BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berwisata merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh semua orang.
Bagaimana tidak, dengan rutinitas yang dilakukan tiap orang setiap harinya menjadikan mereka butuh akan hiburan untuk melepas rasa penat setelah menjalankan rutinitas mereka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2017) Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubngan dengan perjalanan rekreasi.
Menurut Presiden RI ( 2009 ) wisata adalah “ kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”.
Garut merupakan salah satu kota di Indonesia dengan banyak tempat wisata, letak geografis Garut yang banyak dikelilingi gunung-gunung menjadikan Garut sebagai kota dengan udara yang sejuk, dengan keadaan udara yang sejuk inilah menjadikan Garut sebagai destinasi tempat wisata yang banyak diminati wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kekayaan destinasi wisata yang dimiliki Indonesia adalah Budaya (culture tourism), alam (natural tourism) dan buatan (man-made tourism) (Hariyanto, 2016). Garut sudah lama dikenal sebagai
Swiss Van Java yang memiliki potensi alam yang spektakuler yang bisa dijadikan obyek wisata (Yahya, 2018). Sebut saja Gunung Papandayan, Darajat, Kamojang yang menawarkan keindahan alam pegunungan yang sejuk dan asri yang dapat memanjakan penglihatan para wisatawan. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Garut setiap tahunnya mengalami peningkatan (Iqbal, 2018).
Berdasarkan data yang ada di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, jumlah wisatawan yang datang ke Garut setiap tahunnya rata-rata untuk wisatawan mancanegara sekitar 2000 orang sedangkan wisatawan domestik mencapai 600.000 orang (Yahya, 2018).
Seiring perkembangan pariwisata Garut yang meningkat, sektor yang juga mengalami peningkatan adalah sektor oleh-oleh, hal ini dipicu banyaknya wisatawan yang datang untuk berwisata ke Garut. Perkembangan oleh-oleh di Garut dimulai sejak banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Garut khususnya Darajat (Iqbal, 2018).
Banyaknya pedagang souvenir atau oleh-oleh khas Garut yang beraneka ragam, menjadikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke Garut. Tidak sedikit juga dari para wisatawan yang datang ke Garut yang mana mereka hanya sekedar mencari souvenir atau oleh-oleh khas Garut, salah satunya Dodol dan Jaket Kulit khas Garut, yang banyak diminati wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Namun kurangnya informasi akan lokasi penjualan souvenir atau oleh-oleh di Garut ini menjadi kendala yang sering dialami oleh para wisatawan yang ingin mencari souvenir atau oleh-oleh khas Garut.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komputasi mobile, Google sebagai perusaan teknologi saat ini, memberikan layan gratis yaitu Google Maps APIs yang mana dapat mempermudah mencari lokasi suatu tempat. Google Map API merupakan komponen utama dalam sistem informasi geografis (Lubis, dkk, 2015). Google Map API merupakan komponen utama pada aplikasi pemandu wisata di Bali (Pradita & Ayu, 2016). Selain itu Google juga memberikan layanan tempat penyimpanan database yaitu Firebase yang dapat memudahkan develover dalam mengembangkan aplikasi mereka. Salah satu sistem operasi teknologi mobile yang dapat mengaplikasikan layanan tersebut yaitu sistem operasi Android.
Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet (Satyaputra & Aritonang, 2016). Platform terbuka (Open Source) pada android memungkinkan aplikasi untuk dibangun sesuai keinginan pengembang aplikasi tersebut. Android merupakan sistem operasi sangat populer belakangan ini dan juga banyak disematkan di smartphone (Junianto & Zuhdi, 2018). Android sangatlah diminati bukan hanya sebagai alat komunikasi semata namun tentunya juga dengan berbagai macam entertainment yang ada (Saputra & Rafiqin, 2017).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, penulis membangun aplikasi berbasis android yang ditulis pada skripsi dengan judul
“Perancangan Aplikasi Destinasi Pusat Oleh-oleh Kota Garut Berbasis Android Menggunakan Firebase dan Google Maps APIs”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijabarkan yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membangun aplikasi dengan menggunakan Firbase dan Google Maps APIs sebagai petunjuk lokasi pusat oleh-oleh di Kota Garut dengan berbasis android ?
