Pada setiap bagian di PT.Janata Marina Indah dijabat atau dipimpin oleh direktur produksi dan teknik yang membawahi kelima divisi di atas. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai layout di PT Janata Marina Indah (JMI) Unit II.
Fasilitas Perusahaan
Gravendok dapat digunakan secara fungsional lebih efisien untuk pekerjaan reparasi kapal, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat digunakan untuk pembangunan gedung kapal baru. Crane berkapasitas 15 ton SWL yang terletak di sebelah dry dock dan dermaga apung ini digunakan untuk mengangkat dan membongkar peralatan perbaikan yang akan dipasang setelah proses perbaikan berlangsung.
DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
25 Pada saat yang sama, kami diperkenalkan dengan pekerjaan yang secara khusus dilakukan oleh departemen QC. Setelah sampai di galangan kapal, kami langsung diminta untuk bertemu dengan Bpk. Agung Kusuma selaku pembimbing praktik menemui bagian PMK & K3 terlebih dahulu sebelum kami melakukan kegiatan lapangan. Oleh karena itu, sebelum terjun ke lapangan, kita diwajibkan memakai alat pelindung diri seperti baju safety, sepatu safety dan helm safety.
Itu sebabnya kami bertemu di pagi hari Pukul 09.00 WIB Pak Joko lalu kami diajak turun ke lapangan untuk mengawasi pekerjaan di dermaga galian. Pada hari ini diundang Bpk. Disini terlihat proses pemasangan kembali baling-baling kapal Kumala setelah dilakukan perbaikan.
Hari itu saya ikut Pak Tohir ke lambung kapal untuk melihat finishing touch kapal Kumala yang sudah di atas air. Area bongkar di sekitar lubang utama untuk memudahkan pemesinan yang masih dilakukan pada saat itu. Setelah pemesinan selesai, bagian yang semula dibongkar dilas kembali ke posisi semula, tetapi menggunakan pelat baru.
Pada hari ini, saya mengikuti Pak Khamdan untuk melihat proses persiapan awal sebelum pengerjaan lambung kapal selesai. Setelah semuanya aman, titik isi ulang kemudian ditandai, yang kemudian akan dibongkar.
Pada hari ini saya kembali ke dermaga kubur dan melihat progress proses pelapisan ulang yang dilakukan sehari sebelumnya. Pada hari ini, di pagi hari, saya kembali diminta untuk melihat poin replating apa yang dilakukan oleh mr. Aprizal sebagai pengawas lapangan selesai. Pada hari ini, saya kembali diinstruksikan oleh pengawas lapangan untuk memeriksa titik reposisi mana yang diperiksa oleh Vacuum Test.
Setelah verifikasi, semua titik penggantian di lambung Trifos, baik kanan maupun kiri, diselesaikan melalui proses uji vakum. Pada hari ini, kami mengevaluasi kemajuan kerja praktek selama beberapa hari.
Pada hari ini saya mengunjungi mr. Mumun ikut service salah satu klep di kapal KM Tidar. Proses terpenting dalam kegiatan service valve ini adalah proses pengamplasan atau pengikisan permukaan bagian dalam valve yang bertujuan untuk mencegah air merembes keluar pada saat valve dibuka. Kegiatan hari ini adalah membantu proses pemasangan kembali katup ke posisinya setelah diservis.
Pada hari ini, pengawas lapangan menginstruksikan saya untuk mempelajari tentang ukuran katup. Terdapat keterangan pada klep yang menjelaskan ukuran diameter klep dalam inchi dan keterangan tentang gaya maksimum yang dapat ditampung oleh klep tersebut.
Pada hari ini saya diinstruksikan oleh pengawas lapangan untuk ikut serta di departemen QC yaitu pada kesempatan ini dipimpin oleh bapak. Hermawan Lugas untuk melakukan kegiatan sea trial di kapal KM Tidar. Pada hari ini Bpk. Heri dan Bpk. Agung QC mengajak saya melihat proses bongkar kopling Flend di ruang mesin KM Kirana III. Flensa kopling dibongkar untuk penggantian bantalan pada tabung gerbang depan poros kiri dan gandar.
Pada hari ini, poros yang dilepas adalah poros baling-baling kanan yang mengalami masalah V-Birder. Hari ini saya melihat kelanjutan pelepasan tali poros kapal Kirana III yang belum lepas sepenuhnya.
