• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN Indonesia

N/A
N/A
qoriah dela wasilah

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN Indonesia "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara produsen sekaligus eksportir berbagai komoditas terbesar di dunia. Perkebunan dan pertanian merupakan sektor dan kunci utama perekonomian negara Indonesia. Dari sektor perkebunan kopi menempati posisi keempat dunia dengan kapasitas produksi sebesar 660 ribu ton pertahun (Bappenas, 2017). Jenis kopi robusta mendominasi produksi kopi Indonesia yaitu sebesar 81,87% dari total jumlah produksi biji kopi pada tahun 2016 (BPS, 2018). Di Provinsi Jambi luas area perkebunan kopi robusta mencapai 22.741 Ha dengan hasil produksi sebanyak 13.806 ton (BPS Jambi, 2018).

Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Saat ini biji kopi merupakan bagian dari tanaman kopi yang paling banyak dimanfaatkan dan memberikan nilai ekonomis. Ketersediaan tanaman kopi seharusnya tidak hanya memberikan nilai ekonomis dari biji kopi semata, tetapi nilai tambah kopi dapat diciptakan dengan pemanfaatan bagian lain dari tanaman kopi (Rahardjo, 2012).

Tanaman kopi biasanya dipangkas bagian daun nya agar tidak menyulitkan proses pemanenan sekaligus untuk meningkatkan produktivitas. Daun kopi hasil pemangkasan biasanya terbuang begitu saja sehingga perlu pemanfaatan lebih lanjut karena selain memiliki rasa yang tak kalah nikmat dengan biji kopi daun kopi juga mengandung kadar tanin yang cukup tinggi (Novita, 2020). Menurut Wulandari (2014) Kadar tanin pada daun kopi sebesar 3,12%.

Selain daun kopi yang belum termanfaatkan, setiap pengolahan kopi dihasilkan 45% kulit buah kopi, besarnya limbah kulit buah kopi yang dihasilkan tidak diikuti dengan pemanfaatan yang optimal, padahal kulit buah kopi masih mengandung polifenol yang berperan sebagai antioksidan. Selain itu kandungan senyawa aktif yang terdapat pada kulit kopi berupa tanin sebesar 1,8-8,56%, (Widiyanto, 2011). Pemanfaatan daun dan kulit buah kopi menjadi suatu produk merupakan bentuk dari penganekaragaman produk dan bentuk pemanfaatan limbah dari proses pemeliharaan dan pasca panen kopi (Murni et al., 2008).

(2)

2 Menurut Ajisaka (2012) teh merupakan minuman yang terbuat dari pucuk daun teh yang telah mengalami proses pengolahan. Teh sendiri dapat dibuat dari bahan selain daun teh, pemanfaatan bahan baku lain untuk dibuat menyerupai teh dapat dilakukan salah satu nya dengan menggunakan daun kopi.

Daun kopi segar mengandung kafein seperti halnya pada biji kopi, namun dengan kandungan kafein yang lebih rendah. Daun kopi muda mengandung kafein sebesar 0,22%. Pembuatan teh berbahan dasar daun kopi akan menghasilkan minuman teh yang memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan minuman kopi. Selain itu daun kopi juga mengandung tanin sehingga memiliki rasa agak pahit yang tidak berbeda jauh dengan teh yang dibuat dari daun teh. Teh daun kopi disebut juga dengan “kawa” (Novita, 2020). Teh ini memiliki cita rasa seperti teh hijau, tetapi lebih manis di mulut (Wahibah, 2019).

Selain daun kopi teh juga dapat dibuat dari kulit buah kopi. Kulit buah kopi mengandung antioksidan dan polifenol yang baik bagi tubuh. Senyawa ini membantu kinerja enzim superoxide dismutase yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas (Cabrera et al., 2006). Teh yang dibuat dengan bahan baku kulit buah kopi dikenal dengan nama cascara (Heeger et al., 2017). Menurut Prayitno (2019) teh cascara memiliki cita rasa manis dan aroma yang khas yakni seperti buah mangga, buah ceri, kelopak mawar bahkan asam jawa.

Penelitian tentang pembuatan teh dengan bahan selain daun teh telah dilakukan. Namun, penelitian pembuatan teh dari campuran daun dan kulit kopi belum ada, sehingga belum diketahui mutu dari teh yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Studi Pembuatan Teh Dari Daun dan Kulit Buah Kopi”.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengaruh perbandingan daun dan kulit buah kopi terhadap mutu teh yang dihasilkan.

2. Mengetahui perbandingan daun dan kulit buah kopi yang tepat untuk menghasilkan teh dengan mutu terbaik.

(3)

3 1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitan ini yaitu diperoleh perbandingan daun dan kulit buah kopi yang tepat untuk mengasilkan teh dengan mutu terbaik sehingga dapat dikembangkan menjadi produk baru.

1.4 Hipotesis

1. Perbandingan daun dan kulit buah kopi berpengaruh terhadap mutu teh yang dihasilkan.

2. Terdapat perbandingan daun dan kulit buah kopi yang tepat untuk menghasilkan teh dengan mutu terbaik.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, potensi pemanfaatan limbah kulit buah nangka muda cukup besar untuk digunakan mengolah air limbah, dalam hal ini dijadikan sebagai biosorben

Kopi sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat kota besar di Indonesia. Suatu gaya hidup diikuti pula oleh besarnya peluang pasar. Selain itu diperlukan sesuatu yang

Usaha yang dapat dilakukan dengan skrining bakteri lignoselulolitik toleran kafein sebagai agen biodegradasi limbah kulit buah kopi.. Pemanfaatan bakteri

Dari uraian diatas, selain padi/beras yang merupakan konsumsi utama masyarakat Indonesia, pemanfaatan limbah kulit singkong ini juga belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan

Sejalan dengan produksi limbah kulit buah kopi yang dihasilkan, presentase terhadap produksi biji gelondongan basah paling tinggi terdapat pada perlakuan K1 yakni

Wood (1985) menyatakan khamir dapat digunakan pada proses fermentasi buah kopi umumnya menggunakan Saccharomyces marsicianus kemudian diikuti dengan Saccharomyces bayanus,

5 1.5 Kerangka Konsep Keterangan: = tidak dilakukan = dilakukan Pengolahan Limbah Kulit Jeruk Nipis menjadi Eco Enzyme Uji Efektivitas Eco Enzyme sebagai

Limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit juga akan meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan maka dari itu pengawasan tentang pengolahan limbah sangat perlu