• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

N/A
N/A
scinreca

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 1 PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Literatur :

PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN oleh IRHAM FAHMI FUNDAMENTALS OF CORPORATE FINANCE oleh STEPHEN A. ROSS DASAR DASAR PEMBELANJAAN PERUSAHAAN oleh BAMBANG RIYANTO Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi oleh Sutrisno

Oleh : Edwin Suwantono, S.M.

 DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan sustainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. (Irham Fahmi) Menurut J. L. Massie, pengertian manajemen keuangan adalah aktivitas operasional bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menggunakan dana yang diperlukan untuk kegiatan operasional yang efektif dan efisien.

Semua kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan usaha-usaha perusahaan untuk mendapatkan dana (financing) dengan biaya yang minimal, serta usaha-usaha perusahaan untuk menggunakan / mengalokasikan dana tersebut (investment) se-efektif dan se-efisien mungkin. (BAMBANG RIYANTO)

TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

The goal of financial management is to maximize the current value per share of the existing stock.

Tujuan manajemen keuangan untuk perusahaan yang profit oriented (perusahaan yang fokus terhadap keuntungan) adalah untuk membuat keputusan-keputusan yang meningkatkan harga pasar saham perusahaan, atau meningkatkan nilai pasar ekuitas.(The goal of financial management in a for-profit business is to make decisions that increase the value of the stock, or, more generally, increase the market value of the equity.)

1. Memaksimumkan nilai perusahaan

2. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali 3. Memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang Dari 3 tujuan di atas yang paling penting adalah yang pertama yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Artinya bagaimana pihak manajemen perusahaan mampu memberikan nilai

(2)

yang maksimum pada saat perusahaan tersebut masuk ke pasar. Contohnya EPS perlembar saham naik dari 5.500 ke 5.900.

 FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu:

- KEPUTUSAN PENDANAAN (FINANCING DECISION)

Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan yang menyangkut struktur keuangan. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Dengan kata lain, keputusan pendanaan adalah menentukan apakah sumber dana perusahaan dibelanjai dari modal sendiri (equity) ataukah dari modal asing/utang (debt) atau kombinasi berapa komposisi/persentase dana yang berasal dari modal sendiri dan berapa persentase yang berasal dari modal asing.

- KEPUTUSAN INVESTASI (INVESTMENT DECISION)

Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang paling menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu, investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian. Risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan.

- KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

Kebijakan perusahaan dalam hal penetapan persentase laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, dan persentase laba yang ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai Laba Ditahan, guna membiayai pengembangan perusahaan di masa yang akan datang.

(3)

PERANAN MANAJER KEUANGAN

Manajer keuangan di sini adalah manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Manajer keuangan berperan sebagai perantara (intermediary) di dalam melancarkan aliran kas atau dana dari luar ke dalam perusahaan, ataupun sebaliknya dari dalam ke luar perusahaan.

Contoh gambar =

1 = Memperoleh kas dengan menjual financial assets (saham, obligasi dan sekuritas lainnya) atau mendapatkan kredit dari bank atau sumber dana lainnya

2 = Dana yang diperoleh dari pemberi dana digunakan untuk membeli real assets yang digunakan dalam operasi perusahaan

3 = Apabila perusahaan bekerja dengan baik, real assets akan menghasilkan aliran kas masuk (cash-inflows) yang lebih besar daripada jumlah yang dibayarkan pada investasi permulaan

4a = Kas tersebut di RE-investasikan

4b = Kas tersebut dikembalikan ke pemodal yang membeli sekuritas dari perusahaan tersebut atau bank pemberi kredit atau kreditur lainnya.

(4)

 PEMBELANJAAN PASIF DAN PEMBELANJAAN AKTIF

Usaha perusahaan untuk mendapatkan dana disebut pembelanjaan pasif, yang di neraca akan terlihat di sisi PASIVA. Sedangkan usaha-usaha perusahaan untuk mengalokasikan atau menggunakan dana disebut pembelanjaan aktif, yang di neraca akan terlihat di sisi AKTIVA.

STRUKTUR KEKAYAAN

Pemilihan susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan struktur kekayaan

Pada badan usaha financial corporation (perusahaan kredit), masalah keseimbangan finansiil perusahaan dimulai dengan menentukan jumlah serta susunan pasiva baru kemudian aktiva menyesuaikan untuk menyusun struktur kekayaan yang sebaik-baiknya. Sebab besarnya tabungan yang dipercayakan kepada perusahaan akan menentukan luas dan sifat kredit yang akan diberikan.

