Program Studi Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta
KINERJA PELABUHAN
Puji Utomo, ST., M.Eng.
Terminal Pelabuhan
• Bentuk muatan kapal dapat dibedakan : – Barang umum (general cargo),
– Barang curah (bulk cargo), – Peti kemas (container).
• Penanganan muatan dilakukan di terminal pelabuhan sesuai barang yang diangkut.
• Terminal dilengkapi fasilitas sesuai jenis barang.
• Masing-masing terminal mempunyai bentuk dan fasilitas berbeda.
– Barang umum (gudang transit, kran, gudang), – Barang curah (kran dan/atau belt conveyor),
– Peti kemas (container yard, gantry crane, RTG, dsb).
Terminal Pelabuhan Chancay Peru
Terminal Peti Kemas
Ro/Ro Terminal
Terminal Curah Kering
Sealed Mineral
Terminal Peti Kemas
Terminal
Peralatan Bongkar Muat
FORKLIFT SIDE LOADER
REACH STACKER
RMGC RTG
VAN CARRIER / STRADDLE CARRIER
BONUS
QUAY CRANE
TOP / FRONT LOADER
QUAY CRANE
OBG
OBG
AUTOMATED GUIDED VEHICLE (AGV) HC
HMC
BONUS
Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas
PELAYANAN PELABUHAN
Bagan Alir Aktivitas Kapal di Pelabuhan
Pandu naik ke
kapal Pandu
turun Pandu naik ke
kapal Pandu
turun
Kapal tunda
siap Kapal tunda
selesai
Kapal tunda
siap Kapal tunda
selesai
Kapal Bertambat
Kapal Tiba
Kegiatan
Bongkar / Muat
Kapal
Berangkat
Waktu
tunggu Approach Time Waktu tambat Approach Time
Turn a Round Time
Kinerja Pelabuhan
• Kinerja pelabuhan → untuk mengetahui tingkat pelayanan pelabuhan kepada pengguna pelabuhan (kapal dan barang),
• Tergantung pada waktu pelayanan kapal selama di pelabuhan.
• Kinerja pelabuhan tinggi → pelabuhan memberi pelayanan baik.
• Kinerja pelabuhan ditunjukkan oleh Berth Occupancy Ratio (BOR)
• Tingkat pemakaian dermaga, yaitu perbandingan antara jumlah waktu pemakaian tiap dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu yang tersedia selama satu periode (bulan/tahun) → (%).
• Indikator kinerja pelabuhan digunakan untuk mengukur sejauh
mana fasilitas dermaga dan sarana penunjang dimanfaatkan
secara intensif.
BOR tergantung pada :
• Jenis barang yang ditangani di dermaga
• Ukuran kapal
• Produktivitas kerja untuk muat/bongkar
• Jumlah gang yang bekerja
• Jam kerja dan jumlah shift kerja
• Panjang tambatan
• Hari kerja efektif per tahun
• Cadangan waktu untuk tidak bekerja selama kapal
bersandar
Rumus BOR :
• BOR : Berth Occupancy Ratio (%)
• Vs : jumlah kapal dilayani (unit/tahun)
• St : service time (jam/hari)
• n : jumlah tambatan
• Waktu Efektif : jumlah hari dalam satu tahun
%
100
= Waktu Efektif n St
BOR Vs
Jumlah tambatan dalam group
BOR yang disarankan (%)
1 40
2 50
3 55
4 60
5 65
6-10 70
• Nilai BOR
yang disarankan
• Service time :waktu pelayanan kapal di tambatan → – Operating time (waktu efektif bongkar muat barang) – Not operating time. → tidak produktif (ishoma,
pengurusan administrasi, menunggu buruh serta waktu menunggu untuk lepas tambat kapal)
• Pada terminal peti kemas, bongkar muat barang dengan quai gantry crane yang produktifitasnya sangat bervariasi (Thoresen, CA., 2003) :
– < 20 peti kemas/jam : 12%
– 21-25 peti kemas/jam : 39%
– 26-30 peti kemas/jam : 33%
– 31-35 peti kemas/jam : 14%
– lebih dari 35 peti kemas/jam : 1%
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
TPKS
Sekilas TPKS
• TPKS berdiri sejak 1 Juli 2001.
• Fasilitas :
– Dermaga : Panjang: 345 m – 2 Tambatan
– Lapangan Penumpukan : luas 7,77 ha dan kapasitas 194.250 TEUs/tahun.
– TPKS beroperasi selama 355 hari/tahun dengan jam kerja 24 jam/hari dan – 2 Gang pekerja.
