BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dan ditampilkan, sebagai hasil dari penelitian tersebut. Beberapa kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut ini :
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti 5 langkah pertama dari 7 langkah yang terdapat dalam Business Continuity and Disaster Recovery Planning Steps, yang terdiri dari
o Project Initiation o Risk Assesment
o Business Impact Analysis (BIA) o Mitigation Strategy Development o Business Continuity Plan Development
Dengan dilaksanakannya Langkah Risk Assesment dan Business Impact Analysis (BIA), maka dapat disimpulkan bahwa ada 6 Ancaman Bencana Utama yang mungkin dihadapi oleh P.T.SR. Ke-6 Ancaman Bencana Utama tersebut memiliki Nilai Tinggi pada perhitungan yang telah dilaksanakan oleh penulis dalam Langkah Risk Assesment, tepatnya adalah pelaksanaan perhitungan Annualized Impact Expectancy (AIE), sesuai dengan kategori penilaian menurut Syed dan Afsar Syed pada tahun 2004. Ke-6 Ancaman Bencana tersebut diantaranya adalah:
Penyakit Unggas (New Castle Disease) Penyakit Unggas (Infectious Bronchitis) Penyakit Unggas (Avian Influenza)
Penyakit Unggas (Infectious Brusal Disease) Penolakan Keberadaan Divisi Peternakan P.T. SR Penolakan Keberadaan Divisi Pemotongan P.T. SR
Dengan sudah tersusunnya Business Continuity Planning (BCP) yang baik, sebagai bagian penting dari Business Continuity Management (BCM), dalam setiap Critical Business Function (CBF) yang dimiliki oleh P.T. SR, maka perusahaan tersebut sudah dapat dikatakan siap dalam menghadapi dan menangani ancaman-ancaman bencana, terutama ke-6 Ancaman Bencana Utama yang tersebut di atas, sebagai salah satu bentuk risiko yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan tersebut.
5.2. Saran
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan dan dapat membantu P.T. SR dalam meningkatkan kesiapan dari perusahaan tersebut dalam menghadapi dan menangani ancaman-ancaman bencana, melalui strategi-strategi penanganan ancaman bencana yang sudah berhasil disusun dan dihasilkan dari pelaksanaan proyek penyusunan Business Continuity Planning (BCP), sebagai salah satu bentuk pengimplementasian Business Continuity Management (BCM), maka strategi-strategi tersebut dapat langsung diimplementasikan oleh perusahaan tersebut, tentunya ketika perusahaan tersebut sedang dihadapkan pada keberadaan ancaman-ancaman bencana. Strategi- strategi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini :
o Melaksanakan pembuatan dan pembangunan Kandang Peternakan Clossed – House.
o Pelaksanaan aktivitas vaksinasi dan re-vaksinasi terhadap ayam-ayam pedaging yang sedang diternakkan, dengan menggunakan Vaksin ND, Vaksin IB-Killed, Vaksin ND-AI, Vaksin IBD.
o Pelaksanaan Good Farming Practice, diantaranya adalah sebagai berikut :
Mengimplementasikan Manajemen Peternakan All In – All Out, yaitu mengusahakan agar dalam satu periode peternakan, semua ayam pedaging yang sedang diternakkan memiliki umur yang sama.
Membatasi jumlah orang dan barang, yang dapat memasuki lokasi kandang peternakan.
Pelaksanaan Proses Sanitasi (Penyemprotan Disinfektan) pada orang dan benda sebelum memasuki lokasi kandang peternakan.
Melaksanakan aktivitas pembersihan dan penyemprotan disinfektan terhadap setiap kandang peternakan dan setiap peralatan pendukung, sebelum dan setelah kegiatan-kegiatan operasional peternakan ayam pedaging, pada setiap periode peternakan selesai dilaksanakan.
Melaksanakan aktivitas pembakaran terhadap ayam-ayam pedaging yang mengalami kematian, karena terjangkit penyakit.
o Pelaksanaan aktivitas pembelian dan instalasi kamera pengawas (CCTV), yang akan ditempatkan pada setiap kandang peternakan yang ada di dalam lokasi kandang peternakan, dan pada setiap lokasi yang ada di dalam pabrik pemotongan.
o Pelaksanaan aktivitas pencarian pengumpul-pengumpul limbah dan penjualan limbah yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan-kegiatan operasional peternakan dan pemotongan ayam pedaging, kepada pengumpul-pengumpul limbah tersebut.
o Pelaksanaan aktivitas perencanaan dan pengaturan penempatan tenaga-tenaga keamanan ketika terjadi aksi unjuk rasa/ demonstratsi, untuk turut serta mengamankan lokasi kandang peternakan dan pabrik pemotongan, yang dimiliki oleh P.T. SR.
o Pelaksanaan aktivitas Corporate Social Resposibilities (CSR), dengan melaksanakan pembangunan sarana-sarana umum,yang dapat dipergunakan oleh masyarakat di sekitar lokasi Divisi Peternakan dan Divisi Pemotongan P.T. SR tersebut.