1.3. Maksud dan Tujuan
Dari rumusan masalah yang sudah dijelaskan maka maksud dari pembuatan skripsi adalah.
1. Membuat aplikasi dengan Firebase dan Google Maps APIs untuk mencari lokasi pusat oleh-oleh di Kota Garut dengan berbasiskan android.
Adapun tujuan akhir penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S1) di Universitas BSI Bandung untuk Program Studi Teknik Informatika.
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitia adalah tatacara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.
1.4.1. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyelesaian pembuatan aplikasi ini yaitu :
1. Observasi
Mengumpulkan informasi pusat oleh-oleh di Kota Garut dengan melakukan pengambilan data di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut dan secara langsung mendatangi lokasi pusat oleh-oleh di Kota Garut.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengandalkan tanyajawab dengan petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut dan pemilik toko pusat oleh-oleh di Kota Garut.
3. Tinjauan Pustaka
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data informasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, jurnal, buku, informasi dari internet yang ada kaitannya dengan informasi pusat oleh-oleh di Kota Garut.
1.4.2. Metode Pengembangan Aplikasi
Metode pembuatan perancangan aplikasi destinasi pusat oleh-oleh di Kota Garut berbasis android ini menggunakan model waterfall. Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah “Model klasik yang bersifat sistemastis, berurutan dalam membangun software”. Disebut dengan waterfall Karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model pengembangan waterfall bersifat linear dari tahap awal pengembangan sistem yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan sistem yaitu tahap pemeliharaan ( Nuryadi, 2018).
Fase-fase dalam waterfall menurut referensi Pressman : 1. Analisis kebutuhan (Requirement Analysis)
Analisis kebutuhan aplikasi dapat diawali dengan mencari informasi lokasi yang dilakukan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut dan mencari kebutuhan sistem dimana dapat diaplikasikan dalam bentuk software.
2. Desain (Design)
Dalam tahap desain akan menghasilkan sebuah arsitektur sistem secara keseluruhan, dalam tahap ini menggunakan pemodelan Object Oriented Programming (OOP) yang menentukan desain software untuk membangun dan membuat aplikasi.
3. Pengkodean (Coding)
Dalam tahap ini desain harus di translasikan kedalam tahap pengkodan yang menggunakan bahasa pemograman java. Hasil dari tahap pengkodean adalah aplikasi sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian (Testing)
Testing untuk aplikasi ini penulis menggunakan metode Black Box dan kuesioner. Dimana Black Box digunakan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat berjalan dengan semestinya atau tidak pada saat aplikasi ini dijalankan. Sedangkan kuesioner dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana aplikasi dapat membantu pengguna dalam mencari lokasi pusat oleh-oleh di kota Garut.
5. Implementasi (Implementation)
Tahap ini merupakan tahap setelah melakukan analisis, desain, pengkodingan dan pengujian pada siklus rekayasa perangkat lunak, dimana aplikasi siap
dioprasikan pada keadaan yang sebenarnya, sehingga dari sini akan diketahui apakah aplikasi benar-benar dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.
1.5. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, agar pembuatan skripsi ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasinya dalam ruang lingkup sebagai berikut :
1. Aplikasi ini hanya akan memberikan informasi pencarian lokasi pusat oleh- oleh di Kota Garut menurut data yang diperoleh dari metode pengumpulan data.
2. Aplikasi ini dibuat menggunakan aplikasi Android Studio.
3. Aplikasi ini berbasis Android dengan menggunakan Google Map API sebagai petunjuk lokasi dan Firebase sebagai database informasi pusat oleh-oleh di Kota Garut.
4. Aplikasi ini digunakan oleh user dan admin yang memiliki perangkat mobile berbasis Android dengan minimal versi 4.3 Jelly Bean dan memiliki aplikasi Google Map yang terkoneksi kedalam jarinagan internet.