• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Audit Manajemen ASN

N/A
N/A
Hasna SR

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Audit Manajemen ASN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. Jelaskan prinsip dalam pelaksanaan audit manajemen ASN Jawab:

Prinsip dasar dalam pelaksanaan Audit Manajemen ASN adalah adanya objek yang menjadi materi audit dan adanya pihak auditi serta dilakukan oleh Auditor Manajemen ASN yang memenuhi persyaratan yang ditentukan. Prinsip audit melekat pada tata laksana atau prosedur pelaksanaan audit dan pada setiap Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian sehingga hasil audit dapat dipertanggungjawabkan dan terlepas dari kepentingan maupun keberpihakan.

Dalam melaksanakan audit manajemen ASN, terdapat beberapa prinsip yang melekat pada Pejabat Fungsional Auditor Kepegawaian, yaitu:

a. Kode Etik

Bahwa dalam menjalankan tugas audit manajemen ASN, auditor harus memperhatikan kode etik jabatan fungsionalnya. Hal ini sangatlah penting karena dengan menjaga kode etik audit, dapat membantu menjaga kepercayaan publik maupun stakeholder terhadap jabatan auditor manajemen ASN. Dengan mematuhi kode etik, auditor dapat memberikan audit yang dapat diandalkan. Selain itu, kode etik audit juga memastikan bahwa auditor menjaga integritas dan standar etika yang tinggi.

Selanjutnya, dengan auditor yang menjaga kode etik, auditor dapat memastikan bahwa audit dilakukan dengan obyektivitas, kompetensi, dan kepatuhan terhadap standar audit yang relevan, hal ini sangat berkontribusi terhadap kualitas dan keandalan laporan audit. Terkahir, dengan kode-etik audit dapat membantu mencegah penyalahgunaan dan praktik yang tidak etis dalam praktik audit. Auditor diberi pedoman tentang bagaimana menghadapi situasi yang dapat mempengaruhi integritas dan objektivitas mereka.

b. Penyajian yang objektif

Hasil audit manajemen ASN diambil berdasarkan bukti yang valid dan menghindari penilaian yang bersifat subjektif. Menurut Mulyadi (1998), obyektivitas merupakan sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta, kepentingan pribadi tidak terdapat dalam fakta yang dihadapi.

Sehingga dalam menyajikan hasil audit, auditor dituntut untuk memberikan bukti yang valid dan tidak melibatkan kepentingan pribadi dalam bukti dan fakta yang diahadapi.

(2)

c. Professional

Dalam melaksanakan audit manajemen ASN, auditor harus memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan tugas jabatannya.

Profesionalisme dalam audit sangat penting untuk memastikan bahwa auditor melaksanakan tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan.

Seorang auditor yang profesional harus menghindari kelalaian atau kesalahan dalam proses audit karena kurangnya pengetahuan, oleh karena itu Auditor wajib memiliki kompetensi yang dibutuhkan agar proses audit dapat berjalan lancar. Selain itu, kompetensi auditor juga berpengaruh terhadap kualitas proses maupun hasil audit.

d. Independent

Auditor manajemen ASN menjaga pemikiran yang objektif dan mencegah terjadinya konflik kepentingan serta keberpihakan selama proses audit manajemen ASN. Auditor harus independen dari aktivitas yang diaudit di mana pun dipraktikkan, dan dalam semua kasus harus bertindak dengan cara yang bebas dari bias dan konflik kepentingan. Memegang prinsip independent berfungsi agar ketika menghasilkan informasi, informasi tersebut adalah informasi yang dapat dipercaya oleh auditi maupun semua orang.

e. Pendekatan berdasarkan bukti

Temuan dan kesimpulan audit manajemen ASN hanya didasarkan pada bukti sehingga akan dihasilkan hasil audit manajeman ASN yang dapat dipercaya, handal, dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode rasional ini untuk mencapai kesimpulan audit yang andal dan dapat direproduksi dalam proses audit sistematis. Bukti audit harus dapat diverifikasi. Bukti audit harus secara umum didasarkan pada sampel informasi yang tersedia, karena audit dilakukan selama periode waktu yang terbatas dan dengan sumber daya yang terbatas. Penggunaan sampling yang tepat harus diterapkan, karena ini terkait erat dengan kepercayaan yang dapat ditempatkan dalam kesimpulan audit.

