Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan disertasi yang berjudul “Retorika Dakwah Kak Bimo (Kajian Dongeng dalam Dakwah)”. Tesis ini bertujuan untuk menambah khazanah retorika dakwah dalam kaitannya dengan penggunaan kaidah. retorika dalam dongeng. Selain itu juga dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir akademik mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Subyek penelitian ini adalah Bapak Bimo Suryono dan objek penelitiannya adalah retorika dakwah dongeng.
Penegasan Judul
Retorika Dakwah a. Retorika
Maka yang dimaksud dengan retorika dalam skripsi ini adalah seni, bakat atau ketrampilan dakwah dalam menyampaikan pesan dakwah. Dalam konteks ini adalah tentang sebuah kisah yang diceritakan oleh Kak Bimo, agar materi penuturan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, jelas, menarik dan berkesan bagi pendengarnya, dengan menggunakan kaidah retorika. Pemikiran lain berkaitan dengan arti Da'vet; menganjurkan manusia untuk beramal shaleh, mengikuti petunjuk, menganjurkan beramal shaleh dan mengharamkan perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat.4 Jadi yang dimaksud dengan dakwah adalah ajakan kepada orang-orang yang diajak untuk berbuat baik. berbuat baik dan mencegah keburukan (amar ma'ruf nahi keburukan).
Maka yang dimaksud dengan dakwah retorika dalam skripsi ini adalah teknik, bakat atau seni public speaking yang digunakan Kak Bimo untuk menyampaikan dongeng dengan baik.
Dongeng Kak Bimo
ـﻧ ﱡﺺُﻘ
ﻟا
ﻘ ْﻟا
نآ ْﺮ
ﻐ ْﻟا
ﻓﺎ
ﺼَﻘْﻟا
ﻢُﻬﱠﻠَﻌَﻟ َﺺ
نْوُﺮﱠﻜَﻔَـﺘَـﻳ
Sebagai seorang pendongeng kondang, karya-karya Kak Bimo banyak yang diterbitkan dalam bentuk visual, antara lain, VCD Kisah Cerita dari Surga tahun 2006, VCD Kisah Mencari Tuhan tahun 2006, VCD Kisah Syaiful dan Raja Satwa tahun 2006, VCD Rangkuman Kisah Seri Cerita Islam Ramadhan 2009, dan masih banyak lagi. Dari penegasan istilah-istilah di atas, maka makna yang terkandung dalam judul skripsi ini adalah tentang penguasaan retorika yang digunakan Kak Bimo dalam berdakwah melalui dongeng untuk menarik perhatian khalayak dan merasuk pesan ke dalam pikiran dan hati. penonton, menggunakan aturan retoris. Untuk menyebarkan pesan-pesan Islam yang universal, sebenarnya Islam telah menyiapkan prinsip-prinsip dakwah, selain yang tercantum dalam Al-Qur'an dan yang diamalkan Nabi Muhammad SAW. Proses penyampaian nilai-nilai Islam tentunya memerlukan pesan-pesan Islam yang dapat mengkompromikan nilai-nilai normatif agama dan lingkungan lokal di mana Islam berkembang.
Proses penyampaian risalah mulia Islam mau tidak mau harus memperhatikan kondisi dan keadaan masing-masing golongan.
ﺎﺣﺐﻃ
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan implementasi dakwah khususnya bagi para dakwah dalam menjalankan dakwahnya agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh sasaran dakwah.
Telaah Pustaka
Abdullah Gymnastiar, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Gecerkalong Bandung” pada tahun 2002 yang dipimpin oleh Miftah. Dan ternyata ceramah yang diberikan Aa Gym melalui kaset CD memenuhi dimensi retoris, namun kenyataannya sebagian besar ceramahnya menggunakan cara yang benar. kaidah retorika.14 Sementara itu, skripsi ini mencoba merevisi retorika Kak Bimo ketika menceritakan dongeng atau cerita yang mengandung nilai dakwah.
Berbeda dengan skripsi-skripsi sebelumnya, skripsi ini mengambil objek penelitian yaitu retorika dakwah pendongeng Kak Bimo.
