BAB 5 ANALISA RENCANA DAN PROGRAM RUANG
5.1.
ASPEK PELAKU
5.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan (Meliputi; Uraian Penjelasan Tugas Dan Fungsi Setiap Pelaku Kegiatan )
Aspek manusia merupakan faktor penting dalam proses design bangunan.
Dari jumlah pengguna yang ada, dapat dianalisis jenis kebutuhan ruang yang diperlukan dan berapa besaran ruang nantinya yang akan digunakan.
1. Struktur Organinasi
Struktur organisasi merupakan susunan manajemen dari tingkat yayasan hingga tingkat Sekolah. Fungsi utama dari struktur organisasi tersebut adalah sebagai petunjuk hirarki kepemimpinan dalam sebuah organisasi atau instansi.
a. Struktur Organisasi Yayasan
Tabel Struktur Organisasi Yayasan
KETUA YAYASAN
DIV. ASSET MENAGEMENET
INFORMASI DAN TEKNOLOGI
MAINTENANCE
CLEANING SERVICE
DIV. FINANCE
AKUNTAN
PEMBELIAN
DIV.
ADMINISTRASI
MARKETING
ADMINISTARASI
BENDAHARA HUMAS
SEKRETARIS
Pihak yayasan merupakan pihak tertinggi dalam sebuah hirarki kepemimpinan di lingkungan pendidikan swasta. Pihak yayasan berfungsi mengatur seluruh jalannya sistem operasional di lingkungan yayasan, mulai dari tata usaha hingga sekolah yang dibina.
b. Struktur Organisasi Tata Usaha
Tata usaha merupakan bidang yang bergerak di sektor pengolahan manajemen yayasan. Bidang ini berfungsi mengkoordinir dan menggerakkan seluruh system yang digagas oleh pihak ya
Tabel Struktur Tata Usaha
KOMITE SEKOLAH
KABID. KURIKULUM
PJ. BID. SMA PJ. BID. SMP
PJ.
EKSTRAKULIKULER
KABID. KESISWAAN
KOORDINARTOR BK/PSIKOLOGIS
KABID. SARANA PRASARANA
PJ. UKS PJ. OUTDOOR
PJ. LAB. KOMPUTER PJ. PERPUSTAKAAN
PJ. KWU
c. Struktur Organisasi SMA
Pihak SMA merupakan pihak yang bertanggung jawab menjalankan seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan ditingkat SMA.
Tabel Struktur Organisasi SMA
KEPALA SEKOLAH
WAKEPSEK
KAJUR. B.
INDO
KEPALA LABOR
PENANGGUNG JAWAB LABOR
ADM.
JURUSAN
GURU JURUSAN
SISWA/I
KAJUR.
BIOLOGI
KEPALA LABOR
PENANGGUNG JAWAB LABOR
ADM.
JURUSAN
GURU JURUSAN
SISWA/I
KAJUR. KIMIA
KEPALA LABOR
PENANGGUNG JAWAB LABOR
ADM.
JURUSAN
GURU JURUSAN
SISWA/I
KAJUR. FISIKA
KEPALA LABOR
PENANGGUNG JAWAB LABOR
ADM.
JURUSAN
GURU JURUSAN
SISWA/I BENDAHARA SEKRETARIS
HUMAS GURU TEORI
SISWA/I
d. Struktur Organisasi SMP
Pihak SMP merupakan pihak yang bertanggung jawab menjalankan seluruh proses kegiatan yang dilaksanakan ditingkat S
Tabel Struktur Organisasi SMP
KEPALA SEKOLAH
WAKEPSEK
KA. LABOR
PJ. LABOR SISWA/I
GURU TEORI BENDAHARA SEKRETARIS
HUMAS SISWA/I
5.1.2. Analisa Aktivitas Pelaku Dan Kebutuhan Ruang (Meliputi; Skema Penjelasan Aktifitas Pelaku Kegiatan Dan Kebutuhan Ruangannya)
Analisa aktivitas pelaku merupakan analisis yang berfungsi untuk mengetahui jenis kegiatan yang akan dilakukan oleh pengguna/user serta menentukan kebutuhan ruangnya.