 STRUKTUR MODAL / STRUKTUR FINANSIIL

Pemilihan susunan kualitatif dari pasiva akan menentukan struktur modal dan struktur finansiil perusahaan.

Pada badan usaha yang BUKAN financial corporation (perusahaan industri dll), masalah keseimbangan finansiil perusahaan dimulai dengan menyusun dan menentukan aktiva yang diperlukan untuk melaksanakan produksi yang direncanakan, kemudiann ditentukan jumlah dan susunan pasiva dengan menyesuaikan jumlah dan susunan aktiva sehingga didapatkan struktur modal yang sebaik-baiknya.

LANJUTAN PEMBELANJAAN PASIF

Pembelanjaan pasif meliputi masalah-masalah yang berhubungan dengan usaha penarikan modal, baik dalam artian kuantitatif maupun kualitatif. Maka dari itu, pembelanjaan pasif dapat dibedakan antara masalah “pembelanjaan kuantitatif” dan “pembelanjaan kualitatif”.

Pembelanjaan kuantitatif = masalah penentuan besarnya atau kuantitas modal yang dibutuhkan yang akan ditarik

Pembelanjaan kualitatif = masalah penentuan jenis (kualitas) modal yang akan ditarik.

Masalah kualitatif ini meliputi persoalan-persoalan sebagai berikut : 1. Dari sudut LIKUIDITAS = Untuk berapa lama modal akan ditarik 2. Dari sudut SOLVABILITAS = Macam modal apa yang akan ditarik

(5)

3. Dari sudut RENTABILITAS = Pendapatan apa yang akan diberikan kepada modal yang akan ditarik

Masalah kualitatif merupakan salah satu masalah yang penting bagi perusahaan, karena masalah kualitatif inilah yang akan menentukan baik-buruknya struktur modal suatu perusahaan. Setiap perusahaan akan berusaha mencapai keseimbangan finansiil.

Penyediaan dana yang dapat menempatkan perusahaan dalam keadaan keseimbangan finansiil disebut “pembelanjaan normal” (normalfinanzierung). Pengertian normal di sini adalah bersifat dinamis, sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan.

“Pembelanjaan yang kurang cukup” (unterfinanzierung) adalah ketidakseimbangan finansiil yang terjadi di dalam perusahaan. Contohnya adalah persediaan kas yang terlalu kecil untuk dapat memenuhi kewajiban; terlalu sedikit persediaan bahan mentah,barang dalam proses, barang jadi yang terdapat dalam gudang, sehingga tidak dapat memenuhi pesanan, bangunan yang terbengkalai, dsb.

“Pembelanjaan yang berlebih-lebihan” (ϋberfinanzierung). Kondisi ini dapat terjadi apabila jumlah modal yang tersedia atau tertanam dalam perusahaan adalah berlebih-lebihan banyaknya, jauh lebih cukup untuk memenuhi kebutuhannya atau membelanjai usahanya.

Contohnya terlalu banyak kas yang menganggur; terlalu banyak persediaan bahan mentah dll yang terdapat dalam gudang.

Hal-hal di atas menjadi kewajiban financial manajer untuk dapat mengatur pembelanjaan sedemikian rupa sehingga tidak terdapat modal yang berlebih-lebihan ataupun kekurangan modal.

 SUMBER-SUMBER DANA PERUSAHAAN

Seperti diketahui bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari, baik untuk keperluan investasi maupun modal kerja. Dana perusahaan tersebut jika ditinjau dari asalnya sumber dana tersebut, bisa dipisahkan ke dalam dua jenis yakni sumber dana dari dalam dan sumber dana dari luar :

1. Sumber dana dari luar perusahaan ( External Financing )

Usaha pemenuhan kebutuhan modal perusahaan diambilkan dari sumber-sumber modal yang berada di luar perusahaan.

Pembelanjaan ini dapat dijalankan dengan memenuhi kebutuhan modal yang berasal dari pemilik, calon pemilik, peserta, pengambil bagian (modal saham, modal peserta, dll) yang kemudian akan menjadi modal sendiri di dalam perusahaan tersebut. Bentuk pembelanjaan ini disebut Equity Financing.

