari 2020 pukul 08.00 WIB didapatkan data Pasien mengatakan ingin tidur dengan nyaman tidak nyaman dengan posisi, Pasien risiko terjadi ulkus dekubitus, Didapatkan nilai 9 dalam pemeriksaan terjadinya ulkus dekubitus, Kesadaran somnolen, GCS : E3M3V3, Pergerakan terbatas, Tidak ada tanda-tanda derajat dekubitus, Pasien tampak lebih nyaman.

Hasil sebelum dan sesudah diberikan posisi miring :

Sebelum Sesudah

Skal a Nort on

Derajat dekubit us

Skal a Nort on

Derajat Dekubi tus

Ming gu, 23 Febru ari 2020

9

Tidak ditemu kan tanda- tanda derajat dekubit us

9

Tidak ditemu kan tanda- tanda derajat dekubit us

Senin , 24 Febru ari 2020

9

Tidak ditemu kan tanda- tanda

9

Tidak ditemu kan tanda- tanda

derajat dekubit us

derajat dekubit us

Selas a, 23 Febru ari 2020

10

Tidak ditemu kan tanda- tanda derajat dekubit us

10

Tidak ditemu kan tanda- tanda derajat dekubit us Table 4.2 hasil dari pemberian posisi miring

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pemberian posisi miring setiap 2 jam pada pasien stroke hemoragik yang mengalami penurunan kesadaran dengan kekuatan otot menurun efektif untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus dapat dibuktikan dengan mengalami peningkatan di hari ketiga dan tidak ada tanda adanya derjat dekubitus.

PEMBAHASAN

Stroke hemoragik biasanya menyebabkan terjadinya kehilangan fungsi yang banyak dan penyembuhan paling lambat dibandingkan dengan tipe stroke yang lain. Jumlah volume perdarahan merupakan satu-satunya prediktor yang paling penting untuk melihat kondisi klien. Sehingga perdarahan pada otak penyebab paling fatal dari

(7)

semua jenis stroke (Joyce, 2014).

Dan penelitian Pudiastuti (2011) Pasien stroke yang atrofi otot dan kekakuan sendi biasanya mengalami kelemahan yang membuat tidak mampu bergerak dan mobilisasi.

Penulis mengangkat diagnosa gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan otot menurun dibuktikan dengan kekuatan (D.0005) sebagai fokus diagnosa. Sesuai dengan diagnosa berdasarkan SDKI (2016) diagnosa gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular karena adanya penurunan kekuatan otot, gerak terbatas.

Pasien stroke hemoragik dengan kekuatan otot menurun yang mengalami penururnan kesadaran dieberikan tindakan setiap 2 jam untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus

KESIMPULAN

Berdasarkan pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien stroke hemoragik dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahata dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan kekuatan otot menurun dibuktikan dengan penurunan kekuatan otot, gerak terbatas. Diberikan tindakan keperawatan yaitu memberikan poisisi miring setiap 2 jam dan dilakukan observasi setelah dilakukan tindakan posisi miring dengan menggunakan skala norton menjadi meningkat dan tidak ada tanda-tanda terjadinya ulkus dekubitus. Hal ini menunjukan efektif untuk pasien stroke hemoragik dengan kekuatan otot menurun dan mengalami penurunan kesadaran untuk mencegah terjadinya ulkus dekubitus.

SARAN

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa medis stroke hemoragik, penulis memberikan masukan positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit RSUD Ungaran dapat memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan hubungan kerjasama yang baik antara tim

(8)

kesehatan maupun pasien serta keluarga pasien. Melengkapi sarana dan prasarana yang sudah ada secara optimal dalam pemenuhan asuhan keperawatan gangguan mobilitas fisik, pada pasien stroke hemoragik yang dapat mendukung kesembuhan pasien.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan lebih meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang telah berkualitas dengan mengupayakan aplikasi riset dalam setiap tindakan yang dilakukan sehingga mampu menghasilkan perawat yang profesional, terampil, inovatif, dan bermutu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

3. Bagi Tenaga Kesehatan Khusunya Perawat

Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam

memberikan tindakan

keperawatan non farmakologis yaitu posisi miring untuk

mencegah terjadinya ulkus dekubitus

4. Bagi Pasien

Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang bagaimana menangani penyakit stroke hemoragik dengan tindakan yang tepat dan benar sehingga masalah teratasi dan kebutuhan aktivitas dan istirahat terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Alvionita,NAL,Laura,BSH,Nathalie, EK.(2019).Hubungan Diabetes Mellitus Tipe II dengan kejadian Stroke pada Pasien stroke di poliklinik saraf RSUD dr.m Haulussy Ambon.Molluca medica.Vol.12,No.1:1-10

Clevo,R,Margareth,TH.(2012).Asuha n keperawatan medikal bedah

penyakit Dalam.

Yogyakarta:Nuha Medika Dodik,Aw,Bagas.(2019).Gambaran

peran keluarga tentang pencegahan ulkus Dekubituspada pasien stroke dengan gangguan mobilitas fisik.Jurnal ilmu kesehatan.vol.10.No.1:53-59

(9)

Harsono.(2015).Kapita Selekta Neurologi.Yogyakarta:Gadjah mada University press

Induniasih,Sri,H.(2014),Metodologi keperawatan.Yogyakarta:Pustaka Baru press

Jansen,K,Rika,PS,Muhammad,IZ.(20 18).Sistem pakar utnuk mendiagnosis penyakit stroke hemoragik dan iskemik menggunakan metode Demster shafer.Jurnal rekayasa sistem dan tekhnologi informasi.vol.2 No.2:498-505

Joyce,MB,Jane,HH.(2014).Keperaw atan medikal bedah manajemen klinis untuk hasil yangdiharapkan.Jakarta:Salem ba Medika

Kelana,KD.(2011).Metodologi PenelitianKeperawatan.Jakarta:Tr ans info Media

Khoirul,L,Satria,YK.(2014).Panduan

Dasar Klinik

keperawatan.Malang:Gunung Samudra

Lanny,L.(2013).All about stroke Hidup sebelum dan pasca stroke.

Jakarta:Gramedia

Oktavianus.(2014).Asuhan

Keperawatan pada Sistem Neurobehavior. Jakarta:Graha ilmu

Pomarida,S,dkk.(2018).Faktor merokok dengan kejadian stroke dirumah sakit santa Elisabeth Medan.vol.4,No.1:18-25

Siti,A.Chatarina,UW.(2016).Faktor risiko kejadian stroke usia muda pada pasien Rumah sakit brawijaya Surabaya.Jurnal Berkala Epidemiologi.

vol.4.No.1:62-73

Umi,F,Sukarmin,Sri,M.(2019).Penga ruh Posisi miring terhadap Dekubitus pada pasien stroke di RSUD RAA Soewandi Pati.Jurnal

keperawatan dan

kebidanan.Vol.10.No1:155-162 Wiwit,S.(2010).Stroke &

Penanganannya:Memahami, Mencegah, & Mengobati stroke.Yogyakarta:Katahati

Zuryati,TQ,Adity,W.(2016). Stroke Hemoragik e.c Hipertensi Grade II. Jurnal Medula Unila. Vol 5.

No.2:114-118

Referensi

Dokumen terkait

The discussion about digitally minded leaders with entrepreneurial mindset and short case study about digitalisation and leading the digital transformation process showed clearly,

3 Tahun 2020 19 Tabel 1 Hasil belajar siswa kelas complete sentence dan kelas word square sebelum dan sesudah perlakuan Data Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan Nilai