Baling-baling daun baling-baling tersebut sebelumnya ditambahkan menggunakan metode las karbida GTAW dengan melebur logam kuningan sebagai elektrodanya. Ternyata setelah dilakukan pengelasan dan pengecekan warna masih ada beberapa titik perbaikan yang masih berlubang sehingga baling-baling yang gagal pengujian dapat diperbaiki kembali dengan pengelasan yang sama. Pada hari ini, kami kembali mengikuti Bpk. Heri dan Bpk. Agung QC untuk melihat proses pengujian penetrasi pada baling-baling baling-baling yang telah diperbaiki sebelumnya.
Saat ini kerusakan baling-baling pada area baling-baling NO.4 telah berkurang kurang lebih 30% dari kondisi utuh dan selanjutnya dapat dianggap lolos uji sehingga dapat dilanjutkan ke proses balancing. Baling-baling baling-baling yang sebelumnya telah diperbaiki dan diseimbangkan, langsung diturunkan ke dasar dermaga penguburan dengan bantuan crane untuk dipasang di poros kapal.
Pada hari ini saya diundang oleh Bpk. Disini dan mr. Agung untuk melihat proses pengujian kinerja baling-baling tipe Control Pitch Propeller (CPP) pada sisi kanan dan kiri kapal KMP Kirana IX. Hari ini, fokus kegiatan saya adalah mencari data untuk dijadikan sebagai review khusus laporan kerja praktek. Pada hari ini Pak Heri mengajak kami melihat pemeriksaan loker rantai atas permintaan pemilik kapal KM Kirana IX.
Hari ini kami terus menyiapkan laporan pemberitahuan khusus karena cuaca buruk. Pada hari ini, karena cuaca buruk, kami diminta untuk tetap berada di kantor dan terus membuat laporan.
Pak Tohir adalah salah satu staff hull dan pada kesempatan kali ini kami belajar mengenai metode las slot yang sering digunakan pada kondisi lapangan las yang sempit. Poros, yang sebelumnya dipasang pada mesin bubut, kemudian diperiksa dan ditandai dengan jumlah bagian yang akan ditambahkan ketebalannya. Hari itu, Pak. Lugas QC mengundang saya untuk melihat dan memverifikasi hasil las pada banana structure yang akan dipasang di kapal KM Kirana IX.
Pada hari ini kami mengikuti Bpk. Lugas QC untuk melakukan kegiatan vacuum test di area re-laying di geladak kapal MT Triaksa. Proses uji kevakuman menggunakan tekanan 10 bar dan hasilnya tidak ditemukan kebocoran pada setiap titik las re-cutting.
Pada hari ini kami juga menemani Pak Tohir melihat kapal KMP Dharma Kartika VII dan literatur peluncuran kapal menggunakan airbag. Apa saja persiapan yang harus dilakukan sebelum peluncuran kapal dan proses peluncuran kapal menggunakan airbag. Pada hari itu kami langsung turun ke lapangan untuk melihat proses bongkar muat kapal Dharma Kartika VII.
Proses bongkar muat kapal dilakukan terlebih dahulu dengan membersihkan area graving dock dari sisa-sisa pekerjaan yang dilakukan. Setelah area dok gali bersih, air diisikan ke dok gali melalui pintu dok.
Pada hari ini kami turun ke lapangan untuk melihat proses perbaikan pintu dok kering yang rusak. Pintu dermaga dilambungkan kemudian dirobohkan untuk mengganti cat yang rusak pada pintu dermaga. Dalam hal ini, pihak dermaga bertanggung jawab dan langsung mengecek kondisi pintu dermaga.
Pada hari ini saya turun ke bank pemakaman untuk mengukur dimensi blok pemberhentian dan jarak antar blok untuk melengkapi data pemeriksaan khusus untuk laporan KP. Balok-balok di dermaga penguburan diatur sesuai dengan tumpuan kapal yang diperlukan.
Pada hari ini kami ikut serta dalam pengecekan dan pengukuran sudut bevel tembaga di kapal Sinar Masela langsung oleh bapak. Lugas dilakukan. Pada hari ini saya menyaksikan proses pemasangan kembali baut MT Sinar Masela yang sebelumnya dilepas karena pekerjaan balancing. 50 kemudian diturunkan ke dasar dermaga pemakaman dengan bantuan crane dan kemudian dipasang kembali di atas kapal.
