1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global.
Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular.
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular(PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akanterjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) daripopulasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain, kematian akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030.
Secara global, regional dan nasional pada tahun 2030 transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular semakin jelas. Diproyeksikan jumlah kesakitan akibat penyakit tidak menular dan kecelakaan akan meningkat dan penyakit menular akan menurun. PTM seperti kanker, jantung, DM dan paru obstruktif kronik, serta penyakit kronik lainnya akan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2030. Sementara itu penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Malaria, Diare dan
2 penyakit infeksi lainnya diprediksi akan mengalami penurunan pada tahun 2030.
Peningkatan kejadian PTM berhubungan dengan peningkatan faktor risiko akibat perubahan gaya hidup seiring dengan perkembangan dunia yang makin modern, pertumbuhan populasi dan peningkatan usia harapan hidup. Sasaran Posbindu PTM adalah seluruh masyarakat kota Yogyakarta baik laki-laki atau perempuan yang berusia di atas 20 tahun yang memiliki atau tidak memiliki faktor risiko (kegemukan, merokok, pola makan tidak seimbang, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, kurang aktivitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidak menular, dll). Manfaat Posbindu PTM adalah mawaspadai diri, membudayakan gaya hidup sehat, mudah dijangkau, murah dilaksanakan, metodologis, dan bermakna secara klinis.
Pos pembinaan terpadu (POSBINDU) adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat khususnya pegawai pemerintah kota Yogyakarta melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Beberapa PTM tertentu yang dikendalikan dalam pelayanan posbindu adalah hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, penyakit paru obstruksi kronis, osteoporosis, asam urat, stroke, obesitas, dan sebagainya.
Kegiatan Posbindu meliputi pemeriksaan status gizi, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang serta penatalaksanaan farmakologis maupun non farmakologis berupa penyuluhan tentang pola hidup dan pola diet. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan kota Yogyakarta sebanyak 3 hingga 4 kali dalam setahun. Kegiatan ini telah terkoneksi dengan Aplikasi milik pemerintah kota Yogyakarta yaitu Jogja Smart Services (JSS). Aplikasi ini dikembangkan oleh Dinas Komunikasi
3 Informatika dan Persandian (DISKOMINFOSAN) kota Yogyakarta yang bertujuan untuk menciptakan sistem informasi e-report bagi seluruh pegawai kota Yogyakarta.
Data mentah hasil dari kegiatan Posbindu telah di simpan ke dalam draft aplikasi JSS yang nantinya perlu dioleh oleh Diskominfosan kota Yogyakarta khususnya divisi pada bidang Data dan Statistik. Pada kegiatan pengolahan data perlu adanya kerja sama terkait Dinas Kesehatan dan Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian kota Yogyakarta terkait analisa yang akan di lakukan yaitu penyakit diabetes dan hipertensi serta gejala benjolan pada payudara. Hal ini bertujuan untuk memberikan hasil putusan yang tepat terhadap PTM yang diderita bagi pegawai pemerintah kota Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Data hasil dari kegiatan posbindu masih berbentuk raw data atau data mentah.
2. Belum adanya keputusan yang tepat terkait pengendalian PTM obesitas, hipertensi dan benjolan payudara yang diderita oleh pegawai pemerintah kota Yogyakarta.
3. Belum adanya penggunaan metode pendukung untuk pengolahan data terkait panyakit obesitas, hipertensi dan benjolan payudara.
C. Batasan Masalah
1. Analisa yang laksanakan adalah terkait penyakit obesitas, hipertensi, dan benjolan pada payudara.
4 2. Data yang digunakan diperoleh melalui hasil dari kegiatan posbindu pada
tahun 2022.
3. Menggunakan metode pendukung yaitu naive bayes dan k-nearest neighbor pada analisa PTM obesitas.
4. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Python. Menggunakan software Jupyter Notebook dan Google Collaboration.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah Kerja Praktik (KP) ini adalah :
1. Bagaimana cara memperoleh hasil analisa yang baik terkait penyakit tidak menular obesitas, hipertensi, dan benjolan payudara?