No Kelompok
Pelaku Pelaku Kegiatan Kebutuhan
Ruang 1. Pemilik &
Pengelola
Ketua Yayasan • Datang
• Monitoring/Kerj a
• Rapat
• Menerima tamu
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Ketua Yayasan
• Ruang rapat
• Ruang Tamu
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Sekretaris Yayasan • Datang
• Pendataan
• Arsip Data
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Sekretaris
• Ruang Arsip
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Bendahara Yayasan • Datang
• Mendata Keuangan
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Administrasi
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
2. Pelaksana/
Staff Sekolah
Kepala Sekolah • Datang
• MonitoringKerja
• Rapat
• Menerima tamu
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Kepala Sekolah
• Ruang rapat
• Ruang Tamu
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir Wakil Kepala Sekolah • Datang
• MonitoringKerja
• Rapat
• Menerima tamu
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Wakil Kepsek
• Ruang rapat
• Ruang Tamu
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Tata Usaha • Datang
• MonitoringKerja
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Tata Usaha
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir Staff Yayasan • Datang
• Kerja Sesuai Jabatan
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Staff Yayasan
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Sekretaris Sekolah • Datang
• MonitoringKerja
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Tata Usaha
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir Bendahara Sekolah • Datang
• Mendata Keuangan
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Administrasi
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Wakasek Sarpras • Datang
• Mengkoordi nasi Sarpras
• Koordinasi Lab
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Wakasek Sarpras
• Ruang
Laboratorium
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Wakasek Kurikulum • Datang
• Koordi nasi Dibida ng Kurikul um
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Wakasek Kurikulum
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir Wakasek Kesiswaan • Datang
• MonitoringKerja
• Pembina Osis
• Rapat
• Menerima tamu
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Wakasek Kesiswaan
• Ruang Osis
• Ruang rapat
• Ruang Tamu
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir Wakasek Humas • Datang
• MonitoringKerja
• Rapat
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Wakasek Humas
• Ruang rapat
• Pantry
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Guru-Guru • Datang
• MonitoringKerja
• Mengajar
• Rapat
• BAB/BAK
• Sholat
• Makan danMinum
• Pulang
• Parkir
• Ruang Guru
• Ruang Kelas
• Ruang Rapat
• Toilet
• Mushola
• Pantry
• Parkir
Guru
Ekstrakurikuler
• Pulang
• MonitoringKerja
• Mengajar
• Rapat
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Guru
• Ruang
Ekstrakurikuler
• Ruang Rapat
• Toilet
• Mushola
• Parkir
•
Satpam • Datang
• Absen Pagi
• MonitoringKerja
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Pos Satpam
• Pos Satpam
• Kantin
• Toilet
• Mushola
• Parkir Cleaning Service • Datang
• Membersihkan
• Merapikan
• Makan dan Minum
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Seluruh Ruangan
• Seluruh Ruangan
• Ruangan Service
• Toilet
• Mushola
• Parkir
3 Peserta Didik/
Siswa
Siswa SMP • Datang
• Upacara Bendera
• Hafalan Quran dan Hadist
• Belajar Teori
• Belajar Praktek
• Organisasi
• Olahraga
• Membaca
• Istirahat
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Lapangan Upacara
• Ruang Tahfidz
• Ruang Kelas
• Ruang
Laboratorium
• Ruang Osis
• Lapangan
• Perpustakaan
• Kantin
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Siswa SMA • Datang
• Upacara Bendera
• Hafalan Quran dan Hadist
• Belajar Teori
• Belajar Praktek
• Organisasi
• Olahraga
• Membaca
• Istirahat
• BAB/BAK
• Sholat
• pulang
• Parkir