Untuk proses masuk kapal tentunya yang terpenting sebelum kapal masuk adalah persiapan oleh pihak galangan kapal dan pihak kapal. Setelah bantalan disesuaikan dengan lunas kapal, kolam dermaga diisi air hingga air mengapung, kemudian pintu dermaga dibuka, dibiarkan keluar.
Salah satu hal yang disiapkan oleh pihak galangan kapal adalah penyiapan bantalan untuk dudukan kapal, sebelumnya kapal harus menyerahkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan pihak galangan kapal dalam mempersiapkan bantalan, agar dudukan kapal pada bantalan tersebut tertopang secara merata. Pada hari ini, kami diperintahkan untuk tetap berada di kantor dan membuat laporan inspeksi oleh departemen QC. Saat berlayar di perairan laut atau sungai, baling-baling laut sering kali terbentur benda asing yang mengapung atau terapung di air sehingga menyebabkan kerusakan pada baling-baling berupa bilah baling-baling bengkok, retak atau patah.
Untuk memperbaiki kerusakan baling-baling, kapal harus masuk ke dermaga, biasanya dilakukan pada saat pendaratan, tetapi jika baling-baling rusak, tidak mungkin menunggu waktu selama pendaratan, karena sangat berbahaya karena untuk getaran yang dihasilkan, selain itu, daya dorong baling-baling sangat berkurang. Fixed Core Propellers (FPPs): Ini adalah baling-baling yang umumnya memiliki bentuk dan ukuran yang benar untuk perahu motor kecil dan baling-baling kapal besar.
Identifikasi kerusakan propeller
Dugaan sementara kerusakan tersebut disebabkan oleh tabrakan saat berlayar, bisa juga karena faktor usia, atau kapal kandas.
Proses Pelepasan Propeller
- Membuka Bonet Propeller
- Pelepasan Propeller
Mur baling-baling adalah benda yang terpasang pada poros akhir (poros baling-baling) dari kunci mesin utama/baling-baling di ujung poros, terletak di bagian dalam penutup mesin. Alat yang digunakan untuk memanaskan baling-baling dapat menggunakan obor potong, tidak semua bagian hub baling-baling perlu dipanaskan hanya pada tempat-tempat tertentu saja yaitu di bagian tengah hub baling-baling atau bagian antara kedua bilah baling-baling.
Proses perbaikan
Proses gerinda ini adalah proses menggiling sepertiga bagian bilah baling-baling yang patah untuk memotong/membuang bagian baling-baling yang rapuh pada daerah sekitar daerah yang patah. Tahap pengelasan adalah penyambungan baling-baling baling-baling dengan material baja untuk menggantikan yang telah putus akibat teknik las. Proses gerinda disini dilakukan setelah proses pengelasan selesai untuk meratakan lasan dan memotong kelebihan lasan dengan ukuran mark sesuai mall.
Proses Balancing Propeller
Tahapan Balancing Propeller
- Letakkan propeller diatas bangku / alat untuk balancing
- Beri Tanda / Marking pada daun propeller
Alat ini terdiri dari bank yang dilengkapi dengan 4 bantalan, 2 di belakang dan 2 di depan, bantalan terletak di bagian atas tepian, dimana nantinya baling-baling yang akan diseimbangkan diletakkan di atas bantalan menggunakan poros. 4, pengurangan daun diperkirakan sekitar 25% dari bentuk aslinya dan pada daun No 1 dan 2 terjadi kerusakan sekitar 30% dari bentuk aslinya Setiap bilah baling-baling ditandai dengan angka atau huruf (mis. : 1,2,3, 4 atau A, B, C, D atau I, II, III, IV Aturlah posisi bilah baling-baling sedemikian rupa sehingga sayap nomor 1 kiri atas, sayap nomor 2 kanan atas, bilah nomor 3 di kanan bawah dan lembaran nomor 4 di kiri bawah.
Letak seperti di bawah ini hanyalah contoh jika baling-baling memiliki 4 buah baling-baling, karena pada umumnya jumlah baling-baling pada sebuah kapal adalah 4 buah baling-baling. baling-baling.
Balancing Daun No.1 Dan No.3
Penggerindaan Daun Propeller
Ubah Letak Propeller
Pemeriksaan Kondisi Propeller
PENUTUP
Kesimpulan
- Manfaat Dari Tugas Yang Dilaksanakan
- Manfaat KP Bagi Mahasiswa