2. Bagaimana hasil dari akurasi menggunakan KNN dan naive bayes terkait analisa PTM obesitas?
E. Tujuan Praktik Magang
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa Kerja Praktik (KP) ini merupakan salah satu syarat kelulusan pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, selain itu kegiatan Kerja Praktik (KP) ini juga bertujuan agar :
1. Pembelajaran terhadap penerapan ilmu Teknik Informatika yang diperoleh dari perkuliahan dalam aplikasinya di dunia industri.
2. Mahasiswa mampu menganalisis dan mengamati secara langsung penerapan teori / praktik yang didapatkan melalui perkuliahan pada
5 Program Studi Teknik Informatika S1 pada Kerja Praktik (KP) di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.
3. Menambah wawasan mengenai teknis sistem kerja pada Dinas Kominfosan Yogyakarta.
4. Mahasiswa mempunyai gambaran mengenai dunia kerja yang akan dihadapi setelah selesai masa studi, sesuai dengan keahlian atau bidang yang dikuasai sehingga kedepan mahasiswa akan lebih siap terjun ke dalam dunia industri.
F. Manfaat Praktik Magang 1. Bagi Mahasiswa :
a. Dapat mengukur kemampuan dan ilmu pengetahuan yang diperoleh.
b. Dapat menjadi bahan evaluasi yang dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan serta lulusan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
c. Menambah pengalaman serta wawasan dalam dunia pekerjaan, terutama dalam pergaulan bermasyarakat di dunia kerja.
2.Bagi Instansi :
a. Meningkatkan hubungan antara instansi dan universitas.
b. Meningkatkan citra positif di masrarakat.
c. Memperoleh ide dan masukan baru terkait sistem atau metode yang sedang dijalankan.
d. Terbantunya dalam proses analisa PTM obesitas, hipertensi, dan benjolan payudara.
6
BAB II
GAMBARAN INSTANSI
A. Umum (sejarah, visi misi, alamat, dan kontak) 1. Sejarah
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian dibuat untuk membantu pengelolaan komunikasi dan enkripsi di dalam kota Yogyakarta. Dinas ini dibuat berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta dan Peraturan Walikota Nomor 79 Tahun 2016 tentang Susunan organisasi, kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.
Pendirian Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta merupakan penggabungan dari Bagian Humas dan Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, Bagian Teknologi Informasi dan Telematika, dan pengelola sandi di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta.
Menurut Perwal Nomor 79 Tahun 2016, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian wajib menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan pengelolaan bersama di bidang komunikasi, teknologi informasi, persandian, dan statistik. Organisasi Diskominfo terdiri dari Kepala Dinas, Sub Bagian Tata Usaha, Bidang Informasi dan Statistik, Bidang Komunikasi Publik, Bidang Teknologi dan Informatika, dan Bidang Persandian dan Telekomunikasi.
7 Pada tahun 2017, Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 81 menetapkan susunan dan organisasi Dinas Komunikasi Informatika dan Sandi Kota Yogyakarta. Perubahan ini berlaku untuk semua penyedia layanan di dalam kota, termasuk Layanan Kominfosandi.
Selanjutnya, pada Oktober 2021, berdasarkan Perda Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2020 akan dilakukan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 105 Tahun 2021 tentang Susunan , organisasi, kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja dinas komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.
Struktur organisasi Dinas Komunikasi Informatika dan Sandi didasarkan pada Perwal Nomor 105 Tahun 2021 yaitu Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Bidang Sistem Informasi dan Statistik, Bidang Infrastruktur Telematika, dan Bidang Persandian dan Telekomunikasi.
2. Visi dan Misi
Visi : Terciptanya pelayanan publik yang terbaik melalui penerapan teknologi informatika dan komunikasi publik yang handal menuju Yogyakarta smart city
Misi :
1. Meningkatkan kualitas dan sebaran layanan diseminasi informasi melalui kemitraan dengan penyelenggara media dan mengikuti perkembangan teknologi informasi
8 2. Memberdayakan potensi komunikasi di masyarakat dan peningkatan
kerjasama dengan lembaga komunikasi dan informatika
3. Mendukung proses kerja internal pemerintah Kota Yogyakarta dengan pengembangan aplikasi dan sistem informasi manajemen yang handal, update, dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
4. Membangun kualitas jaringan teknologi informasi yang mandiri, terintegrasi, dan mampu bersinergi dengan pihak-pihak yang memiliki komitmen terhadap pengembangan smart city di Kota Yogyakarta
5. Menciptakan sistem kerja berbasis teknologi informasi yang handal dan terjamin keamanannya
6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi
3. Alamat dan kontak tempat magang
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta terletak di Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta. Dan Telp. (0274) 515865, 561270
B. Struktur Organisasi
Pada gambar 2.1 ditampilkan struktur organisasi yang ada di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.
