Penyusunan skripsi ini merupakan proses jangka panjang yang tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. H Fauzan Naif, M.A., selaku dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang banyak memberikan nasehat, motivasi dan dorongan kepada penulis selama penulis menempuh studi serta masukan positif dalam penulisan skripsi hingga selesai dengan baik. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
Seluruh staf administrasi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam serta keluarga besar Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang telah memberikan pelayanan terbaiknya selama penulis menempuh studi. Pak Subarjo dan Pak. Aji yang setia mengantar penulis ke kampus selama masa studi. Keluarga Besar Spesialis Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir 2010 Ula, Yadi, Lasti Mega, Tomo, Ujang, Aan, Atiqoh, Kahfi, Ela, Iva, Rosi, Niken, Arda, Anwar, Wafi, Eko, Ida, Said , Rifki , Tia, Nail, Umi, Erwin, Liqok, Ulfa, Fela, Sibro dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuannya.
Kepada sahabat penulis Anis Yuliana, terima kasih atas segala motivasi, dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Keluarga besar Kos Astaman (Umu, Ika, Rina, Indah, Yuyun, Nurul, Logis dan Ibu Astaman) terima kasih telah mengajarkan kami indahnya persaudaraan, indahnya berbagi dan terima kasih atas segala bantuannya. Nilda Hayati yang bersedia mengedit skripsi ini dan mendampingi penulis pada saat-saat akhir penyelesaian skripsi ini.
Semoga motivasi, doa, dukungan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dapat dicatat oleh Allah SWT. sebagai hadiah, amin.
Konsonan Tunggal
Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap حددعتي
Vokal Pendek __
Vokal Rangkap 1
Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof
Kata Sandang Alif + Lam
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya
Allah SWT sangat mementingkan ilmu, ini tercermin dalam ayat-ayat yang Allah turunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW iaitu Q.S Al-„Alaq (96):1-5. Selain itu, Allah SWT menyatakan bahawa orang yang berilmu akan ditinggikan oleh Allah, ini terdapat dalam Q.S Al-Mujadalah (58):11. Allah SWT juga mengisyaratkan bahawa terdapat perbezaan antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, isyarat ini menurut firman-Nya dalam Q.S Az-Zumar (39):9.
Terpilihnya Ibnu Jari>r Al-T{abari> dan kitab tafsirnya Ja>mi' al-Baya>n Fi>Tafsi>r al-Qur'an>n karena Ibnu Jari>r Al-T{abari> >. Kitab tafsir Ja>mi'ul-Bay>n Fi>Tafsi>r al-Qur'an menjadi rujukan utama, selain itu tafsir bil ma'tsur yang dikembangkan oleh Al-T{abari sangat menginspirasi dan memberi semangat. generasi penafsir berikutnya. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba memecahkan beberapa permasalahan yaitu bagaimana Ibnu Jari>r Al-T{abari> menafsirkan ayat-ayat tentang ilmu pengetahuan dalam Al-Qur'an?, apa kelebihan dan kekurangan Ibnu Jari>r Al- Tafsir T{abari> dalam penafsiran ayat-ayat ilmiah dalam Al-Qur'an?, apa makna tafsir Ibnu Jari>r Al-T{abari> untuk konteks saat ini?
Hasil dari penelitian ini adalah banyak sekali ayat-ayat yang membahas tentang ilmu pengetahuan, dan penulis menggunakan kata kunci ‘alima dan mengklasifikasikan ayat-ayat ilmiah tersebut berdasarkan fi’il, sehingga dapat disimpulkan bahwa ayat-ayat tersebut mengandung kata allamah (fi’). il madhi ) menurut Al -T{abari> menjelaskan bahwa Allah-lah yang mengajari manusia apa yang tidak mereka ketahui. Kemudian menurut Al-T{abari>, ayat yang mengandung kata ya’lamu (fi’il mudhari) menjelaskan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang dilakukan manusia, dan Allah memerintahkan makhluk-Nya untuk menyerahkan kekuasaan-Nya kepada-Nya. Sedangkan ayat yang mengandung kata ilm (masdar) menurut Al-T{abari>, ayat tersebut menjelaskan bahwa ilmu yang dimiliki para nabi berasal dari Allah.
