• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 seminar proposal perencanaan taman tematik astronomi

N/A
N/A
Dhea Kurnia Ananda

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 seminar proposal perencanaan taman tematik astronomi"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Diantaranya adalah Kabupaten Bonjol di Kabupaten Pasaman, Kabupaten Sasak Ranah Pesisir di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pangkalan Koto Baru di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Kinali di Kabupaten Pasaman Barat. Salah satunya adalah Kabupaten Bonjol yang menggunakan Garis Khatulistiwa sebagai objek wisata, hal ini didukung dengan adanya Museum Tuanku Imam Bonjol yang terletak di kawasan Tugu Khatulistiwa. Dijelaskan Ade Harlien, festival Khatulistiwa 2023 bertujuan menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai destinasi wisata utama di Sumbar, khususnya kawasan Taman Wisata Khatulistiwa Bonjol yang menjadi kegiatan pembuka HUT Kabupaten Pasaman ke-78.

Kabupaten Pasaman merupakan salah satu daerah di Sumatera Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Bagaimana upaya untuk meningkatkan minat wisatawan berkunjung ke Khatulistiwa Bonjol di wilayah Pasaman? Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah theme park sebagai penunjang pertunjukan seni dan pusat edukasi tentang daerah khatulistiwa yang dapat menarik minat wisatawan, mewadahi aktivitas lain di daerah khatulistiwa Bonjol, dan melaksanakan program pemerintah untuk mewujudkan wisata alam dan budaya yang terpadu. di Bonjol, Kabupaten Pasaman.

Ruang lingkup penting perencanaan Theme Park sebagai fasilitas pendukung perayaan titik puncak diambil dari; identifikasi permasalahan di Ganggo Hillia kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman.

Sistematika Pembahasan

TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

TINJAUAN KAWASAN PERENCANAAN

ANALISA

KONSEP PERANCANGAN

PERENCANAAN TAPAK

Tinjauan Umum

  • Pengertian Taman Hiburan Tematik (Theme Park)
  • Karakteristik Theme Park
  • Pariwisata
  • Jenis Pariwisata
  • Pengertian Sains
  • Jenis dan Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan
  • Astronomi sebagai Sains
  • Asal Mula Astronomi
  • Pengenalan Jagat Raya
  • Planet
  • Matahari
  • Bulan
  • Galaksi
  • Siklus Iklim

Taman hiburan adalah suatu tempat atau sarana rekreasi yang mempunyai gagasan dasar khusus yang menjadi ciri khas keseluruhan kawasan rekreasi. ekstrada, E; 2014; Menurut Lucas (2008), taman hiburan tidak hanya sekedar ruang arsitektural atau fisik, namun juga merupakan pikiran atau tempat yang menarik perhatian dalam bentuk variasi, antara lain novel, film layar lebar, video game, dan ruang virtual lainnya. Theme Park adalah istilah untuk sekelompok atraksi dan wahana hiburan serta acara lainnya di satu tempat untuk dinikmati oleh banyak orang.

Taman hiburan lebih rumit daripada taman kota atau taman bermain sederhana, biasanya menawarkan tempat yang ditujukan untuk melayani anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Dalam bukunya yang berjudul “Theme Park”, Scoot A. Lucas mengungkapkan bahwa theme park memiliki 6 ciri, yaitu sebagai berikut. Sedangkan menurut Clave (2007) dalam bukunya yang berjudul Global Theme Park Industry, menyatakan bahwa theme park mempunyai lima ciri khas yaitu.

Hal ini berbeda dengan astronomi teoretis yang mengembangkan model analitik untuk menjelaskan sifat-sifat benda langit dan fenomena alam lainnya. Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan observasi dan prediksi pergerakan benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua benda yang terikat oleh gaya gravitasinya.

Kriterianya menyatakan bahwa planet adalah benda langit yang mempunyai orbit yang tidak berpindah ke orbit lain. Pluto belum sepenuhnya berkembang menjadi planet besar, namun Pluto merupakan yang pertama dari ratusan benda langit serupa yang menghuni kawasan Sabuk Kuiper. Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari sebagai pusat tata surya, mempunyai massa yang cukup untuk menghasilkan gaya gravitasinya sendiri, dan mempunyai orbit yang tidak berpotongan.