9 Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Instansi
C. SDM dan SDF
Pada table 2.1 ditampilkan sumber daya manusia yang ada pada Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.
10 Tabel 2. 1 Struktur Organisasi Instansi
Nama L/P Jabatan
Ignatius Tri Hastoro, S.Sos., Mm.
L Kepala Dinas Suciati Sah, S.Sos., Mm. P Sekretaris
Evi Marlina, SIP. P KA SUB BAG Umum dan Kepegawaian
Subiyanti, SIP. P KA SUB BAG Keuangan
Dianisius Hageng Nugroho, A.Md.
L SUB Koordinator Kelompok Substansi dan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan.
Egi Sugiharto, S.STP., MM. L Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik
Joko Marwoyanto, S.Kom., M.Eng.
L Kepala Bidang Sistem Informasi dan Statistik
Tutik Susiatun, S.Pt. P Kepala Bidang Infrastruktur Telematika Tri Haryanto, S.T., M.T. L Kepala Bidang Persandian dan
Telekomunikasi
Mikael Milang Kasi, A.Md. L SUB Koordinator Kelompok Substansi Layanan Informasi dan Pengaduan Anna Fardiana, SS. P SUB Koordinator Kelompok Substansi
Humas dan Publikasi
Frans Indiarto, S.IP., M.Ec.Dev. L SUB Koordinator Kelompok Substansi Pengelolaan Informasi
Dixky Anggoro Wicaksono, S.Kom.
L SUB Koordinator Kelompok Substansi Perencanaan dan Implementasi Sistem Informasi
Aan Suprobo, S.Kom. L SUB Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Perangkat Lunak
Elvade Ristiono, S.IP. L SUB Koordinator Kelompok Substansi Data dan Statistik
Gregorius Gede Wlranada, S.T., M.Eng.
L SUB Koordinator Kelompok Substansi Infrastruktur Jaringan Teknologi Informasi Suparman, S.IP. L SUB Koordinator Kelompok Substansi
Infrastruktur Pusat Data
Ananto Susetyawan, A.Md. P SUB Koordinator Kelompok Substansi Operasional Persandian dan
Telekomunikasi Dewi Ciptaningrum, S.Sos.,
M.Eng.
P SUB Koordinator Kelompok Substansi Pengamanan Informasi
Slamet Rustandi Winata, S.Si. L SUB Koordinator Kelompok Substansi Pengawasan Pengendalian Persandian dan Telematika
11 Pada table 2.2 ditampilkan sumber daya fisik yang ada pada Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta.
Tabel 2. 2 Sumber Daya Fisik
Nama Barang Jumlah Satuan
Komputer 50 Unit
Ac 20 Unit
Meja 30 Unit
Kursi 30 Unit
Printer 10 Unit
CPU 50 Unit
Mouse 50 Unit
Keyboard 50 Unit
Lemari 20 Unit
Ruangan 15 Unit
Proyektor 5 Unit
D. Proses Bisnis
Proses Bisnis Kerja Praktik diawali dengan penentuan project didiskusikan bersama pembimbing KP. Project yang disepakati yaitu mengolah data kegiatan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) pegawai pemerintah Kota Yogyakarta. Setelah memperoleh data POSBINDU, data tersebut diolah dan dianalisis sehingga mendapatkan kesimpulan berdasarkan insight yang diinginkan. Pada gambar 2.2 ditampilkan proses bisnis dalam mendapatkan data POSBINDU.
12 Gambar 2. 2 Proses Bisnis POSBINDU
13 Pada proses bisnis dalam pengambilan data atau kegiatan posbindu, mengikutsertakan 4 bagan subjek terkait berikut bagan subjek serta penjelasannya :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, sebagai penyelenggara kegiatan pos binaan terpadu.