• Lapangan Upacara
• Ruang Tahfidz
• Ruang Kelas
• Ruang
Laboratorium
• Ruang Osis
• Lapangan
• Perpustakaan
• Kantin
• Toilet
• Mushola
• Parkir
4. Tamu Orang Tua Siswa • Datang
• Menunggu
• Melapor Keperluan
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
•
• Parkir
• Ruang Tunggu
• Ruang Tamu
• Toilet
• Mushola
• Parkir
Pengunjung • Datang
• Menunggu
• Melapor Keperluan
• BAB/BAK
• Sholat
• Pulang
• Parkir
• Ruang Tunggu
• Ruang Tamu
• Toilet
• Mushola
• Parkir
5.1.3. Analisa Pengelompokan Kegiatan
Berdasarkan pengelompokkan kegiatan, terdapat beberapa kelompok yang dibuat agar sistem pembagian kelompok dan ruang dapat tertata dengan baik. Pengelempokkan terbagi atas:
ZONA SERVICE No Kebutuhan Ruang 1. Ruang ME
2. Pos Jaga
3. Ruang Menyimpan Alat 4. Ruang Genset
5. Ruang Cleaning Service 6. Toilet
7. Kantin
8. Ruang CCTV ZONA YAYASAN
No Kebutuhan Ruang 1. Ruang Ketua Yayasan 2. Ruang Sekretaris Yayasan 3. Ruang Bendahara Yayasan 4. Ruang Staff Yayasan 5. Ruang Arsip
6. Ruang Rapat 7. Ruang Tamu 8. Toilet Pria 9. Toilet Wanita 10. Pantry
ZONA FASILITAS PENUNJANG No Kebutuhan Ruang 1. Masjid
2. Tempat Wudhu Pria 3. Tempat Wudhu Wanita 4. Hall
5. Lobby
6. Toilet Defabel
ZONA BERSAMA OUTDOOR No Kebutuhan Ruang 1. Lapangan Upacara
ZONA SMP
No Kebutuhan Ruang
1. Ruang Kepala Sekolah 2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 3. Ruang Tata Usaha
4. Ruang Bendahara Sekolah 5. Ruang Sekretaris Sekolah 6. Ruang Wakasek Sarpras 7. Ruang Wakasek Kurikulum 8. Ruang Wakasek Kesiswaan 9. Ruang Wakasek Humas 10. Ruang Guru-Guru 11. Ruang Tamu 12. Ruang Rapat 13. Ruang Kelas 14. Perpustakaan 15. Ruang BK 16 Ruang Tahfidz
17. Ruang Laboratorium Ipa 18. Ruang Laboratorium Komputer 19. Ruang Laboratorium Bahasa 20. Ruang Kesenian
21. Ruang UKS 22. Ruang Osis 23. Gudang 24. Pantry
25. Toilet Wanita 26. Toilet Pria
Fasilitas Outdoor 27. Lapangan Futsal 28. Lapangan Basket 29. Lapangan Badminton 30. Lapangan Volly
ZONA SMA
No Kebutuhan Ruang
1. Ruang Kepala Sekolah 2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 3. Ruang Tata Usaha
4. Ruang Bendahara Sekolah 5 Ruang Sekretaris Sekolah 6. Ruang Wakasek Sarpras 7. Ruang Wakasek Kurikulum 8. Ruang Wakasek Kesiswaan 9. Ruang Wakasek Humas 10. Ruang Guru-Guru 11. Ruang Tamu 12. Ruang Rapat 13. Ruang Kelas 14. Perpustakaan 15. Ruang BK 16 Ruang Tahfidz
17. Ruang Laboratorium Fisika 18. Ruang Laboratorium Biologi 19. Ruang Laboratorium Kimia 20. Ruang Labor Komputer 21. Ruang Kesenian
22. Ruang UKS 23. Ruang Osis
24. Gudang
25. Pantry
26. Toilet Wanita 27. Toilet Pria
Fasilitas Outdoor 28. Lapangan Futsal 29. Lapangan Basket
5.1.4. BESARAN RUANG
Perhitungan Kapasitas, Jumlah dan Besaran Ruang 5.1.4.1. Pendekatan Besaran Ruang
Di dalam menentukan besaran ruang masing-masing kegiatan dipakai acuan standart perencanaan dengan mengacu pada :
1) Ernst Neufert, Architect Data (DA)
2) Standar Depdiknas no.24 tahun 2007 tentang Sarana &
Prasrana (PD)
3) Dimensi Manusia dan Ruang Interior (DM)
4) Joseph de Chiara & Jhon Callende, Time Sarver Standart for building Type (TS)
5) Studi Banding (SB)
Di dalam menghitung program ruang kawasan perlu diperhatikan tentang sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan, yaitu :
1) 5-10% : standar minimum
2) 20% : kebutuhan keluasan sirkulasi 3) 30% : kebutuhan kenyamanan fisik 4) 40% : tuntutan kenyamanan psikologis 5) 50% : tuntutan spesifik kegiatan 6) 70-100% : keterkaitan dengan banyak
kegiatan
(Sumber: Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition)
FASILITAS YAYASAN No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luas Ruang (c x d x e)
Keterangan
1. Ruang Ketua Yayasan 4 Org 6 m² 1 24 A
2. Ruang Sekretaris Yayasan 4 Org 4,5 m² 1 18 A
3. Ruang Bendahara Yayasan 4 Org 4,5 m² 1 18 A
4. Ruang Staff Yayasan 10 Org 4,8 m² 2 144 A
5. Ruang Arsip 2 Org 7,3 m² 1 14,6 A
6. Ruang Rapat 30 Org 2,4 m² 1 72 A
7. Ruang Tamu 4 Org 4,5 m² 1 18 A
