• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. 1 Latar Belakang Perusahaan

Sejarah & Filosofi MSM Memulai perjalanan pada tahun 2012 sebagai tim Manajemen Proyek untuk berbagai proyek yang berfokus pada Pabrik Industri, Bangunan & Properti dan Infrastruktur, pendiri MSM Teknik Konstruksi mendirikan badan hukum pada tahun 2017 untuk meningkatkan kualitas layanan klien.

Tujuan MSM adalah untuk memberikan pengalaman "Saya yakin"

kepada klien MSM melalui penyediaan manajemen proyek ujung ke ujung ketika dipilih untuk melaksanakan proyek, Penekanan pada komunikasi yang jelas dan prosedur tindak lanjut memastikan bahwa tujuan Klien adalah prioritas utama dalam perencanaan dan pelaksanaan melalui organisasi MSM.

Manajemen Proyek dan Filosofi Eksekusi MSM berfokus pada Kualitas, Keamanan, Pengiriman untuk memastikan kepuasan Klien. MSM bangga dengan pengirimannya dengan demikian , klien MSM dapat yakin bahwa hanya orang - orang yang memenuhi syarat dan berpengalaman yang melayani mereka , sepanjang waktu di semua proyek.

1. 2 Tujuan Proyek

Visi: Menjamin kualitas, keamanan dan pengiriman dalam melaksanakan proyek dan memastikan solusi inovatif dengan memanfaatkan insinyur muda yang berkualitas, berpengalaman dan inovatif.

Misi: Menumbuhkan insinyur muda berbakat untuk memungkinkan organisasi menyediakan solusi proyek inovatif dan memberikan hasil yang melebihi harapan Klien Pesan Dewan MSM.

Filosofi MSM adalah mengejar keunggulan tanpa henti, dengan tujuan utama untuk menjadi lebih baik dalam setiap proyek yang di jalankan.

Implementasi MSM bangga bahwa melalui filosofi Manajemen Proyek ujung ke ujungnya dan didukung dengan insinyur muda yang inovatif, klien MSM telah menikmati "pengalaman yang terjamin dengan sebagian besar nilai

(2)

2

proyek MSM yang dihasilkan dari pesanan berulang klien yang puas, Tujuan MSM difokuskan pada bagaimana mendapatkan lebih baik dan lebih baik sementara pertumbuhan bisnis tambahan adalah dampak jaminan dari tujuan dan dengan melakukan ini MSM berkontribusi pada profitabilitas klien dan pembangunan Indonesia.

1. 3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam berbagai pekerjaan ,struktur organisasi merupakan suatu kelengkapan yang sangat penting. Demikian juga pekerjaan yang berkaitan dengan suatu pembangunan suatu konstruksi.Struktur organisasi ini mutlak diperlukan untuk menjamin kelancaran dan kesuksesan suatu proyek.

Organisasi merupakan suatu alat atau cara untuk menentukan pembagian tugas sesuai dengan keahlian. Dengan adanya organisasi dan pembagian tugas ini, maka diharapkan pelaksanaan kegiatan suatu proyek dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Untuk mengoptimalkan kerja suatu organisasi, perlu dipahami tentang prinsip-prinsip organisasi, diantaranya:

1. Tingkat pengawasan.

2. Kesatuan perintah dan tanggung jawab 3. Adanya tujuan yang jelas

4. Adanya pembagian kerja 5. Pelimpahan wewenang 6. Koordinasi yang baik

Organisasi proyek adalah organisasi yang bersangkutan untuk tugas khusus pengelolaan proyek, misal organisasi fungsional dan organisasi proyek matriks (Soeharto, 1999).

(3)

3

ORGANIZATON CHART OVERALL RAPP PROJECT PANGKALAN KERINCI, RIAU

Gambar 1. 1 Oragization Chart Overall (Sumber: Data Proyek BM#1-FL3B)

(4)

4

Pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian/anggota dalam Organization Chart Overall pada perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. Project Manager a. Pengertian

Project Manager adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tercapainya tujuan dan sasaran proyek dengan mempimpin, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan sumber daya yang ada. Didalam Perusahaan Konstruksi, Projeck Manager juga dikenal dengan sebutan manager konstruksi yaitu sama- sama bertugas untuk mengelola jalanya sebuah proyek.

b. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Tugas dan Tanggung jawab pertama dari seorang Project Manager adalah Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan jasa manajemen proyek konstruksi

2. Memimpin, mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan pengawas terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.

3. Membuat dan mengontrol time schedule poyek yang akan dilaksanakan.

4. Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan.

5. Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

6. Melaksanakan, mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasional pelaksanaan proyek

7. Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan, permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk kebutuhan proyek konstruksi.

8. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar, yang berkaitan dengan kebutuhan proyek.

9. Menandatangani laporan bulanan terkait dengan pelaksanaan proyek konstruksi

(5)

5

10. Mengajukan dan menandatangani pekerjaan tambah atau kurang/contract change order (CCO) kepada owner jika diperlukan.

2. Site Project Manager a. Pengertian

Site manager ialah tenaga ahli yang memiliki kualifikasi Pendidikan minimal S1, memiliki Surat keahlian Kerja (SKA) Ahli Madya,dan memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidangnya.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik di tandatangani.

2. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan.

3. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta pemeliharaan jalan.

4. Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan

5. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.

6. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

7. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.

(6)

6

8. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana kerjanya.

9. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.

3. Project Engineer a. Pengertian

Seorang Project engineer (PE) bekerja melintasi batas-batas antara teknik dan manajemen proyek, memimpin tenaga teknis yang berkontribusi terhadap atau produk.Di beberapa kasus, PE juga berfungsi sebagai manajer proyek tetapi disebagian kasus kedua profesional tersebut memiliki tanggung jawab bersama untuk memimpin sebuah proyek, jadi tidak tepat jika PE diasumsikan sebagai engineer murni, karena untuk engineer profesional dibutuhkan sertifikasi tersendiri.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Merancang tata letak dari objek yang dikerjakan.

2. Menilai apakah kondisi lapangan yang ada cocok untuk objek yang dikerjakan .

3. Mengidentifikasi bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam berbagai sistem .

4. Menyusun rencana , menulis dan melaporkan perkembangan pekerjaan .

5. Melakukan tes pada sistem dan membuat perubahan pada rencana jika diperlukan .

6. Pemantauan pekerjaan pemasangan dan mengelola pemeliharaan mereka setelah bangunan selesai .

7. Memastikan bahwa semua pekerjaan bangunan memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan dan undang-undang lingkungan .