2. Pegawai Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, sebagai panitia pelaksanaan kegiatan pos binaan terpadu.
3. Admin JSS, sebagai pembantu dalam mengoperasikan aplikasi JSS yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
4. Peserta / Pegawai Dinas Kota Yogyakarta, sebagai peserta yang ikut serta dalam binaan dan pengecekan PTM terkait.
14
BAB III
TAHAPAN KEGIATAN PRAKTIK MAGANG
A. Lokasi Praktik Magang, Alamat, Kontak
1. Lokasi Kerja Praktik : Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta
2. Alamat : Jl. Kenari, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55165
3. Kontak Pembimbing KP : 082137588899 ( Elvade Ristiono, S.IP. )
4. Maps :
Gambar 3. 1 Maps Lokasi Kerja Praktik
B. Rencana Observasi
Rencana observasi pada Kerja Praktik magang di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta adalah mengolah data kegiatan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) pegawai pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengetahui pola kesehatan pegawai terkait penyakit tidak menular.
15 C. Rancangan jadwal kegiatan magang
Jadwal rencana kegiatan yang disusun setelah berdiskusi dengan tim kerja Praktik guna kelancaran kegiatan magang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan. Dalam KP magang di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta rencana kegiatannya akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai awal Oktober sampai akhir Desember 2022. Pada table 3.1 ditampilkan rencana kegiatan selama kerja praktik.
Tabel 3. 1 Rencana Kegiatan
No. Nama Kegiatan
Minggu Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Penentuan Project
2. Perolehan Data 3. Penentuan Insight 4. Cleaning Data 5. Reduction Data 6. Relasi Antar Atribut 7. Pengolahan Data 8. Visualisasi Data 9. Kesimpulan
16
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK MAGANG
A. Hasil Observasi Magang 1. Proses Bisnis
Proses awal dalam proses bisnis kerja praktik ini yaitu dilakukannya pendataan dalam kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular untuk pegawai pemerintah Kota Yogyakarta (POSBINDU). Dari data POSBINDU yang sudah diperoleh, kemudian dianalisis untuk mengetahui insight apa saja yang dapat diambil. Setelah di tentukan beberapa insight, kemudian mulai proses pengolahan datanya, yang diawali dengan preprocessing data. Dalam tahap preprocessing, dilakukan cleaning, selection, reduction, dan transformation. Setelah itu dilakukan klasifikasi untuk beberapa insight, karena memang tujuannya untuk mengklasifikasikan dan untuk prediksi. Kemudian dilakukan evaluasi dari metode klasifikasi yang sudah diterapkan, untuk mengetahui akurasinya. Setelah proses data selesai, kemudian dibuat kesimpulan dan divisualisasikan. Pada gambar 4.1 ditampilkan proses bisnis dari kerja praktik untuk pengolahan data POSBINDU.
17 Gambar 4. 1 Proses Bisnis DISKOMINFOSAN
Dalam kerja praktik mengikut sertakan 4 subjek terkait diantara nya adalah : a. Kepala Dinas Kominfosan, sebagai pemerintah untuk pengolahan data
posbindu.
b. Kepala Bidang Sistem Informasi Statistik, sebagai koordinator untuk pengolahan data posbindu.
c. Kelompok Substansi Data dan Statistik, sebagai anggota yang ikut serta dalam menjalankan tugas dan bertanggung jawab atas kegiatan pengolahan data posbindu.
18 d. Mahasiswa magang, sebagai mahasiswa yang diberikan tugas oleh
kelompok substansi data dan stastistik untuk mengolah data posbindu.
2. Rincian Pekerjaan
Kerja Praktik di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian untuk mengolah data POSBINDU, dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2022 sampai 30 Desember 2022. Namun untuk presentasi akhir, dilakukan pada Januari 2023.
Pada table 4.1 ditampilkan rincian pekerjaan yang dilakukan saat kerja praktik di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian.
