• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB 5 - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

78

BAB 5 PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV terkait tentang gambaran keterampilan perawatan Exit Site yang terpasang Continuose Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) terhadap pasien gagal ginjal kronik, dapat disimpulkan bahwa keterampilan responden dalam melakukan perawatan Exit Site yang terpasang Continuose Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) masih terbilang kurang atau kurang terampil. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil observasi pertama sampai ketiga mulai dari persiapan alat, bahan, bahkan tindakan yang masih tidak sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP), kemungkinan penyebab nya adalah kurangnya pengetahuan responden terkait perawatan exit site dan apa itu CAPD. Selain itu, responden mudah lupa tentang langkah-langkah selanjut nya harus dilakukan ketika melakukan perawatan tersebut. Akan tetapi, pada kegiatan observasi keempat dan kelima keterampilan responden dalam melakukan perawatan exit site dapat dibilang sudah baik dan sesuai dengan SOP perawatan exit site. Hal ini dikarenakan, seiring dengan jumlah tatap muka dan observasi yang dilakukan peneliti dari waktu kewaktu, peneliti selalu memberikan pengarahan dan penjelasan terkait bagaimana melakukan perawatan exit site dengan baik dan benar.

(2)

79

B. Saran

Berdasarkan fakta yang uraikan pada pembahasan sebelumnya, maka peneliti menyampaikan saran yang sekiranya berkenan untuk menjadikan bahan pertimbangan sebagai berikut:

1. Bagi Institusi Pelayanan

Bagi institusi pelayanan aktif dalam memberikan pemantauan langsung kerumah pasien gagal ginjal kronik yang menggunakan CAPD pada awal pemasangan selama 1 bulan pertama dalam melakukan pergantian dialisat ataupun melakukan perawatan exit site agar pasien mendapatkan pendampingan serta pengawasan yang tepat, aktif dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan terkait CAPD setiap 3 bulan sekali agar tingkat pengetahuan pasien GGK yang menggunakan CAPD semakin bertambah, serta memberikan atau memodifikasi SOP perawatan exit site dalam bentuk yang lebih menarik seperti leafleat atau poster yang mudah dipahami ketika sudah memandirikan pasien setelah dibina atau dirawat dirumah sakit agar pasien selalu dapat mempelajari, memahami, dan mengingat cara melakukan perawatan yang sesuai SOP dengan baik dan benar.

2. Bagi Keluarga

Keluarga berperan juga dalam memahami dan mempelajari suatu keterampilan terkait cara melakukan perawatan exit site yang baik dan benar sesuai dengan SOP, serta ikut mengawasi ketika pasien melakukan pergantian dan melakukan perawatan exit site. Agar meminimalisir kesalahan subyek dalam mengoperasional kan hal-hal yang berkaitan

(3)

80

dengan CAPD dan dapat termotivasi untuk meningkatkan keterampilannya serta memiliki motivasi yang tinggi untuk kelangsungan hidupnya.

3. Bagi Responden

Diharapkan responden untuk selalu memahami dan melakukan perawatan exit site secara rutin, baik, dan benar sesuai dengan SOP.

Selain itu, perlu ditingkatkannya pengetahuan dan keterampilan responden terkait CAPD dan perawatan exit site agar dapat terhindar dari resiko infeksi, kebocoran, dan lain-lain.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan mampu menambah jumlah subyek penelitian, dan memperluas jangkauan penelitian terhadap penderita gagal ginjal kronik yang menggunakan CAPD seperti penelitian terkait pemahaman pasien tentang pergantian cairan dialisat, faktor-faktor yang mempengaruhi angka peritonitis bagi pasien dengan CAPD, ataupun gambaran psikologis pasien gagal ginjal kronik yang menggunakan Continuose Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Asupan Protein dengan Kadar Ureum dan Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Sedang Menjalani Hemodialisa di Unit Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.. Gambaran

Bagi Institusi Kesehatan Rumah Sakit/Puskesmas/Pelayanan Kesehatan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi masukan untuk instansi terkait sebagai bahan untuk memberikan gambaran

Pengaruh Musik Instrument Dan Sleep Hygiene Terhadap Gangguan Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.. Terapi Musik: Bebas Budaya

5.2.2 Bagi Institusi Rumah Sakit Diharapkan dengan adanya penelitian ini untuk selanjutnya institusi rumah sakit dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk tetap menjaga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kadar hemoglobin, tingkat konsumsi energi dan protein serta status gizi terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik

2016 menyatakan dalam menangani pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis, ahli gizi rumah sakit akan melakukan tindakan diantaranya adalah asuhan gizi yang merupakan proses pelayanan

Hipertensi yang sudah diketahui penyebabnya, berupa penyakit atau kerusakan organ yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi seperti gagal jantung, gagal ginjal,

Lebih lanjut Azizah 2006 menyatakan bahwa pasien gagal ginjal kronis dengan kadar ureum yang tinggi, selain transplantasi ginjal, tindakan hemodialisis HD merupakan cara untuk