• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang dengan berbagai permasalahan di dalamnya salah satunya iyalah pengangguran dan menurut Badan Pusat Statistik (2007), Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak mudah dipahami. Disamping itu, Dobbin (2007) menjelaskan bahwa terdapat kaitan erat antara institusi politik dan institusi ekonomi. Salah satu penyebab pengangguran di Indonesia adalah rendahnya kualitas angkatan kerja. Menurut UU Nomor 13 tahun 2003 angkatan kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Semakin meningkatnya jumlah penduduk maka tinggi pula jumlah angkatan kerja. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya jumlah pengangguran jika tidak diimbangi dengan kesempatan kerja (Sandono Sukino,1985).

(2)

Tabel 1.1 Jumlah Angkatan Kerja di Indonesia 2018-2020

Sumber : Badan Pusat Statistik 2020, (telah diolah peneliti)

Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 mengalami peningkatan sebesar 2,36 juta orang dibandingkan Agustus 2019. Selain peningkatan jumlah angkatan kerja, Tingkat Suku Bunga Tenaga Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,24 poin dibandingkan Agustus 2019. Pemekaran di TPAK menunjukkan adanya pemekaran penduduk. usia kerja yang dinamis dalam dunia kerja, baik penduduk bekerja maupun pengangguran. Meningkatnya angkatan kerja dan sedikitnya peluang persediaan lapangan kerja maka pengangguran di indonesia semakin meningkat selain itu juga pengangguran yang terjadi disebabkan oleh munculnya virus baru yang melanda seluruh dunia yaitu VIRUS COVID–19 (Coronavirus Disease 2019) yang melanda Indonesia pada April 2020 dan menyebabkan masyarakat kehilangan pekerjaan. Hasil survei SMRC menyatakan 77 persen warga menilai virus corona atau COVID-19 telah mengancam penghasilan. Selain itu Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan, sebanyak 81 persen dari tenaga kerja global yang

(3)

3

berjumlah sekitar 3,3 miliar, atau 2,67 miliar pekerja saat ini terkena dampak penutupan tempat kerja akibat pandemi virus corona (COVID-19). Sementara 1,25 miliar pekerja diantaranya terancam kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dari tabel 1.2 dibawah ini dapat kita ketauhui jumlah TPT di setiap daerah semangkin mengingkat dari kurun waktu 2 tahun belakangan dan Jumlah ini pun diprediksi dapat akan terus bertambah. Khususnya daerah Kota Tanjungpiang Kepulauan Riau Banyak PT yang merumahkan karyawanya dikarenakan pandemi yang terjadi.

Tabel 1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut 5 Provinsi yang paling besar (persen)

No Nama Provinsi 2018 2019 2020

1 Dki Jakarta 6,65 6,54 10,95

2 Banten 8,04 8,11 10,64

3 Jawa Barat 8,23 8,04 10,46

4 Kepulauan Riau 8,04 7,50 10,34

5 Sulawesi Utara 6,61 6,01 7,37

Sumber : Olahan Data, BPS Indonesia 2021, ( telah diolah kembali)

Jika kita rincikan maka provinsi kepulauan riau menempatkan posisi ke 4 pengangguran terbesar setelah daerah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat lalu kemudian Kepulauan Riau yaitu sebesar 10,34%. Usaha pengendalian kelahiran, penurunan angka kematian, perpanjangan angka harapan hidup, juga penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk adalah bagian dari usaha pembangunan. Adapun Kota Tanjungpinang merupakan salah satu Kota dengan laju pertumbuhan kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi Kepulauan

(4)

Riau. Tabel 4.2 memperlihatkan Laju Pertumbuhan Kepadatan penduduk per Km² di Provinsi Kepulauan Riau.

Tabel 1.3 Laju Pertumbuhan Kepadatan penduduk per Km² di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber : BPS Kota Tanjungpinang 2021, ( telah diolah peneliti)

Dari tabel diatas, terlihat bahwa pertumbuhan kepadatan penduduk di Kota Tanjungpinang berada di posisi kedua terpadat setelah Batam. Salaah satu faktor penyebabnya adalah karena wilayah ini merupakan Ibukota Provinsi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menciptakan penyediaan tenaga kerja yang tinggi pula. Namun penawaran tenaga kerja yang tinggi tanpa diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang cukup untuk memenuhinya akan menimbulkan pengangguran. Adapun Jumlah Penduduk Usia Kerja Kota Tanjungpinang cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

(5)

5

Tabel 1.4 Jumlah angkatan kerja yang ada di kota Tanjungpinang 2019-2020

Sumber : BPS Kota Tanjungpinang 2021, ( telah diolah kembali)

Jika dilihat dari tabel 1.4 dapat kita lihat Jumlah Angkatan Kerja yang ada dikota Tanjungpinang mencapai angka 102.533 jiwa dimana jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka juga Tinggi ini dibuktikan dari tabel 1.5 yang menjelaskan bahwa TPT (tinggkat Pengangguran Terbuka) di Kota Tanjungpinang termasuk nomor 2 tertinggi di Kepulauan Riau.