(3)

2. Jelaskan apa yang dimaksud pre audit, site audit, dan post audit dalam pelaksanaan audit manajemen ASN.

Jawab:

Pelaksanaan audit mengikuti kaidah dan proses audit pada umumnya yang terdiri dari 3 tahap kegiatan, yaitu

a. Pre-Audit

Pre-Audit atau perisapan dan perencanaan audit manajemen ASN adalah tahap awal kegiatan yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan dan merencanakan kegiatan audit lapangan agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, serta tercapainya tujuan audit.

Kegiatan pre-audit harus dimaksimalkan sebagai tindakan pencegahan mutlak diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan yang akan dihasilkan nantinya. Pre-Audit yang baik dan terukur serta profesional dapat berfungsi mengurangi penyimpangan (fraud) dan atau dapat mencegah korupsi lembaga yang melakukan.

b. Site Audit

Site audit adalah kegiatan audit itu sendiri, yaitu kegiatan audit lapangan yang berupa kegiatan pengumpulan dan verifikasi data dan atau informasi di lapangan untuk memperoleh bukti audit yang objektif. Dalam pelaksanaan Audit, pemeriksaan yang dilakukan meliputi: 1) Wawancara dengan Auditi; 2) Pengamatan lapangan; dan 3) Pemeriksaan dan verifikasi dokumen

c. Post Audit

Post audit atau pelaporan audit manajemen ASN, merupakan tahap akhir dari kegiatan audit yang terdiri dari kegiatan penyusunan ddan penyelesaian laporan audit, distribusi laporan audit, dan pendokumentasian rekaman audit.

(4)

3. Jelaskan tahapan pelaksanaan audit manajemen ASN Jawab:

Sebagai suatu kegiatan yang memiliki tujuan, audit manajemen ASN memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu

a. Perencanaan

Sebelum dilakukan kegiatan audit, dilakukan terlebih dahulu penyusunan renanca pelaksanaan audit manajemen ASN, yang kemudian dikomunikasikan dan dimintakan persetujuan kepada pejabat yang berwenang, melakukan koordinasi dengan pihak yang akan diaudit untuk memastikan cakupan yang tepat dan menghindari pengulangan kegiatan.

Rencana Audit dibuat dan dituangkan dalam formulir program audit dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sesuai tingkat kepentingan. Rencana Audit dibuat dengan pertimbangan berdasarkan pada:

1) hasil Audit sebelumnya;

2) informasi dugaan adanya kasus penyimpangan; dan 3) informasi lainnya.

b. Persiapan

Dalam tahapan persiapan, dialakukan pembentukan tim audit manajemen ASN dan pembagian kewenangan tim. Pembentukan ini ditentukan oleh Ketua Tim dengan persetujuan pejabat yang berwenang di bidang pengawasan. Tim Audit merumuskan Rencana Kerja Pengawasan dan Pengendalian (Audit Plan) sesuai dengan lingkup kerja, metode audit dan kriteria audit yang akan digunakan. Selain itu, Tim Audit melakukan diskusi dan merumuskan atas permasalahan kepegawaian pada suatu obyek pengawasan dan pengendalian kepegawaian. Selanjutnya, Ketua Tim Audit menyampaikan hasil keputusan rapat Tim Audit ke pejabat yang berwenang di bidang pengawasan, dan menjelaskan rencana teknik pelaksanaan audit.

Sebelum pelaksanaan, pejabat yang berwenang di bidang pengawasan membuat surat tugas untuk setiap Auditor Kepegawaian sebagai dasar tugas untuk mengaudit.

c. Pelaksanaan

Sebelum melakukan Audit, Tim Audit harus mengadakan pertemuan pembukaan dengan auditi untuk menyampaikan rencana audit, memperkenalkan seluruh Auditor Kepegawaian, menjelaskan tujuan dan ruang lingkup serta memberitahukan metode audit, Kriteria Audit dan waktu

(5)

yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaan, auditor dapat melakukan wawancara dengan auditi, pengamatan lapangan, dan pemeriksaan dan verifikasi dokumen. Sebelum dicatat sebagai temuan Audit, bukti Audit harus dikonfirmasikan kepada Auditi.