Tabel 4. 1 Rincian Pekerjaan
Hari/Tanggal Jam Durasi Kegiatan
Senin, 3 Okt
2022 1,5 Jam Penerimaan peserta magang oleh Dinas kominfo Persandian
Rabu, 5 Okt
2022 1,5 Jam Pencarian topik projek bersama tim Kamis, 6 Okt
2022 2 Jam Usulan pemaparan project bertempat di Dinas Kominfosan Yogyakarta
Kamis, 20 Okt
2022 2 Jam Rapat koordinasi internal kelompok substansi data dan statistik (Dinas Kominfosan Yogyakarta) Jum'at, 21 Okt
2022 3 Jam Sudah menerima data sebagai bahan project dan menggali informasi data lebih dalam
Selasa, 25 Okt
2022 4 Jam
Penentuan insight yang akan diolah didapatkan beberapa insight diantaranya :
• Analisa penyakit Obesitas
• Analisa Hipertensi
• Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara
Kamis, 27 Okt
2022 3 Jam Mengolah data / Pre-processing :
• Analisa Obesitas Rabu, 2 Nov
2022 3 Jam Mengolah data / Pre-processing :
• Analisa Hipertensi
19
• Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara
Jum'at, 16 Nov
2022 2 Jam Melanjutkan mengolah Data / Processing :
• Analisa Obesitas Selasa, 22 Nov
2022 2 Jam Melanjutkan mengolah Data / Processing :
• Analisa Hipertensi
Rabu, 23 Nov
2022 1,5 Jam
Melanjutkan mengolah Data / Processing :
• Analisa Hipertensi
• Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara
Jum'at, 25 Nov
2022 1,5 Jam
Rapat koordinasi internal kelompok substansi data dan statistik (Dinas Kominfosan Yogyakarta) Pemaparan hasil pengolahan data
Minggu, 27 Nov
2022 3 Jam Pengerjaan revisi dari hasil rapat tgl 25 Jum'at, 2 Des
2022 3 Jam Pembuatan visualisasi :
• Analisa Obesitas Senin, 5 Des
2022 3 Jam Pembuatan visualisasi :
• Analisa Hipertensi Rabu, 14 Des
2022 3 Jam
Pembuatan visualisasi :
• Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara
Senin, 19 Des
2022 3 Jam Pembuatan Infografis :
• Analisa penyakit Obesitas
Jum'at, 23 Des
2022 3 Jam
Pembuatan Infografis :
• Analisa Hipertensi
• Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara
Senin, 26
Des2022 4 Jam
Pengecekan kembali pengolahan data (pre- processing dan processing), visualisasi, dan infografis
Senin, 16 Jan
2023 2 Jam Presentasi akhir Bersama anggota dinas terkait program yang dilakukan
20 B. Pembahasan Magang
1. Problem yang Ditemukan di Tempat Magang
a. Data yang masih dalam bentuk raw data, sehingga belum ada kesimpulan terkait hasil pengecekan dari kegiatan tersebut.
b. Belum adanya identifikasi terkait penyakit tidak menular berdasarkan hasil tes yang dilakukan.
2. Analisis Terhadap Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi serta diskusi dengan divisi bidang data dan statistik pada Diskominfosan kota Yogyakarta diketahui bahwa adanya beberapa poin yang harus dianalisis serta perlu adanya pengolahan data yang diantaranya adalah :
a. Analisa penyakit Obesitas.
b. Analisa Hipertensi.
c. Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara.
Beberapa pengolahan data yang dilakukan adalah klasifikasi, korelasi, serta perkembangan individu terhadap penyakit atau kesehatan. Dengan begitu penulis dapat menyusun analisa observasi menjadi laporan.
3. Capaian Magang
Berikut capaian dan hasil dari kegiatan magang yang sudah terlaksana dan ditampilkan dalam bentuk infografis beserta penjelasannya.
21 a. Analisa Penyakit Obesitas.
Gambar 4. 2 Infografis Analisa Penyakit Obesitas.