8. Negosiasi kontrak dengan klien , terutama dalam pekerjaan konsultasi

(7)

7

9. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan Tenaga Ahli Specialis lainnya.

10. Memberikan presentasi dan menulis laporan , memberi nasihat tentang aspek fungsional bangunan dan menyoroti implikasi praktis dari desain arsitek .

11. Mempromosikan efisiensi energi dan isu-isu keberlanjutan lainnya.

12. Mengelola tim orang dan bekerja sama dengan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang selesai tepat waktu dan standar yang tinggi .

13. Menguasai disiplin ilmu teknis sehingga bisa mencari solusi jika ada permasalahan di lapangan.

4. Project Control a. Pengertian

Project Control memiliki kedekatan yang erat dengan Project Manager atau Site Manager yang memiliki pengetahuan, wawasan, dan pandangan yang lebih luas terhadap proyek yang sedang dikerjakan.

Peran utama Project Control adalah memberikan informasi status suatu proyek dari hari demi hari atau secara rutin, tujuannya supaya setiap orang dapat melakukan tindakan disaat trend proyek yang menunjukan hal yang negatif. Biasanya Project Control telah terlibat sejak awal mulainya proyek, yang menyusun jadwal proyek, tenaga kerja, pemuatan peralatan kerja, dan terlibat dalam menentukan estimasi anggaran proyek.

Project Control akan memasok informasi yang dibutuhkan, supaya proyek yang dilaksanakan akan berjalan seusai rencana. Serelah proyek telah selesai Project Control juga membuat laporan akhir proyek, tujuannya untuk membuat Historical Project yang akan dijadikan database yang bermanfaat untuk menyusun planing proyek yang akan dilaksanakan dimasa mendatang.

(8)

8 b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Melakukan pembuatan jadwal proyek

2. Melakukan monitoring terhadap pekerjaan sesuai jadwal 3. Membuat Forecast (perkiraan proyek selesai)

4. Melakukan control dan membuat laporan untuk suatu pekerjaan yang dilaksanakan.

5. Memonitoring anggaran pengeluaran dan progress proyek

6. Mengetahui variance dari budget yang telah ditentukan kemudian merekomendasikan untuk mencapai anggaran proyek yang lebih terjangkau (minimum)

7. Memperkirakan estimasi atau prediksi jumlah dan harga dari sumberdaya proyek yang dibutuhkan

8. Melakukan analisa mengenai impact dari segala resiko yang akan muncul pada saat pelaksanaan proyek.

5. HSSE (Healt Safety Security and Environment) a. Pengertian

HSSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen di sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan.

Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik team manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Beberapa perusahaan mengintegrasikan sistem manajemen HSSE ini dengan Sistem Manajemen Sekuriti (Security) dan/atau Mutu (Quality).

Bahkan ada yang mengintegrasikan dengan semua aspek, seperti : Human Resources, Finance, Marketing dll, sehingga terkadang nama sebuah sistem tidak lah terlalu penting, karena yang essential adalah refleksi dari sistem itu sendiri dalam implementasinya. Sebagai sebuah sistem manajemen modern, maka dokumentasi untuk panduan dan pengimplementasian harus disusun dan disahkan untuk digunakan.

(9)

9 6. WHS (Work Shealth And Safety)

a. Pengertian

work health and safety whs – WHS didefinisikan menjadi seperangkat pengetahuan serta interpretasi untuk menahan terjadinya cedera. Cedera berlangsung karena ada sebab serta akibat dari aksi serta kondisi yang tidak aman. Faktor-faktor kelengahan manusia yang mengakibatkan cedera merupakan tingkat keterampilan, prosedur serta cara kerja, lingkungan kerja, alat kerja, rutinitas, serta ketaatan pada ketentuan yang berlaku.

Tujuannya untuk memiliki perasaan aman, sehat, lingkungan bebas dari kecelakaan di lokasi kerja (perkebunan) hingga kapasitas serta produktivitas petani akan bertambah.

7. Procurement a. Pengertian

Secara umum, procurement adalah satu kegiatan strategis yang dilakukan bagian khusus, untuk menganalisa kebutuhan perusahaan, membuat permintaan pembelian, melakukan evaluasi pada pihak penyedia barang, menentukan pihak yang paling tepat, melakukan pemesanan, hingga pada tahap akhir pencatatan aktivitas yang sudah dilakukan.

Berbeda dengan bagian purchasing, procurement adalah kegiatan strategis yang bersifat perencanaan, analisa, dan evaluasi. Sedangkan pada bagian purchasing, kegiatannya lebih bersifat transaksional saat perusahaan memerlukan bahan untuk proses produksi atau operasional.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Membuat standar perusahaan untuk kebutuhan, baik berupa barang atau jasa, procurement bertugas memberikan standar yang jelas pada kualitas bahan yang diperlukan. Hal ini agar proses penyaringan saat tender bisa dilakukan lebih akurat, cermat, dan terukur.

2. Membuat perencanaan penyediaan barang, jelas tugas procurement adalah pada bagian perencanaan penyediaan barang. Berangkat dari

(10)

10

identifikasi kebutuhan yang dimiliki perusahaan, bagian ini akan menyusun daftar lengkap barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Penyesuaian permintaan, pengajuan yang masuk dari berbagai divisi kemudian disaring dan dianalisa dengan baik, guna melakukan penyesuaian permintaan. Pada bagian ini, staf harus paham mana yang harus diprioritaskan, mana yang bisa ditunda.

4. Pencarian vendor dan supplier, untuk mendapatkan pemasok barang atau jasa yang tepat, harus dilakukan tender untuk mendapatkan calon vendor dan supplier. Dengan begini perusahaan memiliki opsi terbaik dari pelaku bisnis yang ada.

5. Analisa surat penawaran, setelah seleksi dilaksanakan dan disaring beberapa opsi, vendor dan supplier akan mengajukan surat penawaran. Untuk mendapatkan penawaran paling menguntungkan, kemampuan analisa yang baik wajib dimiliki staf atau petugas procurement.

6. Negosiasi untuk mengoptimalkan keuntungan, tugas selanjutnya adalah melakukan negosiasi dan tawar menawar guna mendapatkan vendor dan supplier terbaik dari yang sudah dipilih pada tahap sebelumnya.

7. Membuat kontrak yang jelas, atas transaksi yang akan dilakukan, wajib ada kontrak yang jelas dan disepakati kedua pihak. Tugas selanjutnya dari bagian ini adalah membuat kontrak tersebut.