Kerangka Teori
- Tinjauan Retorika Dakwah a. Retorika
- Tinjauan tentang Dongeng dalam Dakwah a. Pengertian Dongeng
Retorika sangat penting bagi para pengkhotbah, berguna untuk membuktikan maksud dari apa yang dibicarakannya atau untuk menunjukkan bukti-buktinya.19 Jadi para pengkhotbah dapat mencoba mempengaruhi orang lain dengan retorika sehingga dapat mengalihkan pikirannya dari pikiran jahat ke pemikiran yang tidak baik. sejalan dengan jalan Allah SWT yang didalamnya juga meliputi mempengaruhi keyakinan, perbuatan, tingkah laku dan ilmu pengetahuan, dengan demikian diharapkan tujuan dakwah yang disampaikan oleh para dai dapat diterima dengan baik oleh pemerintah setempat. Retorika merupakan senjata terpenting yang harus dimiliki para da’i agar para da’i atau penyampai pesan dakwah dapat berbicara di muka umum untuk menyampaikan ajaran agama dengan baik. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, seorang pengkhotbah harus mengetahui komponen-komponen utama retorika.
Hal ini dapat membuat pidato menjadi panjang dan bahkan membuat pendengarnya tidak nyaman. Penyajian suatu pidato yang tidak mengandung penekanan (emphasis) oleh penutur sering mengakibatkan pokok-pokok penting pidato tersebut tidak tertangkap oleh audiens dan mengakibatkan isi pidato menjadi tidak jelas yaitu pesan yang diberi penekanan. atau penekanan sangat penting dalam sebuah pidato untuk memudahkan audiens dalam memahami pokok-pokok, hal-hal penting yang disampaikan dalam sebuah pidato. Kaitannya dengan retorika adalah keterampilan dan kemampuan berbahasa dapat menimbulkan kesan yang mendalam di hati pendengar dari apa yang disampaikan, karena dengan menggunakan bahasa yang baik maka ilustrasi yang diberikan dapat memperjelas dan meramaikan tuturan sehingga tuturan yang disampaikan menarik, segar dan hidup. .
Banyak da’i atau khatib yang tidak menyampaikan pesannya kepada khalayak karena khatib tidak dapat mengungkapkannya dengan bahasa yang baik, sehingga khotbah yang disampaikan akan terasa kering, bahasanya tidak bergaya, yang kemudian terjadi adalah minat atau minat khalayak. hilang. Hanya saja dalam penyampaiannya usahakan jangan berlebihan, agar kesannya begitu. pembicara tidak bersungguh-sungguh, dan hal ini dapat mengakibatkan inti permasalahan yang disampaikan tidak masuk ke dalam kesadaran khalayak. Hal inilah yang seringkali mengakibatkan penonton hanya menikmati humor yang disampaikan sedangkan pesan dakwah yang disampaikan tidak tersampaikan.
Persuasi yang dimaksud di sini adalah suatu teknik komunikasi dengan cara mendorong dan membangkitkan emosi pada audiens dengan tujuan agar audiens bertindak sesuai dengan yang diharapkan. Kekuatan retoris dakwah terletak pada daya persuasifnya, hal ini disebabkan karena tujuan dakwah adalah membuat khalayak beriman dan mengikuti ajakan. Penggunaan pertanyaan atau bahasa yang menyentuh emosi audiens sehingga lebih tertarik dengan pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, khatib harus menentukan cerita yang tepat agar penyampaian pesan keagamaan dapat diterima dan dijangkau.
Oleh karena itu, dalam menyampaikan sebuah cerita, jika seorang khatib ingin sukses sesuai dengan misi dakwahnya, maka ia harus mempertimbangkan dengan matang situasi dan kondisi mad'u sejak awal.
Metode Penelitian
- Tipe Penelitian
- Obyek Penelitian
- Metode Pengumpulan Data a. Dokumentasi
- Metode Analisa Data
- Sitematika Penulisan
Dimana unsur retoris tersebut digunakan oleh Kak Bimo khususnya dalam penyampaian dongeng yang mengandung pesan dakwah, yang dalam konteks ini adalah rekaman video penceritaan yang disampaikan olehnya. Penelitian ini bersifat dokumenter, yaitu bahan atau benda tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau kegiatan tertentu. Dapat berupa rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip, database, surat, gambar, rekaman, peninggalan-peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.44.