• Arus kapal dan peti kemas meningkat : – 1995 : 293 kapal dan PK : 103.849 TEUs – 2008 : 601 kapal dan PK : 373.644 TEUs
– Pelayanan PK : 1995 : 9 box/jam ; 2008 : 24 box/jam
• Perlu dievaluasi kapasitas TPKS
• Analisis kinerja pelabuhan : Berth Occupancy Ratio (BOR)
• Sampai 2020 : BOR<50% → Dermaga masih layak
• Tahun 2025 : BOR>50% → Peningkatan produktivitas Bongkar Muat
Kinerja Fasilitas TPKS
Fasilitas Kapasitas Fasilitas Kapasitas
Dermaga Peralatan
Panjang (m) 345 a. Quai gantry crane
Tambatan (buah) 2 Jumlah GC (unit) 4
Lapangan penumpukan Kecepatan Pel. box/jam/GC 24
Luas (ha) 7.77 Waktu kerja (jam/tahun) 7,200
Kapasitas (TEUs/tahun) 194,250 b. Rubber Tired Gantry (RTG)
Produktifitas Jumlah RTG (unit) 8
Hari kerja (hari) 355 Kecepatan (box/jam/RTG) 7
Jam kerja (jam/hari) 24 Waktu kerja (jam/tahun) 7,200
Arus Kapal dan Peti Kemas
Panjang Kapal (m)
Jumlah Kapal (unit)
Persentase (%)
50-75 1 2.6
75-100 5 13.2
100-125 12 31.6
125-150 7 18.4
150-175 9 23.7
175-200 4 10.3
Arus Kapal Arus PK Arus Kapal Arus PK
(unit) (TEUs) (box/jam) (TEUs/j) (unit) (TEUs) (box/jam) (TEUs/j)
[1] [2] [3] [4] [5] [1] [2] [3] [4] [5]
1995 293 103,849 9 15 2002 792 315,071 18 31
1996 344 126,421 10 17 2003 695 323,398 20 33
1997 382 158,026 11 19 2004 676 355,009 21 35
1998 465 212,766 14 24 2005 727 353,675 22 37
1999 692 248,496 14 24 2006 750 370,108 23 38
2000 798 266,753 16 27 2007 701 385,095 23 40
2001 826 272,611 17 29 2008 601 373,644 24 41
Tahun Kapasitas B/M
Tahun Kapasitas B/M
Fasilitas TPKS
KINERJA PELABUHAN
• Berth Occupancy Ratio (BOR)
%
100
= Waktu Efektif n St
BOR Vs
Kapasitas QGC (PK/Jam) (%)
< 20 12
21-25 39
26-30 33
31-35 14
> 35 1
Jumlah tambatan
BOR (%)
1 40
2 50
3 55
4 60
5 65
6-10 70
➢Pada TPK, bongkar muat barang dengan quai gantry crane.
➢Produktifitasnya sangat bervariasi pada pelabuhan yang berbeda.
➢Survai pada 671 QGC di pelabuhan seluruh dunia: (Thoresen, CA., 2003) :
Kapasitas QGC BOR UNCTEAD
• Berth throughput (BTP)
Kemampuan dermaga untuk melewatkan jumlah barang yang dibongkar-muat di tambatan.
• Kapasitas terpasang
Kemampuan dermaga menerima arus bongkar muat peti kemas :
• Panjang dermaga
Panjang dermaga didasarkan arus kapal dan PK :
•
• Jumlah tambatan dan panjang dermaga :
L
1P G J BOR BTP = H
f BTP L
K D =
oa
oa L
L
L 1 = + 10 %
BTP
kemas Peti
M B L Arus /
=
BOR Efektif
Waktu
St
n = Vs L = n L 1 + 10 % L oa
(6)
Analisis Data 1995-2008 dan Pembahasan
Arus Kapal Arus PK Service Time BOR
(unit) (TEUs) (box/jam) (TEUs/j) (jam) (%)
[1] [2] [3] [4]=[3]/[2] [5] [6] [7]=[4]/([6]*G
)*(1+0.2) [8]
1995 293 103,849 354 9 15 14 23.9
1996 344 126,421 368 10 17 13 26.2
1997 382 158,026 414 11 19 13 29.8
1998 465 212,766 458 14 24 12 31.5
1999 692 248,496 359 14 24 9 36.8
2000 798 266,753 334 16 27 7 34.5
2001 826 272,611 330 17 29 7 32.8
2002 792 315,071 398 18 31 8 35.4
2003 695 323,398 465 20 33 8 34.3
2004 676 355,009 525 21 35 9 35.7
2005 727 353,675 486 22 37 8 33.9
2006 750 370,108 493 23 38 8 34.0
2007 701 385,095 549 23 40 8 34.1
2008 601 373,644 622 24 41 9 32.2
TEUs/
Kapal
Kapasitas Tahun
BOR
Kapasitas Dermaga
BTP terpasang : kemampuan melewatkan arus peti kemas Dihitung dengan Persamaan (2). Nilai BOR=50%
