• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar.

Pengertian vertigo adalah sensasi gerakan ataupun rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh. Walaupun vertigo tidak mengancam hidup secara tidak langsung, namun kondisi tersebut dapat membatasi aktivitas fisik dan menyebabkan gangguan kualitas hidup yang berat. Beberapa gejala vertigo yang memperberat kondisi pasiennya adalah pusing berputar, mual, muntah, tubuh tidak seimbang dan terkadang penglihatan menjadi kabur (Newell, Sura, 2010).

Diagnosis banding vertigo meliputi penyebab perifer vestibular (berasal dari system saraf perifer), dan sentral vestibular (berasal dari system saraf pusat) dan kondisi lain. 93% pasien pada Iprimary care mengalami Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), vestibular neuronitis akut atau menire disease (Lempert,Neuhauser,2009). Ada beberapa terapi untuk vertigo seperti Dimenhidrinat, Difenhidramin Hcl, Cinnarizine, Fenotiazine,Promethazine dan Betahistin (Rahardja,Tjay,2010).

Salah satu terapi pada pasien vertigo ini sendiri adalah dengan pengobatan menggunakan terapi betahistin. Betahistin adalah salah satu obat yang sekarang digunakan untuk pengobatan simptomatik pada pasien vertigo. Betahistin

(2)

2 mempunyai afinitas yang kuat terhadap agonist lemah pada reseptor histamine 1 (H1) yang berperan di dalam gangguan vertigo . Pada kasus vertigo ini sendiri, bagaimana efektifitas penggunaan betahistin pada terapi vertigo ?. Hal ini yang akan dibahas pada bagian medik dari skripsi ini (Rahardja,Tjay, 2010).

Dalam perspektif Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat, layak, dan mampu mengemban amanah. Pengobatan ialah segala yang dilakukan untuk menyembuhkan penyakit seseorang. Pengobatan dapat berupa fisik,kimiawi,operatif, dan sebagainya (Uddin dkk,2002 ). Teknik pengobatan bisa dilakukan dengan dua cara, secara konservatif menggunakan obat-obatan untuk mengurangi keluhan yang timbul dan secara operatif ( Azra,2002 ).

Berdasarkan kaidah Islam jika suatu pekerjaan menimbulkan dua dampak kemudharatannya atau lebih, maka hendaklah diseleksi mana kira-kira yang lebih ringan resikonya ( Mijib,2001). Dalam ajaran agama Islam , semua umat Islam diajak untuk dapat memanfaatkan sesuatu yang ada di alam ini untuk kemaslahatan bersama. Oleh karena itu diharuskan menjaga kenikmatan yang Allah berikan, seperti menjaga kesehatan. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman (Husfar, 2012). Islam mewajibkan untuk menjaga kesehatan sedini mungkin, karena Allah telah berfirman dalam ayat QS. Ar Rum (30) : 54, yang menjelaskan bahwa dengan bertambahnya usia seseorang akan semakin rentan terkena penyakit.

(3)

3 Untuk menjaga kemaslahatan pada pasien vertigo maka diperlukan pengobatan yang tepat. Sehingga pasien vertigo yang diberi terapi betahistin aktivitas dan ibadahnya tidak terganggu, dapat memanfaatkan kehidupan dengan baik, dan juga selalu mengasah otak dengan menambahkan informasi. Penyakit vertigo jika tidak diobati segera atau tidak diobati dengan tepat maka akan menurunkan kualitas hidup dan kognitif (Rahardja, Tjay, 2010).

Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas skripsi dengan judul efektivitas terapi betahistin pada vertigo ditinjau dari kedokteran dan Islam.

1.2 Permasalahan

1. Apakah yang dimaksud dengan vertigo ? 2. Bagaimana cara kerja betahistin pada vertigo ?

3. Apakah manfaat dan kerugian bagi pasien vertigo yang menjalani terapi betahistin ?

4. Apakah terapi betahistin efektive untuk pasien vertigo ?

5. Bagaimana pandangan Islam tentang penggunaan terapi betahistin pada pasien vertigo ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui efektivitas terapi betahistin pada pasien vertigo ditinjau dari kedokteran dan Islam.

(4)

4 1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tentang vertigo

2. Mengetahui tentang terapi betahistin

3. Mengetahui dan menjelaskan manfaat dan kerugian penggunaan terapi betahistin pada pasien vertigo

4. Mengetahui dan mejelaskan cara kerja dari terapi betahistin

5. Mengetahui dan menjelaskan pandangan Islam terhadap penggunaan terapi betahistin pada pasien vertigo

1.4. Manfaat

1.4.1 Bagi Penulis

1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan sebagai mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

2. Meningkatkan pengetahuan tentang gambaran umum dan tinjauan agama tentang penggunaan terapi betahistin pada vertigo .

3. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam menulis karya tulis ilmiah yang baik dan benar.

1.4.2 Bagi Civitas Akademika UniversitasYARSI

Diharapkan skripsi ini merupakan bahan masukkan bagi civitas akademika Universitas YARSI mengenai efektivitas terapi betahistin pada vertigo ditinjau dari kedokteran dan Islam.

(5)

5 1.4.3 Bagi Masyarakat

Diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan umat Islam khususnya mengenai efektivitas terapi betahistin pada vertigo , sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

1.4.4 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Diharapkan skripsi ini dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan mengenai efektivitas terapi betahistin pada vertigo sehingga dapat digunakan sebagai salah satu pilihan terapi.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu solusi yang ditawarkan untuk menurunkan tingkat stres pada pasien dengan gangguan psikosomatik adalah dengan terapi menulis ekspresif, yakni salah satu teknik dari

Tanaman obat selain digunakan sebagai jamu, sekarang ini juga digunakan sebagai obat-obatan yang bersifat alami atau sering disebut dengan obat herba.. Bahan yang

Salah satu penyebab penting dari kondisi ini adalah bahwa pada pasien pelanggan bukan PERTAMINA, harga dan jenis obat dikendalikan langsung oleh pasien sendiri,

Respon yang baik terhadap pengobatan dengan Infleximab pada beberapa  pasien dengan pseudotumor kronis dan sulit-untuk - control orbital setelah kegagalan

Rumusan masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah : Bagaimana gambaran penggunaan obat tradisional untuk pengobatan sendiri pada masyarakat di Desa Jimus Polanharjo

Dapat memberikan gambaran mengenai kesesuaian terapi, luaran terapi dan efek samping dalam pengobatan pada pasien artritis reumatoid terutama untuk penggunaan obat DMARD

Bagi rumah sakit, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pemberian terapi warna pada pasien yang mengalami keceman dan menjadikan terapi warna sebagai salah satu alternatif untuk

Progressive muscle relaxation merupakan suatu terapi yang dapat digunakan pada pasien dengan gagal ginjal kronis, dimana progressive muscle relaxation itu sendiri dapat menurunkan