8. Menerima invoice, bagian ini juga bertugas untuk memastikan setiap transaksi yang dilakukan sudah dibayar dengan nilai yang sesuai, setelah pengecekan kualitas dan kuantitas.

9. Tugas mengontrol, setelah barang atau jasa datang, bagian ini juga akan mengambil peran dalam mengontrol kualitas dan kuantitas barang, dan dipastikan sama dengan kesepakatan.

(11)

11 8. QA (Quality Assurance)

a. Pengertian

Quality Assurance (QA) adalah meliputi monitoring, memeriksa, dan uji-tes semua proses produksi yang terjadi atau terlibat dalam proses produksi suatu produk dalam perusahaan. Selain itu pengertian Quality Assurance (QA) adalah memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari layanan atau produk yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Secara singkatnya, pengertian Quality Assurance adalah bagian yang bertugas sebagai penjamin kualitas.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen risiko.

2. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik.

3. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas.

4. Merencanakan prosedur jaminan kualitas terhadap suatu produk atau jasa.

5. Menyelidiki keluhan pelanggan dan masalah ketidaksesuaian.

6. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk memenuhi standar kualitas.

7. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen.

8. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan industri yang ditetapkan perusahaan.

9. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan.

10. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas.

11. Memantau dan melaksanakan pengujian, inspeksi bahan dan produk guna memastikan kualitas dari produk jadi.

12. Audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya.

13. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu.

(12)

12

14. Menyiapkan laporan hasil dari kegiatan kualitas.

15. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas.

16. Mendokumentasikan serta meninjau pelaksanaan pada efisiensi kualitas serta inspeksi pada sistem agar sistem dapat berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.

17. Mengkoordinasikan dukungan pada audit yang dilakukan oleh penyedia audit eksternal.

18. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat.

9. QC (Quality Control) a. Pengertian

Quality Control atau biasanya sering disingkat dengan kata QC.

Adapun pengertian Quality Control (QC) secara singkat memiliki pengertian sebagai pengendali mutu. Quality Control diperlukan dalam berbagai bidang industri, mulai dari manufaktur sampai proses produksi.

Secara spesifik tugas Quality Control tergantung pada bidang industri dari tempat orang tersebut bekerja. Sehingga antar Quality Control di masing-masing perusahaan tentu memiliki tugas yang berbeda-beda sesuai dengan jenis industri perusahaan.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Mengendalikan kualitas atau mutu serta menguji produk sesuai dengan stsobatr kualitas perusahaan.

2. Quality Control (QC) memiliki kewenangan untuk menerima bahkan menolak produk perusahaan yang akan dipasarkannya.

Apabila produk yang dihasilkan dari perusahaan tersebut tidak memenuhi kelayakan maka Quality Control (QA) dapat saja menolak produk tersebut untuk dipasarkan, dan tidak peduli terhadap proses produksi.

(13)

13 10. HRD (Human Resource Development)

a. Pengertian

HRD atau Human Resource Development adalah manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja dalam perusahaan yang dibentuk untuk mengelola karyawan agar semakin baik dan berkembangnya hubungan antar karyawan, loyalitas dan kualitasnya.

SDM atau tenaga kerja merupakan salah satu aset penting demi kemajuan perusahaan.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab 1. Melaksanakan Rekrutmen

2. Memberikan pelatihan dan pengembangan 3. Memberikan perlindungan dan kompensasi 4. Merencanakan sumber daya manusia 5. Manajemen kinerja dan evaluasi 11. Equipment

a. Pengertian

Equipment adalah perlengkapan atau tugas untuk bagian perlengkapan barang.

b. Tugas Dan Tanggung Jawab

1. Membantu menyiapkan perlengkapan yang di butuhkan.

2. Mengecek persediaan barang dan juga apa saja barang yang masuk.

3. Menyiapkan keperluan konsumsi dan alat-alat tulis kantor.

1. 4 Ruang Lingkup Perusahaan

MSM memulai perjalanannya sebagai Perusahaan Teknik Konstruksi yang melayani berbagai mitra strategis untuk proyek Gil dan Konstruksi dengan fokus utama di Pabrik Industri Gedung & Properti dan infrastruktur.

Filosofi bisnis MSM adalah untuk memberikan komitmen kualitas, baik untuk klien dan pemangku kepentingan internal. MSM didirikan dengan pertimbangan peningkatan yang signifikan.

(14)

14

BAB II

DATA PROYEK

2.1 Proses Pelelangan

Proses pelelangan adalah suatu proses kegiatan tawar menawar harga pekerjaan antara pihak owner dan pihak pelaksana sehingga mencapai kesepakatan harga atau nilai proyek yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan persyaratan (specification) yang dibuat oleh panitia pelelangan dan pembukaan penawaran oleh panitia pelelangan, kemudian dinilai dan dievaluasi sehingga dapat ditentukan pemenangnya. Menurut PERPRES (Peraturan Presiden) No.70 Tahun 2012, pelelangan menjadi 10 jenis sebagai berikut.

a. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.

b. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

c. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

d. Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

e. Seleksi Umum adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi syarat.

(15)

15

f. Seleksi Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

g. Sayembara adalah metode pemilihan Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

h. Kontes adalah metode pemilihan Penyedia Barang yang memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.

i. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

j. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung.

(16)

16 Peroses tender :

Gambar 2. 1 Tender

(Sumber: Data proyek, 2022)

PT. MSM Menerima Undangan Untuk Mengikuti Tender

PT. MSM Mengirimkan

RFQ & Data Teknis Mulai

PT. MSM Mengirimkan Commercial Document&

Technical Document

Klarifikasi Technical Oleh Client

Pembuatan Kontrak/Purchase Order

Selesai Proses Negosiasi

(17)

17 2.2 Data Umum Proyek

1. Nama proyek : Pembangunan Pabrik BM#1 (Board Machine 1) 2. Pemilik : PT.RAPP

3. Nilai kontrak : Sekitar Rp. 180.000.000.000,00,- 4. Alamat : Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia 2.3 Data Teknis Proyek

1. Jenis Bangunan : Pabrik Industri

2. Fungsi : Untuk Pabrik Pembuatan Kertas 3. Mutu Beton : Cis : K-300

Pre-cast : K-600

Gambar 2. 2 Precast slab

(Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

4. Mutu Baja : BJ 37 5. Struktur : Komposit

(18)

18

6. Jenis pondasi : Pondasi Dalam (Spun pile)

Gambar 2. 3 Pemancangan spun pile (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

(19)

19

BAB III

DESKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK

3.1 Jadwal/Schedule Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Mitra Sarana Membangun Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia dilihatkan Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3. 1 Time Table

(Sumber: Data proyek, 2022)

Pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Mitra Sarana Membangun Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia berlangsung dari tanggal 20 Juli 2022 hingga 31 Agustus 2022. Selama pelaksanaan kerja praktek di PT. Mitra Sarana Membangun Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia penyusun ditempatkan dibagian Steel Structure untuk proyek pembangunan pabrik industri Board Machine 1 atau BM 1 PT. Riau Andalan Pulp and Paper yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia.