Tabel 1.5 Jumlah Tingkat Pengangguran Tertinggi Di Kepulauan Riau

Sumber : BPS Kota Tanjungpinang 2021, ( telah diolah kembali )

Maka dari Hasil Data daatas dapat disimpulkan bahwa peneliti memilih Kota Tanjungpinang dikarenakan tingginya tingkat pengangguran Terbuka yang ada di Kota Tanjungpinang. Meneurunkan Tingginya Tingkat Pengangguran

(6)

Terbuka merupakan satu tujuan dari program kartu prakerja, maka dari itu efektivitas dari pelaksanaan kartu prakerja perlu dipertimbangkan kembali. Agar mampu menunjang kevalidasian peneliti memilih objek penelitian efektivitas pelaksanaan program kartu prakerja dan mengumpulkan data berupa informasi dan wawancara kepada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kepulauan Riau serta Masyarakat penerima Program Kartu Prakerja.

Presiden Joko Widodo pertama kali mencetuskan program kartu prakerja ketika debat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 dengan harapan dapat memperbaiki daya saing tenaga kerja Indonesia dalam lima tahun mendatang.

Pada bulan Februari 2020, program ini resmi memiliki landasan hukum melalui disahkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja melalui Program Kartu Prakerja dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan atas ketentuan Perpres prakerja lalu pada saat ini landasan hukum berubah yaitu menurut Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja

Pada awal munculnya program Kartu Prakerja ini dilakuakan untuk memenuhi Janji Bapak Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa Bapak siap untuk memperbaiki Angkatan Kerja yang ada di setiap daerah di Indonesia Namun efektivitas pelaksanaan dari program kartu prakerja ini masih perlu di pertanyakan kembali apakah sudah tepat sasaran bagi peserta pengikut program kartu prakerja ini disetiap daerah salah satu daerah Provinsi Kepuluan Riau ini. Perubahan teknisi

(7)

7

pendaftaran program kartu prakerja yang awalnya dilakukan secara offline dimana Dinas Ketenagakerjaan Juga memiliki peran untuk penyediaan Pelatian offline dan peserta yang mengikutinya namun setelah pandemi Covid 19 muncul maka sistem pemberi pelatihan beralih Berbasis online dimana data masyarakat yang mengikuti pelatihan melakukan pengimputan sendiri dan berupa kartu online.

Namun Proses pendaftaran Program Kartu Prakerja dilakukan oleh masing masing individu dengan memasukkan data diri sesuai yang tertera di situs prakerja.go.id. Saat mendaftar, pengguna perlu memasukkan identitas data pribadi berdasarkan ID yang valid. Setelah dinyatakan lulus, peserta harus memilih pelatihan yang dibutuhkan dan menyelesaikan pelatihan tersebut. Proses selanjutnya adalah pembayaran dana reward, yang akan diberikan melalui rekening bank yang telah terdaftar sebelumnya atau penyedia uang elektronik (electronic money). Melihat peluang yang diberikan oleh pemerintah maka masyarakat Tajungpinang pun turut serta memanfatkan program kartu prakerja ini untuk menambah Skill merekadengan memanfaatkan intensif dari program kartu prakerja ini kemudian intensif yang didapat bisa ditukarkan dengan kelas pelatiahan, dimana pelatihan yang akan menambah kemampuan peserta.

Maka dari itu Seiring dengan pelaksanaan Program Kartu Prakerja menjadi begitu berarti untuk membantu meningkatkan kualitas angkatan kerja yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Selain bermanfaat, hal yang tak kalah penting yaitu bagaimana program ini sudah tepat sasaran dan dapat di manfaatkan dengan baik, apa pelatihan yang diberikan sudah efektif bagi peserta pengikut program ini.

Kemudian Apakah ada indikasi dari masyarakat untuk melakukan tindakan

(8)

manipulasi data untuk bisa mendapatkan manfaat dari Kartu Prakerja. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji sejauh mana pelaksanaan Program Kartu Prakerja di Provinsi Kepulauan Riau. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Di Provinsi Kepulauan Riau”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu : “Bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Di Provinsi Kepulauan Riau?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetaui apakah program yang dilakukan oleh pemerintah ini tepat sasaran dan apakah pelaksaan program Kartu Prakerja di Provinsi Kepulauan Riau sudah efektif.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menjadi bahan untuk melakukan studi, dan menjadi salah satu kontribusi dalam melakukan dan melaksanakan suatu pengkajian dan dapat memahami suatu masalah yang berhungungan dengan evaluasi baik teorinya maupun

(9)

9

pelaksanaannya. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi sumbangsih suatu pemikiran yang bersifat ilmiah dalam melaksanakan suatu kajian yang mengarah pada masalah penilaian pelaksanaan dan pemanfaatan program pemerintah. Kemudian, penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna untuk menambah pengetahuan dan menjadi referensi bagi pembaca dan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis dalam penelitian ini, dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara menigkatkan kemampuan berfikir dan dapat menyelesaikan masalah, serta menjadi bahan masukan bagi semua pihak terkait khususnya masyarakat Provinsi Kepulauan Riau.

(10)

x

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan presiden Nomor 33 Tahun 2020