Merkurius adalah planet pertama dalam keluarga tata surya. Selain itu, Merkurius juga merupakan planet terdekat dengan Matahari dan terkecil di tata surya. Jarak rata-rata Merkurius dan Matahari adalah 58 juta km. Venus adalah planet kedua setelah Merkurius, namun Venus adalah benda langit paling terang ketiga di langit. Dengan jarak rata-rata 228 juta km, Mars merupakan planet kecil yang berukuran ½ diameter Bumi atau 2 kali diameter Bulan dan 1/10 massa Bumi.

Kedelapan planet ini merupakan benda langit yang berputar mengelilingi Matahari, memiliki massa yang cukup untuk menghasilkan gaya gravitasi sendiri, dan memiliki orbit yang tidak berpotongan dengan orbit lainnya.

Tinjauan Teori

Garis khatulistiwa merupakan garis lintang pada titik koordinat 0 derajat yang membagi bumi menjadi dua bagian yaitu bumi bagian utara dan bumi bagian selatan. Garis khatulistiwa melintasi wilayah daratan atau perairan 14 negara, dimulai dari 0 derajat bujur timur. Ia mengklasifikasikan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara yang berasal dari dua wilayah, yaitu wilayah utara dan selatan.

Daerah yang dilintasi garis khatulistiwa sangat cocok untuk peluncuran pesawat luar angkasa atau roket. Sebagian besar negara yang melintasi garis khatulistiwa mengalami suhu yang jauh lebih hangat sepanjang tahun dibandingkan negara lain di dunia, meskipun berada pada ketinggian yang sama. Negara-negara di garis khatulistiwa memiliki hampir setengah dari hutan hujan dunia yang terdapat di negara-negara Afrika seperti Kongo, Brasil, dan Indonesia karena tingkat sinar matahari dan curah hujan di sepanjang garis khatulistiwa.

King (2002) menyatakan bahwa taman hiburan adalah taman hiburan yang disertai dengan penggunaan tema di seluruh zona untuk menambah nilai desain taman bermain. Nilai yang diperoleh dengan pemberian tema merupakan kesinambungan antara wahana hiburan dengan kesan yang timbul dari perjalanan yang dilakukan dalam lingkungan tematik. Contoh manipulasi yang dilakukan di taman hiburan antara lain menata elemen fisik (terlihat) untuk memanipulasi indra visual.

Pergerakan : Pergerakan yang terjadi pada suatu ruang menjadi tontonan utama dan merupakan salah satu unsur yang turut memberikan kesan bagi pengunjung yang mengalaminya. Bentuk manipulasi lain yang dilakukan di taman hiburan adalah dengan mengendalikan elemen intangible untuk menciptakan kualitas spasial tertentu yang mampu menggugah indera manusia. Dalam taman hiburan sendiri, pencahayaan digunakan antara lain sebagai penguat objek, dekorasi dan untuk menciptakan suasana pada suatu ruangan tertentu.

Suara: Kontrol suara atau akustik pada sebuah taman hiburan dapat berupa lagu tema, efek khusus, atau dialog yang menekankan pada sebuah cerita atau narasi. Aroma: Benzel (1998) menyatakan bahwa aroma pada suatu ruangan mampu merangsang kesadaran akan sesuatu sehingga memunculkan kembali suatu ingatan dan meningkatkan rasa nikmat ketika berada di suatu tempat tertentu.

Tinjauan Tema

  • Arsitektur Interaktif
    • Pengertian Arsitektur Intereraktif
    • Perencanaan Tata Ruang Arsitektur Interaktif
    • Pengertian Atraktif dalam Lingkup Arsitektur
    • Pertimbangan dalam Perencanaan Atractive Building
  • Arsitektur Kontekstual
    • Pengertian Arsitektur Kontekstual

Dengan desain yang interaktif, arsitektur dapat menjadi katalis untuk menciptakan interaksi yang baik bagi pengguna. Perwujudan konsep arsitektur interaktif dalam konteks penataan ruang, menurut Carmona (2003), terletak pada terpenuhinya berbagai aspek sebagai indikator keberhasilan desain. Singkatnya, kinerja desain interaktif terletak pada elemen motivasi, fisik, intelektual, dan emosional pengguna.

Elemen motivasi dan fisik berfokus pada tampilan bangunan yang ditangkap oleh indra manusia, sedangkan aspek intelektual dan emosional bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman spasial yang mengesankan kepada pengguna. Menarik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti memiliki daya tarik atau menyenangkan, sedangkan menurut Kamus Cambridge kata ini juga diartikan sebagai penampilan yang enak dipandang. Oleh karena itu, arsitektur atraktif adalah suatu desain bangunan yang menarik melalui tampilannya yang menyenangkan.

