• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Selanjutnya juga diamanatkan bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non-diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional. Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, termasuk ketidak amanan pangan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak- anak saat ini. Upaya peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu sehat, cerdas, dan memiliki fisik yang tangguh dan produktif diperlukan pemenuhan gizi melalui makanan yang baik dengan memperhatikan asupan energi dan zat gizi sesuai kebutuhan anak yang nantinya akan mempengaruhi status gizi anak. (Putra, 2007) menyatakan bahwa anak sekolah membutuhkan makanan yang cukup secara kuantitas dan kualitas agar memiliki keadaan atau status gizi yang baik.

(2)

Dalam pembentukan status gizi, masa anak-anak merupakan masa yang paling rawan karena anak-anak cenderung mempunyai kebiasaan mengkonsumsi jajanan terutama di sekolah. Jajanan anak sekolah merupakan masalah yang perlu diperhatikan masyarakat, khususnya orang tua dan guru karena makanan jajanan ini sangat berisiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak mengganggu kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB) pada jajanan anak sekolah tahun 2004-2006, kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) paling sering mengalami keracunan pangan. Survey POM tahun 2007 juga membuktikan bahwa 45% jananan sekolah berbahya tercemar baik fisik, mikrobiologis, maupun kimia. Selain tercemar mikroba, banyak produk pangan mengandung formalin, boraks, dan zat pengawet tekstil (Adriani, 2012).

Berdasarkan data observasi dari hasil pengamatan masih banyak siswa- siswi SDN 2 Klampok yang membeli jajanan di luar kantin sekolah.

Sedangkan belum tentu jajanan tersebut terjamin higienitas dan keamanannya. Meskipun pengetahuan anak SDN 2 Klampok sudah termasuk dalam kategori cukup dan masih jarang mendapatkan penyuluhan tentang jajanan sehat, sehingga peneliti ingin memberikan penyuluhan untuk lebih meningkatkan kesadaran dan pengetahuan anak sekolah dasar untuk tidak mengonsumsi jajanan yang tidak baik untuk dikonsumsi serta meminimalisir kejadian keracunan yang dapat menimbulkan diare ataupun mual, muntah.

Menurut Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa siswa SD merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan, karena kelompok anak sekolah sedang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan.

Pada taraf ini anak mudah di bimbing, diarahkan dan ditanamkan kebiasaan baik, termasuk kebiasaan hidup sehat.

Notoatmodjo (2005) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan bagi siswa bertujuan untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat agar dapat bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tahap-tahap:

1. Memberikan pengetahuan tentang prinsip dasar hidup sehat.

(3)

2. Menimbulkan sikap dan perilaku hidup sehat.

3. Membentuk kebiasaan hidup sehat.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu diadakan penelitian tentang bagaimana perbedaan penyuluhan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana perbedaan penyuluhan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan penyuluhan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan dengan metode ceramah tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan sesudah penyuluhan dengan metode ceramah tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

3. Mengetahui perbedaan penyuluhan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

D. Manfaat Penelitian

(4)

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang penyuluhan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang jajanan sehat anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

2. Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi kepada institusi yang terkait tentang pengetahuan siswa.

2. Memberikan informasi yang tepat mengenai jajanan yang sehat kepada siswa sekolah.

E. Kerangka Konsep

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep

Ceramah dengan Poster

Pengetahuan Sesudah Penyuluhan Jajanan

Sehat Pengetahuan Sebelum

Penyuluhan Jajanan Sehat

Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Jajanan

Sehat

(5)

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Penjelasan Kerangka Konsep :

Kerangka konsep di atas menunjukkan bahwa peneliti akan mengadakan penyuluhan tentang jajanan sehat, setelah melakukan penyuluhan maka peneliti dapat melihat tingkat pengetahuan pada anak SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

F. Hipotesis

H1 : Terdapat Perbedaan Penyuluhan dengan Metode Ceramah

terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Jajanan Sehat Anak Sekolah Dasar Kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Ho : Tidak Terdapat Perbedaan Penyuluhan dengan Metode Ceramah

terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Jajanan Sehat Anak Sekolah Dasar Kelas 5 SD di SDN 2 Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan kajian penelitian Tentang Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Anak Sekolah Melalui Media Puzzle Terhadap Pengetahuan, Sikap, serta

Manfaat teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu dapat menjadi bahan pustaka informasi tentang gambaran asupan vitamin C serta pengaruhnya

Memberikan pretest untuk menguji tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan gizi, dengan mengisi kuisioner pengetahuan tentang pengetahuan sayur dan buah terhadap anak..

Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat terhadap pengetahuan siswa kelas V SD Negeri 4 Kebonagung Kecamatan Pakisaji Malang.. Mengetahui tingkat

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai tambahan pengetahuan dan referensi pada peneliti selanjutnya mengenai pengaruh tingkat

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan bagi pembaca dan peneliti lain tentang rasio asupan kalsium dan fosfor serta aktivitas fisik

Manfaat Teoritis Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang analisis khususnya pada penetapan tingkat keasaman dan kadar alkohol pada tape dan dapat mengetahui variasi jumlah pemberian

Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kebiasaan sarapan, status gizi dan prestasi belajar pada murid kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Darul Qur’an