Adapun kelebihan dan kekurangan penafsiran Al-T{abari>, memang benar bahwa Al-T{abari> terkadang menggunakan narasi Islam dalam menafsirkan suatu ayat sehingga membuat hasil penafsiran menjadi ambigu. Kelebihan dari penafsiran Al-T{abari> adalah sangat detail, karena ketika menafsirkan suatu ayat, Al-T{abari> selalu menjelaskan maksud kata-kata dalam ayat tersebut dengan terminologi Arab, karena Al-T{ abari> Tafsir Al-T{abari> merupakan tafsir bil ma'tsur, jadi yang terpenting dari Al-T{abari> ketika menafsirkan suatu ayat adalah hadis dan syair kuno, selain itu Al-T{abari juga menafsirkan > juga ayat demi ayat (munasabah).
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang penting bagi umat manusia karena dengan ilmu pengetahuan manusia dapat mengetahui alam semesta bahkan menguasainya. Istilah pengetahuan biasanya dikontraskan dengan pengertian opini, sedangkan istilah sebab (causa) diambil dari bahasa Yunani “Atia” yaitu asas yang pertama, tidak berarti hanya pengetahuan saja. Pada akhirnya kata ini mengalami perkembangan dan perubahan makna sehingga mempunyai makna suatu pengetahuan yang sistematis yang diperoleh melalui observasi, kajian dan percobaan yang dilakukan terhadap apa yang dipelajari.
Alfatih Suryadilaga, Konsep Ilmu dalam Kitab Hadits, Kajian Kitab Al-Kafi karya Al-Kulaini (Yogyakata: Teras, 2009) hal. Pemilihan Ibnu Jari-r Al-T{abari> dan tafsir kitabnya Ja>mi'ul-Bay>n Fi>Tafsi>r al-Qur'an>n karena Ibnu Jari>r Al-T{abari> adalah dipandang sebagai pewaris semu yang terpenting dalam tradisi keilmuan Islam klasik seperti ilmu hadis, fiqh, lughah, kurma termasuk tafsir Al-Qur'an. Dua karya utamanya, Ta>ri>kh al-Umam wa al-Muluk (yang membahas tentang sejarah) dan Ja>mi' al-Baya>n fi>Tafsi>r al-Qur'an menjadi rujukan utama (referensi menonjol ), sehingga berhasil meningkatkan popularitasnya di kancah dunia di kalangan "masyarakat pembaca".
Tafsir bil ma'tsur yang dikembangkan oleh Al-T{abari telah menginspirasi dan menyemangati generasi mufasir penerus.7. Kata 'ilm banyak disebutkan dalam Al-Qur'an dan tidak hanya berarti mengetahui, tetapi banyak juga arti dari kata 'ilm dan turunannya. Kata 'ilm disebutkan berkali-kali dalam Al-Qur'an, yaitu 105 kali, namun kata 'ilm disebutkan secara rinci sebanyak 774 kali.
Dawam Raharjo, Ensiklopedia Tafsir Sosial Al-Qur'an Berdasarkan Konsep-Konsep Utama (Jakarta: Paramadina, 2002), hal.
Rumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan wawasan mengenai tafsir ilmu menurut Ibnu Jari>r Al-T{abari.
Telaah Pustaka
Tesis ini membincangkan tafsiran Ibn Jari>r Al-T{abari terhadap pelbagai pengertian mawaddah dalam al-Quran. Pengertian mawaddah dalam al-Quran bukan sahaja bermaksud cinta dalam aspek perkahwinan, tetapi juga dalam aspek silaturahim, hubungan sesama agama dan aspek sosial. Mawaddah dalam al-Quran (dalam bentuk masdar) juga bermaksud kasih sayang antara mukmin dengan bekas musuh mereka.