Arus PK
(TEUs/th) TEUs/th TEUs/
tambatn/th
TEUs/
m/th
[1] [2] [3] [4]=[2]/n [5]=[2]/L [6] [7] [8]
1995 103,849 103,849 51,925 301 15.00 799 275,569
1996 126,421 126,421 63,211 366 17.00 905 312,311
1997 158,026 158,026 79,013 458 19.00 1,012 349,054
1998 212,766 212,766 106,383 617 24.00 1,278 440,910
1999 248,496 248,496 124,248 720 24.00 1,278 440,910
2000 266,753 266,753 133,377 773 27.00 1,438 496,024
2001 272,611 272,611 136,306 790 29.00 1,544 532,766
2002 315,071 315,071 157,536 913 31.00 1,651 569,509
2003 323,398 323,398 161,699 937 33.00 1,757 606,251
2004 355,009 355,009 177,505 1,029 35.00 1,864 642,994 2005 353,675 353,675 176,838 1,025 37.00 1,970 679,736 2006 370,108 370,108 185,054 1,073 38.00 2,024 698,108 2007 385,095 385,095 192,548 1,116 40.00 2,130 734,850 2008 373,644 373,644 186,822 1,083 41.00 2,183 753,221
Kapasitas B/M (TEUs/j)
BTP Terpasang (TEUs/m/th)
Kapasitas Dermaga (TEUs/th) Daya Lalu (BTP)
Tahun
Kinerja peralatan penangan peti kemas
Peralatan bongkar muat di TPKS : quai gantry crane (QGC), rubber tyred gantry crane (RTG) atau transteiner, straddle carrier, head truck dan chassis, top loader, fork lift, side loader.
Kapasitas terpasang QGC dan RTG
Uraian Satuan QGC RTG
Jumlah Unit 4 8
Kecepatan Pelayanan box/jam/alat 24 7
Waktu Kerja Jam/tahun 7,200 7,200
Throughput Capacity box/tahun/alat 172,800 50,400 Kapasitas Terpasang box/tahun 691,200 403,200 Kapasitas Terpasang TEUs/tahun 1,175,040 685,440
Arus PK 2008 : 373.644 TEUs → Masih mencukupi
) 1
(
365 BS A
D
A T TEU
= −
Peralatan dan Metode Penanganan
Tinggi/Jumlah Penumpukan
Peti Kemas
Luasan Diperlukan per TEU A
TEU(m
2/TEU)
PK 20 feet PK 40 feet
Trailer 1 60 45
Truk fork lift 1 60 80
2 30 40
3 20 27
Straddle carrier 1 30
2 15
3 10
Rubber Tyred Gantry Crane/ transtainer
2 15
3 10
4 7,5
) 25 , 0 1 ( 365
15 7
644 .
373
−
= A
ha ha
A = 7 , 17 7 , 77 2 susun :
ha A = 14 , 33
4 susun :
Luas lapangan penumpukan (Container Yard)
2 susun → tidak mencukupi. 4 susun → mencukupi
Prediksi arus kapal dan arus peti kemas
ArusKapal Arus PK Kapasitas Produktifts Serv.Time BOR Unit (TEUs) (TEUs/kpl) (TEUs/jam) (jam) (%)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
1995 1 293 103,849 354 15 14 23.9
. . . - -
2008 14 601 373,644 622 41 9 32.2
. . . - -
2010 16 858 435,341 507 41 7 37.6
2015 21 950 504,515 531 41 8 43.5
2020 26 1,030 566,468 550 41 8 48.9
2025 31 1,100 623,161 566 41 8 53.8
Tahun Tahun ke
Arus Kapal Arus Peri Kemas
KESIMPULAN
• Dermaga TPKS masih mampu melayani arus kapal dan PK.
• 2008 : Arus PK = 373.644 TEUs/tahun,
• Kap. dermaga : 753.221 TEUs/tahun, → BOR: 32,2% (< 50%)
• Tahun 2020 : BOR= 48,9% < 50%,
• Tahun 2025 : BOR = 53,8% (>50%) → Dermaga sudah padat
• Peningkatan produktifitas BM, → dari 24 menjadi 26 box/jam,
• BOR=49,6%.
• Peralatan BM masih mampu melayani arus peti kemas.
• Kapasitas QGC : 1,175,040 TEUs/tahun
• Kapasitas RTG : 685.440TEUs/tahun;
• Arus peti kemas sampai tahun 2025 : 623.161 TEUs.
• Lap. penumpukan tidak mampu melayani PK → perlu diperluas.
• Kebutuhan luas lapangan: 14,33 ha, yang tersedia hanya 7,77 ha.
• Masih mampu jika PK disusun dalam 4 tumpukan.
Terima Kasih