Dalam penelitian ini dokumentasi diartikan sebagai upaya mencari dokumen berupa buku yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Merupakan cara memperoleh informasi atau data melalui percakapan ahli dengan responden untuk keperluan penelitian atau untuk melengkapi diagnosa sosial.45 Cara pengumpulan data ini dilakukan secara langsung sesuai dengan objek yang akan diambil datanya. Cara komunikasi tersebut berupa teknik komunikasi langsung, yaitu menjalin kontak langsung secara verbal/pribadi dengan sumber data baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi yang disengaja dan diciptakan untuk tujuan tertentu.46.
Teknik wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara bebas terpimpin, artinya pertanyaan yang akan kita ajukan telah dipersiapkan sebelumnya dan disesuaikan dengan topik dan pokok bahasan yang kita hadapi. Merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti mencoba mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang dirasakannya sehubungan dengan apa yang sedang terjadi.47 Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung terhadap objek penelitian yaitu dengan ikut serta dalam Kak Kegiatan bercerita Bimo di sanggar dongeng. Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui keadaan khalayak dan mengetahui realitas retorika yang disampaikan dalam sajian cerita atau dongeng Kak Bimo.
Disebut demikian karena bersifat deskriptif dan menjelaskan suatu peristiwa, maka data yang dihasilkan penelitian ini tidak berupa angka-angka. Agar menghasilkan tulisan yang sistematis dan bernilai ilmiah, penulis membagi artikel ini menjadi 4 bab yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan meliputi penegasan judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, penerapan penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan penulisan sistematik.
PENUTUP
Saran
Melihat penontonnya adalah anak-anak, sehingga anak-anak tidak hanya terhibur, tapi juga mendapat hikmah untuk menjadi anak yang berbudi luhur.
Kata Penutup
- Video Beben Mencari Tuhan
- Video Cerita dari Surga
Suster Bimo mulai menceritakan kisahnya dengan menyapa anak-anak, dan anak-anak pun menanggapinya. Kak Bimo mengajak anak-anak menirukan suara yang “menyenangkan” sementara Kak Bimo memperagakan gerakannya. Di akhir cerita, Kak Bimo menyampaikan pesan “Kita adalah anak-anak yang tidak sembarangan menyukai jajanan”.
Berbeda dengan biasanya, kali ini Kak Bimo bercerita di atas perahu yang berada di sebuah kolam kecil. Kak Bimo melanjutkan dengan bertanya kepada anak-anak, "Tadi pagi siapa yang minum? Maem pagi ini? Kalau kita merebus air atau makan, kita pakai apa?" “Kami menggunakan air karena air merupakan benda yang harus ada dalam kehidupan kita”, lanjut Kak Bimo.
Mengakhiri cerita, Kak Bimo menyampaikan tema yang disampaikannya kepada anak-anak: “Air, angin dan api adalah sahabat manusia…hati-hati dalam penggunaannya…kalau air tidak hati-hati bisa menjadi tempat untuk binatang yang kotor untuk hidup atau kuman yang kotor." , jika kita tidak hati-hati dalam menggunakan udara, maka udara akan menjadi kotor, pembakaran yang sembarangan dapat membakar rumah dan sekolah kita. Suster Bimo mengawali cerita dengan salam, lalu mengajak anak-anak bertepuk tangan dengan berbagai kreasi tepuk tangan. Kak Bimo menirukan suara terompet) dengan tiupan pertama, alam hancur, bergemuruh, bergemuruh, gunung meletus, membuat takut semua orang.
Dan ledakan ketiga membangunkan Tuhan, orang-orang yang telah meninggal. lagi-lagi Kak Bimo menirukan suara terompet) ternyata anak yang pertama kali terbangun adalah anak yang bernama Ayami. Sebelum mengakhiri cerita, Kak Bimo mengajak anak-anak bertepuk tangan dengan tepuk tangan yang kreatif seperti yang dilakukan di awal cerita.