3.2 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan

Dalam kegiatan kerja praktek Pembangunan Pabrik industri Board Machine 1 atau BM1 PT. Riau Andalan Pulp and Paper yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia ini, penulis melakukkan beberapa kegiatan sebagai Jr. Engineer pada bagian steel structure dalam proses kerja praktek.

Steel structure atau struktur baja adalah struktur logam yang terbuat dari komponen baja structural yang saling terhubung untuk mengangkut beban dan memberikan kekuatan penuh.

(20)

20

Baja structural memiliki beberapa bentuk dan ukuran. Bentuk umumnya yang digunakan pada steel structure kerja praktek penulis adalah sebagai berikut:

a. I-Beam

Yaitu baja dengan bentuk penampang I b. HSS-Shape

Yaitu bagian structural yang berongga dengan bentuk melliputi persegi, persegi Panjang, lingkaran dan penampang elips

c. Angle

Yaitu baja dengan bentuk penampang L (siku) d. Struktur Talang

Yaitu balok berbentuk C atau baja dengan bentuk penampang C.

Jenis struktur utama pada konstruksi baja yaitu Tuss structures (bar or truss members), Frame structures (beam and columns), Grid structures (latticed structure or dome), Arc, Prestressed structures, Beam bridge, Truss bridge (truss members) dan Suspension bridge.

Gambar 3. 1 Siklus Pekerjaan Steel Structure (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

Cutting Plane

Store Request

Fabrication

Painting

Transporta Assembling tion

Erection Inatallation

Finishing

(21)

21 a. Cutting plan

Cutting plan atau rencana pemotongan adalah pekerjaan dimana dilakukan perhitungan secara detail pada steel construction layout dari client sebagai rencana konstruksi agar konstruksi tersebut bisa di pabrikasi, assembling dan di erection.

b. SR (Store requesition)

SR dilakukan setelah mendapatkan perhitungan quantity dan make to order material yang dibutuhkan dari perhitungan cutting plan. Store request meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan store requet, persetujuan oleh engineer, persetujuan oleh client lead engineer, submit dokumen, pengeluaran material dan transportasi barang ke lokasi fabrication.

c. fabrication

Fabrication adalah suatu susunan pekerjaan dari seluruh komponen material yang kemudian dibentuk dan dirangkai setahap demi setahap sampai menjadi suatu barang yang dapat di pasang atau di erection menjadi konstruksi suatu bangunan. Pekerjaan ini dilakukan di area fabrication yang meliputi pembuatan steel beam, steel column yang di welding dengan plate dan gusset plate yang di welding pada steel beam yang telah direncanakan dengan jarak dan diameter hole yang berbeda-beda sesuai gambar rencana cutting plan.

d. Painting

Painting adalah proses coating/pelapisan terhadap material. Painting memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu sebagai perlindungan dari berbagai macam material atau bahan yang memiliki sifat korosi dan sebagai finishing sehingga sehingga lebih menarik. Pekerjaan painting pada konstruksi ini dilakukan dua kali yaitu dilakukan saat material setelah di fabrikasi dan setelah material terpasang atau di erection.

(22)

22 e. Transportation

Tahap transportation adalah proses pengiriman struktur jadi atau setengah jadi kelapangan (project site) untuk dipasang pada posisinya.

Lokasi fabrication biasanya akan berjarak deakat maupun jauh, maka harus dilakukan proses pengangkatan, pemindahan, pengangkutan hingga akhirnya penempatan dilokasi tertentu pada area site atau construction position. Pada pekerjaan konstruksi ini untuk transportation pada proses pengangkatan menggunakan mobile crane, proses pengangkutan menggunakan TL atau truck trailer, dan proses penempatan pada construction position menggunakan crawler crane (crawler crane yang digunakan adalah Kobelco 7450 450 ton).

f. Erection

Istilah erection merujuk pada proses penyusunan atau perakitan elemen-elemen struktur yang telah dikerjakan di fabrication menjadi struktur lengkap dilapangan. Pada tahap ini banyak hal yang harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan tepat. Misalnya kelayakan serta kapasitas crane pengangkat, kondisi lapangan, termasuk daya dukung tanah tumpuan alat berat, keterampilan operator mesin dan juga fitter yang melakukan pekerjaan penyetelan posisi material dan welding.

g. Finishing

Finishing yang dimaksud pada pekerjaan ini yaitu dimana dilakukan pekerjaan painting pada steel yang telah melalui proses erection yaitu steel yang telah dipanting sebelum di erection akan rusak dibagian-bagian yang dilakukan pekerjaan welding dan jika terjadi pemotongan pada steel itu sendiri.

(23)

23 h. Monitoring

Monitoring proyek bertujuan sebagai tool untuk mengklarifikasi tujuan proyek itu sendiri dengan menetapkan target, melaporkan kemajuan dan membuat manajemen sadar akan masalah yang muncul selama implementasi proyek.

Adapun kegiatan yang diberikan diberikan kepada penulis dalam praktek kerja lapangan (PKL) di proyek pembangunan pabrik industri BM1 PT. Riau Andalan Pulp and Paper yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia ini pada bagian steel structure sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Pekerjaan Mezzanine 2. Pelaksanaan Pekerjaan Brace Column 3. Pelaksanaan Pekerjaan Truss

3.2.1 Pekerjaan Mezzanine

Konstruksi Gudang kantor ruang tipe mezzanine, rak tipe mezzanine adalah ruang overhead tambahan antara lantai utama sebuah bangunan, dan karenanya biasanya tidak dihitung diantara keseluruhan lantai bangunan. Perusahaan dalam kondisi scale-up memiliki tantangan dimana Gudang menghadapi banyak permintaan dan memiliki ruang yang cukup untuk menampung semua yang diperlukan adalah suatu keharusan.

Fungsi ruang penyimpanan, ruang kerja staff dapat di integrasikan dalam suatu bangunan, sehingga akan membantu merampingkan proses dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Untuk ruang kerja ataupun industry dengan langit-langit tinggi, maka dapat memanfaatkan ruang tersebut dengan lantai mezzanine.