(6)

Pembelanjaan yang dijalankan dengan memenuhi kebutuhan modal yang berasal dari para kreditur (kredit dari bank, kredit dari penjual, kredit obligasi, kredit dari negara, kredit asuransi, dsb), yang ini merupakan utang atau modal asing bagi perusahaan, karena disertai dengan kewajiban-kewajiban tertentu. Bentuk pembelanjaan ini disebut sebagai Debt Financing.

2. Sumber dana dari dalam perusahaan ( Internal Financing)

Sumber dana perusahaan yang berasal dari hasil operasi atau kegiatan perusahaan. Sumber dana ini dihasilkan sendiri di dalam perusahaan atau diambilkan dari funds yang dibentuk.

Pembelanjaan ini sering juga diartikan dengan “kekuatan sendiri”. Pembelanjaan ini dapat dijalankan dengan menggunakan laba cadangan dan laba tidak dibagi. Bentuk pembelanjaan ini disebut “Pembelanjaan Intern” (dalam arti sempit).

Pembelanjaan yang menggunakan penyusutan-penyusutan aktiva tetap yang belum digunakan untuk menggantikan aktiva tetap yang lama. Bentuk pembelanjaan ini disebut

“Pembelanjaan Intensif”.

CONTOH GAMBAR :

(7)

 MODAL

Pada permulaan, modal diyakini sebagai sesuatu yang PHYSICAL ORIENTED. Definisi modal secara klasik adalah hasil produksi yang digunakan untuk memprodusir lebih lanjut.

Kemudian seiring waktu, pengertian modal mulai bersifat NON PHYSICAL ORIENTED, yang berarti pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini sebenarnya juga belum ada persesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi.

DEFINISI MODAL

Lϋtge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital)

Schwiedland mengartikan modal secara lebih luas, yaitu baik dalam bentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang dagangan dsb.

J.B. Clark menekankan pada kekuasaan menggunakan modal tersebut.

A. Amonn, J. Von Komorzynsky memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal yang belum digunakan.

Perlu kita pahami dulu bahwa dalam hubungan ini ada pengertian “MODAL ABSTRAK” dan penganjur utama dari pengertian MODAL ABSTRAK adalah J.B Clark yang menyatakan bahwa “Capital is this permanent fund of productive goods, the identity of whose component elements is forever changing. Capital goods are shifting component parts of this permanent aggregate”. Untuk pengertian modal abstrak digunakan istilah CAPITAL, sedangkan untuk pengertian modal konkret digunakan istilah CAPITAL GOODS.

CAPITAL / MODAL ABSTRAK digambarkan sebagai air terjun, yang berdefinisi air terjunnya adalah TETAP. Sedangan MODAL KONKRET / CAPITAL GOODS adalah tetesan air dari air terjun itu yang selalu berganti-ganti.

Fisher memberikan istilah lain kepada modal konkret yaitu sebagai CAPITAL GOODS dan modal abstrak sebagai CAPITAL VALUE. Capital Value dari suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu adalah relatif permanen, sementara capital goods mengalami perubahan- perubahan.

 Menurut Prof. Meij = Modal sebagai Kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedang yang dimaksudkan dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.

(8)

Kekayaan terdapat dalam neraca sebelah kredit. Yang dimaksudkan dengan

“kekayaan” ialah “daya beli” yang terdapat dalam barang-barang modal.

 Menurut Prof. Polak = Modal ialah kekuasaan untuk menggunakan barang- barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit.

Barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.

 Menurut Prof. Bakker = Modal ialah baik yang berupa barang-barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit.

Jadi kesimpulan dari beberapa definisi di atas yaitu yang tercatat di sebelah debit dari neraca disebut MODAL KONKRET dan yang tercatat di sebelah kredit disebut MODAL ABSTRAK. Di dalam neraca suatu perusahaan akan digambarkan adanya modal konkret dan modal abstrak, tetapi juga akan tampak 2 gambaran modal yang menunjukkan modal menurut bentuknya (sebelah debit) dan menurut sumbernya (sebelah kredit).

Modal yang menunjukkan bentuknya ialah apa yang disebut modal aktif, sedangkan modal yang menunjukkan sumbernya ialah modal pasif.