Setelah selesai melaksanakan audit, Tim Audit menyelenggarakan rapat pertemuan Auditor Kepegawaian (Auditor meeting) untuk membahas hasil temuan Audit yang akan disampaikan kepada auditi pada saat rapat penutupan Audit. Seluruh kegiatan audit diakhiri dengan rapat penutupan yang dihadiri oleh Tim Audit dan Auditi. Auditor Kepegawaian melakukan ekspose atas temuan-temuan yang telah disepakati, untuk ditindaklanjuti.

Dalam penutupan agenda audit, setidaknya mencakup beberpa kegiatan:

1) paparan Ketua Tim Audit tentang proses Audit yang dilaksanakan, termasuk kendala atau keterbatasan yang dijumpai selama Audit lapangan berlangsung;

2) hasil Audit, khususnya temuan Audit;

3) kesimpulan Audit sementara; dan

4) penjelasan Ketua Tim Audit tentang situasi yang dijumpai selama audit yang dapat mengurangi tingkat kepercayaan kesimpulan audit.

d. Pasca Pelaksanaan

Setelah pelaksanaan audit, auditor membuat laporan sementara hasil audit manajemen ASN, melakukan konsultasi dan permintaan tindakan perbaikan, melakukan perbaikan sesuai masukan dari Auditi. Auditi menyerahkan rencana tindakan perbaikan kepada Ketua Tim Audit, paling lambat 20 (dua puluh) hari kalender terhitung sejak diterbitkannya temuan tersebut.

Tim Audit memberikan persetujuanfpenolakan terhadap rencana tindakan perbaikan untuk temuan audit. Apabila Tim Audit setuju, rencana tindakan perbaikan dapat ditindaklanjuti oleh penangggung jawab terkait untuk penyelesaiannya. Apabila Tim Audit menolak, rencana tindakan perbaikan tersebut dikembalikan kepada auditi untuk dikaji ulang.

e. Laporan dan tindak lanjut

Setelah tahapan audit secara keseluruhan dilaksanakan, Tim Audit membuat laporan hasil audit berupa rician pelanggaran NSPK dengan sistematika pelaporan sebagai berikut:

1) Bagian pertama.

(6)

Bagian pertama memuat dan menjelaskan secara ringkas informasi tentang temuan hasil audit serta rekomendasinva.

2) Bagian kedua

Bagian kedua merupakan bagian utama isi laporan yang memuat hasil audit. Sistematika paparan temuan audit dapat disusun berdasarkan 3 (tiga) sub bagian yaitu:

a) Umum, yang memuat terdiri dari dasar pengawasan dan pengendalian (wasdal), tujuan dan sasaran wasdal, identifikasi dan Kriteria Audit, waktu wasdal, nama tim wasdal, dan narasumber;

b) aspek wasdal, yang memuat temuan di lapangan yang memuat fakta dan faktor penyebab serta akibat daripada fakta; dan

c) penutup.

3) Lampiran

Lampiran memuat data dan/atau informasi pendukung yang penting dan relevan dengan temuan Audit, yaitu rencana Audit, daftar dokum en lrekaman yang diperiksa/ dievaluasi, kertas kerja Audit, daftar personil yang diwawancarai, daftar fasilitas yang diobservasi, dan informasi lainnya.

Laporan pada intinya berisi rincian pelanggaran Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK), startegi/rekomendasi penyelesaian, dan kesepakatan waktu penyelesaian.

Sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban, laporan Audit harus ditandatangani oleh Ketua Tim Audit dan anggotanya dengan membuat pernyataan bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran dan akurasi laporan audit termasuk pernyataan akan menjaga kerahasiaan isi laporan dari pihak-pihak di luar yang berkepentingan. Laporan audit didistribusikan kepada penanggung jawab pihak Auditi dengan tembusan kepada PPK dan Pembina Audit Manaj emen Kepegawaian.

f. Pendokumentasian laporan

Laporan hasil audit manajemen ASN didokumentasikan dalam bentuk dokumen laporan hasil audit manajemen ASN secara lengkap dan akurat, serta dilakukan dalam bentuk hard copy maupun soft copy.

Referensi

Dokumen terkait

In South Korea, there are conflicting views in that the Obama administration’s second-term foreign policy towards the North will either maintain a hard-line equivalent to his