Rak mezzanine dapat dipergunakan untuk berbagai aplikasi dan penggunaan termasuk penyimpanan, kantor dan produksi. Pembuatan lantai mezzanine dapat berkisar dari 150kg/m2 - 1000kg/m2. Pada konstruksi BM1 ini struktur pada mezzanine yang digunakan yaitu :

(24)

24 a) Frame work

Framework atau kerangka yang digunakan terdiri dari frame tegak, beam, tangga dan lantai.

b) Connection

Connection atau sambungan yang digunakan yaitu menggunakan baut untuk connection for beam to beam dan connection for steel clumn, dan juga menggunakan welding untuk steel beam connection with column embedded plate dan pada plate atau gusset tetap menggunakan wealding.

c) Floor

Floor atau lantai yang digunakan yaitu menggunakan slab cast in situ 150mm dan digunakan plate bondek 1mm thickness sebagai penyangga permanen dan juga sebagai bekisting bagian bawah untuk pengecoran slab itu sendiri.

1. Cutting plan

Cutting plan atau rencana pemotongan ini adalah pekerjaan dimana dilakukan perhitungan secara detail pada mezzanine steel beam layout dari client sebagai rencana konstruksi agar konstruksi tersebut bisa di pabrikasi, assembling dan di errection.

1. Alat yang digunakan:

1) Aplikasi AutoCAD 2) Aplikasi Excel

(25)

25 2. Bahan yang digunakan:

1) Mezzanine Steel Beam Layout dari client

Gambar 3. 2. Mezzanine steel beam layout Grid 50-53 (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

Gambar 3. 3 Perhitungan Material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(26)

26

Setelah mendapatkan QTY (quantity) dan MTO (make to order) dari perhitungan material, maka dibuatlah Material Requisition yang memiliki persetujuan oleh engineer dan persetujuan oleh client lead engineer. Submit dokumen, pengeluaran material dan transportasi barang ke lokasi fabrication.

Gambar 3. 4 SR yang di submit ke client (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(27)

27 2. fabrication

Fabrication adalah suatu susunan pekerjaan dari seluruh komponen material yang kemudian dibentuk dan dirangkai setahap demi setahap sampai menjadi suatu barang yang dapat di pasang atau di erection menjadi konstruksi suatu bangunan. Pekerjaan ini dilakukan di area fabrication yang meliputi pembuatan steel beam, steel column yang di welding dengan plat dan gusset plate yang di welding pada steel beam yang telah direncanakan dengan jarak dan diameter hole yang berbeda-beda sesuai gambar rencana cutting plan.

1. Alat yang digunakan:

1) Meteran 2) Cutting torch 3) Gerinda

4) Magnetic drilling 5) Las listrik

6) Penggaris siku 7) Mobile crane

Gambar 3. 5 Mobile Crane (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(28)

28 2. Bahan yang digunakan:

1) Bsb-301 (WF450x200x9x14) 2) Bsb-302 (WF450x200x9x14) 3) Bsb-303 (WF350x175x7x11) 4) Bsb-304 (WF250x125x6x9) 5) Bsz-301 (H300x300x10x15) 6) Stainless bolt

7) Plate 8mm, 12mm, 16mm, 20mm

Gambar 3. 6 pengangkatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan bahan material di area steel beam fabrication menggunakan mobile crane.

2) Pemotongan material menggunakan cutting torch sesuai dengan gambar kerja.

3) Pemotongan dan pelobangan plate untuk membuat gusset plate menggunakan cutting torch dan gerinda sesuai dengan gambar kerja.

(29)

29

Gambar 3. 7 Pemotongan material

(Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

Gambar 3. 8 pembuatan lobang baut untuk gusset plate (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4) Welding gusset plate ke steel beam dan steel column.

(30)

30 4. Layout dan detail

Gambar 3. 9 Mezzanine steel beam layout Grid 50-53 (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

Gambar 3. 10 detail cutting plane A (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(31)

31

Gambar 3. 11 Detail connection dan gusset plate (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

Gambar 3. 12 Detail steel column (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(32)

32 3. Painting

Painting adalah proses pekerjaan terakhir dari sebuah proses konstruksi, namun pada steel construction pekerjaan ini juga dilaksanakan sebelum dilakukan assembling. Painting memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu sebagai perlindungan dari berbagai macam material atau bahan yang memiliki sifat korosi dan sebagai finishing sehingga sehingga lebih menarik. Pekerjaan painting pada konstruksi ini dilakukan dua kali yaitu dilakukan saat material setelah di fabrikasi dan setelah material terpasang atau di errection.

1. Alat yang digunakan:

1) Gerinda tangan 2) Compressor 3) Kuas

4) Kuas roll

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Cat dasar 2) Pengencer cat 3) Cat meni.

4) Magnetic drilling 5) Las listrik

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan bahan material di area painting menggunakan mobile crane.

2) Pengamplasan dan membersihkan permukaan dan welding pada material.

3) Pengecatan dasar material 4) Pengecatan intermediate 5) Pengecatan akhir

6) Pengeringan

(33)

33

Gambar 3. 13 Proses painting material di area panting 1 (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4. Transportation

Tahap transportation adalah proses pengiriman struktur jadi atau setengah jadi kelapangan (project site) untuk dipasang pada posisinya.

Lokasi fabrication biasanya akan berjarak deakat maupun jauh, maka harus dilakukan proses pengangkatan, pemindahan, pengangkutan hingga akhirnya penempatan dilokasi tertentu pada area site atau construction position. Pada pekerjaan konstruksi ini untuk transportation pada proses pengangkatan menggunakan mobile crane, proses pengangkutan menggunakan TL atau truck trailer, dan proses penempatan pada construction position menggunakan crawler crane (crawler crane 200 ton).

1. Alat yang digunakan:

1) Mobile crane 2) Truck trailer

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Material mezzanine yang telah di fabrikasi dan di painting 2) Balok kayu alas material

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan mobile crane dan Tl ke area painting dengan posisi untuk pengangkatan dan pengangkutan.

(34)

34 2) Memindahkan material ke Tl.

Gambar 3. 14 Pengangkatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3) Pengangkutan material menggunakan Tl

4) Unloaded material menggunakan crawler crane 200 ton 5. Erection

Istilah erection merujuk pada proses penyusunan atau perakitan elemen-elemen struktur yang telah dikerjakan di fabrication menjadi struktur lengkap dilapangan. Pada tahap ini banyak hal yang harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan tepat. Misalnya kelayakan serta kapasitas crane pengangkat, kondisi lapangan, termasuk daya dukung tanah tumpuan alat berat, keterampilan operator mesin dan juga fitter yang melakukan pekerjaan penyetelan posisi material dan welding.

