• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Pencampuran

N/A
N/A
Rieke Dellavia Eka Putri

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Pencampuran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencampuran dan pengadukan merupakan kegiatan vital dalam industri kimia. Dalam konteks proses kimia, khususnya dalam mengolah zat cair, pengadukan menjadi metode yang signifikan untuk mencampur komponen guna mencapai hasil yang diinginkan. Pola aliran yang muncul dalam cairan yang sedang diaduk bergantung pada jenis pengaduk yang digunakan. Sifat-sifat fluida yang diaduk juga dipengaruhi oleh jenis pengaduk dan proporsi antara tangki, pengaduk, serta sekat. Tujuan pengadukan adalah untuk mengurangi ketidakseragaman dalam sistem seperti perbedaan konsentrasi, viskositas, dan suhu.[ CITATION Yos18 \l 1033 ]

Dalam proses pengadukan, alat pengaduk sangat diperlukan. Berdasarkan bentuknya, alat pengaduk dibagi menjadi tiga jenis: propeller, turbin, dan paddle.

Proses ini melibatkan padatan, cairan, atau gas dalam berbagai kombinasi dan rasio. Dua atau lebih bahan yang terpisah atau kasar diperlakukan sedemikian rupa sehingga setiap partikel dari salah satu bahan ditempatkan sesuai mungkin dengan partikel bahan yang lain.

Dalam proses pencampuran dan pengadukan, terjadi di dalam sebuah tangki yang dikenal sebagai tangki berpengaduk. Tangki tersebut memiliki kemampuan untuk menjalankan kedua proses tersebut secara bersamaan. Proses mixing sering digunakan karena dapat mempercepat terjadinya perpindahan panas. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan industri termasuk dalam industri kimia seperti proses hidrogenasi, pencampuran pulp pada pembuatan kertas, industri farmasi dan pangan, serta proses pencampuran bahan-bahan komposisi untuk mencapai homogenitas. Pengadukan juga bertujuan untuk mendistribusikan panas dan reaksi melalui coil. Contoh lainnya adalah dalam operasi pengadukan di mana larutan pulp yang telah homogen akan didistribusikan pada mesin pembuat kertas untuk diubah menjadi lembaran kertas melalui serangkaian proses setelah filtrasi vakum dan pengeringan.

(2)
(3)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan-rumusan masalah pada praktikum kali ini, yaitu:

1. Apa yang dilakukan dalam praktikum tangki berpengaduk?

2. Apa saja faktor yang mempengaruh efektivitas pencampuran?

1.3 Tujuan dan Sasaran

 Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini, yaitu:

1. Mempelajari proses pencampuran dalam fluida yang diselenggarakan di dalam sistem tangki berpengaduk.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pencampuran (mixing).

 Sasaran

Sasaran dari praktikum kali ini, yaitu:

1. Menentukan korelasi waktu pencampuran dengan aliran pengadukan 2. Menentukan korelasi kebutuhan daya dengan aliran pengadukan 3. Melaksanakan observasi visual pola aliran dan memberikan analisis

terhadap pola aliran yang terjadi

(4)

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat

Alat-alat yang akan digunakan pada praktikum kali ini, yaitu : 1. Satu set alat mixing

2. Stopwatch 3. Viskometer 4. Piknometer 5. Gelas Ukur 6. Neraca analitik 7. Gelas beaker 8. Spatula

9. Batang Pengaduk 10. Pipet tetes

11. Impeller

12. Karet penghisap (bulp) 13. Pipet ukur

14. . Indikator pH universal 3.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu : 1. TEA

2. Carbopol 940 3. Aquades 4. Pewangi 5. Gliserin 6. Etanol 96 %

7. Butiran padat tidak larut air 8. Pewarna

(5)

3.2 Variasi Percobaan

Variasi yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu:

1. Kecepatan putaran pengaduk (rpm) 2. Jenis dan ukuran pengaduk

(6)

3.3 Diagram Alir Percobaan

3.3.1 Prosedur Pembuatan Hand Sanitizer

GAMBAR 3. 1 Diagram Alir Pembuatan Hand Sanitizer

(7)

3.3.2 Percobaan Densitas , Viskositas, Waktu Pencampuran (mixing time) dan Kebutuhan Daya Pengadukan

GAMBAR 3. 2 Diagram Alir Densitas, Viskositas, dan Daya

(8)

3.3.3 Percobaan Pengamatan Pola Aliran Secara Visual

GAMBAR 3. 3 Diagram Alir Pengamatan Aliran secara Visual

(9)

3.4 Prosedur Analisis 3.4.1 Analisis Densitas

GAMBAR 3. 4 Diagram Alir Penentuan Densitas

(10)

3.4.2 Penentuan Viskositas

GAMBAR 3. 5 Diagram Alir Penentuan Viskositas

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan antara pola aliran annular dan mist adalah adanya cairan yang mengalir sepanjang dinding pipa pada pola aliran annular. Pola aliran mist adalah pola aliran yang

Pemisahan sempurna pada cairan yang membawa gelembung gas akan terjadi pada pipa horizontal, yakni dengan adanya aliran gelembung gas hingga terlepas dari cairan

Jika kecepatan superficial dinaikkan maka pada suatu saat gaya seret fluida menyebabkan unggun mengembang dan tahanan terhadap aliran udara mengecil, sampai

Penelitian ini akan membandingkan sifat-sifat yang muncul pada penggunaan bentuk pasif dalam bP maupun bI dan menjelaskan hubungan dari sifat tersebut dengan pola pikir

Data yang diperoleh setelah pengujian pada instalasi turbin adalah putaran generator, tegangan listrik, arus listrik, debit air, kecepatan aliran fluida masuk menabrak

Kajian tentang perilaku aliran dikenal dengan mekanika fluida (Fluid Mechanis). Hal ini menyangkut sifat-sifat fluida dan pengaruhnya terhadap pola aliran dan gaya yang akan

Heat exchanger yang dipergunakan di Industri pembuatan Nylon adalah jenis shell & tube dengan aliran fluida jenis melintang ( counter flow ), unit ini

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan informasi tentang pola aliran (flow pattern atau flow regime) dan peta pola aliran (flow pattern map), fraksi hampa