Skripsi dengan judul Kata-kata Al-Syajar dalam Al-Quran: Kajian Tafsir Al-Tabari dalam Kitab Al-Jami' Al-Bayan 'An Ta'wil Ay Al-Qur'an oleh. 11Faizah Permata Ayu, “Makna Kata Mawaddah dan Derivasinya dalam Tafsir Jami’ Al-Bayan’ An Ta’wil Ay Al-Qur’an Karya Ibnu Jarir Al-Tabari”, Skripsi, Pemikiran Fakultas Agama dan Keislaman Ushuluddin , UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011 Skripsi ini membahas tentang tafsir Al-T{abari> terhadap kata Al-Syajar dalam Al-Qur'an.
Tesis Maftuh Mubarok dengan Judul Tafsir Aql Menurut Al-Tabari dalam Tafsir Jami' Al-Bayan 'An Ta'wil Ay Al-Qur'an. 12 Ali Mukti, “Perkataan Al-Syajar dalam Al-Qur'an: Kajian Tafsir Al-T{abari dalam Kitab Al-Jami' Al-Bayan 'An Ta'wil Ay Al-Qur'an" , Skripsi Fakultas Agama dan Pemikiran Islam Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. Sedangkan menurut Ath-Thabari, 'aql dalam Al-Qur'an mengandung nilai-nilai yang mengikat pemiliknya. 13.
An Ta'wil Ay Al-Qur'an”, Skripsi Ushuluddin Fakultas Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. Skripsi ini membahas tentang bagaimana Al-T{abari> dan Asy-Sya'rawi> memaknai ayat tentang makanan dalam Al-Qur'an Buku berjudul Ensiklopedia Tafsir Sosial Al-Qur'an Berdasarkan Konsep-Konsep Utama yang ditulis oleh M.
Salah satu karya Yusuf Qardhawi berjudul Al-Qur'an berbicara tentang akal dan ilmu pengetahuan. Al-Quran, pembentukan nalar ilmiah dalam Al-Quran dan mukjizat ilmiah dalam Al-Quran.18. Sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Utsman Najati dengan judul “Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa”.
Metode Penelitian
Keempat, menjelaskan setiap ayat yang telah dikategorikan dengan tafsiran yang merujuk kepada tafsir Ath-Thabari, dan sekaligus mencari korelasi (munasabah) ayat-ayat tersebut dengan ayat-ayat lain dalam surah-surah yang lain.
Sistematika Pembahasan
Kesimpulan merupakan topik utama pembahasan dalam penelitian ini dan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dijelaskan pada pendahuluan.
Kesimpulan
Al-T{abari selalu menjelaskan maksud kata-kata dalam ayat tersebut dengan terminologi Arab, karena tafsir Al-T{abari mengandung tafsir bil ma'tsur, maka acuan utama Al-T{abari dalam menafsirkan suatu ayat adalah hadits, namun jika ia merasa suatu hadits tidak sesuai, Al-T{abari> memperkuat penafsirannya dengan menghadirkan puisi-puisi kuno. Sedangkan relevansi tafsir Al-T{abari> adalah saat ini telah berkembang banyak ilmu pengetahuan yang sebelumnya telah diprediksikan oleh Al-Quran, antara lain tentang proses hujan, proses bumi dan lain sebagainya. Arti Kata Mawaddah dan Turunannya dalam Tafsir Jami' Al-Bayan 'An Ta'wil Ay Al-Qur'an Karya Ibnu Jarir Al-Tabari.
Penafsiran 'Aql menurut Al-Tabari dalam Tafsir Jami' Al-Bayan 'an Ta'wil Ay Al-Qur'an. Kata Al-Syajar Dalam Al-Qur'an: Studi Penafsiran Al-T{abari dalam Kitab Al-Jami' Al-Bayan 'An Ta'wil Ay Al-Qur'an. Jami>’ al-Baya>n fi>Tafsi>r al-Qur'a>n Karya Ibnu Jari>r At-Thabari>” dalam Muhammad Yusuf dkk, Study Kitab Tafsir Menyuarakan Teks yang Bisu.