1. Alat yang digunakan:

1) Crawler crane 200 ton 2) Chain block

3) Lever block 4) Hand pallet

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Material mezzanine yang siap di erection

(35)

35 3. Metode pekerjaan

1) Pemindahan atau pengangkatan material ke area tempat kerja mezzanine menggunakan crawler crane.

2) Menempatkan material ke posisi setiap material sesuai rencana menggunakan hand pallet.

Gambar 3. 15 Instalasi menggunakan hand pallet (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3) Mengangkat material dan menyetel posisi material sesuai rencana menggunakan chain block dan lever block.

Gambar 3. 16 Instalasi menggunakan chain block (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(36)

36

4) Welding untuk menginstalasi material dan pasang baut untuk steel beam yang menggunakan system sambungan baut.

Gambar 3. 17 Proses pemasangan baut pada steel beam (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

Gambar 3. 18 Proses welding steel (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

5) Merapikan sambungan welding dengan gerinda dan pengencangan baut.

(37)

37 3.2.2 Pekerjaan Column Bracing

Bracing adalah salah satu system struktur tahan gempa pada konstruksi bangunan. Umumnya diempatkan menyilang (diagonal) dengan konfigurasi bervariatif pada bagian dalam portal struktur. Pada proyek konstruksi ini digunakan pipa baja (pipe bracing) sebagai struktur bracing.

1. Cutting plan

Cutting plan atau rencana pemotongan ini adalah pekerjaan dimana dilakukan perhitungan secara detail pada steel pipe bracing column layout dari client sebagai rencana konstruksi agar konstruksi tersebut bisa di fabrikasi, assembling dan di errection.

1. Alat yang digunakan:

1) Aplikasi AutoCAD 2) Aplikasi Excel 2. Bahan yang digunakan:

1) Precast column Layout dari client.

(38)

38

Setelah mendapatkan QTY (quantity) dan MTO (make to order) dari perhitungan material, maka dibuatlah Material Requisition yang memiliki persetujuan oleh engineer dan persetujuan oleh client lead engineer. Submit dokumen, pengeluaran material dan transportasi barang ke lokasi fabrication.

Gambar 3. 19 SR yang akan di submit ke client (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

2. Fabrication

Fabrication adalah suatu susunan pekerjaan dari seluruh komponen material yang kemudian dibentuk dan dirangkai setahap demi setahap sampai menjadi suatu barang yang dapat di pasang atau di erection menjadi konstruksi suatu bangunan. Pekerjaan ini dilakukan di area fabrication yaitu pembuatan steel pipe bracing column sesuai gambar rencana cutting plan.

1. Alat yang digunakan:

1) Meteran 2) Cutting torch 3) Gerinda 4) Las listrik 5) Penggaris siku

(39)

39 6) Mobile crane

Gambar 3. 20 Mobile Crane (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

2. Bahan yang digunakan:

1) CB-1 (Ø216,3x6,0) length 8199 2) CB-1a (Ø216,3x6,0) length 9796 3) CB-1b (Ø216,3x6,0) length 8920 4) CS-1 (Ø216,3x6,0) length 7300 5) Plate 6mm dan 16mm.

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan bahan material di area steel beam fabrication pipe menggunakan mobile crane.

Gambar 3. 21 Pengangkatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(40)

40

2) Pemotongan material menggunakan cutting torch sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 3. 22 Pemotongan steel pipe (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3) Pemotongan plate untuk membuat gusset plate dan cover plate menggunakan cutting torch dan gerinda sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 3. 23 Pemotongan plate (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4) Welding gusset plate ke steel beam dan steel column.

(41)

41

Gambar 3. 24 Welding plate to steel pipe (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4. Layout dan detail

Gambar 3. 25 Precast columns layout Grid 1-15 (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

(42)

42

Gambar 3. 26 Detail gusset (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3. Painting

Painting adalah proses pekerjaan terakhir dari sebuah proses konstruksi, namun pada steel construction pekerjaan ini juga dilaksanakan sebelum dilakukan assembling. Painting memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu sebagai perlindungan dari berbagai macam material atau bahan yang memiliki sifat korosi dan sebagai finishing sehingga sehingga lebih menarik. Pekerjaan painting pada konstruksi ini dilakukan dua kali yaitu dilakukan saat material setelah di fabrikasi dan setelah material terpasang atau di errection.

1. Alat yang digunakan:

1) Gerinda tangan 2) Compressor 3) Kuas

4) Kuas roll

(43)

43 2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Cat dasar 2) Pengencer cat 3) Cat meni.

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan bahan material di area painting menggunakan mobile crane.

2) Pengamplasan dan membersihkan permukaan dan welding pada material.

3) Pengecatan dasar material.

4) Pengecatan intermediate.

5) Pengecatan akhir.

6) Pengeringan.

Gambar 3. 27 Proses painting material di area panting 1 (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(44)

44 4. Transportation

Tahap transportation adalah proses pengiriman struktur jadi atau setengah jadi kelapangan (project site) untuk dipasang pada posisinya.

Lokasi fabrication biasanya akan berjarak deakat maupun jauh, maka harus dilakukan proses pengangkatan, pemindahan, pengangkutan hingga akhirnya penempatan dilokasi tertentu pada area site atau construction position. Pada pekerjaan konstruksi ini untuk transportation pada proses pengangkatan menggunakan mobile crane, proses pengangkutan menggunakan TL atau truck trailer, dan proses penempatan pada construction position menggunakan crawler crane (crawler crane 200 ton).

1. Alat yang digunakan:

1) Mobile crane 2) Truck trailer

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Material steel pipe yang telah di fabrikasi dan di painting 2) Balok kayu alas material

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan mobile crane dan Tl ke area painting dengan posisi untuk pengangkatan dan pengangkutan.

2) Memindahkan material ke Tl.

Gambar 3. 28 Pengangkatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(45)

45

3) Pengangkutan material menggunakan Tl

Gambar 3. 29 Pengangkutan material

(Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4) Unloaded material menggunakan crawler crane 200 ton 5. Erection

Istilah erection merujuk pada proses penyusunan atau perakitan elemen-elemen struktur yang telah dikerjakan di fabrication menjadi struktur lengkap dilapangan. Pada tahap ini banyak hal yang harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan tepat. Misalnya kelayakan serta kapasitas crane pengangkat, kondisi lapangan, termasuk daya dukung tanah tumpuan alat berat, keterampilan operator mesin dan juga fitter yang melakukan pekerjaan penyetelan posisi material dan welding.