Dalam praktiknya, sulit mengukur seberapa menarik suatu desain bangunan karena konsep daya tarik sendiri dipahami sebagai rangkaian pendapat, kesan, dan keyakinan para pengamat terhadap suatu objek tertentu. Selain unsur bentuk, desain bangunan yang menarik juga harus memperhatikan fasad sebagai wajah bangunan. Kontekstualisme atau arsitektur kontekstual adalah istilah desain yang mengacu pada hubungan berkelanjutan antara bangunan dan lingkungannya.

Dilihat dari asal katanya, 'konteks' merupakan gabungan dua kata dalam bahasa latin, yaitu 'con' yang berarti 'dengan' dan. Oleh karena itu, sebagaimana diungkapkan Alhamdani (2010), desain kontekstual berupaya menciptakan desain bangunan yang dapat berkontribusi terhadap lingkungan sekitar. Jefri (2019) juga menjelaskan bahwa kontekstualisme seringkali dikaitkan dengan kesadaran pengguna terhadap lingkungan dan budaya tempat mereka tinggal.

Konteks bangunan sementara Berkenaan dengan tipologi bangunan yang ada atau yang mungkin akan dibangun di masa depan. Hubungan bangunan dengan lingkungan serta bangunan di sekitarnya: apakah tampilan bangunan akan serasi atau kontras dengan lingkungan?

Review Jurnal .1 Jurnal Nasional

  • Jurnal Internasional
  • Kriteria Desain Dari jurnal di atas dapat
  • Tanggapan
  • Prinsip Desain
  • Tanggapan

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang planetarium sebagai objek wisata edukasi di Jimbaran, Bali. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rancangan planetarium yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata edukasi di Jimbaran Bali. Kelebihan Kajian Kelebihan kajian ini adalah memberikan pendekatan komprehensif dalam merancang planetarium sebagai objek wisata edukasi di Jimbaran, Bali.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati dan menganalisis kehadiran tema dan cerita dalam industri taman hiburan global, serta untuk mengetahui sejauh mana konsep-konsep tersebut rutin digunakan dalam praktik industri. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengisi wawasan yang sebagian besar mengabaikan karakteristik naratif taman hiburan dalam literatur pariwisata. Penelitian ini melibatkan observasi dan analisis keberadaan tema dan cerita dalam industri taman hiburan global serta penggunaan konsep-konsep tersebut dalam praktik industri.

Penelitian ini juga mencakup penelusuran taman hiburan terkemuka di dunia berdasarkan jumlah pengunjung untuk menentukan sejauh mana tema dan konsep naratif digunakan dalam praktik industri taman hiburan global. Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan untuk mengisi distorsi teoritis dalam literatur pariwisata mengenai karakteristik narasi dalam industri taman hiburan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis keberadaan tema dan cerita dalam industri taman hiburan global dan untuk mengetahui sejauh mana konsep-konsep tersebut rutin digunakan dalam praktik industri.

Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar taman hiburan terkemuka di dunia memiliki karakteristik tematik dan naratif. Penelitian ini juga menemukan bahwa taman hiburan yang memadukan tema dan elemen naratif yang kuat cenderung menarik. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya tema dan cerita dalam menciptakan pengalaman taman hiburan yang menarik dan berkesan.

Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan analisis regresi yaitu dengan mengidentifikasi pentingnya dimensi kualitas layanan taman hiburan terhadap pengalaman pengunjung sebagai. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pengunjung terhadap layanan taman hiburan dan pengaruhnya terhadap niat mereka untuk kembali mengunjungi taman hiburan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan taman hiburan dan memberikan kontribusi pengetahuan di industri jasa.

Kekuatan dari penelitian ini mencakup pemeriksaan komprehensif terhadap berbagai dimensi kualitas layanan di industri taman hiburan dan fokusnya pada pengalaman pengunjung dan niat mereka untuk berkunjung kembali.

Referensi

Dokumen terkait

46/PUUVII/2010, yang menjadi latar belakang adalah adanya ketidakpastian hukum terkait pasal 2 ayat (2) dan 43 ayat (1) UU Perkawinan, terkait perkawinan yang

International Journal of Economic, Business, Accounting, Agriculture Management and Sharia Administration |IJEBAS E-ISSN: 2808-4713 | https://radjapublika.com/index.php/IJEBAS 247