Pada analisis bagian ini mendeteksi resiko terindikasi obesitas yang diukur dari berat badan serta tinggi badan yang menggunakan rumus bmi :
Berat badan / (tinggi badan * tinggi badan)
22 Sebelum itu adanya seleksi data atau atribut yang akan digunakan sebagai stimulus hasil dari perumusan BMI, diantaranya adalah lemak berlebih, garam berlebih, gula berlebih, kurang aktivitas, kurang buah dan sayur, serta konsumsi alkohol. BMI juga merumuskan batas hasil sebagai berikut :
1. Jika hasil melebihi 24.9 maka objek tersebut terindikasi obesitas.
2. Jika hasil melebihi 22.9 maka objek tersebut terindikasi kelebihan berat badan.
3. Jika hasil melebihi 18.5 maka objek tersebut dikatakan ideal.
4. Dan jika hasil kurang dari 18 maka objek tersebut kekurangan berat badan.
Setelah didapat hasil dari kategori tiap individu maka dilakukan nya proses klasifikasi dari atribut status hasil dari BMI yang dibagi menjadi 4 poin diatas.
Atribut status bmi dijadikan sebagai target dan sisanya sebagai atribut. Metode yang digunakan dalam klasifikasi masalah ini ialah Naive Bayes dan KNN dengan ratio 0.4. Untuk percobaan KNN menggunakan k=1,3,5, dan hasil akurasi tertinggi didapat pada k=1 yaitu 100% yang didapat pada bulan 6. Dan hasil dari Naive Bayes menghasilkan akurasi tertinggi juga sama, yaitu 100% yang didapat dari data bulan 6 dan bulan 8.
Namun jika dirata-rata hasil dari klasifikasi kedua metode tersebut dalam percobaan 5 kali, maka naive bayes memiliki tinggat akurasi lebih baik dibanding KNN. Dalam hal ini membagi pemrosesan untuk tiap bulannya, berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan hanya 3 hingga 4 kali dalam setahun.
23 b. Analisa Hipertensi.
Gambar 4. 3 Infografis Analisa Hipertensi.
Data hipertensi dihitung dari hasil pengecekan tekanan darah yaitu pada atribut sistol dan diastol. Sebelumnya telah dilakukan riset terhadap penyebab dari hipertensi itu sendiri, diantara nya adalah penyakit keluarga, merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas, dan obesitas. Adapun untuk gejalanya antara lain adalah sakit kepala, mudah lelah, serta mudah cemas.
Pada tahap selanjutnya dilakukan proses seleksi data yang mengambil atribut dari 2 dataset yang ada. Setelah itu dilakukan proses transformasi apakah objek terindikasi hipertensi atau tidak, berdasarkan hasil sistol diastol yang sudah dihitung batas nya. Berikut merupakan daftar kategori sistolik dan diastolic berdasarkan usia, yang dikutip dari WHO.
Tabel 4. 2 Kategori Sistolik dan Diastolik
Usia Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Bayi 87-105 53-66
3-5 tahun 95-110 56-70
6-13 tahun 97-112 57-71
13-18 tahun 112-128 66-80
Orang dewasa 90-120 60-80
Lansia 130-150 80-90
24 Dalam hal ini hanya ada 1 data yang terindikasi hipertensi berdasarkan perhitungan sistol dan diastol nya, yaitu peserta dengan id ‘414’. Dapat
disimpulkan bahwa peserta yang mengalami hipertensi penyebab utama nya adalah antara lain obesitas, Penyakit keluarga, dan kurang nya aktivitas.
c. Analisa Dan Perkembangan Terkait Benjolan Pada Payudara.
Gambar 4. 4 Infografis Analisa Dan Perkembangan Terkait Benjolan Pada Payudara.
Untuk Analisa kasus ini hanya mengambil sampel bahwa orang yang memiliki benjolan saja. Dan didapat 12 data berjumlah 9 orang yang keseluruhannya adalah wanita. Kemudian dilakukan proses cleaning sehingga data yang didapat dapat dikatakan sudah valid.
Pada tahap awal dilakukan proses riset terhadap sebab sebab adanya benjolan pada payudara diantara nya adalah kurang nya aktivitas, kurang nya
25 konsumsi buah dan sayur, minum alkohol, merokok, serta gula, garam, dan lemak yang berlebih.
Selanjutnya dilakukan selection terhadap atribut yang terindikasi adanya benjolan beserta atribut perkiraan penyebab nya. Disini ditampilkan berdasarkan id nya yang berjumlah 9 orang. Untuk grafik di titik 0 berarti peserta tidak berpotensi. Dan di titik 1, berarti berpotensi. Dan disimpulkan bahwa sebagian besar dari mereka terindikasi adanya benjolan dikarnakan kurang nya aktivitas, kurang mengonsumsi buah dan sayur, serta berlebihan dalam pengonsumsian gula, garam, dan lemak.