8. Toilet Pria 5 Org 4.8 m² 3 72 A
9. Toilet Wanita 5 Org 4.8 m² 3 72 A
10. Pantry 4 Org 5 m² 1 20 A
Rekapitulasi Fasilitas Yayasan
(a) Sub Jumlah 472,6
(b) Sirkulasi 30% 141,78
Jumlah (a)+(b) 614,38
FASILITAS SMP No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luasan Ruang (c x d x e)
Keterangan
1. Ruang Kepala Sekolah 4 Org 3,5 m² 1 14 A
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 4 Org 3,5 m² 1 14 A
3. Ruang Tata Usaha 3 Org 3,5 m² 1 10.5 A
4. Ruang Bendahara Sekolah 4 Org 4,5 m² 1 18 A
5. Ruang Sekretaris Sekolah 4 Org 4,5 m² 1 18 A
6. Ruang Wakasek Sarpras 4 Org 4,5 m² 1 18 A
7. Ruang Wakasek Kurikulum 4 Org 4,5 m² 1 18 A
8. Ruang Wakasek Kesiswaan 4 Org 4,5 m² 1 18 A
9. Ruang Wakasek Humas 4 Org 4,5 m² 1 18 A
10. Ruang Guru-Guru 22 Org 3,8 m² 2 167,2 A
11. Ruang Tamu 4 Org 4,5 m² 1 18 A
12. Ruang Rapat 30 Org 2,4 m² 1 72 A
13. Ruang Kelas 30 Org 2,4 m² 24 172,8 Permendikbud
14. Perpustakaan 115 Org 3,3 m² 1 379,5 A
15. Ruang BK 4 Org 4,5 m² 1 18 A
16. Ruang Tahfidz 30 Org 2,4 m² 1 216 Permendikbud
17. Ruang Laboratorium Ipa 30 Org 2,4 m² 1 72 Permendikbud 18. Ruang Labor Komputer 30 Org 2,4 m² 1 72 Permendikbud
19. Ruang Labor Bahasa 30 Org 2,4 m² 1 72 Permendikbud
20. Ruang Kesenian 30 Org 2,4 m² 3 216 Permendikbud
21. Ruang UKS 5 Org 5 m² 1 25 A
22. Ruang Osis 15 Org 2 m² 1 30 A
23. Gudang 5 Org 4,30 m² 1 21,5 A
24. Pantry 4 Org 5 m² 1 20 A
25. Toilet Wanita 5 Org 4.8 m² 3 72 A
26. Toilet Pria 5 Org 4.8 m² 3 72 A
JUMLAH 1.862,5
FASILITAS OUTDOOR SMP
1. Lapangan Futsal 1 Lpg 416 m² 2 832 DA
2. Lapangan Basket 1 Lpg 420 m² 1 420 DA
3. Lapangan Badminton 1 Lpg 84 m² 2 168 DA
4. Lapangan Volly 1 Lpg 162 m² 2 324 DA
JUMLAH 1.744
Rekapitulasi Fasilitas SMP
(a) Sub Jumlah 2.606,5
(b) Sirkulasi 30% 781.95
Jumlah (a)+(b) 3.388,45
FASILITAS SMA No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luasan Ruang (c x d x e)
Keterangan
1. Ruang Kepala Sekolah 4 Org 4,5 m² 1 18 A
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 4 Org 4,5 m² 1 18 A
3. Ruang Tata Usaha 4 Org 4,5 m² 1 18 A
4. Ruang Bendahara Sekolah 4 Org 4,5 m² 1 18 A
5. Ruang Sekretaris Sekolah 4 Org 4,5 m² 1 18 A
6. Ruang Wakasek Sarpras 4 Org 4,5 m² 1 18 A
7. Ruang Wakasek Kurikulum 4 Org 4,5 m² 1 18 A
8. Ruang Wakasek Kesiswaan 4 Org 4,5 m² 1 18 A
9. Ruang Wakasek Humas 4 Org 4,5 m² 1 18 A
10. Ruang Guru-Guru 22 Org 3,8 m² 2 167,2 A
11. Ruang Tamu 4 Org 4,5 m² 1 18 A
12. Ruang Rapat 30 Org 2,4 m² 1 72 A
13. Ruang Kelas 30 Org 2,4 m² 24 167,2 Permendikbud
14. Perpustakaan 115 Org 3,3 m² 1 379,5 A
15. Ruang BK 4 Org 4,5 m² 1 18 A
16. Ruang Tahfidz 30 Org 2,4 m² 1 216 Permendikbud
17. Ruang Laboratorium Fisika 30 Org 2,4 m² 1 1.080 Permendikbud 18. Ruang Laboratorium Biologi 30 Org 2,4 m² 1 1.080 Permendikbud 19. Ruang Laboratorium Kimia 30 Org 2,4 m² 1 1.080 Permendikbud 20. Ruang Labor Komputer 30 Org 2,4 m² 2 1.080 Permendikbud
21. Ruang Kesenian 30 Org 2,4 m² 3 216 Permendikbud
22. Ruang UKS 5 Org 5 m² 1 25 A
23. Ruang Osis 15 Org 2 m² 1 30 A
24. Gudang 5 Org 4,30 m² 1 21,5 A
25. Pantry 4 Org 5 m² 1 20 A
26. Toilet Wanita 5 Org 4.8 m² 3 72 A
27. Toilet Pria 5 Org 4.8 m² 3 72 A
JUMLAH 5.976,4 FASILITAS OUTDOOR SMP
1. Lapangan Futsal 1 Lpg 416 m² 2 832 DA
2. Lapangan Basket 1 Lpg 420 m² 1 420 DA
3. Lapangan Badminton 1 Lpg 84 m² 2 168 DA
4. Lapangan Volly 1 Lpg 162 m² 2 324 DA
JUMLAH 1.744
Rekapitulasi Fasilitas SMA
(a) Sub Jumlah 7.720,4 (b) Sirkulasi 30% 2.316,12
Jumlah (a)+(b) 10.036,52 FASILITAS BERSAMA
OUTDOOR No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luasan Ruang (c x d x e)
Keterangan
1. Lapangan Upacara 1600 Org 1 m² 1 1600 A
Rekapitulasi Fasilitas Publik
(a) Sub Jumlah 1600
(b) Sirkulasi 30% 480
Jumlah (a)+(b) 2080
FASILITAS PENUNJANG No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luasan Ruang (c x d x e)
Keterangan
1. Masjid 1600 Org 1 m² 1 1.600 A
2. Tempat Wudhu Pria 50 Org 0,7 m² 1 36 A
3. Tempat Wudhu Wanita 50 Org 0,7 m² 1 36 A
4. Hall 1600 Org 1 m² 1 1.600 A
