• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan gizi dirumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status metabolism tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang semakin buruk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas erat hubungannya dengan penyakit degenerative, seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan kanker memerlukan terapi gizi untuk membantu penyembuhannya (Kemenkes Ri, 2013)

Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam artian khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma (Sjamsuhidayat, 2010). Soft Tissue Tumor adalah suatu kelompok tumor yang biasanya berasal dari jaringan ikat, dan ditandai sebagai massa di anggota gerak, bdan atau reptroperitoneum (Toy et al. 2011)

Penyebab pasti timbulnya soft tissue tumor ini belum jelas, namun banyak faktor yang di duga berperan. Kondisi genetic 66%, paparan radiasi 1%, infeksi 3%, dan trauma 30% merupakan faktor resiko yang berhubungan erat dengan terjadinya soft tissue tumor. Lokasi yang paling ditemukan yaitu kira-kira 40%

terjadi di ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20% ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher dan 30% di badan dan retroperiteneum. (M. Clevo, 2012:85)

Menurut Organisasi Kesehatan dunia (WHO), Soft Tissue Tumor merupakan benjolan abnormal yang disebabkan oleh neoplasma. Menurut WHO pada tahun 2012 angka penderita soft tissue tumor secara global, sekitar 14,1 juta orang yang menderita soft tissue tumor. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas),prevalensi tumor/kanker di indonesia menunjukkan adanya

(2)

2 peningkatan dari 1,4 per 1.000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada tahun 2018. Selain itu, berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi penderita kanker pada penduduk Provinsi Jawa Timur sebesar 1,6 per 1.000 penduduk dan mengalami kenaikan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 prevalensi kanker di Provinsi Jawa Timur adalah 2,2 per 1.000 penduduk.

Pasien soft tissue tumor biasanya di bawa oleh keluarga ke rumah sakit atau unit kesehatan lainnya. Karena keluarga tidak mampu merawat, benjolan semakin lama membesar dan kadang-kadang pasien mengeluh nyeri. Beberapa alasan yang lazim keluarga membawa pasien ke rumah sakit yaitu benjolan semakin lama membesar, keluarga mengira itu kanker dan pasien merasa nyeri.

(M. Clevo, 2012: 84)

Berhubungan dengan hal di atas, menunjukkan bahwa perlu dilakukan proses asuhan gizi serta edukasi dimana peranan ahli gizi sangat penting dalam proses penatalaksanaan tumor menggunakan intervensi gizi dan pemberian terapi diet yang tepat guna mempercepat proses penyembuhan atau pemulihan pasien dari penyakit tumor. Sehingga penulis tertarik untuk mengambil kasus diatas , untuk memenuhi tugas akhir dengan judul “Asuhan Gizi pada Pasien dengan Diagnosis Medis Soft Tissue Tumor Glutea (s) Ganas di Ruang Dahlia – Instalasi Rawat Inap – Bagian Bedah – Rumah Sakit Tentara TK. II dr. Soepraoen”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Gizi Pada Pasien dengan Diagnosis Medis Soft Tissue Tumor Glutea (s) Ganas di Ruang Dahlia Rumah Sakit Tentara TK.

II dr. Soepraoen?

C. Tujuan

a) Tujuan Umum

Mengetahui Asuhan Gizi pada Pasien dengan Diagnosis Medis Soft Tissue Tumor Glutea (s) Ganas di Ruang Dahlia Rumah Sakit Tentara TK. II dr.

Soepraoen.

(3)

3 b) Tujuan Khusus

1. Melakukan Pengkajian gizi pasien

2. Menetapkan Diagnosis gizi dibawah bimbingan CI/Pembimbing

3. Merencanakan Intervensi Gizi dan mengimplementasikan Rencana Intervensi

4. Melakukan monitoring dan evaluasi gizi pasien

D. Manfaat

a) Bagi Institusi (Jurusan Gizi dan Rumah Sakit)

Memberikan informasi dalam hal Asuhan Gizi pada pasien dengan diagnosis medis Soft Tissue Tumor Glutea (s) Ganas di Ruang Dahlia – Instalasi Rawat Inap - Bagian Penyakit Bedah - Rumah Sakit Tentara Tingkat II dr. Soepraoen Malang.

b) Bagi Pasien

Pasien dapat mengetahui dan memahami diet yang diberikan sehingga dapat mengubah perilaku dan sikap dalam memilih bahan makanan yang sesuai dengan anjuran diet.

c) Bagi Mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman mahasiswa dalam merencanakan dan melaksanakan manajemen proses asuhan gizi klinik.

Referensi

Dokumen terkait

Asuhan Gizi Asuhan gizi adalah proses pelayanan gizi yang bertujuan untuk memecahkan masalah gizi, meliputi kegiatan pengkajian, diagnosis gizi, intervensi gizi melalui pemenuhan

Berdasarkan hasil baseline data Bulan Oktober tahun 2018 menunjukkan prevalensi masalah gizi pada balita di Desa Pandanajeng Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang, status gizi kurang

Manfaat Praktis Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dalam pengujian acuan untuk peneliti lainnya yang berkaitan dengan kajian kandungan gizi dan mutu organoleptik cookies

Ada hubungan tingkat konsumsi energi dengan status gizi remaja di SMP Negeri 3 Kota Malang Body Image Tingkat Konsumsi Energi, Protein, Karbohidrat dan Lemak Status Gizi Faktor

Dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang pengaruh asupan pangan / gizi yaitu Kebiasaan Sarapan Pagi, Jajan, Uang Saku, Tingkat Konsumsi Energi terhadap Status Gizi Siswa Kelas 8

Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku gizi pengetahuan , sikap dan keterampilan Remaja Asik SMAN 1 Singosari yang telah diberi edukasi gizi

Mengetahui hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien lansia post stroke dengan masalah defisit perawatan diri di Panti Sosial Tresna Werdha Griya Asih Lawang 1.5 Manfaat

3 Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan tentang gizi seimbang anak sekolah terhadap tingkat pengetahuan pengelola penyelenggaraan