BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bendungan merupakan bangunan urugan tanah, urugan batu, beton dan/atau pasangan batu yang dibangun untuk menahan dan menampung air, selain itu dapat pula digunakan untuk menahan dan menampung limbah tambang atau lumpur sehingga membentuk waduk (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010).
Bendungan termasuk ke dalam heavy construction sehingga menyimpan potensi bahaya yang besar dan memiliki resiko kerusakan fisik serta kegagalan fungsi. Salah satu masalah yang sering terjadi pada bendungan adalah rembesan pada tubuh bendungan. Rembesan merupakan aliran air yang secara terus menerus mengalir dari sisi hulu menuju sisi hilir, aliran air ini merupakan aliran dari air sungai, danau atau waduk melalui material yang lolos air (permeable), baik melalui tubuh bendungan maupun pondasi.
Bendungan Notopuro merupakan bendungan urugan tanah homogen yang terletak di Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun dengan Panjang 2.1 km serta tinggi maksimum dari galian pondasi 12.0 m. Pada bagian hulu, lereng bendungan dilapisi menggunakan blok-blok beton. Fungsi utama dari keberadaan waduk Notopuro adalah untuk mengairi sawah irigasi yang berada di hilir, diantaranya Desa Duren, Desa Bener, Desa Kedungmaron, Desa Kedungrejo dan Desa Sukorejo dengan luas baku sawah 2.435 Ha.
Berdasarkan hasil Inspeksi Besar Bendungan Notopuro pada tahun 2021 diperoleh beberapa permasalahan yang terdapat pada tubuh Bendungan Notopuro, salah satu diantaranya adalah permasalahan rembesan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai Faktor Keamanan (FK) dari Bendungan Notopuro terhadap bahaya rembesan.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data historis dari inspeksi Bendungan Notopuro yang dilakukan secara berkala sejak tahun 1995 hingga tahun 2021, ditemukan adanya beberapa permasalahan di tubuh bendung, baik retakan atau longsoran, potensi pengembangan (swelling), hingga rembesan. Diperlukan suatu analisis yang
1-1
komperhensif mengenai kejadian rembesan yang terjadi pada Bendungan Notopuro.
1-2
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam studi ini adalah sebagai berikut:
a. Studi ini mempelajari masalah rembesan pada Bendungan Notopuro yang terletak di Desa Duren, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
b. Kondisi geologi pada pondasi bendungan berdasarkan hasil penyelidikan geologi yang didapatkan dari instansi yang berwenang.
c. Nilai properties material tanah berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penelitian laboratorium terhadap bahan material timbunan bendungan dari instansi yang berwenang.
d. Data geometri potongan melintang bendungan didapatkan dari instansi yang berwenang
e. Analisa dilakukan untuk stabilitas terhadap rembesan tidak untuk stabilitas lereng timbunan bendungan.
1.4. Perumusan Masalah
Bagaimanakah stabilitas Bendungan Notopuro terhadap bahaya piping dan debit rembesan yang diijinkan?
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui stabilitas Bendungan Notopuro terhadap bahaya piping dan debit rembesan yang diijinkan.
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi awal dalam upaya monitoring serta pemeliharaan Bendungan Notopuro terhadap masalah rembesan.
1-3