• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Kemiskinan

N/A
N/A
Fiki Sanjaya

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Kemiskinan"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Bantuan Pangan Non Tunai Terhadap Kesejahteraan Keluarga Miskin di Kelurahan Grogol Kota Cilegon. Untuk mengetahui pengaruh penyaluran bantuan pangan non tunai terhadap kesejahteraan keluarga miskin di kecamatan Grogol kota Cilegon.

Tabel 1.1 Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM)  bantuan pangan non tunai
Tabel 1.1 Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan non tunai

PENDAHULUAN

KAJIAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

PENUTUP

  • Ruang Lingkup Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai 1 Penerima Manfaat
  • Mekanisme Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai 1 Persiapan Pelaksanaan
    • Penyampaian Data Penerima Manfaat
    • Pembentukan E-Warong
    • Edukasi dan Sosilisasi
    • Penyaluran Dana Bantuan Non Tunai Proses penyaluran bantuan, terdiri dari
    • Pemanfaatan Dana Bantuan Non Tunai

Kementerian Sosial menyatakan bahwa skema bantuan pangan nontunai ini merupakan kelanjutan dari program Familiehåb (PKH).9. Rekening elektronik bantuan pangan non tunai merupakan sub rekening bantuan pangan (e-wallet) yang merupakan bagian dari rekening tabungan yang bercirikan Basic Saving Account (BSA).

Gambar 2.1  Kartu Kombo
Gambar 2.1 Kartu Kombo

Konsep Kesejahteraan Keluarga Miskin 1. Pengertian Kesejahteraan

  • Indikator Kesejahteraan
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga

Smith, kesejahteraan masyarakat menunjukkan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih baik yang meliputi. Perlu adanya peran pemerintah sebagai penegak hukum (undang-undang) yang dibuat dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam kegiatan perekonomian. 23 Pratiwi Rafika, “Analisis Program Raskin untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Ekonomi Islam (Studi Pada Masyarakat Penerima Raskin di Kabupaten Sukoharjo)”, 23-24.

24 Pratiwi Rafika, “Analisis Program Raskin dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Ekonomi Islam (Studi Pada Masyarakat Penerima Raskin di Kabupaten Sukoharjo)”, 25-26. Jumlah dan pola konsumsi suatu barang atau jasa ditentukan oleh jumlah anggota keluarga atau rumah tangga.

Kemiskinan

  • Definisi Kemiskinan
  • Ciri-ciri Kemiskinan
  • Bentuk dan Jenis Kemiskinan
  • Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan absolut adalah keadaan dimana pendapatan seseorang atau sekelompok orang berada di bawah garis kemiskinan, sehingga tidak cukup memenuhi standar kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kemiskinan relatif diartikan sebagai suatu bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Garis kemiskinan merupakan salah satu indikator kemiskinan yang menunjukkan rata-rata pengeluaran makanan dan non makanan per penduduk pada suatu kelompok acuan yang telah ditentukan.

Konsumsi yang dimaksud dalam garis kemiskinan ini meliputi konsumsi sandang, pangan, perumahan, kesehatan dan pendidikan.31. Implementasi program pengentasan kemiskinan yang dilakukan sejak tahun 1998 hingga saat ini telah mampu menurunkan angka kemiskinan Indonesia secara umum.

Hubungan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai dengan Kesejahteraan Keluarga Miskin

Hal ini bukan hanya disebabkan oleh situasi masyarakat sangat miskin yang rentan, namun juga karena mereka belum mampu secara memadai dan mandiri menegaskan dan mewujudkan hak-hak dasarnya. Salah satu program pemerintah, Rastra, mengamanatkan penyaluran nontunai dengan mentransformasikan bantuan bersubsidi menjadi bantuan sosial (pangan). Dalam hal ini bantuan pangan berupa beras dan telur, penyaluran bantuan pangan non tunai diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi penerima manfaat melalui perluasan akses terhadap layanan keuangan.

Tujuan dari program bantuan pangan non-tunai ini tidak hanya untuk meningkatkan ketepatan kelompok sasaran, namun juga untuk memberikan nutrisi yang lebih seimbang, memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada masyarakat miskin, dan hal ini merupakan hal yang menggembirakan. Jadi jelas ada keterkaitan antara penyaluran bantuan pangan nontunai dengan kesejahteraan keluarga miskin.

Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu

Sedangkan persamaannya adalah Variabel X membahas tentang penyaluran dana program pemerintah yaitu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan BPNT (Bantuan Pangan Tanpa Pash). Faktanya, penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme penyaluran dana program KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) di Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda tidak berjalan dengan baik dalam menghimbau masyarakat untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. masyarakat dengan memberikan penjelasan, mampu menjelaskan prosedur. Bantuan beras untuk masyarakat miskin sama saja dengan bantuan pangan nontunai, karena bantuan pangan nontunai ini merupakan pembaharuan dari program bantuan beras untuk masyarakat miskin, bantuan yang diberikan sama dari segi pangannya, namun berbeda nama dan dalam pangan ini Bantuan tanpa uang, bantuan yang diberikan tidak hanya beras, namun juga pendamping lainnya yaitu telur.

Penelitian ini didasarkan pada 6 indikator yaitu: tepat sasaran, tepat kuantitas, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, tepat administrasi. Dari hasil perhitungan 6 indikator tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan penyaluran Raskin di Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa belum sepenuhnya tercapai secara maksimal.

Penentuan Hipotesis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bantuan pangan nontunai terhadap kesejahteraan keluarga miskin di Desa Grogol Kota Cilegon Penulis melakukan penelitian di Desa Grogol Kota Cilegon. Penelitian kuantitatif merupakan suatu proses pencarian pengetahuan yang menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menganalisis informasi tentang apa yang ingin diketahui 37 C. 37 Muslich Ansori dan Sri Iswati Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Surabaya : Air Langga University Press, 2009), 12.

Disebut penelitian sampel apabila kita bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Dan yang dimaksud dengan generalisasi adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku untuk populasi.39 Dalam penelitian ini, sampel diambil dari seluruh populasi, yaitu 82 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik wawancara sangat memakan waktu dan mahal untuk sampel yang cukup besar dan tersebar. Wawancara berarti komunikasi antara pewawancara dengan orang yang diwawancara, hal ini cenderung menimbulkan perbedaan penafsiran diantara keduanya. Angket atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam suatu daftar pertanyaan.

Kelebihan kuesioner dibandingkan wawancara adalah praktis, menghemat waktu, tenaga dan biaya, kelemahannya adalah jawaban seringkali tidak obyektif, apalagi pertanyaannya kurang tajam sehingga memungkinkan responden berpura-pura.

Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis mencari hal-hal terkait untuk memperkuat penelitian dengan mengumpulkan buku dan jurnal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti (suatu organisasi/perusahaan).46. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari tanggapan subjek penelitian atau responden berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada keluarga miskin di Kelurahan Grogol Kota Cilegon.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden rumah tangga miskin di Kelurahan Grogol Kota Cilegon.

Identifikasi Penelitian

Variabel bebas sering juga disebut variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau terjadinya variabel terikat (dependen). Variabel terikat atau yang sering disebut dengan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat dari adanya variabel bebas.

Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

  • Teknik Analisis Data

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan adalah data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis atau grafik diagonal. Model regresi yang baik adalah modelnya homoskedastis atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat scatterplot dan menggunakan uji Geltjer, uji Park, dan uji White. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau sebab akibat antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.54.

Uji Hipotesis

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel bebas (X) yaitu penyaluran bantuan pangan nontunai dengan kesejahteraan keluarga miskin sebagai variabel perantara (Y). Koefisien determinasi merupakan ukuran kesesuaian atau keakuratan antara nilai taksiran atau garis regresi dengan data sampel. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai bagian dari total keragaman variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau terikat) yang dapat dijelaskan atau dipertanggungjawabkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang berpengaruh atau bebas).

Nilai yang mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sistem penyaluran bantuan pangan nontunai secara berkala. mandiri) bantuan sosial pangan dalam bentuk nontunai.

Tabel 3.1 Interpretasi koefisien korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan
Tabel 3.1 Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Hasil Penelitian

  • Gambaran Umum Objek Penelitian
  • Sejarah Bantuan Pangan Non Tunai
  • Penyaluran Bantuan Pangan Non tunai di Grogol
  • Data
  • Analisis statistik
  • Analisis Deskripsi Variabel

Selain itu, penyaluran bantuan pangan nontunai juga diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kapasitas perekonomian penerima bantuan pangan nontunai. Penyaluran bantuan sembako tanpa uang diberikan kepada keluarga penerima manfaat melalui Bank Penyalur, Bank Penyalur mentransfer dana Bantuan Sosial. Bantuan pangan non tunai diberikan setiap bulan pada tanggal 25, bantuan pemerintah ini hanya berupa sembako.

Yang saya tahu, bantuan ini juga bergilir, jika keluarga penerima manfaat bantuan pangan nontunai dinilai mampu, maka bantuan tersebut akan dialihkan kepada orang lain yang berhak menerimanya. 65 Wawancara salah satu Ustadz/masyarakat di salah satu desa keluarga non tunai penerima bantuan sembako pada tanggal 5 April 2018.

