• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KEANEKARAGAMAHAYATI ILMIAH

N/A
N/A
Raka Prasetyo

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 6 KEANEKARAGAMAHAYATI ILMIAH "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6 KEANEKARAGAMAN

HAYATI ILMIAH

(2)

Tingkatan Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Tingkat Gen

Dalam setiap sel organisme terdapat substansi genetik yang disebut gen.

Gen terdapat di dalam kromosom dalam inti sel.

Contoh variasi dalam satu spesies anjing.

(3)

Keanekaragaman Tingkat Jenis

Keanekaragaman tingkat jenis lebih mudah diamati

Keanekaragaman jenis makhluk hidup menunjukkan adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi gen. Contohnya kelapa, aren, dan pinang walaupun termasuk satu kelompok palem-paleman, tetapi masing-masing mempunyai penampakan yang berbeda.

Keanekaragaman hayati tingkat jenis.

(4)

Keanekaragaman hayati tingkat jenis.

Semua jenis makhluk hidup (komponen biotik) akan saling berinteraksi dalam lingkungannya (komponen abiotik) membentuk suatu ekosistem.

Beberapa macam ekosistem menunjukkan adanya keanekaragaman tingkat ekosistem

(5)

Keanekaragaman Hayati di Indonesia Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia dan tergolong negara yang memiliki tingkat endemisme tertinggi di dunia.

Pegunungan cibodas

Berbagai ekosistem di Indonesia yang memiliki sifat-sifat khas yang tidak ditemukan di daerah lain dan telah ditetapkan sebagai cagar sumber daya alam

Ekosistem rawa bakau

Jawa: Leuweng Sancang, Pulau Rambut, Baluran.

Kalimantan: Tanjung Puting.

Sulawesi: Panua, Tangkoko-Batuangus.

Irian: Lorenz

Ekosistem hutan rawa air tawar dan danau

 Jawa: Ranca Danau

 Sumatera: Kluet, Berbak, Way Kambas

 Kalimantan: Tanjung Puting, Pleihari Martapura, Muara Kaman

(6)

Ekosistem hutan basah dataran rendah

 Jawa: Ujung Kulon, Meru Betiri

 Sumatera: Kluet, Way Kambas

 Kalimantan: Tanjung Puting, Kutai

Ekosistem hutan merangas dataran rendah

 Jawa: Blambangan, Nusa Burung, Baluran

 Bali: Bali Barat

 Sulawesi: Tangkoko-Batuangus Ekosistem hutan basah pegunungan

 Jawa: Cibodas/Gn. Gede, Gng. Celering

 Sumatera: Gunung Leuser, Gng Indrapura

 Sulawesi: Lore Kalamanta, Tangkoko- Batuangus

 Irian: Lorenz

(7)

Indonesia Memiliki Flora dan Fauna Endemik Indonesia Memiliki Flora dan Fauna Endemik

Di Indonesia banyak dijumpai flora dan fauna endemik, yaitu fora dan fauna yang distribusinya terbatas pada kawasan tertentu. Contoh flora dan fauna endemik di Indonesia adalah harimau, orang utan, cenderawasih, cendana, bunga bangkai, dan anggrek hitam

Orang utan merupakan satwa endemik Indonesia

yang terdapat di Sumatra

dan Kalimantan.

(8)

Manfaat Sumber Daya Hayati

Beberapa manfaat sumber daya alam hayati.

1. Sumber daya alam hayati dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan, dan perumahan. Selain itu, sumber daya alam hayati dapat pula dimanfaatkan sebagai obat tradisional, misalnya jahe dan temulawak. Sumber daya alam hayati juga bermanfaat sebagai bahan bakar, misalnya minyak bumi yang berasal dari fosil tumbuhan.

2. Tumbuhan selalu menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia.

Tumbuhan juga berperan menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, tumbuhan mempunyai nilai biologis

3. Sumber daya alam hayati banyak digunakan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian,

keanekaragaman hayati mengandung nilai pendidikan.

4. Tempat rekreasi banyak memanfaatkan keindahan sumber daya alam hayati, misalnya pemandangan alam dan kebun binatang. Dalam hal ini, keanekaragaman hayati mempunyai nilai estetis

(9)

Usaha Pelestarian Lingkungan

 Pelestarian dapat dilakukan dengan cara pelestarian alam, yaitu pelestarian secara in situ dan pelestarian secara ex situ.