Modal aktif ialah modal yang tertera di sebelah debit dari neraca, yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam mana seluruh dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan.

Sedangkan modal pasif ialah modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh.

Apabila dihubungkan modal aktif pasif dengan modal abstrak dan konkret, maka dapat dikatakan bahwa modal aktif itu termasuk dalam pengertian modal konkret, sedangkan modal pasif termasuk dalam modal abstrak.

Elemen-elemen modal aktif akan selalu berubah-rubah dalam waktu yang pendek (kas, efekten, piutang, barang), maupun dalam waktu yang panjang (aktiva tetap). Sedangkan nilai dari modal pasif dalam jangka waktu tertentu adalah relatif permanen.

(9)

 PEMBAGIAN MODAL AKTIF

Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif atau kekayaan suatu perusahaan dapat dibedakan antara “aktiva lancar” dan “aktiva tetap”. Perbandingan antara kedua aktiva tersebut akan menentukan “struktur kekayaan”.

Aktiva Lancar = + Aktiva yang habis dalam satu kali proses produksi + Jangka waktu pendek (kurang dari satu tahun)

+ Aktiva yang dapat diuangkan dalam waktu yang pendek.

Aktiva Tetap = + Aktiva yang tahan lama yang tidak / yang berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi.

+ Contoh = Tanah (tidak ada penyusutan), bangunan pabrik (penyusutan), kendaraan operasional (penyusutan),dll.

+ Aktiva yang mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang panjang (lebih dari satu tahun).

Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam perusahaan, maka modal aktif dibedakan dalam

“modal kerja” (working capital assets) dan “modal tetap” (fixed capital assets).

Istilah-istilah Modal Kerja = Circulating capital; short term capital; current capital; current assets; trading capital; trading assets.

Modal Kerja = + Jumlah keseluruhan aktiva lancar

+ Kelebihan dari aktiva lancar di atas utang lancar + Lebih Fleksibel

+ Terdiri dari variabel relatif

+ Elemen-elemen akan berubah sesuai kebutuhan + Proses perputaran dalam jangka waktu pendek Modal Tetap = + Tidak Fleksibel

+ Sususan relatif permanen dalam jangka waktu tertentu

+ Elemen-elemen tidak segera mengalami perubahan-perubahan + Proses perputaran dalam jangka waktu panjang.

Untuk menentukan suatu aktiva termasuk dalam working capital assets atau termasuk dalam fixed capital assets, harus dilihat pada fungsi dari aktiva tersebut pada perusahaan bersangkutan. Sebuah Truck bagi perusahaan transportasi termasuk dalam modal tetap, tetapi bagi dealer truck termasuk sebagai modal kerja.

(10)

 PEMBAGIAN MODAL PASIF

Berdasarkan asalnya, modal pasif itu dibedakan antara “Modal Sendiri” dan “Modal Asing”

atau “Modal Badan Usaha” dan “Modal Kreditur/Utang”.

Berdasarkan lamanya penggunaan = Modal Jangka Panjang dan Modal Jangka Pendek.

Berdasarkan syarat Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas sebagai berikut =

Likuiditas = Menurut jangka waktu penggunaan, modal pasif dapat berupa modal jangka panjang dan modal jangka pendek.

Solvabilitas = Menurut fungsinya sebagai jaminan, modal pasiva dapat dibedakan antara modal sendiri dan modal asing.

Rentabilitas = Dalam hubungan dengan penghasilan atau pendapatan, modal pasiva dapat dibedakan antara modal dengan pendapatan tetap (modal obligasi), dan modal dengan pendapatan tidak tetap (modal saham).

Gabungan dari ketiga pembagian modal pasiva di atas dapat menyimpulan =

1. Modal jangka panjang yang ditarik untuk jangka waktu tidak tertentu/terbatas waktunya (dari sudut likuiditas) adalah modal sendiri (dari sudut solvabilitas), dan merupakan modal dengan pendapatan tidak tetap (dari sudut rentabilitas).

2. Modal yang ditarik untuk jangka waktu tertentu/terbatas waktunya (dari sudut likuiditas) adalah modal asing (dari sudut solvabilitas) dan merupakan modal dengan pendapatan tetap (dari sudut rentabilitas).

 STRUKTUR KEKAYAAN (LANJUTAN)

Struktur kekayaan adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap.