Tabel 4.1 Jumlah keluarga penerima manfaat bantuan pangan non  tunai kelurahan grogol
Tabel 4.1 Jumlah keluarga penerima manfaat bantuan pangan non tunai kelurahan grogol

Uji Statistik

  • Uji Regresi Linier Sederhana
  • Normalitas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Uji Signifikan Parsial (Uji t)
  • Analisis Koefisien Korelasi
  • Analisis Koefisien Determinasi

Dari hasil uji validitas variabel kesejahteraan keluarga miskin tidak terdapat pernyataan yang tidak valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,2172). Regresi linier sederhana digunakan untuk menjelaskan pengaruh penyaluran bantuan pangan nontunai (X) terhadap kesejahteraan keluarga miskin (Y) dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan sebelumnya. Berdasarkan hasil uji statistik t pada Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (X) sebesar 7,462 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

Penyaluran bantuan pangan nontunai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan keluarga miskin, sehingga H1 diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain variabel X (Penyaluran bantuan pangan nontunai) dan variabel Y (kesejahteraan keluarga miskin) mempunyai hubungan atau korelasi yang kuat.

Tabel 4.4  Hasil Uji Reabilitas Variabel Penyaluran  Bantuan Pangan Non Tunai
Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Variabel Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai

Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu71 yaitu penelitian yang dilakukan oleh Winriapita Purwati dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2014 dengan judul “Pelaksanaan Pendistribusian Raskin di Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa”. Penelitian ini didasarkan pada 6 indikator yaitu: tepat kelompok sasaran, tepat kuantitas, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, tepat administrasi. Hasil perhitungan 6 indikator tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan penyaluran Raskin di Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa belum terlaksana. 71 Winriapita Purwati, “Pelaksanaan Pembagian Raskin di Kabupaten Sumarorong (Studi Pada Masyarakat Penerima Raskin di Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa)”.

Hal ini disebabkan oleh tidak akuratnya data rumah tangga sasaran penerima Raskin dan rendahnya pengetahuan mengenai tata cara dan tujuan pelaksanaan penyaluran Raskin, baik di kalangan masyarakat maupun pelaksana penyaluran Raskin. Namun keluarga penerima manfaat bantuan pangan nontunai berpendapat bahwa program pemerintah ini telah membantu mereka dari segi pangan, sehingga dapat dikatakan dapat memenuhi kebutuhan pangannya.

Perspektif Islam Bantuan Sosial (perlindungan sosial) dan Kesejahteraan Keluarga Miskin

Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyampaikan risalah kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dan (memerintahkan kamu) ketika kamu menetapkan hukum antar manusia, agar kamu menentukannya dengan adil. Kemakmuran merupakan suatu jaminan atau janji dari Allah SWT yang diberikan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya. Sesungguhnya Allah telah menjamin rezeki bagi semua orang beriman, walaupun mereka kurang mampu, karena di antara mereka yang mampu, ada yang berhak atas hal tersebut.

Allah swt juga akan menyukai orang yang dapat menyampaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya dan mengamalkannya. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang terbaik agar kamu mendapat ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Kesimpulan

Nah, dari hasil beberapa pengujian dan penelitian, Bantuan Pangan Non Tunai telah memberikan dampak perubahan pada kehidupan keluarga miskin di Kecamatan Grogol, terutama bagi keluarga yang tidak mampu.

Saran

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM)  bantuan pangan non tunai
Gambar 2.1  Kartu Kombo
Gambar 2.2 Gambar Pemanfaatan Bantuan
Tabel 3.1 Interpretasi koefisien korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penyaluran bantuan sosial secara tunai masih terdapat kekurangan dimana memerlukan waktu dan biaya, penerima manfaat belum

Berdasarkan Mekanisme Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) Untuk mewujudkan pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai yang sejalan dengan tujuannya, maka disusun Pedoman

Sistem pendukung keputusan calon penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Covid-19 ini diharapkan menjadi solusi dari dampak dari masalah kurang objektifnya penerima bantuan

Ketepatan sasaran adalah tolak ukur sejauh mana ketepatan dalam memilih penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berdasarkan sesuai dengan ketentuan

Bantuan Pangan Non Tunai adalah bantuan sosial pangan yang disalurkan secara non tunai dari pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme

yang dilaksanakan berkaitan dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai – Rumah Tangga Sasaran (BLT-RTS) adalah: Sosialisasi Program Bantuan Langsung Tunai

Terdapat beberapa program bantuan sosial untuk warga yang tidak mampu, yaitu PKHProgram Keluarga Harapan, BPNTBantuan Pangan Non Tunai, BLTBantuan Langsung Tunai dan transaksi perbankan

1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan ini adalah menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan penerima program Bantuan Langsung Tunai BLT di Desa