5. Lobby 8 Org 4,3 m² 1 34,4 A
6. Toilet Difabel 1 Org 5,2 m² 2 10,4 Permenpekum
Rekapitulasi Fasilitas Penunjang
(a) Sub Jumlah 3.316,8
(b) Sirkulasi 30% 995,04
Jumlah (a)+(b) 4.311,84
FASILITAS SERVICE No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luasan Ruang (c x d x e)
Keterangan
1. Ruang ME 2 Unit 5,5 m² 1 27,5 A
2. Pos Jaga 1 Org 1.2 m² 2 2.4 A
3. Ruang Menyimpan Alat 3 Unit 3,5 m² 1 10,5 A
4. Ruang Genset 2 Unit 5,5 m² 1 27,5 A
5. Ruang Cleaning Service 4 Org 3 m² 2 24 A
6. TOILET
Umum
wc 4 Org 2.15 m² 2 12.9 DA
wastafel 3 Org 1.2 m2 2 7.2 DA
7. Kantin 14 Meja 8.16 Meja 2 228.48 A
8. Ruang CCTV 1 unit 4 m² 1 4 A
Rekapitulasi Fasilitas Servis
(a) Sub Jumlah 334,48
(b) Sirkulasi 30% 103,344
Jumlah (a)+(b) 437,824
FASILITAS PARKIR No
a
Jenis Ruang b
Asumsi Jumlah
c
Standar d
Jumlah Unit
e
Luasan Ruang (c x d x e)
Keterangan
Yayasan dan Staff Sekolah
1. Roda 4 25 Unit 12.5 m² 1 312.5 DA
2. Roda 2 30 Unit 2 m² 1 60 DA
Staff Sekolah
1. Roda 4 25 Unit 12.5 m² 1 312.5 DA
2. Roda 2 30 Unit 2 m² 1 60 DA
Tamu
1. Roda 4 40 Unit 12.5 m² 1 500 DA
2. Roda 2 100 Unit 2 m² 1 200 DA
Rekapitulasi Fasilitas Parkir
(a) Sub Jumlah 144,5
(b) Sirkulasi 30% 433,5
Jumlah (a)+(b) 587
Rekapitulasi Keseluruhan No Nama Fasilitas Luas
1. Fasilitas Yayasan 614,38 2. Fasilitas SMP 3.388,45 3. Fasilitas SMA 10.036,52 4. Fasilitas Penunjang 4.311,84 5. Fasilitas Service 437,824 6. Fasilitas Parkir 587 7. Fasilitas Bersama
Outdoor
2080
Total Luasan 21.018,19
Total Luas Bangunan 13.202,944
5.2. ASPEK TAPAK
5.2.1 Analisa Tautan
5.2.1.1 Kondisi Tapak
Adapun perbatasan arah utara, timur, selatan, barat pada tapak :
• Utara : Akses Menuju Tapak
• Timur : Lahan kosong yang belum di pergunakan untuk bangunan
• Selatan : Sungai siak
• Barat : Pabrik
5.2.1.2. Tanggapan Pada Tapak A. Potensi Pada Tapak :
• Tapak ini memiliki view di sungai siak
• Juga memiliki view pada jembatan Siak II Pekanbaru
• Dan juga memiliki view pada masjid raya Nurul Wathan Provinsi Riau
B. Kekurangan :
• Kondisi lahan pada tapak yaitu tanah berjenis gambut dan Berawah
C. Tanggapan :
• Menimbun lahan dengan tanah agar tanah pada lahan keras, dan pada melakukan pembangunan perlu struktur yang kuat dan tahan lama
5.2.2. Analisa Topografi
5.2.2.1 Kondisi Tapak
Potongan Tapak
Pada tapak ini memiliki bidang tanah yang cenderung datar dan memiliki sedikit kemiringan yang langsung menghadap ke sungai. Pada bagian tengah- tengah bidang tapak, memiliki tanah yang cenderung keras dan berbatu. Namun, pinggiran tapak, khususnya are sekitar pinggir sungai cenderung lunak atau tanah berawa. Kemudian tapak ini ditimbun menggunakan tanah timbun yang
menjadikan bagian tengah-tengah tapak ini sehingga menjadi keras
5.2.2.2 Tanggapan Tapak
Tapak ini cenderung datar, tidak terdapat tanah yang kontur yang berselih jauh dari ketinggian tanah dasarnya. Hanya saja mungkin perlu dilakukan perkerasan pada bidang tapak yang tanahnya lunak dan berawa. Selain itu, perlu dilakukan penimbunan akibat ketinggian tanah yang lebih rendah dari jalan utama yakni sekitar 1 meter lebih. Kemudian membuat dinding penahan dibagian pinggir sungai siak agar tidak terjadi erosi.
5.2.3 Analisa Lingkungan
Kondisi Lingkungan Tapak 5.2.3.1 Kondisi Tapak
Situasi lingkungan pada tapak ini ±85% dikelilingi oleh beberapa bangunan pabrik. Pabrik serta rumah penduduk sekitar rata-rata memiliki karakteristik yang sama, yaitu memiliki fasad bangunan yang atapnya menggunakan atap pelana ataupun atap limas.
Fasad bangunan pabrik industri dan juga rumah penduduk disana dapat dikatakan menerapkan prinsip dari arsitektur tropis, yang mana menggunakan atap limas atau pelana, bukaan pada bangunan, dan lainnya yang berkaitan dengan arsitektur tropis.
5.2.3.2 Tanggapan Pada Tapak
Penerapan Arsitektur Tropis Pada Tanggapan Tapak
• Gaya fasad pada bangunan juga mengikuti beberapa karakteristik dari arsitektur tropis, terkhusus model atap pada bangunan.