 Pelestarian secara in situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati di habitat asli. Contohnya pelestarian badak bercula satu di Ujung Kulon.

 Adapun pelestarian secara ex situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat asli. Caranya dengan memindahkah spesies dari habitat aslinya ke tempat lain. Contohnya pelestarian Rafflesia arnoldi di Kebun Raya.

(10)

Beberapa suaka margasatwa di Indonesia

(11)

Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

Penurunan keanekaragaman hayati itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.

 Perburuan Liar

 Pembakaran Hutan

 Penebangan Hutan Secara Liar

 Penggunaan Racun

 Pemupukan dengan Bahan Kimia

 Pengembangan Bibit Unggul

Kegiatan manusia menurunkan keanekaragaman hayati.

Kegiatan manusia dapat meningkatkan keanekaragaman hayati.

 Usaha pemuliaan tanaman dan hewan dengan tetap melestarikan sumber plasma nutfah.

 Reboisasi dan penghijauan, dapat

mengembalikan hutan yang telah rusak dan dapat menambah jumlah jenis tanaman baru.

 Pelestarian lingkungan alam sehingga keanekaragaman hayati tidak berkurang.

 Penebangan hutan dengan sistem tebang pilih.

(12)

Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Beberapa manfaat yang Anda peroleh dengan mempelajari keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut.

 Mengetahui kegunaan tiap-tiap jenis organisme.

 Mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.

 Mengetahui ciri dan sifat tiap-tiap jenis organisme.

 Mengetahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.

 Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati dalam mendukung

kelangsungan hidup manusia.

(13)

Klasifikasi Makhluk Hidup

Marga atau genus mencakup satu atau lebih jenis yang mempunyai ciri sama dan terpisah dari kelompok lain. Persamaan ciri itu misalnya pada struktur alat reproduksinya. Suku atau familia mencakup satu atau lebih genus dan terpisah dari kelompok lain

dengan suatu pemisah yang jelas.

(14)

Sistem Klasifkasi

Pada dasarnya, sistem klasifkasi ada tiga macam, yaitu klasifikasi buatan, klasifikasi alam, dan klasifikasi flogenetik

Tata Nama Makhluk Hidup (Nomenklatur)

Carolus Linnaeus memperkenalkan cara

pemberian nama makhluk hidup dengan “sistem binomial nomenclature” (sistem tata nama ganda), yaitu sistem pemberian nama makhluk hidup

dengan menggunakan dua kata. Kata pertama

merupakan nama genus dan kata kedua merupakan nama spesies.

(15)

Nama-Nama Takson di Atas Kategori Suku

Berikut beberapa contoh kedudukan hewan dan tumbuhan dalam jenjang takson.

Harimau India Filum : Chordata

Subflum : Vertebrata (bertulang belakang) Kelas : Mammalia (menyusui)

Bangsa : Carnivora (pemakan daging) Suku : Felidae

Marga : Felis

Jenis : Felis tigris (harimau india) Padi

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) Kelas : Monocotyledoneae (biji berkeping satu)

Bangsa : Poales (Glumiforae) Suku : Poaceae

Marga : Oryza Jenis : Oryza sativa

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati sehingga kita dapat menggali potensi

lndonesia merupakan salah satu negara yang dikaruniai hutan yang luas dan termasuk yang.. memiliki keanekaragaman hayati terbesar di

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman hayati terutama keanekaragaman tumbuhan hias.Beranekaragam flora dan fauna ada di Indonesia dan sebagian

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati (biodiversity) nomor dua terbesar di dunia setelah Brazil. Kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat diesksplorasi

Laut Indonesia juga dikenal mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi (marine megadiversity), dengan keanekaragaman makroalga lebih dari 700 jenis (Siswanto,

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.Kenyataan ini memberikan lapangan kerja dan pendapatan

Beberapa permasalahan yang dihadapi negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah perlindungan perdagangan satwa liar dan keanekaragaman hayati, kehilangan biodiversity sebagian

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah. Untuk menjamin kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berbagai upaya