• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB_1.docx - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB_1.docx - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dekubitus merupakan kerusakan kulit beserta jaringan pada suatu area yang disebabkan oleh tulang yang menonjol, sebagai akibat dari gesekan, tekanan, pergeseran atau kombinasi dari beberapa hal tersebut dalam waktu yang lama.

(NPUAP, 2014). Dekubitus adalah kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit akibat tekanan dari luar yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan tidak bias sembuh dengan urutan waktu yang biasa, gangguan ini terjadi pada individu yang berada diatas tempat tidur atau kursi dalam kurun waktu yang cukup lama, seringkali pada individu yang mengalami mobilitas yang rendah, inkontinensia urin, malnutrisi, serta mengalami gangguan tingkat kesadaran (Potter & Perry, 2012).

Hasil dari penelitian yang dilakukan sebelumnya di Indonesia insiden terjadinya luka tekan cukup tinggi yaitu sekitar 33,3 %, menurut Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) angka ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya (Suryadi, 2006; Yusuf, 2010). maka diperlukan penanganan yang serius dan khusus untuk menyelesaikan masalah ini.

Penelitian Suheri (2009),menyatakan bahwa lama hari perawatan mempengaruhi kejadian luka tekan. Pada penelitian tersebut, telah ditemukan luka tekan pada 88,8% responden dengan rata-rata lama hari rawat yaitu 5 hari. Brito et al. (2013) mengungkapkan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian luka tekan

(2)

dan lama rawat lebih dari 8 hari.

Strategi pencegahan luka tekan menurut menurut EPUAP (European Pressure Ulcer Advisory Panel), NPUAP (National Pressure Ulcer Advisory Panel), PPPIA (Pan Pacific Pressure Injury Alliance) yaitu pengkajian faktor resiko luka tekan, pengkajian kulit dan jaringan, skin care, emerging therapies, nutrisi, reposisi dan mobilisasi dini, reposisi tumit, support surface, dan pemakaian alat medis. Perawat mempunyai peran dalam mencegah terjadinya dekubitus dalam hal ini tindakan yang biasa dilakukan adalah memiringkan posisi tubuh ke kanan dan ke kiri untuk mengurangi masa tekan pada area kulit.

Prayadni KN dkk. (2012) sebuah studi percontohan yang dilakukan oleh Van Den Bunt menunjukkan efek positif dari massage pada pencegahan luka dekubitus. Dalam penelitian yang diungkapkan, terapi pijat adalah salah satu metode yang digunakan untuk membantu menjaga vaskularitas kulit. Teknik massage effeleurages sekali atau dua kali dalam sehari efektif dalam pencegahan perkembangan luka tekan. Trisnowiyanto (2012) menuliskan bahwa salah satu variasi massage effleurage adalah gosokan dengan menggunakan telapak tangan dilakukan dengan tekanan yang lembut dan dangkal (superficial stroking).

Dalam terapi massage dibutuhkan lotion sebagai pelumas dan pelembab kulit dengan tujuan untuk mempertahankan kandungan air dalam lapisan korneum, sehingga kulit akan terjaga kelembaban nya (Fajar Waskito, 2009).

Pelembab yang ideal adalah pelembab dengan pH yang seimbang sehingga mampu mencegah kerusakan kulit yang diakibatkan oleh kulit yang kering, peneliti memilih lotion berbahan dasar minyak yaitu VCO (Virgin Coconut Oil).

(3)

Virgin Coconut Oil adalah bahan olahan minyak kelapa yang aman dikonsumsi oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Mutu VCO ditentukan oleh kandungan asam lemak rantai medium atau medium chain fatty acid (MCFA) dan asam laurat. Kandungan MCFA dan kadar asam laurat dipengaruhi oleh varietas kelapa, tinggi tempat tumbuh dan teknologi proses VCO (Sari, 2009).

VCO mengandung asam laurat yang tinggi (sampai 51%), sebuah lemak jenuh yang rantai karbon sedang (jumlah karbonnya 12). Didalam tubuh manusia asam laurat akan dirubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. MCFA mudah diserao ke dalam sel kemudian ke dalam mitokondria, sehingga metabolism meningkat.

Adanya metabolism yang meningkat maka sel-sel bekerja lebih efisien membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak lebih cepat (Sari 2009).

Berdasarkan kajian teori dan jurnal dapat disimpulkan pasien lansia dengan tirah baring merupakan kelompok individu yang rentan terhadap resiko dekubitus. Dekubitus dapat dicegah dengan tindakan non farmakologi. Salah satunya dengan tindakan massase effleurage yang dikombinasikan dengan minyak Virgin Coconut Oil (VCO) pada bagian kulit yang rentan terjadinya luka tekan, dengan harapan metabolisme kulit dan vaskularitas pada daerah yang di pijat meningkat, sehingga resiko terjadinya dekubitus dapat diturunkan. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan sebuah studi penelitian dengan judul

“Pengaruh Massage Effleurage Menggunakan VCO (Virgin Coconut Oil)

(4)

Terhadap Kondisi Kulit pada Pasien Lansia Tirah Baring yang Beresiko Dekubitus”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh VCO (Virgin Coconut Oil) terhadap kondisi kulit pada pasien yang beresiko dekubitus?”

1.3. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh VCO (Virgin Coconut Oil) terhadap kondisi kulit pada pasien yang beresiko dekubitus melalui studi literatur.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi artikel mengenai efektifitas massage menggunakan VCO dalam mencegah dekubitus.

b. Menganalisis artikel mengenai efektifitas massage menggunakan VCO dalam mencegah dekubitus.

(5)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai tambahan pengetahuan dan referensi pada peneliti selanjutnya mengenai pengaruh massage menggunakan VCO terhadap pencegahan dekubitus.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini menambah wawasan serta informasi tentang pengaruh massage menggunakan VCO terhadap pencegahan dekubitus.

1.4.2.2 Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tentang pengaruh teknik relaksasi pengaruh massage menggunakan VCO terhadap pencegahan dekubitus.

sehingga mereka dapat menggunakan terapi non farmakologis ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah dekubitus.

1.4.2.3 Bagi Pelayanan Kesehatan

Menjadi masukan dalam pengambilan keputusan serta meningkatkan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan kepada pasien hipertensi sehingga dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole.

(6)

1.4.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur tentang massage menggunakan VCO terhadap pencegahan dekubitus serta hasil penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian diagnosa yang muncul pada pasien diabetes melitus salah satunya adalah gangguan integritas jaringan kulit yang mengalami infeksi... 4 Biasanya akan terjadi luka yang tidak

Penelitian Hartiningtiyaswati 2010 menunjukkan bahwa pada responden yang mengalami luka perineum dan berperilaku pantang makanan sebagian besar menunjukkan hasil 92,6 % tidak sembuh

Scabies, Penyakit Kulit Khas Pada Warga Pesantren .http://drhandri.wordpress.com/2008/04/24/scabies-penyakit-kulit-khas-pada-warga- pesantren/, Diakses 15 November 2015.. Ilmu penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hipertensi Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan

Sukohar & Zetira , 2020 Terapi plasma konvalesen merupakan prosedur transfusi plasma bagi pasien Covid-19 yang diambil dari seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 dan memenuhi

Dibuktikan dengan kulit kering, tidak bersisik, tidak ada luka, tidak ada panu, suhu kulit hangat, warna kulit sawo matang, kulit bersih, handuk bersih, pakaian bersih, kuku tidak

Konsep imunisasi pasif merupakan dasar pemahaman pada terapi ini, teknik penyalurannya yakni dengan memberikan plasma konvalesen dari seseorang yang telah sembuh COVID-19 serta