• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Industri manufaktur merupakan industri pengolahan yang mendominasi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Proses manufaktur sendiri meliputi kegiatan terorganisir yaitu proses mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi sehingga dapat menjadi nilai lebih dan dapat diperjual belikan (Kohser at al, 2017). Banyaknya perusahaan industri serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur yang di dalamnya terdapat komponen-komponen persediaan yang terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai dan persediaan suku cadang yang dimiliki oleh perusahaan dalam menunjang proses produksi itu sendiri (Mulyadi 2016:463).

Proses produksi yang diterapkan oleh perusahaan diharapkan dapat mencapai suatu target yang optimal dengan mengunakan sumber daya dengan melibatkan tenaga manusia, bahan baku serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna secara efesien dan efektif agar menghasilkan keuntungan bagi perusahaan(Ahyari 2005:12).

Oleh karena itu persediaan merupakan salah satu aset penting dalam perusahaan karena biasanya mempunyai nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi perencanaan dan pengendalian sehingga merupakan suatu

(2)

kegiatan penting yang dapat perhatian khusus dari manajemen dalam mengatur perputaran persediaan (Herjanto:2015).

Kasmir (Kasmir, 2013:180) di dalam Dwinta Mulyanti (Mulyanti & Supriyani, 2018) mendefinisikan perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam persediaan ini berputar dalam suatu periode.

Apabila perputaran persediaan yang diperoleh tinggi, maka menunjukkan bahwa perusahaan bekerja secara efisien. Demikian pula apabila perputaran perediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumuk. Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memeperlancar jalannya operasi perusahaan yang dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang.

Perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan bahan baku, dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen, selain itu dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup tersedia di gudang diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen dan dapat menghindari terjadinya kekurangan bahan baku serta keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan konsumen yang akan merugikan perusahaan sehinggamenyebabkan image yang kurang baik bagi perusahaan serta berkurangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dalam hal ini perusahaan yang berjalan di bidang manufaktur (Damanik:2016).

Dya Risca Febriyanti (Febriyanti et al, 2017) pada perusahaan manufaktur, keuntungan bukan hal yang mudah karena hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa

(3)

faktor dan perusahaan harus mengatasi dalam hal kelancaran proses produksi agar proses produksi yang diinginkan dan direncanakan dapat tercapai tanpa gangguan yang salah satunya meliputi persediaan. Kasmir (Kasmir, 2013:180) di dalam Dwinta Mulyani (Mulyani& Supriyani, 2018) mendefinisikan perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran persediaan, apabila perputaran persediaan yang diperoleh tinggi , menunjukkan bahwa perusahaan bekerja secara efisien.

PT Daese Garmin merupakan perusahaan manufaktur yang sudah diakui di tingkat internasional. Kantor pusat dan pabrik berada di Bandung Jawa Barat.

Perusahaan juga memproduksi blazer, vest, coat, dan pants yang diekspor ke negara seperti Jepang, Korea, USA, dan Canada. Untuk memproduksi produk tersebut, perusahaan menggunakan bahan baku yang diimpor dari beberapa negara, seperti India, Hong Kong, Korea, Shanghai, Canada, dan USA yang membuktikan eksistensinya yang telah dipercaya untuk bekerja sama dengan pelanggan maupun supplier yang memasok bahan baku.

Fenomena masalah yang terjadi yaitu terdapat perbedaan data yang ditampilkan pada sistem komputer dengan data manual pada divisi gudang persediaan bahan baku yang dicatat oleh bagian operasional lapangan sehingga data tidak sama dengan data riil bahan baku yang tersedia. Terdapat perbedaan data sistem dengan data riil di lapangan, menyebabkan tidak terkontrolnya stok barang yang telah habis sehingga sulitnya mendapatkan bahan baku untuk dilakukan proses selanjutnya. Dalam hal ini berarti menghambat proses produksi barang karena jika terdapat bahan baku yang tidak tersedia dan sedang dibutuhkan untuk proses produksi, maka perusahaan harus

(4)

menunggu proses re-order bahan baku kepada supplier dan memerlukan waktu yang tidak singkat, sedangkan proses produksi adalah bagian yang penting untuk perusahaan dalam menghasilkan produk yang harus segera diselesaikan untuk memenuhi permintaan konsumen. Maka sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap perusahaan termasuk manajer untuk memudahkan pihak-pihak dari dalam untuk mengontrol dokumen dalam alur proses bisnis yang berjalandemi mengurangi resiko kesalahan dalam sistem pencatatan persediaan (Juwitasary at al, 2015).

