• Tidak ada hasil yang ditemukan

Atraksi dan Hubungan Interpersonal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Atraksi dan Hubungan Interpersonal"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

K E L O M P O K 7 :

H A L I L A H N A J L A ( 2 1 8 5 3 0 0 3 2 ) T YA R A N A B I L A ( 2 1 8 5 3 0 0 7 5 )

E L S A N O V A O K TA V I A ( 2 1 8 5 3 0 0 1 0 )

ATRAKSI DAN HUBUNGAN

INTERPERSONAL

(2)

1. ATRAKSI INTERPERSONAL

Pengertian Atraksi Interpersonal?

Atraksi Interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya tarik seseorang. Kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Semakin tertarik kita kepada seseorang, maka semakin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan orang tersebut.

Oleh karena itu, atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang

lain, sikap positif, dan daya tarik seseorang. Adanya daya tarik ini

membentuk rasa suka. Rasa suka pada seseorang umumnya

membuat orang yang kita sukai menjadi signifikan bagi kita.

(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI INTERPERSONAL

A. FAKTOR PERSONAL (individu) 1. Kesamaan Karakter Personal

Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis (ekonomi sosial), Agama, dan ideologis memiliki kecenderungan saling menyukai. Menurut teori Cognitive Consistency dari Fritz Heider dalam Jalalludin Rakhmat (2011), “manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya”.

2. Tekanan Emosional (stress)

Bila seseorang berada dalam keadaan yang mencemaskannya atau harus memikul tekanan emosional, ia akan menginginkan kehadiran orang lain. Stanley Scachter (1959) membuktikan pernyataan di atas dengan sebuah eksperimen. Scachter menyimpulkan bahwa situasi penimbul cemas (anxiety producing situation) meningkatkan kebutuhan akan kasih sayang.

Orang-orang yang pernah mengalami pernderitaan bersama-sama akan membentuk kelompok yang bersolidaritas tinggi.

(4)

3. Harga Diri yang Rendah

Menurut wlster dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), bila harga diri seseorang direndahkan, harsat afiliasi (bergabung dengan orang lain) bertambah, dan ia makin responsif untuk menerima kasih sayang orang lain. Orang yang rendah diri cenderung mudah mencintai orang lain.

4. Isolasi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia mungkin tahan dengan hidup terasing untuk beberapa waktu dan bukan untuk waktu yang lama. Isolasi sosial merupakan pengalaman yang tidak enak. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tingkat isolasi sosial sangat berpengaruh terhadap kesukaan kita pada orang lain.

B. FAKTOR SITUASIONAL (situasi)

1. Daya Tarik Fisik (Physical Attractiveness)

Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi personal. Kita cenderung senang kepada orang-orang yang berwajah tampan atau cantik. Mereka sangat mudah memperolah perhatian dari lingkungan sekitarnya. Jadi, tidak salah jika banyak sekali perusahaan yang menggunakan wanita cantik dan pria tampan untuk dijadikan pegawai dalam bagian promosi, iklan, dan bahkan hubungan masyarakatnya.

(5)

2. Ganjaran (Reward)

Kita akan menyukai orang yang menyukai kita dan kita akan menyenangi orang yang memuji kita. Menurut teori pertukaran sosial, interaksi sosial adalah semacam transaksi dagang. Kita akan melanjutkan transaksi bila kita mendapatkan laba yang banyak. “Bila pergaulan saya dengan anda sangat menyenangkan, sangat menguntungkan dari segi psikologis atau ekonomis, kita akan sering menyenangi”. (Thibault dan Kelley, 1959; Homans, 1974; Lott dan Lott 1974).

3. Familiarity

Konsep ini artinya adalah hal-hal yang sering kita lihat atau sudah kita kenal dengan baik. Jika kita sering berjumpa dengan seseorang, biasanya kita akan menyukainya. Prinsip ini bisa diperluas. Pendapat dan sikap kita biasanya dipengaruhi pesan yang diulang-ulang (repetisi). Prinsip ini misalnya sangat dikenal dalam periklanan.

4. Kedekatan (Proximity)

Kedekatan ini sangat erat kaitannya dengan familiarity. Orang cenderung menyenangi mereka yang tempat tinggalnya berdekatan. Orang yang tempatnya berdekatan akan cenderung saling menyukai. Hal itu sering dianggap biasa. Namun, dari segi psokologi itu merupakan hal yang luar biasa karena tempat yang kelihatannya netral mampu mempengaruhi tatanan psikologis manusia.

(6)

5. Kedekatan (Competency)

Ada kecenderungan bahwa kita menyukai orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari kita atau berhasil dalam kehidupannya. Pemain- pemain bulu tangkis dipuja orang ketika mereka berhasil mengalahkan lawannya, dan dicaci maki ketika mereka gagal. Orang-orang yang sukses dalam bidang apapun, profesional atau non profesional umunya mendapati simpati yang banyak.

(7)

2. HUBUNGAN INTERPERSONAL

Pengertian Hubungan Interpersonal?

Komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya hubungan interpersonal yang baik. Menurut Anita Taylor dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Berikut ini adalah contoh beberapa kalimat yang menunjukkan kadar hubungan interpersonal yang berbeda, yaitu :

 Rumahmu dimana?

 Dimanakah rumah anda?

 Bolehkah saya tahu dimana rumah anda?

Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

(8)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENUMBUHKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

1. Percaya

Dari semua faktor, faktor percaya adalah yang paling penting.

Menurut Giffin dalam Jalaluddin Rakhmat (2011), percaya didefinisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko.

2. Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif

dalam komunikasi. Dengan sikap defensif, komunikasi interpersonal

akan gagal karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri

dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi

ketimbang memahami pesan orang lain.

(9)

3. Sikap Terbuka

Sikap terbuka ( open – mindedness ) amat besar pengaruhnya

dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari

sikap terbuka adalah dogmatisme, sehingga untuk memahami sikap

terbuka, kita harus mengidentifikasikan lebih dahulu karakteristik orang

dogmatis.

(10)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG..

Pada situasi yang sama secara tidak disadari masyarakat menunjukkan respo n pada pembentukan imunitas psikologis sebagai salah satu sikap mempertahankan diri (defensif).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara konsep diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada remaja, peran konsep diri terhadap kecemasan

Hanya komunikasi interpersonal yang menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita.. Banyak komunikasi

• semakin kuat usaha-usaha yang dilakukan untuk mendapat imbalan dari seseorang maka kita akan merasa semakin tertarik. • ketertarikan sebagai suatu proses.. Model tahapan

Proses komunikasi Interpersonal antara ayah dan anak yang berprofesi sebagai atlet bela diri Muay Thay dalam menjaga sikap profesionalisme, merupakan penelitian

Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki komunikasi interpersonal baik akan mampu membina hubungan dengan orang lain sehingga ia dapat menyesuaikan diri

Peran komunikasi interpersonal pengasuh dalam membentuk sikap positif anak didik di Panti Asuhan Aisyiyah Pekanbaru berjalan dengan baik, peran komunikasi interpersonal pengasuh dalam