1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia jumlah konsumsi bahan bakar baik minyak bumi maupun gas alam kian tahun semakin meningkat. Fakta yang ada, dengan penggunaan bahan bakar yang secara terus menerus tentu saja akan mengakibatkan ketersediaan akan semakin menipis dan juga akan ada kemungkinan terjadinya kelangkaan, bahkan mungkin bisa terjadi ketersediaan bahan bakar itu habis karena pemakaian tidak seimbang dengan ketersediaan yang ada.
Di Provinsi Riau ada banyak perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan pelepah sebagai limbah masih belum maksimal pemanfaatannya. Sebagian masyarakat hanya membiarkan saja hingga membusuk, sementara luas perkebunan kelapa sawit provinsi riau berdasarkan data Direktorat Jendral Perkebunan pada tahun 2017, total luas perkebunan sawit mencapai 2.776.500 Ha.
Berdasarkan data tersebut maka limbah pelepah kelapa sawit sangat besar, apabila itu dibiarkan saja tanpa ada pemanfaatan yang optimal dikhawatirkan khususnya pelepah kelapa sawit tersebut dapat mencemari lingkungan sekitarnya.Oleh sebab itu, perlu adanya suatu energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar tersebut. Energi alternatif yang dapat dikembangkan sebagai pengganti bahan bakar yang nantinya dapat memecahkan masalah tersebut adalah pemanfaatan limbah biomassa.Salah satu jenis pemanfaatan limbah biomassa sebagai bahan bakar industry yaitu dimanfaatkan cangkang kelapa sawit dengan pelet pelepah sawit.
Berdasarkan penelitian saudara Masarius Laia (2018) tentang pelet (biomasa) pelepah sawit dan getah pulai, saudara Zulfikar dkk (2019) yang juga meneneliti laju konsumsi bahan bakar pelepah kelapa sawit campuran getah pulai,sementara itu saudara ferry arsyad dkk (2017) yang merancang dan membuat kompor biomassa tersebut, dengan dimensi kompor, tinggi 37,5cm dan lebar 26,5cm dengan kapasitas pembakaran 2kg/jam. Setelah diuji kompor biomassa yang di rancang oleh saudara Ferry Arsyad (2017) didapat kelemahan
2
seperti api kompor yang berwarna merah, pori-pori pada saringan kompor tersumbat yang mengakibatkan asap dari bahan bakar menghitam.
Berdasarkan latar belakang bahwa pada kompor tersebut dilakukan modifikasi pada filter pengapian yang bertujuan untuk memperoleh api biru dengan modifikasi tersebut, maka perlu kiranya untuk “PENGUJIAN PADA KOMPOR BIOMASSA MODIFIKASI BERBAHAN BAKAR CANGKANG KELAPA SAWIT, CAMPURAN PELEPAH SAWIT DENGAN GETAH PULAI” SESUAI SNI 7926 : 2013
1.2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa saja karakteristik kompor biomassa berbahan bakar cangkang kelapa sawit dan pellet pelepah sawit serta campuran getah pulai pada kompor biomassa yang telah dimodifikasi?
2. Berapakah laju pembakaran bahan bakar cangkang kelapa sawit dan pelet pelepah sawit serta campuran getah pulai pada kompor biomassa yang telah dimodifikasi?
3. Berapa banyak pelet yang dibutuhkan untuk memasak air 1kg sampai mendidih (100oC) pada kompor biomassa berbahan bakar cangkang kelapa sawit dan pelet pelepah sawit serta campuran getah.
4. Berapakah nilai efisiensi dan emisi gas buang sesuai dengan SNI 7926:2013 pada kompor biomassa berbahan bakar cangkang kelapa sawit dan pelet pelepah sawit serta campuran getah.
1.3. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas tidak meluas, maka peneliti membuat batasan sebagai berikut:
1. Pengujian pada konsumsi bahan bakar kompor biomassa berbahan bakar cangkang kelapa sawit dan pellet pelepah sawit serta campuran getah pulai.
2. Kompor yang digunakan adalah kompor biomassa berkapasitas 2kg/jam.
3
3. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan memasak 1 liter air dengan jumlah bahan bakar yang berbeda-beda.
4. Pengujian dilakukan dengan SNI 7926:2013.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian terkait permasalahan ini adalah sebagai berikut:
1. Memfokuskan pengujian kompor biomassa berbahan bakar cangkang kelapa sawit dan pellet pelepah sawit serta campuran getah pulai
2. Untuk menghitung laju pembakaran bahan bakar cangkang kelapa sawit dan pellet pelepah sawit serta campuran getah pulai.
3. Banyaknya pellet yang dibutuhkan untuk memasak air 1kg sampai mendidih (100oC).
4. Mengetahui karakteristik dengan SNI 7926:2013.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian Tugas Akhir ini, maka diharapkan akan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak pihak yang
berhubungan dengan teknologi tepat guna pellet.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang dijadikan acuan dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori mencakup tentang teori-teori pendukung yang digunakan dalam pengerjaan laporan Tugas Akhir.
4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan mengenai kerangka penyelesaian masalah yang digunakan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada, flowchart penyelesaian masalah dan masing-masing langkah dalam melaksanakan penelitian, seperti penelitian pendahuluan, perumusan masalah, studi literatur, pengumpulan dan pengolahan data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran.
BAB V DATA DAN PEMBAHASAN
Berisikan data-data dan analisa-analisa dari hasil yang di peroleh BAB VI PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dilakukan. Kesimpulan dapat mengemukakan kembali masalah penelitian dan mampu menjawab semua tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. saran diberikan kepada pihak perusahaan dan peneliti selanjutnya