Beberapa masalah dalam sistem pencatatan persediaan bahan baku yang terjadi pada PT Daese Garmen adalah data komputer yang menggunakan aplikasi MyBPBE yang digunakan oleh administrasi gudang terdapat perbedaan dengan sistem pencatatan manual atau data fisik yang dilakukan oleh bagian operasional lapangan, sehingga dalam penyajian data terdapat miss dalam stok komputer dengan aktual bahan baku di lapangan seperti contohnya barang pada sistem komputer menunjukkan bahwa stok barang tersedia sesuai dengan permintaan produksi tetapi stok riil barang di gudang tidak dapat memenuhi permintaan produksi, sedangkan untuk pembelian sisa kekurangan bahan baku membutuhkan proses yang tidak singkat terlebih barang yang dipesan berasal dari luar negeri atau import sehingga menimbulkan proses produksi menjadi tersendat. Berikut ini adalah contoh data persediaan stok komputer, stok riil, terhadap permintaan produksi:

(5)

Sumber: PT Daese Garmin

Gambar I.1

Data Persediaan Bahan Baku

Seperti yang terlihat pada gambar I.I menunjukkan bahwa SIA pada perusahaan PT Daese Garmin belum berjalan optimal dimana terdapat perbedaan antara data sistem, data riil, dengan jumlah permintaan produksi. Data menunjukkan jumlah permintaan produksi telah sesuai dengan stok pada sistem kumputer tetapi stok riil menunjukkan bahwa permintaan produksi tidak dapat terpenuhi. Hal ini mengharuskan manajer untuk memperbaiki alur SIA dalam proses pencatatan persediaan dan pengeluaran bahan baku ke produksi pada gudang penerimaan barang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Terhadap Kelancaran Proses Produksi Pada PT Daese Garmin Bandung

Identifikasi dan Rumusan Masalah`

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang merupakan dasar untuk pembahasan yaitu sebagai berikut:

(6)

1. Sistem informasi akuntansi yang selama ini berlangsung terutama untuk persediaan bahan baku belum begitu optimal

2. Masih adanya perbedaan antara perhitungan secara sistem dan fisik

3. Kelancaran proses produksi yang berlaku di PT Daese Garmin masih belum sesuai dengan harapan manajemen

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dasar yang ditemui dalam kaitannya penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana sistem akuntansi persediaan bahan baku pada PT Daese Garmin?

2. Bagaimana proses produksi pada PT Daese Garmin?

3. Bagamana pengaruh sistem akuntansi persediaan bahan baku terhadap kelancaran proses produksi pada PT Daese Garmin?

Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu, maka diperlukan penelitian ulang guna menguji variabel-variabel tersebut untuk mendapatkan konsistensi hasil.

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui pengaruh dari akuntansi persediaan yang dilakukan pada divisi gudang penerimaan bahan baku

(7)

terhadap kelancaran proses produksi pada perusahaan serta mencari solusi apa yang dapat memecahkan masalah agar divisi gudang dapat menyuplai bahan baku serta menyajikan data yang riil sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan perusahaan terhindar dari kerugian atas keterlambatan pengiriman produk ke konsumen. Dari data dan informasi tersebut akan digunakan untuk bahan analisis penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat bagi penulis menempuh sidang sarjana pada program studi akuntansi jenjang S1 Universitas BSI Bandung.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

1. Untuk menganalisa sistem akuntansi persediaan bahan baku pada PT Daese Garmin.

2. Untuk menganalisa persediaan bahan baku PT Daese Garmin.

3. Untuk menganalisa pengaruh sistem akuntansi persediaan bahan baku terhadap kelancaran proses produksi pada PT Daese Garmin.

Manfaat Penelitian Manfaat Akademis

Kegunaan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat akademis yaitu dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu akuntansi khususnya tinjauan analisa akuntansi persediaan bahan baku dan sebagai pembelajaran penerapan teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan aktual di lapangan.

(8)

Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian yang dilakukan adalah:

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan suatu kontribusi berupa masukan atau saran-saran pemikiran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan maupun peningkatan kinerja industri manufaktur dimasa yang akan datang.

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran kepada PT Daese Garmin terhadap kelancaran proses produksi.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan mengenai pentingnya sistem akuntansi persediaan bahan baku di dalam kegiatan operasional perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika metode ini digunakan untuk mengevaluasi teori-teori konvensional tentang private property rights, maka dihasilkan teori/kebijakan ekonomi Islam yaitu: Allah

World Education Forum on Education for All di Dakkar, Senegal tahun 2000 dirumuskan bahwa: 1 tahun 2015 anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit, dan mereka yang termasuk