4. Realisasi Kerja Praktek
Tabel 4. 3 Realisasi Kegiatan
No. Nama Kegiatan
Minggu Pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Penentuan Project
2. Perolehan Data 3. Penentuan Insight 4. Cleaning Data 5. Reduction Data 6. Relasi Antar Atribut 7. Pengolahan Data 8. Visualisasi Data 9. Kesimpulan
26 5. Keberlanjutan Magang
a. Dari Hasil perancangan analisa awal sudah terealisasi secara keseluruhan dan sudah siap dipublikasi dan dipresentasikan secara offline untuk diambil kesimpulannya yang akan segera diberitakan.
b. Penyebaran info terkait hasil dari analisa project diatas dilakukan oleh pihak diskominfosan kota Yogyakarta dan diserahkan pada pihak dinas kesehatan kota Yogyakarta yang mana data asli berasal dari sana.
27
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kerja praktik magang yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan yaitu telah ada beberapa masalah yang terselesaikan diantara nya adalah :
1. Perolehan hasil yang baik dalam Analisa Obesitas adalah dengan menggunakan rumus BMI untuk mendapatkan hasil ideal dan obesitas dari tiap peserta, lalu setelah itu diklasifikasikan terhadap faktor faktor yang memicu obesitas diantara nya adalah gula, garam, lemak berlebih, kurang olahraga, minum alkohol, kurang buah sayur. Untuk hasil klasifikasi menggunakan naive bayes sebanyak 5 cenderung menghasilkan akurasi yang bagus dan stabil, dan ketika menggunakan metode KNN sebanyak 5 hasil akurasinya cenderung lebih random atau tidak stabil, maka perolehan metode dalam pengolahan data terkait analisa obesitas lebih baik menggunakan naive bayes classifier.
2. Perolahan hasil yang baik dalam Analisa Hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah, yaitu sistolik dan diastolik. Setelah telah menemukan kategori ternyata hasil menunjukkan bahwa peserta yang terindikasi hipertensi hanya 1 dengan id 414.
3. Perolehan hasil yang paling baik dalam Analisa Gejala benjolan pada payudara adalah dengan cara menampilkan visual dari perkembangan
28 peserta di tiap bulan, dan membuat plotting gejala apa saja yang dapat menyebabkan adanya benjolan pada payudara. Menurut hasil bahwa paling banyak adanya benjolan terkonfirmasi dikarnakan lemak berlebih, kurang buah sayur, serta kurang nya aktivitas fisik.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa kerja praktik selanjutnya :
a. Pada penelitian selanjutnya mahasiswa praktik magang dapat mempersiapkan diri untuk meningkatkan pengetahuan serta memperdalam informasi dari data yang akan diolah.
b. Selalu menjunjung tinggi nama baik Universitas dan Program Studi dengan menjaga tingkah laku selama praktik KP dan bekerjasama dengan seluruh staff di tempat praktik KP.
2. Bagi instansi
a. Melakukan perbaikan data pada aplikasi Jogja Smart Service (JSS) mengingat data yang ada untuk beberapa kategori belum tersedia.
b. Pentingnya sebuah komunikasi yang berkesinambungan antara pihak diskominfosan dengan mahasiswa kerja praktik agar terjadi kerjasama yang baik dan untuk kedepannya diadakan jadwal kegiatan bagi mahasiswa KP.
29
LAMPIRAN
A. Surat Izin Praktik Magang
30 B. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Praktik Magang
31 C. Logbook
32
33
34 D. Dokumentasi Kegiatan Magang
35
36
37 E. Source Code
1. Analisa penyakit Obesitas.
38
39
40
41
42 Gambar 6. 1 Sourcecode Analisa Penyakit Obesitas
43 2. Analisa Hipertensi.
44
45
46
47 Gambar 6. 2 Sourcecode Analisa Hipertensi
48 3. Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara.
49
50 Gambar 6. 3 Sourcecode Analisa dan perkembangan terkait benjolan pada payudara