Untuk dapat meningkatkan keberhasilan P.T. SR dalam menghadapi keberadaan dari setiap ancaman bencana, sebagai salah satu bentuk risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan tersebut, diantaranya adalah :
o Pelaksanaan ulang aktivitas pengidentifikasian ancaman bencana secara rutin dan teratur, untuk mengetahui informasi terkini terkait keberadaan ancaman bencana baru, sebagai salah satu bentuk risiko yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan tersebut.
o Pelaksanaan aktivitas ujicoba terhadap setiap strategi yang ada dalam situasi dan kondisi terkini yang sedang dihadapi oleh perusahaan tersebut, secara rutin dan teratur, guna mengetahui apakah perlu dilaksanakan aktivitas pembaharuan dan perombakan/ modifikasi terhadap setiap strategi tersebut, atau tidak.
Aktivitas ini dapat dilakukan oleh P.T. SR dengan melaksanakan 2 langkah terakhir dalam Business Continuity and Disaster Recovery Planning Steps, yaitu Training Testing Auditing dan Business Continuity Plan Maintenance
o Pelaksanaan aktivitas sosialisasi secara rutin dan teratur, dengan tujuan untuk terus mempertahankan, memelihara, bahkan meningkatkan ketertarikan dan semangat setiap anggota dari perusahaan tersebut, untuk dapat terus mendukung pengimplementasian Business Continuity Management (BCM) dalam perusahaan tersebut.
o Pelaksanaan aktivitas pemantauan terhadap kesiapan dan kecukupan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan setiap strategi yang ada, secara rutin dan teratur, dengan tujuan agar kapanpun dibutuhkan, semua sumber daya tersebut sudah tersedia dan dapat langsung dipergunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2012), Definisi dan Jenis Bencana.
Diunduh dari http://www.bnpd.go.id/
Bajgoric, N. (2006). Information systems for e-business continuance: A systems approach. Kybernetes, 35, 632-652
Business Continuity Institute. (2008). Business Continuity Management (BCM) Good Practice Guidelines 2008. Business Continuity Institute.
Duncan, W, J., Yeager, V, A., Rucks, A, C., & Ginter, P, M. (2010), “Surviving Organizational Disaster”, Business Horizons, 54(2), 135-142.
Fulmer, Kenneth, L. (2005). Business Continuity Planning (3rd edition). Rothstein Associates Inc.
Graham, J., & Kaye, D. (2006), A Risk Management Approach to Business Continuity, Rothstein Associates Inc., Publisher. Brookfield, Connecticut USA.
Goh, Moh Heng. (2008), “Conducting Your Impacts Analysis for Business Continuity Planning (2nd edition). GMH Pte.
Hiles, A. (2002), Enterprise Risk Assessment and Business Impact Analysis, Rothstein Associates Inc., Publisher. Brookfield, Connecticut USA.
ISDR. 2004. Living with Risk “A Hundred Positive Examples of How People are Making the World Saver”. United Nation Publication. Geneva, Switzerland.
ISO 22301 INTERNATIONAL STANDARD. (2012). (1st edition). Societal Security – Business Continuity Management Systems – Requirements.
Switzerland.
Segal, Sim. (2011). Corporate value of Enterprise Risk Management : the next step in business management. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
Sekaran, U., Rouger Bougle. (2010). (5th edition). Research Methods for Business : A Skill Building Approach. West Sussex : John Wiley and Sons, Ltd.
Shaw, G, L., & Harrald, J, R. (2004), “Identification of the Core Competencies Require of Excecutive Level Business Crisis and Continuity Managers”, Journal of Homeland Security and Emergency Management, 1, Article 1, The Berkeley Electronic Press (bepress).
Snedaker, Susan. (2007), Business Continuity & Disaster Recovery for IT Professionals, Syngress Publishing Inc., Burlington, United States of America.
Standards Australia. (2003), Business Continuity Management, HB 221 : 2003.
Susilo, Leo, J., dan Kaho, Victor. R. (2011). Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 untuk Industri Non Perbankan (2nd edition). PPM.
Syed, Akhtar., dan Syed, Afsar. (2004). Business Continuity Methodology. Sentryx.
Yin, R, K. (2014). Studi Kasus : Desain dan Metode. Edisi Pertama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.