1. Alat yang digunakan:

1) Crawler crane 200 ton 2) Chain block

3) Lever block 4) Hand pallet

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Material pipe bracing yang siap di erection

(46)

46 3. Metode pekerjaan

1) Pemindahan atau pengangkatan material ke area tempat kerja pipe bracing menggunakan crawler crane.

2) Menempatkan material ke posisi setiap material sesuai rencana menggunakan hand pallet.

3) Mengangkat material dan menyetel posisi material sesuai rencana menggunakan chain block dan lever block.

Gambar 3. 30 Instalasi menggunakan chain block (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4) Welding untuk menginstalasi material dan pasang baut untuk steel beam yang menggunakan system sambungan baut.

Gambar 3. 31 Proses welding pipe bracing (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

5) Merapikan sambungan welding dengan gerinda.

(47)

47 3.2.3 Pekerjaan truss

Struktur rangka batang (truss) adalah susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih pada batangnya.

Setiap elemen tersebut secara umum dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan sambungan sendi. Batang-batang disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung tersebut.

Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusun elemen menjadi konfigurasi segitiga yang menghasilkan bentuk stabil.

1. Cutting plan

Cutting plan atau rencana pemotongan ini adalah pekerjaan dimana dilakukan perhitungan secara detail pada truss steel layout dari client sebagai rencana konstruksi agar konstruksi tersebut bisa di pabrikasi, assembling dan di errection.

1. Alat yang digunakan:

1) Aplikasi AutoCAD 2) Aplikasi Excel

(48)

48 2. Bahan yang digunakan:

1) Layout Steel roof truss detail client

Gambar 3. 32 Steel roof truss detail (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

Setelah mendapatkan QTY (quantity) dan MTO (make to order) dari perhitungan material, maka dibuatlah Material Requisition yang memiliki persetujuan oleh engineer dan persetujuan oleh client lead engineer. Submit dokumen, pengeluaran material dan transportasi barang ke lokasi fabrication.

(49)

49

Gambar 3. 33 Material request (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

2. Fabrication

Fabrication adalah suatu susunan pekerjaan dari seluruh komponen material yang kemudian dibentuk dan dirangkai setahap demi setahap sampai menjadi suatu barang yang dapat di pasang atau di erection menjadi konstruksi suatu bangunan. Pekerjaan ini dilakukan di area fabrication pembuatan steel truss, steel purlin dan truss bracing yang di welding dengan plat dan gusset plate yang di welding pada bagian steel truss yang telah direncanakan dengan jarak dan diameter hole yang berbeda-beda sesuai gambar rencana cutting plan.

1. Alat yang digunakan:

1) Meteran 2) Cutting torch 3) Gerinda

4) Magnetic drilling 5) Las listrik

6) Penggaris siku

(50)

50 7) Mobile crane

Gambar 3. 34 Mobile Crane (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

2. Bahan yang digunakan:

1) SXG-1, 2, 3 (H200x200x8x12) 2) SXG-4 (H250x250x9x14) 3) XXG-1, 2, 3 (WF250x125x6x9) 4) XXG-4 (WF350x175x7x11)

5) DFG1a, 2a, 3a, 4a (H300x300x10x15) 6) DFG1b, 2b, 3b, 4b (H300x300x10x15) 7) ZFG1, G2, G3 (2L100x7)

8) FG1, 2, 3, 4 (2L60x6) 9) XFG1a, 2a, 3a (2L100x7) 10) XFG4a (2L100x10)

11) XFG1b, 2b, 3b,4b (2L75x7) 12) XFG1c, 2c, 3c (2L90x7) 13) XFG4c (2L100x10)

14) XFG1d, 2d, 3d, 4d (2L75x7) 15) Plate 8mm, 12mm, 16mm, 20mm

(51)

51 3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan bahan material di area steel beam fabrication menggunakan mobile crane.

Gambar 3. 35 Pengangkatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

2) Pemotongan material menggunakan cutting torch sesuai dengan gambar kerja.

Gambar 3. 36 Pemotongan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(52)

52

3) Pemotongan dan pelobangan plate untuk membuat gusset plate menggunakan cutting torch dan gerinda sesuai dengan gambar.

Gambar 3. 37 Pemotongan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

Gambar 3. 38 Pembuatan lobang baut untuk gusset plate (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

4) Welding gusset plate ke steel beam dan steel column.

(53)

53 4. Layout dan detail.

Gambar 3. 39 Steel roof detail (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)

3. Painting

Painting adalah proses pekerjaan terakhir dari sebuah proses konstruksi, namun pada steel construction pekerjaan ini juga dilaksanakan sebelum dilakukan assembling. Painting memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu sebagai perlindungan dari berbagai macam material atau bahan yang memiliki sifat korosi dan sebagai finishing sehingga sehingga lebih menarik. Pekerjaan painting pada konstruksi ini dilakukan dua kali yaitu dilakukan saat material setelah di fabrikasi dan setelah material terpasang atau di errection.

1. Alat yang digunakan:

1) Gerinda tangan 2) Compressor 3) Kuas

4) Kuas roll

(54)

54 2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Cat dasar 2) Pengencer cat 3) Cat meni.

4) Magnetic drilling 5) Las listrik

3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan bahan material di area painting menggunakan mobile crane.

2) Pengamplasan dan membersihkan permukaan dan welding pada material.

3) Pengecatan dasar material 4) Pengecatan intermediate 5) Pengecatan akhir

6) Pengeringan

Gambar 3. 40 Proses painting material di area panting 1 (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(55)

55 4. Transportation

Tahap transportation adalah proses pengiriman struktur jadi atau setengah jadi kelapangan (project site) untuk dipasang pada posisinya.

Lokasi fabrication biasanya akan berjarak deakat maupun jauh, maka harus dilakukan proses pengangkatan, pemindahan, pengangkutan hingga akhirnya penempatan dilokasi tertentu pada area site atau construction position. Pada pekerjaan konstruksi ini untuk transportation pada proses pengangkatan menggunakan mobile crane, proses pengangkutan menggunakan TL atau truck trailer, dan proses penempatan pada construction position menggunakan crawler crane (crawler crane 450 ton).

1. Alat yang digunakan:

1) Mobile crane 50 ton 2) Truck trailer

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Frame 2) Pipe Bracing 3) Purlin 4) Sagrod

5) Wind Bracing 3. Metode pekerjaan

1) Menempatkan mobile crane dan Tl ke area painting dengan posisi untuk pengangkatan dan pengangkutan.