Misalnya: Aktiva lancar Rp80.000 Aktiva tetap Rp120.000 ; Absolut = 8 : 12 ; Relatif 40% : 60%

STRUKTUR MODAL / STRUKTUR FINANSIIL (LANJUTAN)

Struktur finansiil mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur finansiil tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca.

(11)

Struktur finansiil mencerminkan pula perimbangan baik dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri.

Struktur Modal adalah pembelanjaan permanen di mana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Kesimpulannya, Struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur finansiil.

Misalya : Modal asing Rp50.000 Modal sendiri Rp150.000; Absolut 5:15 ; Relatif 25% : 75%

 LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan = Suatu laporan yang berisi informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Ada 5 bentuk laporan keuangan, yaitu:

1. Neraca

Adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan kondisi / posisi harta / aktiva (assets), utang (liabilities) dan modal perusahaan pada suatu saat atau tanggal tertentu (pada akhir triwulan atau akhir tahun).

2. Laporan Laba-Rugi

Adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan, berupa pendapatan (penjualan), biaya dan laba/rugi selama suatu periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Modal

Adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi perubahan modal (ekuitas), karena adanya laba/rugi perusahaan dan pembayaran dividen atau pengambilan keuntungan (prive) oleh pemilik pada suatu periode tertentu.

4. Laporan Arus Kas

Adalah suatu laporan yang menunjukkan arus kas sebagai dampak dari aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan perusahaan selama satu periode akuntasi tertentu.

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan atau biasa disebut dengan CALK merupakan informasi lebih rinci mengenai detail laporan keuangan perusahaan. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) ini berfungsi sebagai penjelas pada laporan keuangan yang detail dan angka-angkanya tidak bisa diungkapkan dalam sebuah laporan keuangan.

(12)

 PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN:

- Direksi / Pengurus

- Pemegang saham / investor - Supplier

- Kreditur : Bank - Pemerintah - Konsumen - Masyarakat - Karyawan

TUJUAN PERUSAHAAN :

- Memaksimumkan profit - Memupuk kekayaan

- Mengoptimalkan penjualan - Memaksimumkan pangsa pasar

- Meningkatkan kesejahteraan pemegang saham - Meningkatkan kesejahteraan masyarakat - Membuka lapangan pekerjaan

- Sebagai agen pembangunan : dinamisator dan stabilisator pembangunan

 SUMBER DAYA PERUSAHAAN:

- Sumber Daya Manusia (MAN) - Sumber Daya Uang (MONEY)

- Sumber Daya Teknologi ( MACHINE) - Sumber Daya Alam (MATERIAL) - Sumber Daya Waktu (TIME)

- Sumber Daya Kewirausahaan (ENTREPRENEURSHIP -> METHOD) - Sumber Daya Informasi (INFORMATION/MARKET)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka disimpulkan bahwa yang dimaksud jual beli adalah suatu bentuk persetujuan (aqad) tukar menukar harta, baik berupa barang

(mengenai modal kerja dijelaskan pada bagian lain dari buku ini). Modal lancar diwujudkan dalam bentuk aktiva berupa kas dan sejenisnya, piutang serta persediaan barang.

Akad murabahah ini dapat digunakan oleh BMT untuk nasabah yang membutuhkan barang baik Konsumtif ataupun barang modal. Misalnya untuk pembelian perabotan rumah tangga atau

Kesejahteraan petani dapat digambarkan oleh lima indikator, yaitu tingkat pendapatan, proporsi pengeluaran pangan rumah tangga, nilai tukar petani, indeks daya beli, dan ketahanan

Analisis laporan keuangan ialah dengan mengetahui kondisi keuangan berupa jumlah harta (kekayaan), kewajiban (utang) serta modal (ekuitas) yang ada dalam neraca

Manfaat produk rekayasa elektronika praktis antara lain adalah bisa dijangkau sesuai daya beli penggunanya, sehingga beberapa alat bukanlah berupa barang mewah,

Daya beli uang sangat ditentukan oleh harga barang tersebut, semakin tinggi harga komoditi (barang dan jasa), maka semakin sedikit kooditi yang bisa diperoleh dengan

Sedangkan pemasukan paling besar terjadi pada tahun ketiga yang mendapat discount yang amat besar.. Patut dicatat bahwa pada umumnya dapak proyek-proyek juga sama: