PENDAHULUAN
- Pertanyaan Penelitian
- Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Penelitian Relevan
- Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui tinjauan etika bisnis islami tentang faktor peningkatan pendapatan penjualan Multi Mart Pringsewu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan volume penjualan furniture dengan menggunakan metode Syirkah Al-Wujuh.
LANDASAN TEORI
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
- Pengertian Volume penjualan (Omzet)
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Omzet Penjualan
- Bauran Pemasaran Bisnis Ritel
- Etika Bisnis Islam
- Pengertian Etika Bisnis Islam
Semakin banyak konsumen membayar, semakin tinggi tingkat penjualan.19 Minat konsumen dapat ditarik, misalnya dengan harga yang menarik. Barang yang dimaksud adalah produk yang memiliki wujud fisik (dapat kita persepsikan), dan jasa adalah kegiatan yang mendatangkan keuntungan bagi konsumen dan pelaku usaha lainnya.
هيِبهنلاَهن أ «-
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
Konsep tauhid memadukan seluruh aspek kehidupan umat Islam baik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial menjadi satu kesatuan yang homogen dan menekankan pada keseluruhan konsep koherensi dan keteraturan.41 Tauhid sebagai sumber utama etika bisnis Islam mengandung keyakinan akan kesatuan atau tauhid. Tauhid mengajarkan manusia untuk mengakui keesaan Allah SWT, bahwa segala sesuatu harus dimulai dan diakhiri hanya dengan Allah SWT. Wujud keimanan ini ditunjukkan dengan melakukan aktivitas bisnis yang bertujuan untuk memperoleh ridha Allah dan mencari keuntungan tidak hanya untuk kehidupan dunia tetapi juga kehidupan akhirat.
Kebebasan merupakan bagian penting dari etika bisnis Islam, namun kebebasan tidak merugikan kepentingan kolektif.42 Dalam aktivitas bisnis, kehendak bebas harus sesuai dengan etika bisnis Islam, yaitu segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT diberikan kepada manusia dengan hak dan kewajiban. diatur secara bebas menurut batasan-batasan yang harus dipatuhi dalam Islam. Tanggung jawab merupakan prinsip yang erat kaitannya dengan perilaku manusia, karena segala kebebasan dalam menjalankan segala aktivitas bisnis manusia tidak terlepas dari tanggung jawab manusia terhadap aktivitas bisnis seseorang. Allah SWT membatasi apa yang orang bebas lakukan, sehingga mereka bertanggung jawab atas segala sesuatu yang mereka lakukan.45 Dalam bisnis, setiap perusahaan harus bertanggung jawab atas bisnis yang dijalankannya dan mampu menanggung resiko yang akan timbul nantinya.
Kejujuran juga berarti kesesuaian dengan fakta atau fakta yang ada 47 Dengan prinsip kejujuran ini, etika bisnis Islam sangat waspada dan menerapkan tindakan preventif terhadap kemungkinan kerugian bagi salah satu pihak yang terlibat dalam suatu transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis 48 Dari suatu posisi Jujur saja, sebuah bisnis akan menimbulkan persaudaraan dan kemitraan yang saling menguntungkan tanpa ada pihak yang merasa dirugikan dengan bisnis yang dilakukan. 46 Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islam, terjemahan Muhammad, dari judul asli Atika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal.
Etika dalam Kegiatan Pemasaran
Penting juga untuk menghindari melengkapi tempat usaha dengan hal-hal yang dilarang (misalnya gambar porno, minuman beralkohol, dll.) hanya untuk menarik pelanggan. Berbagai bentuk promosi yang diharamkan dalam Islam antara lain penawaran dan endorse yang dibuat-buat (testimonial), iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan eksploitasi wanita untuk produk seperti kosmetik, perawatan tubuh, yang sering mengeksploitasi tubuh untuk membuat iklan terlihat. menarik. 53 Oleh karena itu, suatu perusahaan harus sesuai dengan ajaran Islam dalam melakukan kegiatan promosi. Dengan adanya etika dalam kegiatan pemasaran diharapkan dapat menjadi landasan moral bagi perusahaan pesaing agar memperhatikan batasan-batasan agar dapat bersaing secara sehat dan tidak merugikan pihak manapun.
Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. 3 Dalam penelitian kualitatif, metode yang biasa digunakan adalah wawancara, observasi dan penggunaan dokumen. . Tujuan penelitian deskriptif-kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara sistematis, tepat waktu dan akurat data tentang manusia, keadaan gejala lain dengan tujuan untuk memperkuat teori tentang faktor faktor penambah turnover. dan mengkaji etika bisnis Islami faktor peningkatan penjualan di Multi Mart Pringsewu.
Sumber Data Penelitian
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
Menurut Kaelan dalam buku Ibrahim, sumber data primer adalah mereka yang disebut informan, informan, partisipan, teman dan guru dalam penelitian.7 Jika peneliti menggunakan angket atau wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber datanya adalah responden. Sumber data primer dikumpulkan melalui catatan tertulis, atau melalui rekaman video/audio, pengambilan foto atau film. Unsur kebetulan yang dimaksud adalah siapa saja yang dapat ditemui oleh pewawancara/peneliti yang memenuhi persyaratan atau sesuai dengan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian.8 Jadi dalam mendefinisikan konsumen sebagai informan, konsumen ditemui secara kebetulan ketika peneliti melakukan riset.
Dalam penelitian ini, konsumen yang dijadikan narasumber adalah Uswatun Hasanah, Ny. Tiara Mayasari, Rizki Eka Putri, Ny. Mariyatun dan Bpk. Arifin. Sumber data sekunder adalah semua jenis dokumen, baik dalam bentuk tulisan maupun foto.9 Sumber data sekunder yang dimaksud adalah data yang tidak langsung diperoleh dari responden, tetapi diperoleh melalui studi kepustakaan. Sumber data dapat berupa buku, antara lain disertasi, tesis, termasuk majalah ilmiah dan jurnal ilmiah.
Sumber data sekunder ini diperoleh dari kumpulan literatur berupa buku-buku yang berkaitan dan relevan dengan penelitian ini, antara lain Basu Swastha dan Irawan Modern Marketing Management, Devi Puspitasari, Syah Murni dan Rina Rosmawati, Opening a Retail Business ( Toko Ekspansi). Pembukaan), buku-buku Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis dan buku-buku lain yang berkaitan dan relevan dengan penelitian ini. Selain itu, sumber data sekunder sebagai data pendukung dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Multi Mart Pringsewu seperti catatan lalu lintas Multi Mart Pringsewu, sejarah berdirinya Multi Mart Pringsewu, struktur organisasi Multi Mart Pringsewu dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. .
Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Obsevasi
- Dokumentasi
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan tersebut. tanya jawab secara lisan antara pewawancara dan responden. Jadi pewawancara hanya mengarang pokok-pokok permasalahan yang ingin digali, dan dalam wawancara berlangsung proses tergantung situasi.11 Hal ini dimaksudkan agar wawancara tidak menyimpang dari pokok permasalahan. Dengan metode tersebut, beberapa pertanyaan diajukan kepada pemilik, pengelola dan konsumen Multi Mart Pringsewu untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan penjualan di Multi Mart Pringsewu.
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, data penelitian dapat diamati oleh peneliti. Pengumpulan data dengan cara mengamati langsung objek-objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan faktor peningkatan omzet penjualan di Multi Mart Pringsewu. Dengan melakukan observasi dapat diketahui faktor-faktor yang meningkatkan omzet penjualan dan tinjauan etika bisnis Islam terhadap faktor-faktor yang meningkatkan omzet penjualan di Multi Mart Pringsewu.
Survey dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan yang berkaitan dengan data pribadi responden 13. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tertulis yang berisi informasi dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Jadi yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara mencatat data yang telah didokumentasikan oleh pemilik Multi Mart Pringsewu.
Teknik Analisis Data
- Reduksi Data (Data Reduction)
- Penyajian Data (Data Display)
- Sejarah Berdirinya Multi Mart Pringsewu
- Struktur Organisasi Multi Mart Pringsewu. 6
- Omzet Multi Mart Pringsewu
Pendirian Multi Mart berawal dari kerjasama beberapa pengusaha Malaysia dengan pengusaha pribumi yang prospeknya menjanjikan pada tahun 2000. Pada tahun 2004 mendirikan Multi M di Jalan Raya Batanghari KM 39, Lampung Timur dengan nama Multi Mart Batanghari. Dengan perkembangan yang begitu pesat setelah berdiri, Multi Mart Batanghari berpindah lokasi ke Jalan Raya Batnghari KM 41.
Kemudian pada tahun 2016 Multi Mart memperluas usahanya kembali dengan membuka cabang di daerah Pringsewu tepatnya di Jalan Ahmad Yani RT 011/RW 03 Pekon Sidoharjo. Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.2 Multi Mart Pringsewu hadir dengan visi yang terencana, yaitu menjadi tempat belanja dengan kualitas terbaik dan dapat memuaskan seluruh lapisan masyarakat. Multi Mart bukan hanya bisnis yang mengutamakan keuntungan semata, tetapi menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat, bermanfaat bagi orang banyak, menciptakan lapangan kerja terutama bagi anak laki-laki dan perempuan di daerah setempat.
Dari struktur organisasi diatas terlihat bahwa Multi Mart Pringsewu memiliki jumlah karyawan sebanyak 38 orang, selain itu terdapat 9 counter yang terdiri dari counter sepatu, counter pakaian anak, counter barang pecah belah (peralatan rumah tangga), counter pakaian pria, mainan counter, counter aksesoris, counter hijab, counter baju anak perempuan dan counter ATK 7 Berikut adalah tugas dan tanggung jawab masing-masing posisi (job description) di Multi Mart Pringsewu. Data diatas merupakan contoh tabel omzet bulanan dan harian di Multi Mart Pringsewu bulan Maret 2018, dari tabel tersebut terlihat omzet meningkat pada saat libur hari sabtu dan minggu (weekend).
Faktor Peningkatan Omzet Penjualan pada Multi Mart Pringsewu 1. Perkembangan Multi Mart Pringsewu
- Faktor Peningkatan Omzet Penjualan
16 Wawancara Ibu Tiara Mayasari dan Ibu Mariyatun konsumen Multi Mart Pringsewu, 3 April 2018. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan omzet penjualan di Multi Mart Pringsewu dapat ditingkatkan melalui bauran pemasaran yang mereka buat. 26 Wawancara dengan Ibu Tiara Mayasari dan Ibu Mariyatun, konsumen Multi Mart Prinsewa, 3 April 2018.
29 Wawancara dengan Ibu Mariyatun dan Rizki Eka Putri, konsumen Multi Mart Pringsewu pada tanggal 3 April 2018. 35 Wawancara dengan Rizki Eka Putri dan Uswatun Hasanah, konsumen Multi Mart Pringsewu pada tanggal 3 April 2018. 36 Wawancara dengan Ibu Tiara Mayasari dan Ibu Mariyatun, konsumen Multi Mart Pringsewu pada tanggal 3 April 2018.
44 Wawancara dengan Rizki, Ibu Mariyatun dan Ibu Tiara konsumen Multi Mart Pringsewu pada tanggal 3 April 2018. Selain itu, terdapat keterbatasan yang ada pada Multi Mart Pringsewu yang peneliti temukan setelah dilakukan penelitian.
Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Faktor Peningkatan Omzet Penjualan pada Multi Mart Pringsewu
- Prinsip Tauhid
- Prinsip Kehendak Bebas
- Prinsip Tanggung Jawab
- Prinsip Kejujuran
- Produk
- Harga
- Tempat
- Promosi
Dalam hal ini, pelanggan di Prinsewu Multi Mart bebas memilih barang yang mereka butuhkan sesuai dengan kesukaan mereka tanpa ada paksaan dari siapapun. Selain itu, Multi Mart bebas memilih pemasok potensial dan memilih rute berdasarkan cara mendapatkan barang untuk dijual. Multi Mart Pringsewu juga menjamin kualitas produknya yaitu kebijakan penukaran barang yang dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hal ini menunjukkan penerapan prinsip tanggung jawab sesuai dengan etika bisnis Islam dengan menjamin kualitas barang melalui kebijakan penukaran barang yang diterapkan di Multi Mart Pringsewu. Dengan demikian, harga yang ditetapkan di Multi Mart Prinsew sudah sesuai dengan etika pemasaran Islami karena tidak mempertimbangkan keuntungan yang maksimal karena dapat terjerumus ke dalam riba. Dengan demikian, penelitian tentang promosi yang dilakukan oleh Multi Mart Prinsewu sudah sesuai dengan etika pemasaran Islami.
Faktor yang paling dominan dalam meningkatkan omzet penjualan di Pringsewu Multi Mart adalah faktor harga yang ditawarkan, kemudian produk yang disediakan, lokasi yang strategis, kualitas pelayanan karyawan serta fasilitas yang diberikan dan terakhir adalah faktor promosi. Berdasarkan tinjauan etika bisnis Islam terhadap faktor-faktor peningkatan omzet penjualan di Multi Mart Pringsewu, faktor-faktor peningkatan omzet penjualan sesuai dengan etika bisnis Islam, seperti prinsip tauhid (kesatuan), prinsip kehendak bebas, prinsip tanggung jawab, dan prinsip kejujuran.
Saran