(56)

56 2) Memindahkan material ke Tl.

Gambar 3. 41 Pengangkatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3) Pengangkutan material menggunakan Tl

4) Unloaded material menggunakan mobile crane 50 ton 5. Assembling

Assembling adalah suatu proses penggabungan atau menyambungkan dua atau lebih komponen dengan cara mekanik menjadi sebuah unit kontruksi bangunan.

1. Alat yang di gunakan 1) Crawler

2) Chain Block 3) Lover Block 4) Cutting Torch 5) Mesin Las 6) Kunci Torsi

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Frame 2) Pipe Bracing 3) Purlin 4) Sagrod

5) Wind Bracing

(57)

57 3. Metode pekerjaan

1) Pemindahan atau pengangkatan material kearea tempat kerja assembling truss menggunakan Crawler Crane

Gambar 3. 42 Penempatan material (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

2) Menempatkan material keposisi sesuai rencana

Gambar 3. 43 Assembling Truss (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(58)

58 1. Erection

Istilah erection merujuk pada proses penyusunan atau perakitan elemen-elemen struktur yang telah dikerjakan di fabrication menjadi struktur lengkap dilapangan. Pada tahap ini banyak hal yang harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan tepat. Misalnya kelayakan serta kapasitas crane pengangkat, kondisi lapangan, termasuk daya dukung tanah tumpuan alat berat, keterampilan operator mesin dan juga fitter yang melakukan pekerjaan penyetelan posisi material dan welding.

1. Alat yang digunakan:

1) Crawler crane 450 ton 2) Chain block

3) Lever block 4) Hand pallet 5) Kunci torsi

2. Bahan yang dibutuhkan:

1) Material truss yang siap di erection 3. Metode pekerjaan

1) Pemindahan atau pengangkatan material ke area tempat kerja truss menggunakan crawler crane.

2) Melengkapi material yang belum terpasang.

Gambar 3. 44 Instalasi menggunakan clawler crane

(Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

(59)

59

3) Welding untuk menginstalasi material dan pasang baut untuk frame yang menggunakan system sambungan baut.

4) Melengkapi bagian truss yang belum terpasang dan painting finishing.

Gambar 3. 45 Erection bagian truss (Sumber: Dokumentasi Lapangan,2022)

3.3 Target Yang Diharapkan

Adapun target yang diharapkan dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

a. Selama kerja praktek diharapkan mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di lapangan.

b. Mahasiswa diharapkan mampu mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang luas tentang pekerjaan-pekerjaan yang ada di lapangan selama melakukan kerja praktek.

c. Diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi dan menerapkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan kepada perusahaan selama melakukan kerja praktek.

d. Mahasiswa memahami metode pekerjaan dan pelaksanaan di lapangan.

(60)

60 3.4 Perangkat Lunak/Keras Yang Digunakan 3.4.1 Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :

a. Meteran, digunakan untuk mengecek ukuran atau dimensi material yang digunakan sesuai dengan gambar rencana.

b. Printer, digunakan untuk mencetak hasil pekerjaan atau gambar rencana dan laporan kerja praktek.

c. Alat tulis, digunakan untuk mencatat kegiatan harian, membuat sketsa, mencatat data, dan keperluan lainnya

d. Handphone, digunakan untuk mengambil dokumentasi proses pekerjaan dan keperluan lainnya.

3.4.2 Perangkat lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :

a. Microsoft Word b. Microsoft Exel c. AutoCAD 2010 d. SketchUp e. SteelCal

f. SIERA Polbeng

3.5 Data-data yang diperlukan a. Time schedule

b. Dokumentasi lapangan c. Layout

3.6 Dokumen-dokumen file yang dihasilkan a. Dokumentasi selama Kerja Praktek b. Format perhitungan cutting plane c. Gambar cutting plane Mezzanine d. Gambar cutting plane column brace

(61)

61 3.7 Kendala Yang Dihadapi

Dalam melaksanakan pekerjaan ataupun tugas yang di berikan, praktikan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk setiap pekerjaan.

Namun tentu saja tidak semua rencana pekerjaan dapat terlaksana dengan baik ataupun lancar. Terdapat beberapa kendala atau masalah yang di hadapi dalam melakukan praktikum yaitu:

a. Kurangnya komunikasi yang baik sehingga selalu terjadi kesalahan pemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.

b. Gambar rencana atau layout yang diberikan owner tidak seutuhnya sesuai dengan keadaan konstruksi setelah dikerjakan.

c. Sering terjadinya hujan menyebabkan pekerjaan sering terhenti di sebagian pekerjaan.

d. Alat berat yang tidak cukup sehingga menyebabkan antrian atau giliran dalam menggunakan alat berat sehingga mengurangi efisiensi pekerjaan.

(62)

62

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari Kerja Praktek (KP) yang dilaksanakan selama empat puluh satu hari, mulai tanggal 20 Juli sampai 29 Agustus tahun 2022 diproyek Pembangunan Pabrik Industri BM#1 PT. RAPP Pangkalan Kerinci Kab.

Pelalawan, dengan adanya Kerja Praktek penulis banyak mendapat tambahan ilmu dan pengalaman dari beberapa sumber dilapangan yang tidak pernah penulis dapatkan diperkuliahan, dan dapat menerapkan ilmu yang dipelajari dibangku kuliah kelapangan kerja sehingga menambah wawasan dan pengalaman penulis.

4.2 Saran

a. Untuk mahasiswa/i yang akan melakukan Kerja Praktek (KP) hendaknya lebih mempersiapkan diri dalam melakukan hubungan dengan pihak perusahaan.

b. Pada saat di proyek harus waspada terhadap kondisi di lapangan. Untuk itu tetap menggunakan APD lengkap saat kelapangan sesuai dengan tujuan pekerjaan dilapangan.

c. Pada saat kerja praktek usahakan banyak mengambil dokumentasi pekerjaan dan mencatat hal-hal yang penting agar ilmu lapangan lebih melekat pada diri kita.

d. Berkomunikasi dengan baik kepada pembimbing, pekerja, maupun client.

Gambar

Gambar 1. 1 Oragization Chart Overall    (Sumber: Data Proyek BM#1-FL3B)
Gambar 2. 1 Tender
Gambar 2. 2 Precast slab
Gambar 3. 2. Mezzanine steel beam layout Grid 50-53      (Sumber: Dokumentasi pekerjaan, 2022)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Contents Abstract 3 Introduction 4 Objective 4 Methodology 4 The instrument 4 Sampling 5 Administering the test 5 Limitations 6 Findings 6 Achievement of Bangla