• Pemberian vegetasi pada bangunan diwilayah tertentu agar terhindar dari polusi udara, sebagai penyejuk udara di wilayah bangunan, serta hiasan.
• Letak vegetasi dikhususkan terletak pada parkiran, pedestrian, tempat bersantai, atau ditempat area sumber kebisingan.
• Membuat bukaan yang banyak pada bangunan (jendela) agar cahaya masuk kedalam bangunan serta adanya pergantian udara di dalam bangunan.
5.2.4.
Analisa Aksesibilitas
5.2.4.1 Kondisi Tapak
Tapak ini berada di jalan nelayan ujung, berdekatan langsung dengan sungai siak dan jembatan siak.
Akses utama pada tapak yaitu, jl. nelayan
akses menuju tapak dari jl.palas
Akses menuju tapak Dari jl.yosudarso
5.2.4.2 Tanggapan Pada Tapak
Tapak ini berada di jalan nelayan, berdekatan langsung dengan sungai siak dan jembatan siak. Pada tapak akan dibuat akses utama pada bagian utara yaitu jalan nelayan ujung yang tepat bersebelahan dengan tapak. Karena akses jl.nelayan cukup besar dan mempunyai dua arah
5.2.5.
Analisa Kebisingan
5.2.5.1 Kondisi Tapak
Kebisingan pada bagian Utara Tapak termasuk tingkat tinggi karena berdekatan langsung dengan jalan, pada bagi Timur termasuk kebisingan tingkat sedang karena terdapat berdekatan dengan jalan warga, pada bagian Selatan termasuk kebisingan tingkat rendah karena berdekatan langsung dengan tingkat Tinggi karena berbatasan langsung dengan pabrik industri.
5.2.5.2 Tanggapan Pada Tapak
Bangunan yang memerlukan ketenangan (seperti ruang kelas ) posisinya dijauhkan dari area yang tingkat kebisingannya tinggi. Ruang kelas pada bangunan sekolah sangat memerlukan ketenangan agar proses belajar mengajar penuh dengan konsentrasi. Bagian tapak yang tingkat kebisingannya tinggi, diberi tanaman atau vegetasi disekitar bangunan agar meredap sumber kebisingan.
TINGGI RENDAH SEDANG
5.2.6.
Analisa Vegetasi
5.2.6.1 Kondisi Tapak
Tidak ada vegetasi yang unik pada lokasi tapak. Hanya pohon dan rumput liar yang tumbuh
5.2.6.2 Tanggapan Pada Tapak
Pada vegetasi tapak akan dibuatkan penyusunan lanskap untuk mmperindah bagian tapak dan untuk meredam suara yang tidak diinginkan. Dan juga akan dibuatkan vegetasi pohon pengarah pada tapak
5.2.7.
Analisa View
5.2.7.1. Kondisi Tapak
View tapak pada bagian selatan sangat bagus karena bersebelahan dengan jembatan siak dan juga sungai siak. Ini merupakan view yang sangat bagus untuk sekolah.
View Pada Tapak 5.2.7.2. Tanggapan Pada Tapak
Orientasi atau hadapan bangunan pada tapak ini akan menghadap ke jalan Nelayan Ujung, dengan pemanfaatan sungai siak untuk ruang terbuka hijau. Tujuannya agar tidak merusak eksistensi alam, serta view alamai sungai dapat dinikmati tanpa tertutup oleh bangunan apapun. Selain itu, hal tersebut juga dapat mengurangi kebisingan yang relatif tinggi mengarah langsung pada bangunan kelas.
5.2.8.
Analisa Iklim Dan Lintasan Matahari
5.2.8.1. Kondisi Tapak
Lintasan matahari bermula di bagian timur tapak kemudian terbenam di bagian barat tapak. Untuk iklim di sekitar tapak, selalu disinari panas matahari dan juga hujan. Bisa dikatakan bahwa iklim disekitar tapak ini sedang.
Kondisi Iklim Dan Lintasan Matahari Tapak
5.2.8.2. Tanggapan Pada Tapak
Menghindari pembuatan desain bukaan (jendela) menghadap matahari secara langsung karena akan menyebabkan suhu di dalam ruangan akan panas. Jikapun ada bukaan jendela menghadap Timur atau Barat, pada bagian bangunan sebaiknya diberi semacam secondary skin atau sun shading agar menghindari matahari masuk secara langsung kedalam bangunan.
5.2.9.
Analisa Drainase
5.2.9.1. Kondisi Tapak
Terdapat Drainase sepanjang pinggir tapak yang berada di sebelah utara dan barat tapak.
5.2.9.2. Tanggapan Pada Tapak UTARA
BARAT
Drainase
Untuk pembuangan air kotor pada aktivitas sekolah dialirkan menuju drainase ini .
5.2.10.
Analisa Peraturan Tata Bangunan
5.2.10.1 ANALISA GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB) DATA TAPAK
Garis sempadan bangunan (GSB) adalah suatu aturan oleh pemerintah daerah setempat yang mengatur batasan lahan boleh dan tidak boleh dibangun. Bangunan yang akan di dirikan tidak boleh melampaui garis ini. Bangunan yang terletak di jalan lokal, GSMB ditetapkan minimal 6 (enam) meter dari patok rencana Daerah Milik Jalanan dan atau minimal 12 (dua belas) meter dari as jalan. GSB samping (kiri & kanan) : 5 m berdasarkan standar KDH
garis batas minimal yang membatasi bangunan dan batas lahan yang memiliki dengan lahan lain seperti jalan,jaringan tegangan tinggi,rel kereta api, taman umum
tepi pantai, tepi sungai dan bangunan tetangga.
• UTARA :12
• BARAT :3
• SELATAN :15
• TIMUR :3
5.2.10.2 ANALISA KOOFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB) DATA TAPAK
Koofisien Dasar Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai
Dasar bangunan gedung dan luas lahan / tanah perpetakan / daerah perencanaan yang Dikuasai sesuai rencana tata ruang dan tata bangunan dan lingkungan.
KDB ditentukan atas dasar pelestarian lingkungan/ resapan air permukaan tanah dan pencegahan terhadap bahaya kebakaran, kepentingan ekonomi, fungsi bangunan keselamatan dan kenyamanan bangunan. Setiap bangunan apabila tidak ditentukan lain, ditentukan KDB maksimum 70%
(tujuh puluh perseratus) untuk bangunan fungsi usaha, 60% (enam puluh perseratus) untuk bangunan fungsi hunian, dan 50% (lima puluh perseratus) untuk bangunan fungsi sosial, budaya dan keragaman.
40.000 x 50% = 20.000 m2
KDB :
• KLB : 30% X LUAS LAHAN
• KLB : 30% X 40.000
• KLB : 12.000
5.2.10.3 ANALISA KOOFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB) DATA TAPAK
Koofisien Lantai Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia.
Ketentuan besarnya KLB pada ayat (1) disesuaikan dengan Rencana Tata Ruang Kota atau sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku. Besar KLB yaitu 0,5 20.000 m2 x 0,5 = 10.000 m
KLB :
• KLB : 0,70 X LUAS LAHAN
• KLB : 0,70 X 40.000
• KLB : 28.000
5.2.10.4 ANALISA GARIS SEMPADAN SUNGAI (GSS)
Garis Sempadan sungai tidak bertanggul :
1. Sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 (tiga) meter ditetapkan 10 (sepuluh) meter, dihitung dar tepi lajur pengaman sungai pada waktu ditetapkan;
2. Sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 (tiga) sampai dengan 20 (dua puluh) meter ditetapkan 15 (lima belas) meter, dihitung dari tepi lajur pengaman sungai pada waktu ditetapkan;
3. Sungai yang mempunyai kedalamn lebih dari 20
(dua puluh) meter ditetapkan 30 (tiga puluh) meter dihitung dari
tepi lajur pengaman sungai pada waktu ditetapkan.
5.2.10.5 ANALISA GARIS SEMPADAN JALAN (GSJ)
Garis sempadan bangunan (GSB) adalah suatu aturan oleh pemerintah daerah setempat yang mengatur batasan lahan boleh dan tidak boleh dibangun. Bangunan yang akan di dirikan tidak boleh melampaui garis ini. Bangunan yang terletak di jalan lokal, GSMB ditetapkan minimal 6 (enam) meter dari patok rencana Daerah Milik Jalanan dan atau minimal 12 (dua belas) meter dari as jalan.
5.2.10.6 ANALISA KOOFISIEN DASAR HIJAU (KDH)
Koodiseien Dasar Hijau adalah angka persentasi berdasarkan perbandingan jumlah lahan terbuka untuk penaman tanaman dan
peresapan air terhadap luas tanah atau daerah perancangan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang.
KDH :
• KDH : 30% X LUAS LAHAN
• KDH : 30% X 40.000
• KDH : 12.000
5.2.10.7 ZONING TAPAK
MERAH ZONA YAYASAN
BIRU ZONA SMA
KUNING ZONA SMP
HIJAU RTH
PING ZONA PENUNJANG
ABU-ABU PARKIR
COKELAT LAPANGAN
5.3. Aspek Bangunan
5.3.1 Analisa Gubahan Masa Dan Zoning Bangunan DEPAN
ATAS ZONA
BELAKANG
Gambar...Gubahan Massa dan Zoning Bangunan
ZONA YAYASAN ZONA SMA ZONA SMP ZONA PENUNJANG RTH/R.OUTDOUR
LAPANGAN OUT DOOR & INDOOR PARKIR
LAPANGAN BERSAMA/LAPANGAN UPACARA PINTU MASUK (IN) & PINTU KELUAR (OUT)
5.3.2. Analisa Sistem Sirkulasi dan Parkir
sirkulasi
5.3.3 Analisa Sistem Struktur (Struktur Bawah, Struktur Atas) A. Struktur Bawah
Pondasi pada sekolah ini menggunakan pondasi tiang pancang beton. Pondasi tiang pancang merupakan kategori pondasi dalam.
Alasan dari pemilihan pondasi tiang pancang ini karena mengacu kembali kondisi eksisting tapak yanmerupakan tanah timbun dan rawa rawa.
PARKIR YAYASAN
& GURU
PARKIR TAMU
PARKIR SISWA
SMA
5.3.4 Analisa system utilitas
5.3.5. Analisa System Bahan Bangunan
No. Bahan Bangunan Gambar
1. Beton
Beton merupakan bahan dari campuran antara portland cement, agregat halus, agregat kasar dan air.
2. Batu bata
batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding/sekat.
3. Baja Ringan
Material baja ringan terbuat dari karbon dan besi (carbon steel) serta lebih tipis dan ringan bila dibandingkan baja konvensional.
4. Kaca
Bahan dasar untuk pembuatan kaca umumnya menggunakan pasir silika dan pasir.
5. Kayu
Kayu adalah salah satu material yang paling umum digunakan dalam kebutuhan membangun sekolah.
6. Besi
Material besi pada perancangan sekolah
digunakan sebagai konstruksi atap dak, tangga, kolom, dll.
7. Aluminium
Material aluminium pada perancangan ini digunakan sebagai kusen sekolah.
BAB 6
KONSEP PERANCANGAN TAPAK BAB 6
KONSEP PERANCANGAN
6.1 Konsep Dasar Pendekatan Rancangan
• Arsitektur Tropis
Indonesia termasuk dalam daerah beriklim tropis dan memberi pengaruh yang cukup signifikan yaitu pada temperatur udara, radiasi matahari, angin, kelembaban, serta curah hujan yang mempengaruhi desain bangunan. Maka desain sekolah pada perencanaan dan perancangan ini menggunakan pendekatan arsitektur tropis. Arsitektur tropis merupakan jenis arsitektur yang memberikan jawaban atas adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis. Indonesia merupakan negara yang terletak di 95° BT – 141°BT garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Cuaca tersebut mempengaruhi gaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia termasuk dalam mendesain bangunan dengan penyesuaian iklim tropis.
• Penerapan Arsitektur Tropis pada Bangunan
Bentuk bangunan pada arsitektur tropis secara makro sangat memperhatikan faktor panas dan hujan, dimana untuk menangani hal tersebut maka desain bangunan sekolah ini memperhatikan bagaimana bangunan tidak panas dan ketika hujan tidak tampias, selain itu terdapat kualitas kenyamanan berkaitan dengan suasana panas dan dingin yang ditimbulkan oleh hujan, dibuat teras untuk memberikan perlindungan serta menikmati iklim tropis yang bersahabat.
Bentuk bangunan pada arsitektur tropis secara mikro memperhatikan pada masing-masing elemen bangunan seperti jendela dengan bentuk lebar, berjalusi, berkanopi, atau semacam itu. Bukaan pada bangunan sekolah memperhatikan arah pencahayaan matahari pagi dan sore. Agar tercipta suhu dalam bangunan yang cukup nyaman dan sehat, juga sirkulasi udara yang dirasa akan cukup sebagai udara yang sehat. Sehingga desain bangunan sekolah mampu menghadirkan fungsi dan kenyamanan terbaik untuk penghuni didalamnya.
• Prinsip Desain Arsitektur Tropis1. Kenyamanan Thermal Cara lain untuk memperkecil panas yaitu:
• Memperkecil luas permukaan yang menghadap Timur.
• Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap.
• Penggunaan warna – warna terang, warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang lebih kecil dibanding warna gelap.
• Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis 1. Dampak Jangka Pendek (Sekarang)
Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa dinikmati dengan penerapan konsep arsitektur tropis adalah :
• Terciptanya kenyamanan dalam hunian, karena udara sirkulasi tercukupi, membuat hawa dalam ruangan menjadi nyaman.
• Penghematan energi, karena untuk penerangan dan penghawaan menggunakan energi alam.
2. Dampak Jangka Panjang
• Terjaganya kelestarian alam karena konsep Arsitektur Tropis menyatu dengan alam bukan merusak alam.
• Akan semakin berkembangnya konsep Arsitektur Tropis jika banyak peminatnya.
6.2
Konseptual TapakParkiran
tamu
Lapangan upacara di tengah zona pelajar agar muda di akses Rth cendurung di tengah Kawasan agar terlihat sejuk dan indah
Lapangan olah raga terletak di belakang
Kawasan agar menghindari kebisingan saat siswa sedang belajar Rth dan aula terletak
dekat dengan sungai karna memanfaatkan view sungai siak Yayasan sebagai akses utama masuk
ke Kawasan plajar melalui lobi
OUT IN
SUNGAI SIAK SEBAGAI VIEW UTAMA PADA TAPAK Kantin terletak di
belakang searah dengan sungai siak karna memanfaat view sungai
Ketika sedang istirahat
Parker roda dua berdekatan dengan area sma Area smp
Area sma di berdekatan dengan area parkir
6.3 Konsep Ruang dalam bangunan (meliputi; penataan ruang dalam, suasana ruang dalam, dan pola sirkulasi.)
Lorong sebagai sirkulasi manusia pada bangunan Memaksimalkan udara dan
cahaya alami yang masuk kedalam
Pola sirkulasi manusia pada bangunan adalah pola grid. Bangunan yang memiliki massa lebih Panjang berada pada bagian utara dan selatan yang bertujuan untuk memaksimalkan udara yang masuk ke ruangan dan tidak terkena cahaya matahari langsung.
6.4 Konsep Perwujudan Arsitektur Bangunan